Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

BUILDING CHARACTERS OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS THROUGH LAGU DOLANAN ANAK (KID’S PLAYING SONGS) BY USING THE ROLE-PLAYING METHOD Heldisari, Hana Permata
Journal of Education Research and Evaluation Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.956 KB) | DOI: 10.23887/jere.v4i1.23324

Abstract

Lagu dolanan anak as one form of culture that can be used as a means of conveying advice so that it is often assumed to be used as a means of character building in children. A form of preservation of lagu dolanan anak can be done through learning by using effective methods in achieving learning objectives. In this case, the purpose of learning lagu dolanan anak with the role-playing method was to understand the meaning of playing songs through learning activities of art and culture skills, with music art materials. Lagu dolanan anak studied wereAna Tamu, Cublak-Cublak Suweng, Dondhong Apa Salak, and Kuwi Apa Kuwi. The lyrics of those playing songs have been analyzed to have positive character values that are right taught to children. Through descriptive analytic from the facts, nature, the relationships between those lagu dolanan anak, role-playing learning method, and early characters building to studentswere described systematically, factually, and accurately. Learning lagu dolanan anak songs through the role-playing method contains nine-character values, namely independence, honesty, discipline, tolerance, hard work, creative, respect for achievement, and responsibility.
Efektivitas Metode Eurhythmic Dalcroze Terhadap Kemampuan Membaca Ritmis Notasi Musik Heldisari, Hana Permata
Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4, No 3 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jipp.v4i3.28223

Abstract

Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi teori musik, hal ini disebabkan karena kurang efektifnya metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penggunaan metode eurhythmic dalcroze terhadap kemampuan membaca ritmis notasi musik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis true experiment dengan pretest-posttest control group design dimana terdapat 2 (dua) kelompok yaitu kelompok kontrol yang menggunakan metode drill dan kelompok eksperimen menggunakan eurhythmic dalcroze.  Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 32 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Independent Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 dan nilai  t hitung 6,026 maka terdapat perbedaan kemampuan membaca ritmis dengan metode drill dan metode eurhythmic dalcroze. Dari hasil peningkatan mean kelas eksperimen yaitu 85,01% lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 34,15%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eurhythmic lebih efektif daripada metode drill dalam kemampauan membaca ritmis notasi musik.
Development Of Pitch, Tempos, And Dynamics Learning Materials In Music Learning Based On Dalcroze Eurhythmics Heldisari, Hana Permata; Ramadhan, Mohammad Ilham
Jurnal Seni Musik Vol 10 No 2 (2021): December, 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v10i2.48332

Abstract

This study aims to produce a product in the form of learning materials for pitch, tempo, and dynamics with eurhythmic-based mp3 format. The theory used is music learning and eurhythmic dalcroze. This research is a research and development with ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate) learning design model. The trial subjects were 40 students who were taking Diatonic Music Theory courses in the 2020/2021 school year. Collecting data in this study using a questionnaire used to measure the feasibility of the product by material experts and product users. The data analysis technique used is descriptive statistics to determine the extent to which the product is feasible for use in the wider community. The result of this research is to produce a product in the form of teaching material about pitch, tempo and dynamics based on eurhythmic which is measurable its feasibility. Based on field trials, the product achieved an eligibility percentage of 93.3% with the category very feasible to use from the user's point of view, namely students as prospective teachers of cultural arts.
Pembelajaran Seni Karawitan Jawa pada Anak Tunagrahita Ringan Hana Permata Heldisari
Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik dan Pendidikan Musik Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.596 KB) | DOI: 10.30872/mebang.v2i1.23

Abstract

Abstract: This study aims to describe Javanese musical learning in mild mentally retarded children in terms of output and outcome. The subjects in this study were 20 mentally retarded children with the category of being able to learn from the Yogyakarta Bina Siwi Orphanage, which was divided into two groups, namely the control group and the experimental group. Research data were collected through performance assessments and questionnaires. The research instruments used were skill tests and product feasibility questionnaires. To see skills as the goal of musical learning and positive behaviour changes, as a result, they were analysed using the Manova test. The analysis prerequisite test used was the normality test using the Mahalanobis distance test and the multivariate homogeneity test using the Box's M test. The study results stated that musical learning in mentally retarded children through personal learning models could improve Javanese Gamelan playing skills and provide tendencies in behaviour including self-confidence, adaptive and cooperative. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran karawitan Jawa pada anak tunagrahita ringan dari segi output dan outcome. Subjek dalam penelitian ini adalah 20 anak tunagrahita dengan kategori mampu didik dari Panti Asuhan Bina Siwi Yogyakarta yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data penelitian dikumpulkan melalui penilaian unjuk kerja dan angket. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu tes keterampilan dan angket kelayakan produk. Untuk melihat keterampilan sebagai tujuan dari pembelajaran karawitan dan perubahan perilaku positif sebagai dampaknya dianalisis menggunakan uji Manova. Adapun uji prasyarat analisis yang digunakan, yaitu uji normalitas menggunakan uji jarak Mahalanobis dan uji homogenitas multivariat menggunakan uji Box’s M. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pembelajaran karawitan pada anak tunagrahita melalui model pembelajaran personal dapat meningkatkan keterampilan bermain gamelan Jawa dan memberikan kecenderungan dalam perilaku di antaranya percaya diri, adaptif dan kerja sama.
PEMBELAJARAN TEKNIK REKAM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SENI MUSIK) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL Hana Permata Heldisari
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 6, No 3 (2019): Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.986 KB) | DOI: 10.30998/fjik.v6i3.4414

Abstract

Seiring dengan berkembangnya arus globalisasi, pertumbuhan industri rekam semakin meningkat, dengan kata lain kebutuhan ahli dalam bidang teknik rekam juga semakin bertambah. Jika bangsa kita tidak siap menghadapi tantangan global dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka kita akan tenggelam di tengah arus globalisasi. Oleh karena itu diperlukan pembekalan yang optimal bagi bangsa kita, salah satunya melalui pendidikan vokasi yaitu sekolah menengah kejuruan bidang seni musik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru perlu menentukan sebuah model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran personal adalah salah satu yang bertitik tolak dari teori humanistik, yaitu berorientasi pada pengembangan individu dimana guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar peserta didik merasa bebas dalam belajar mengembangkan dirinya baik emosional maupun intelektual. Model ini sesuai dengan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan yaitu (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif dan mandiri, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir dalam berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahliannya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri secara mandiri (4) membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Kata kunci: pendidikan vokasi, teknik rekam, model pembelajaran personal
KECERDASAN INTERPERSONAL DALAM PEMBELAJARAN MUSIK UNTUK MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG HUMANIS Hana Permata Heldisari
JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA) Vol 8 No 2 (2020): JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA)
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses the importance of developing interpersonal intelligence through learning music to create humanistic learning. Through the mixed method research design with explanatory, this research uses qualitative i.e. observation and interviews to interpret the results of quantitative analysis obtained from the tests and question form. The population in this research is the entire learner’s grades 1-3 SD Negeri Banyuurip Purworejo totaled 107 and sample a number of 32 students. Research results through an analysis of the correlation of product moment to mention that the higher the musical ability of the higher intelligence anyway. Interpersonal intelligence necessary to create humanistic learning where students understand their environment and themselves through learning music that aims to foster a sense and sensibility on themselves and also the surrounding environment. Music learning experience gives the learners to develop the ability of its music that leads to acceptance of its sense of musical ability with regard to sensitivity, feeling and appreciation of music without having to play musical instruments skillfully.
Musical Ability and Interpersonal Intelligence in The Late Childhood Period Hana Permata Heldisari
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 4, No 2 (2020): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.126 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v4i2.18867

Abstract

Learning to adjust to peers and develop attitudes towards social groups and institutions is one of the developmental tasks of late childhood. Musical abilities present as innate and function since childhood.Associated with two things namely interpersonal intelligence and musical abilities, both are being developed in late childhood. This study aims to determine whether there is a relationship between musical ability and interpersonal intelligence in the late childhood period. This research uses quantitative research method with the type of correlation. The population of this research was all students in grade 1-3 of Pangen Gudang Purworejo State Elementary School with a total of 107 people. The sample in this study was taken proportionally stratified random sampling, with a sample size of 32 people. The data collection was carried out by using questionnaire and test techniques. The data analysis uses product moment correlation, with musical ability as the independent variable and interpersonal intelligence as the dependent variable. The result showed that there was a strong and significant positive relationship between musical abilities and interpersonal intelligence in children during late childhood period. This evidence was obtained by r count > r table (0.643> 0.349) at 5% significance level. This means that the higher the musical ability, the higher the interpersonal intelligence students will have.
Hubungan Kemampuan Musikal dengan Kepekaan Sosial pada Masa Dewasa Awal Rosa Virginia Cindy Pramudia; Dewi Indrileani; Tarisya Maretaura Lesmana; Felix Hansel Raditya Wibowo; Hana Permata Heldisari
Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik dan Pendidikan Musik Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.47 KB) | DOI: 10.30872/mebang.v2i2.28

Abstract

This study aims to determine whether or not there is a relationship between musical ability and social sensitivity in the early adulthood of students at Fermata Music Course, Antonio School of Music, and Allegretto School of Music Yogyakarta, which totaled 107 students. This research uses a quantitative approach with a type of correlation. The population of this study was all students at Fermata Music Course, Antonio School of Music, and Allegretto School of Music Yogyakarta, with a total of 107 people. The samples in this study were taken by purposive random sampling, with criteria of 20-25 years, so a sample of 30 people was obtained. Data collection was carried out with questionnaire techniques to measure social sensitivity and tests to measure musical ability. Instruments are tested by content validation through expert judgment and construct validation with product moment techniques. With musical talent as the independent variable and social sensitivity as the dependent variable, Pearson's product-moment correlation was applied to analyze the data. According to the determined r value of -0.423 and sig of 0.02, there was a moderately unfavorable and statistically significant link between musical talent and social sensitivity in early adulthood. It means that the higher the musical ability, the lower the social sensitivity, on the contrary, the lower the musical ability, the higher the social sensitivity will be. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kemampuan musikal dan kepekaan sosial pada masa dewasa awal murid di Fermata Music Course, Antonio School of Music, and Allegreto School of Music Yogyakarta yang berjumlah 107 murid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh murid di Fermata Music Course, Antonio School of Music, and Allegreto School of Music Yogyakarta dengan jumlah 107 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive random sampling, dengan kriteria 20-25 tahun sehingga diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket untuk mengukur kepekaan sosial dan tes untuk mengukur kemampuan musikal. Instrumen diuji dengan validasi isi melalui expert judgement dan validasi konstruk dengan teknik product moment. Dengan bakat musik sebagai variabel independen dan kepekaan sosial sebagai variabel dependen, korelasi product moment pearson digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan nilai r yang ditentukan sebesar -0,423 dan sig 0,02, terdapat hubungan yang cukup tidak menguntungkan dan signifikan secara statistik antara bakat musik dan kepekaan sosial pada masa dewasa awal. Ini berarti semakin tinggi kemampuan musikal maka akan semakin rendah kepekaan sosialnya, sebaliknya semakin rendah kemampuan musikal maka akan semakin tinggi pula kepekaan sosialnya.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Eksplorasi Bunyi Pola Ritmis Perkusi di Sekolah Seni Alam Yogyakarta Aushof Zufar Kaloka; Agustina Ratri Probosini; Hana Permata Heldisari
Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik dan Pendidikan Musik Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.98 KB) | DOI: 10.30872/mebang.v2i2.29

Abstract

This study aims to describe the value of character education in the learning process of exploring rhythmic percussion sound patterns at Sekolah Seni Alam (SULam) Yogyakarta. This study uses a qualitative descriptive method, data obtained from observations, interviews, bibliographic studies, and documentation, then validated using the triangulation of techniques and sources. Data analysis used descriptive qualitative analysis presented with narrative text. The results showed that there were two levels in the percussion class. At the basic level, there are stages of initiation to percussion instruments, research, and maturation. Then at the advanced level, there are stages of initiation, analysis, production of works, and preparation for teaching. In learning, character education values can be found, including the value of creative character education, curiosity, responsibility, independence, communication, respect for achievement, and care for the environment. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter pada proses pembelajaran eksplorasi bunyi pola ritmis perkusi di Sekolah Seni Alam (SULam) Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, data didapatkan dari observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi lalu divalidasi menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang disajikan dengan teks bersifat naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua tingkatan di kelas perkusi. tingkat dasar terdapat tahap pengenalan instrumen perkusi, pencarian, dan pematangan kemudian tingkat lanjutan terdapat tahap pengenalan, analisis, membuat karya, dan siap mengajar. Dalam pembelajaran dapat ditemukan nilai-nilai pendidikan karakter meliputi nilai pendidikan karakter, kreatif, ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, komunikatif, menghargai prestasi, dan peduli lingkungan.
Pembelajaran Ekstrakurikuler Musik Sebagai Media Terapi pada Anak Autis di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta Zul Adha Maryani Koto; Dilla Octavianingrum; Hana Permata Heldisari
Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik dan Pendidikan Musik Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.555 KB) | DOI: 10.30872/mebang.v2i2.32

Abstract

Music extracurricular contains therapy as a solution to improve developmental disorders in children with autism. Extracurricular teachers and assistants play an important role in the continuity of therapy. This research aims to know the learning process and the benefits of extracurricular music at the Special School for Autism (SKA) Bina Anggita Yogyakarta. This research is descriptive qualitative research. The research subjects are extracurricular teachers and assistants, while the research object is autistic students and the extracurricular learning process at the Special School for Autism Bina Anggita Yogyakarta. Data was collected using observation, interviews, and documentation. The validation technique uses source triangulation validation and method triangulation. Data analysis was carried out by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results showed that the demonstration, imitation, and drill methods used in music extracurriculars for autistic children at SKA Bina Anggita Yogyakarta made the learning process very fun and smooth. The benefits of music extracurricular learning in some children occur in the development of concentration, emotional, communication skills, self-confidence, and motor skills. Ekstrakurikuler musik di dalamnya terdapat terapi sebagai salah satu solusi memperbaiki gangguan perkembangan anak autis. Guru ekstrakurikuler dan pendamping menjadi orang yang berperan penting terhadap keberlangsungan terapi. Tujuan penelitian ini mengetahui proses pembelajaran dan manfaat ekstrakurikuler musik di Sekolah Khusus Autis (SKA) Bina Anggita Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah guru ekstrakurikuler dan pendamping, sedangkan objek penelitian adalah peserta didik autis dan proses pembelajaran ekstrakurikuler di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validasi menggunakan validasi triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi, metode imitasi, dan metode drill yang digunakan dalam ekstrakurikuler musik pada anak autis di SKA Bina Anggita Yogyakarta menjadikan proses pembelajaran sangat menyenangkan dan lancar. Manfaat dari pembelajaran ekstrakurikuler musik pada beberapa anak terjadi perkembangan terhadap konsentrasi, emosional, kemampuan berkomunikasi, kepercayaan diri, dan motorik.