Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Perbandingan Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2017 Dan AASHTO 1993 Dengan Menggunakan Program Kenpave Pada Frontage Road Waru-Buduran Sidoarjo (STA 0+000 – 9+400) Priambudi, Dimas Akbar; Sholichin, Ibnu; Fatikasari, Aulia Dewi
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): .
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.23856

Abstract

Pertumbuhan dan mobilitas penduduk yang bertambah akan mempengaruhi volume lalu lintas dan beban yang diterima oleh perkerasan jalan. Pada pembangunan Frontage Road Waru-Buduran, yang menghubungkan tiga kecamatan dengan panjang 9,4 kilometer digunakan perkerasan lentur, dimana perkerasan tersebut menggunakan aspal untuk mengikat campuran agegatnya dan memiliki karakteristik utama yang bersifat elastis. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan perencanaan tebal perkerasan menggunakan Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993, biaya dan program KENPAVE untuk menganalisis dampak beban lalu lintas terhadap tegangan dan regangan serta jenis kerusakan pada struktur jalan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa tebal perkerasan menggunakan AASHTO 1993 membutuhkan 90 cm, sedangkan Bina Marga 2017 membutuhkan 63 cm dengan selisih biaya sebesar Rp 9,14 miliar menunjukkan bahwa metode Bina Marga 2017 dapat dikatakan lebih efisien dari segi ketebalan dan biaya. Dalam kontrol repetisi beban lalu lintas, kedua metode tersebut mampu mencapai umur rencana berdasarkan jenis kerusakan fatigue cracking dan rutting. Namun, analisis kerusakan permanent deformation menunjukkan bahwa bebana yang direncanakan melebihi kapasitas beban yang dapat ditanggung struktur perkerasan pada metode Bina Marga 2017 (19.991.072 ESAL) dan AASHTO 1993 (161.210.657 ESAL), yang mengindikasikan jalan tersebut akan mengalami kerusakan sebelum mencapai umur yang direncanakan.
PENGARUH PENAMBAHAN BATU KAPUR PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN SEBAGAI FILLER TERHADAP KINERJA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE–BINDER COURSE (AC–BC) Alfarikhi, Mufid; Sholichin, Ibnu; Estikhamah, Fithri
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v8i2.2387

Abstract

Infrastruktur transportasi merupakan elemen terpenting dalam menunjang kemajuan suatu negara, salah satunya adalah jalan raya. Penggunaan filler memiliki pengaruh yang signifikan pada kualitas perkerasan aspal beton. Pada penelitian ini pemanfaatan batu kapur Paciran menjadi salah satu alternatif filler. Selain untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan, penggunan batu kapur sebagai filler ini juga dapat mengoptimalkan pengelolahan sumber daya alam lokal di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode pengujian Marshall yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 Revisi 2. Perhitungan variasi kadar aspal renacana menggunakan metode teoritis didapatkan variasi aspal sebesar 5,42%, 6,42%, dan 7,42%, dan didapatkan Kadar Aspal Optimum (KAO) dari parameter pengujian Marshall sebesar 7,03%. Berdasarkan parameter pengujian Marshall, didapatkan Kadar Filler Optimum pada penelitian ini sebesar 1,19%. Dari rumus Garis Tren Polinomial Kadar Filler Optimum sebesar 1,17% didapatkan nilai VIM 3,49%, VMA 18,62%, VFA 81,32%, Stabilitas 2189,52 kg, Flow 3,87 mm, dan MQ 568,47 kg/mm. terdapat kenaiakan dan penurunan disebabkan penambahan filler batu kapur Paciran, nilai VIM dan VMA mengalami penurunan sebesar 23,69% dan 4,69%. Nilai VFA, Stabilitas, Flow, dan MQ mengalami kenaikan sebesar 6,17%, 4,70%, 1,49%, dan 1,67%. Secara keseluruhan penambahan filler batu kapur Paciran sebagai campuran lapisan aspal beton AC-BC telah memenuhi syarat pada Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018.
Evaluasi Tarif Angkutan Feeder Wirawiri Suroboyo FD01 Berdasarkan Aspek Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Willingness To Pay (WTP), Dan Ability To Pay (ATP) Hapsari, Maharanny Wahyu; Sholichin, Ibnu; Utomo, Nugroho
Jurnal Talenta Sipil Vol 8, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v8i1.684

Abstract

The price or tariff spent by passengers is one of the main factors in determining the quality of Wirawiri Suroboyo feeder public transport. Also, tariffs can be an important consumer consideration when buying transportation services. Therefore, it is necessary to evaluate the current tariff to determine the optimal tariff for both consumers and service providers. Primary data collection methods are carried out by distributing questionnaires to passengers of Wirawiri Suroboyo feeder transportation Route FD01 Benowo Terminal - Tunjungan, and interview surveys of Vehicle Operating Costs at the Technical Implementation Unit of the Public Transportation Management Office and the Transport Division of the Surabaya City Transportation Agency. Secondary data collection methods were obtained from the Technical Implementation Unit of the Public Transportation Management Office of Surabaya City. The completion of this study uses calculations based on Vehicle Operating Costs, Willingness to Pay method, and Ability to Pay method. The results of this study found that the Wirawiri Suroboyo feeder transportation tariff Route FD01 based on Vehicle Operating Costs is IDR14,000/passenger, based on WTP calculation is IDR4,000/passenger, and based on ATP calculation is IDR7,100/passenger. Therefore, it can be said that the current tariff of IDR5,000 is good because it is below the willingness and ability of passengers to pay.  
Road Damage Analysis using Surface Distress Index (SDI) and Its Handling on Provincial Road Babat - Jombang (STA 7+000 - 12+500) Prasodjo, Kevin Daffarial; Sholichin, Ibnu; Estikhamah, Fithri
CIVED Vol. 11 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v11i3.646

Abstract

The Babat - Jombang road is often traveled by highly loaded vehicles because there are large industries along this section. In addition, the road is damaged by weather and poor subgrade conditions. Thus, resulting in road damage that can interfere with user comfort. Therefore, road damage analysis research was conducted on Babat - Jombang Road (STA 7+000 - 12+500). Road damage analysis in this study using the SDI method. The SDI (Surface Distress Index) method is a road performance scale obtained from visual observations of road damage that occurs in the field. The SDI method is a method that produces an SDI value obtained from the percentage of crack area, crack width, number of holes per 100 m, and the depth of the ruts. From this research, the types of damage on Babat - Jombang Road (STA 7+000 - 12+500) are the hole damage area of 0.11%, longitudinal cracks of 12.05%, transverse cracks of 0.17%, edge cracks of 0.29%, crocodile skin cracks of 79, 66%, shoulder joint cracking by 0.0015%, ruts by 1.48%, bleeding by 1.1%, ravelling by 2.61%, surface layer flaking by 0.13%, patches by 0.26%, upheavel by 0.51%, shoving by 1.6%. Road condition assessment using SDI method shows 87.27% in good condition and 12.73% in moderate condition. Handling carried out is leveling, sealing, hot aggregate sprinkle, and patching holes.
Analisis Perbandingan Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2017 Dan AASHTO 1993 Dengan Menggunakan Program Kenpave Pada Frontage Road Waru-Buduran Sidoarjo (STA 0+000 – 9+400) Priambudi, Dimas Akbar; Sholichin, Ibnu; Fatikasari, Aulia Dewi
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.23856

Abstract

Pertumbuhan dan mobilitas penduduk yang bertambah akan mempengaruhi volume lalu lintas dan beban yang diterima oleh perkerasan jalan. Pada pembangunan Frontage Road Waru-Buduran, yang menghubungkan tiga kecamatan dengan panjang 9,4 kilometer digunakan perkerasan lentur, dimana perkerasan tersebut menggunakan aspal untuk mengikat campuran agegatnya dan memiliki karakteristik utama yang bersifat elastis. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan perencanaan tebal perkerasan menggunakan Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993, biaya dan program KENPAVE untuk menganalisis dampak beban lalu lintas terhadap tegangan dan regangan serta jenis kerusakan pada struktur jalan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa tebal perkerasan menggunakan AASHTO 1993 membutuhkan 90 cm, sedangkan Bina Marga 2017 membutuhkan 63 cm dengan selisih biaya sebesar Rp 9,14 miliar menunjukkan bahwa metode Bina Marga 2017 dapat dikatakan lebih efisien dari segi ketebalan dan biaya. Dalam kontrol repetisi beban lalu lintas, kedua metode tersebut mampu mencapai umur rencana berdasarkan jenis kerusakan fatigue cracking dan rutting. Namun, analisis kerusakan permanent deformation menunjukkan bahwa bebana yang direncanakan melebihi kapasitas beban yang dapat ditanggung struktur perkerasan pada metode Bina Marga 2017 (19.991.072 ESAL) dan AASHTO 1993 (161.210.657 ESAL), yang mengindikasikan jalan tersebut akan mengalami kerusakan sebelum mencapai umur yang direncanakan.
Skala Prioritas Kerusakan Jalan Trans Madura dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Sholichin, Ibnu; Masliyah
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 6 No. 1: April 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v6i1.23

Abstract

Adanya jembatan Suramadu dan meningkatnya kesadaran daerah akan pentingnya wisata baru di Madura semakin meningkatkan arus transportasi di Madura. Jembatan Suramadu yang sekarang menjadi jalan non-tol, juga meningkatkan nilai properti di Madura khususnya kota Bangkalan. Dengan meningkatnya arus kendaraan bermotor, baik besar maupun kecil, menyebabkan terjadinya kerusakan jalan di sepanjang jalan Trans Madura. Dalam penelitian ini dipakai metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan skala prioritas penyebab kerusakan jalan. Dari hasil penelitian, didapatkan faktor penyebab kerusakan jalan terbesar adalah faktor lalu lintas dengan nilai 40,23%, dengan sub kriteria penyebab kerusakan jalan adalah 23%. Jenis kerusakan yang terjadi adalah lubang (potholes) dan alur (rutting). Saran perbaikan berupa patching pada titik-titik terjadinya kerusakan jalan. Untuk lubang yang cukup dalam, perbaikan juga mencakup perbaikan pondasi agar tidak terjadi kerusakan berulang.
Analisa Kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pci (Pavement Condition Index) pada Jalan Nasional 24 Gempol – Ngoro (Sta 2 + 000 – Sta 10 + 890) Prastiawan, Anfirdan Taufan; Sholichin, Ibnu
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 6 No. 2: Oktober 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v6i2.34

Abstract

Jalan Nasional 24 dari arah Gempol ke Ngoro maupun sebaliknya merupakan jalan utama untuk para pengendara khususnya kendaraan berat. Pada ruas jalan tersebut sudah dapat dipastikan terbebani volume lalu lintas yang tinggi serta terpengaruh oleh faktor dari lingkungan dan cuaca, sehingga terjadi penurunan kualitas perkerasan jalan dengan terjadinya beberapa kerusakan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kondisi kerusakan jalan beserta pemeliharaan dan penanganannya, selain itu direncanakan lapis tambah perkerasan lentur pada segmen kerusakan terparah. Metode yang akan digunakan untuk menganalisa kondisi kerusakan jalan adalah metode PCI (Pavement Condition Index), lalu untuk pemeliharaan dan penanganan digunakan Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin Jalan Upr. 02.1 Tentang Pemeliharaan Rutin Perkerasan Jalan oleh DPUDJ Bina Marga, dan untuk perencanaan lapis tambah digunakan metode AASHTO 1993. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kerusakan jalan di ruas jalan Nasional 24 segmen Gempol – Ngoro STA 2 + 000 – STA 10 + 890 antara lain: retak kulit buaya sebesar 173,58 m2, lubang sebesar 18,28 m2, retak memanjang sebesar 2,589 m2, alur sebesar 50 m2, bergelombang sebesar 0,6 m2, retak berkelok sebesar 0,04 m2, dan sungkur sebesar 1 m2. Penanganan yang dilakukan berupa P2 atau pengaspalan ulang, P5 atau penambalan, dan P6 atau perataan. Untuk perencanaan lapis tambah didapatkan dimensi setebal 2,86 inci atau sekitar 8 cm.
Perbandingan Karakteristik Aspal Pertamina dengan Aspal Shell Sebagai Campuran Aspal Beton Putra, Aditya Eka; Sholichin, Ibnu
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 7 No. 2: Oktober 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v7i2.49

Abstract

Perkerasan jalan di Indonesia sering terjadi kerusakan pada usia perkerasan yang relatif cukup rendah. Upaya mengatasi kerusakan jalan perlu dilakukan penyesuaian material-material yang digunakan dalam pembangunan perkerasan jalan, salah satunya adalah aspal. Dalam penelitian ini dibahas mengenai perbandingan penggunaan aspal Pertamina penetrasi 60/70 dan aspal Shell penetrasi 60/70 dalam campuran aspal beton. Variasi kadar aspal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4%, 4,5%, 5%, 5,5%. Dari hasil pengujian sifat fisik aspal Pertamina Penetrasi 60/70 diperoleh nilai penetrasi aspal sebesar 66,6 mm, titik lembek pada 51,5℃, titik nyala pada 290℃, daktilitas sebesar 136,67 cm dan kadar aspal optimum pada kadar 5,5%. Nilai stabilitas yang diperoleh sebesar 4969,60 kg, nilai flow sebasar 6,15 mm, nilai Marshall Quotient sebesar 818,55 kg/mm. Hasil pengujian fisik aspal Shell penetrasi 60/70 diperoleh nilai penetrasi, titik lembek, titik nyala dan daktilitas sebesar 69,4 mm, 56℃, 318℃ dan 128 cm. Kadar aspal optimum aspal Shell penetrasi 60/70 diperoleh pada kadar 5,5% dengan nilai stabilitas sebesar 5214,29 kg, nilai flow sebesar 4,34 mm, nilai Marshall Quetient sebesar 1203.21 kg/mm. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa aspal Shell penetrasi 60/70 relatif lebih baik ditinjau dari besar hasil nilai penetrasi, titik lembek, nilai stabilitas, flow, dan Marshall Quotient yang lebih tinggi dibandingkan aspal Pertamina penetrasi 60/70.
Perbandingan Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Berdasarkan Metode Bina Marga dan PCI (Pavement Condition Index) pada Ruas Jalan Sampang-Ketapang STA. 23+800-29+100 Provinsi Jawa Timur Hafiza, Nur Laili; Sholichin, Ibnu
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 8 No. 1: April 2022
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v8i1.51

Abstract

Jalan Sampang-Ketapang adalah jalan yang memiliki kontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi di daerah Sampang karena jalan tersebut merupakan jalur alternatif menuju kota Bangkalan, Surabaya, dan Pamekasan serta jalur untuk menuju beberapa instansi pemerintah dan beberapa tempat wisata. Namun, jalan tersebut mengalami kerusakan pada beberapa bagian sehingga mengganggu keamanan bagi pengguna jalan. Melihat pentingnya ruas Jalan Sampang-Ketapang, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keparahan kerusakan yang terjadi. Lokasi penelitian ini terletak di ruas jalan Sampang-Ketapang STA. 23+800 – 29+100 dengan membandingkan nilai kondisi kerusakan jalan antara kedua metode yaitu Metode Bina Marga dengan Metode PCI (Pavement Condition Index). Data yang dibutuhkan terdiri dari dua jenis yaitu data sekunder berupa data CBR serta data primer berupa data lalu lintas harian rata-rata (LHR), dokumentasi kerusakan dan dimensi kerusakan. Hasil perbandingan evaluasi tingkat kerusakan jalan berdasarkan Metode Bina Marga dan PCI (Pavement Condition Index) pada ruas jalan Sampang-Ketapang yaitu terdapat tujuh jenis kerusakan jalan dengan kerusakan dominan yaitu kerusakan retak dan kerusakan lubang. Perbandingan penilaian kerusakan menurut metode Bina Marga sebesar 5 berarti termasuk kategori pemeliharaan berkala sedangkan dengan metode PCI diperoleh nilai sebesar 78,13 yang berarti jalan masuk kategori pemeliharaan rutin. Jenis penanganan yang tepat adalah pelapisan ulang tambahan dengan tebal desain perkerasan tambahan (overlay) sebesar 60 mm.
Analisa Kelayakan Tarif Dan Kepuasan Penumpang Dari Suroboyo Bus Tumpuk Armada Bus Bank Mayapada Syah, Raden Muhammad Azhar Ardlin; Sholichin, Ibnu
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10 No. 1: April 2024
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v10i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan tarif dari SBT menggunakan metode Willingness to Pay (WTP) dan mengetahui persentase tingkat kepuasan penumpang terhadap pelayanan SBT menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Sampel yang diambil sebanyak 100 responden, diperoleh dari perhitungan jumlah sampel. Pengumpulan data menggunakan cara pembagian kuesioner kepada penumpang sepanjang rute SBT. Dari hasil penelitian kelayakan tarif didapat WTP untuk kelompok masyarakat umum sebesar Rp4.288,00 yang berarti butuh peningkatan pelayanan atau butuh penyesuaian tarif dan WTP untuk kelompok pelajar/mahasiswa sebesar Rp3.815,00 yang berarti memiliki keleluasaan meningkatkan tarif tanpa harus meningkatkan pelayanan. Dalam hasil penelitian kepuasan penumpang didapatkan nilai CSI sebesar 91,89 %, hal ini berarti penumpang sangat puas dengan pelayanan yang ada tetapi bukan berarti tidak ada yang perlu ditingkatkan terutama kesopanan dan kepedulian petugas SBT.