Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS OKUPANSI DAN KELAYAKAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) PADA BUS TRANS JATIM RUTE SIDOARJO – GRESIK Brouwer, Rifky Fadhiel; Utomo, Nugroho; Estikhamah, Fithri
AGREGAT Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v8i2.20050

Abstract

Seiring dengan bertambahnya populasi penduduk, maka kebutuhan akan transportasi yang digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain juga meningkat. Salah satunya adalah peningkatan pada transportasi umum. Meskipun terdapat peningkatan dalam penggunaan transportasi umum, hal itu belum menjadikan transportasi umum sebagai moda transportasi utama. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki transportasi umum Bus Trans Jatim yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan, peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum, serta kemudahan dalam perpindahan masyarakat yang memiliki tujuan di kota lain. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat keterisian penumpang, biaya operasional kendaraan, dan kemauan penumpang dalam membayar jasa Bus Trans Jatim. Pada penelitian ini menggunakan metode load factor, analisis Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK. 687/AJ.206/DRJD/2002 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum Penumpang di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur, serta metode Willingness To Pay (WTP). Hasil analisis penelitian ini diperoleh nilai okupansi rata-rata Bus Trans Jatim dari bulan Agustus 2022 – Februari 2023 sebesar 1,32 (132%). Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Bus Trans Jatim merupakan angkutan umum sangat baik karena memiliki nilai okupansi diatas 70%, namun melebihi batas nyaman angkutan umum sebesar 70%. Besarnya biaya operasional kendaraan (BOK) Bus Trans Jatim yaitu sebesar Rp 531.649.491 per bus-tahun atau Rp 21.074 per bus-km. Tarif penumpang Bus Trans Jatim sesuai perhitungan biaya operasional kendaraan saat ini apabila menggunakan tinjauan tarif penumpang aktual yaitu sebesar Rp 33.000,00 dan menggunakan tinjauan load factor 70% sebesar Rp 71.000,00. Hasil analisis kelayakan tarif berdasarkan WTP golongan umum sebesar Rp 6.500,00 dan golongan pelajar / mahasiswa / santri sebesar Rp 5.300,00. Hal itu menunjukkan kemauan penumpang dalam membayar sudah di atas tarif yang berlaku saat ini.   Kata Kunci: Bus Trans Jatim, Load Factor, Tarif, Biaya Operasional kendaraan, Willingness To Pay
Studi Probabilitas Pemilihan Moda Transportasi Kereta Api Eksekutif Gajayana dan Kereta Api Eksekutif Jayabaya dengan Rute Jakarta-Malang Putra, Dewangga Andya Mahendra; Utomo, Nugroho; Estikhamah, Fithri
Jurnal Talenta Sipil Vol 7, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v7i2.568

Abstract

The train is a means of land transportation that continues to experience improvements in its services. Services and regulations change with the times, thus making PT. The Railways are making efforts to improve quality in terms of service, comfort and safety where all trains use AC facilities and eliminate all hawkers who sell on trains and at train stations in order to provide comfort to passengers. From these changes, each mode of transportation, especially the Gajayana Executive Train and the Jayabaya Executive Train, has different characteristics in terms of travel time and travel fare. Therefore, the aim of this research is to determine the probability of train selection based on the factors reviewed by distributing questionnaires and using the Stated Preference method to obtain primary data. The data obtained was then analyzed using Binomial Logit regression with Microsoft Excel software. From this research, significant results were obtained regarding the probability value of choosing a mode of transportation based on the difference in ticket prices of IDR. 40,000,- then the PKAG probability value is 0.226 and the PKAJ probability value is 0.774. So it can be concluded that respondents have more interest in the Jayabaya Executive Train because ticket prices are cheaper than the Gajayana Executive Train. Meanwhile, the probability value for choosing a mode of transportation is based on the travel time difference of -62 minutes, so the PKAG probability value is 0.904 and the PKAJ probability value is 0.096. So it can be concluded that respondents have more interest in the Gajayana Executive Train because the travel time is faster.
Model Pemilihan Rute Antara Jalan Nasional dan Jalan Tol Surabaya (Bundaran Waru)-Jombang dengan Metode Pembebanan Bertahap Pratama, Irsyadul Ibad; Sholichin, Ibnu; Utomo, Nugroho
Jurnal Talenta Sipil Vol 7, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v7i2.557

Abstract

The interactions that occur between the City of Surabaya and the City of Jombang are not only influenced by economic factors, but are also influenced by social factors of life. Residents who are outside the Jombang City area will try to choose the fastest route from several routes that connect their home zone with Jombang City. This research was conducted based on factors that influence the process of choosing a travel route from Surabaya City to Jombang City using class I, class II and class III vehicles. The influencing factors are travel time and vehicle flow. The available route options are via national roads and toll roads. In this research, an analysis of route selection was carried out using the gradual loading method. The gradual loading method was chosen because it can determine the relationship between traffic flow and travel time, without depending on driver assumptions and road network characteristics. After carrying out the analysis using the gradual loading method, the wardrop balance value can then be calculated, the results of which can show that the conditions are balanced and the driver can determine which route to take. From the results of a simple linear regression analysis, a model of the flow - travel cost relationship on the Surabaya - Jombang National Road route was obtained with the equation form 55.63 + 0.031X, while on the Surabaya - Jombang Toll Road route the equation form was 32.044 + 0.024X. The wardrop balance value at a uniform fraction loading of 25% was found to be 0.18 and at a uniform fraction loading of 10% and a non-uniform fraction of 10%, 20%, 30%, 40% the value was 0.03. This value is relatively small and can be interpreted that the condition is close to wardrop equilibrium.
Analisis Perencanaan Ulang Alinyemen Horizontal dan Pelebaran Perkerasan Tikungan di Ruas Jalan Nasional Gumitir (STA 231+000 - STA 235+100) Utomo, Nugroho; Fatikasari, Aulia Dewi
Semesta Teknika Vol 26, No 1 (2023): MEI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v26i1.18033

Abstract

Kematian dan kerusakan akibat kecelakaan jalan raya di tikungan lebih banyak dibandingkan jalan lurus. Tikungan tajam merupakan lokasi yang sangat rawan terjadi kecelakaan. Salah satu Jalan Nasional yang sering terjadi kecelakaan di bagian tikungan yaitu Jalan Raya Gumitir dengan tipe jalan 2/2 UD dengan lebar 6 meter. Menurut data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2017-2020 terjadi 30 kejadian kecelakaan. Maka perlu adanya perencanaan ulang yang merujuk pada aspek keselamatan pengguna jalan pada bagian alinyemen Horizontal dan area tikungan yang membutuhkan pelebaran. Data yang dibutuhkan yaitu data geometri jalan eksisting dan peta topografi lalu dianalisis untuk perhitungan alinyemen Horizontal dan pelebaran jalan berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Nomor 38/T/BM1997. Hasil analisis yaitu alinyemen horizontal sebanyak 23 tikungan dengan rincian 11 tikungan Spiral–Spiral(SS), 6 tikungan Full Circle(FC) dan 6 tikungan Spiral–Circle–Spiral(SCS) dan rata-rata pada setiap tikungan membutuhkan pelebaran sekitar 10 meter. 
Analysis of Railway Service Levels Due to Double Track Construction at Sepanjang-Mojokerto Segment Estikhamah, Fithri; Zainab, Siti; Wardhani, Primasari Cahya; Utomo, Nugroho; Solin, Dian Purnamawati
Nusantara Science and Technology Proceedings 8th International Seminar of Research Month 2023
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2024.4157

Abstract

Railways in Indonesia still show problems, such as time delays. To make train services in Indonesia better, government efforts are needed, one of which is the development of new infrastructure, such as the construction of a double-track train such as Sepanjang to Mojokerto segment. So it is necessary to analyze the level of service both in existing conditions and after construction. The analysis was carried out in two conditions, namely, full single track and full double track. For full double-track reference, a simulation is carried out with an auxiliary program, namely the Railway Operation Simulator (ROS). By entering data in the form of station layouts, train facilities, and signaling systems and blocks. Based on the analysis results, it shows that the double track in the Sepanjang-Mojokerto segment affects the level of service. The prediction of service levels for the Sepanjang-Mojokerto segment shows that three road plots have LoS A. So, overall, with the construction of the double track, this segment is operating below capacity and has low traffic.
STUDI PERENCANAAN ANGKUTAN PENUMPANG KE TERMINAL NGANJUK SEBAGAI PENUNJANG KEBUTUHAN TRANSPORTASI KARYAWAN YANG BEKERJA DI SURABAYA Hasanah, Fifi Nurlaili; Utomo, Nugroho; Wibisana, Hendrata
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/ft.v12i2.2493

Abstract

Terminal Nganjuk merupakan terminal tipe A yang memberikan fasilitas dan sarana bagi angkutan umum maupun pelaku perjalanan transportasi. Terminal Nganjuk merupakan tujuan dari angkutan antar kota ataupun angkutan pedesaan untuk memenuhi kebutuhan pelaku perjalanan. Karyawan yang berasal dari desa yang ingin bekerja di Surabaya biasanya berangkat dari daerah asal menuju terminal banyakmenggunakan kendaraan pribadi, ojek, atau becak. Ditinjau dari angkutan umum yang digunakan dari desa menuju Terminal Nganjuk belum ada. Penulis melakukan studi perencanaan angkutan penumpang menuju Terminal Nganjuk guna untuk memenuhi kebutuhan transportasi . Penelitian ini dilakukan pada lokasi zona 1 Gondang – Terminal Nganjuk dan zona 2 Rejoso – Terminal Nganjuk dengan cara survei lapangan yakni membagikan kuisioner kepada 100 responden dengan disertai wawancara, survei rumah tangga, serta dilakukan secara rutin pengumpulan data primer dan sekunder pada tanggal 13 – 18 Maret 2023 di lokasi Terminal Nganjuk. Dari kuisioner tersebut didapatkan data karakteristik sosial ekonomi responden dan karakteristik perjalanan responden. Pada perencanaan angkutan pemadu moda diperoleh load factor pada zona 1 dan zona 2 sebesar 0.7, kecepatan perjalanan rencana pada zona 1 dan zona 2 sebesar 30 km/jam, waktu sirkulasi pada zona 1 sebesar 70.19 menit dan waktu sirkulasi pada zona 2 sebesar 58.73 menit, headway di zona 1 dan zona 2 sebesar 5.5 menit, frekuensi pada kedua zona tersebut sebesar 8 kendaraan, waktu tunggu maksimum pada kedua zona sebesar 5.5 menit dan angkutan yang dibutuhkan pada zona 1 yaitu sebesar 13 kendaraan serta kebutuhan angkutan pada zona 2 sebesar 11 kendaraan. Tarif penumpang pada angkutan mikrobus berkapasitas 16 kursi untuk zona 1 yakni sebesar Rp. 4,200,00/Pnp dan zona 2 yakni sebesar Rp. 4,000,00/Pnp.
Analisis Perbandingan Penurunan Pondasi Tiang Bor berdasarkan Data Tes Aksial dengan Data Perhitungan pada BP03 P064 Elevated STA 55+551 Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Seksi 2 Paket 2.2B Chaerania, Andini; Rouf, Ahmad Yusuf Habibur; Utomo, Nugroho
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i2.1483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara hasil tes aksial dan perhitungan manual penurunan pondasi tiang bor pada proyek P64 Elevated STA 55+551 dalam pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Seksi 2 Paket 2.2B. Penurunan pondasi tiang bor dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sifat tanah, kedalaman tiang, dan metode pelaksanaan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai penurunan ini sangat diperlukan. Salah satu cara untuk menganalisis penurunan tiang pondasi adalah melalui tes aksial, di mana beban diterapkan pada tiang untuk mengukur responsnya. Pengujian aksial yang dilakukan pada BP03 titk P064 STA 55+551 diperoleh sebesar 1,76 mm, sedangkan perhitungan manual menggunakan metode semi empiris menghasilkan nilai penurunan sebesar 1,7709 mm. Analisis rasio perbedaan menunjukkan deviasi sebesar 0,61%, yang menandakan kesesuaian yang tinggi antara hasil tes dan perhitungan. Sehingga dapat dibuktikan bahwa dimensi serta kedalaman pondasi tiang bor yang digunakan pada titik P64 STA 55 + 551 terbilang aman. Meskipun terdapat perbedaan yang kecil, hasil penelitian ini meninjau pentingnya validasi metode perhitungan dengan data lapangan untuk meningkatkan keandalan desain pondasi.
ANALISIS KESESUAIAN DIMENSI STRUKTUR BALAS PADA JALUR LINTAS KERETA API SURABAYA – BANYUWANGI SEGMEN JEMBER – KALISAT PADA TITIK KM. 197+900 – KM. 198+400 Harnan, Cahya Rafiyoga; Pratama, Mochammad Choirusydhia; Utomo, Nugroho
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i2.1485

Abstract

Jalur kereta api Surabaya-Banyuwangi merupakan rute strategis yang menghubungkan Jawa Timur dengan pelabuhan dan destinasi wisata di Banyuwangi. Penelitian ini fokus pada segmen Jember- Kalisat km 197+900 – 198+400 untuk mengevaluasi kesesuaian dimensi struktur balas dengan standar teknis yang berlaku. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana survei lapangan dilakukan untuk mengukur dimensi balas menggunakan waterpass. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi balas pada beberapa titik di Km 197+900 – Km 198+400 tidak sesuai dengan Peraturan Menteri No. 60 Tahun 2012 dan Peraturan Dinas No. 10 Tahun 1986. Oleh karena itu, diperlukan penambahan volume balas di sisi kiri dan kanan pada segmen tersebut. Saran dari penelitian ini adalah estimasi biaya untuk penambahan volume balas, penurunan struktur balas, serta penggunaan metode MTT dan PBR sebagai pendekatan perbaikan.
Evaluasi Tarif Angkutan Feeder Wirawiri Suroboyo FD01 Berdasarkan Aspek Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Willingness To Pay (WTP), Dan Ability To Pay (ATP) Hapsari, Maharanny Wahyu; Sholichin, Ibnu; Utomo, Nugroho
Jurnal Talenta Sipil Vol 8, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v8i1.684

Abstract

The price or tariff spent by passengers is one of the main factors in determining the quality of Wirawiri Suroboyo feeder public transport. Also, tariffs can be an important consumer consideration when buying transportation services. Therefore, it is necessary to evaluate the current tariff to determine the optimal tariff for both consumers and service providers. Primary data collection methods are carried out by distributing questionnaires to passengers of Wirawiri Suroboyo feeder transportation Route FD01 Benowo Terminal - Tunjungan, and interview surveys of Vehicle Operating Costs at the Technical Implementation Unit of the Public Transportation Management Office and the Transport Division of the Surabaya City Transportation Agency. Secondary data collection methods were obtained from the Technical Implementation Unit of the Public Transportation Management Office of Surabaya City. The completion of this study uses calculations based on Vehicle Operating Costs, Willingness to Pay method, and Ability to Pay method. The results of this study found that the Wirawiri Suroboyo feeder transportation tariff Route FD01 based on Vehicle Operating Costs is IDR14,000/passenger, based on WTP calculation is IDR4,000/passenger, and based on ATP calculation is IDR7,100/passenger. Therefore, it can be said that the current tariff of IDR5,000 is good because it is below the willingness and ability of passengers to pay.  
Perencanaan Angkutan Feeder (Rute Terminal Joyoboyo – Terminal Osowilangon) Putra, Dwi Setiawan; Utomo, Nugroho; Fatikasari, Aulia Dewi
Jurnal Talenta Sipil Vol 8, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v8i1.668

Abstract

Intermodal transportation embodies dynamic individual journeys as passengers transition by involving multiple transportation modes in one trip at multiple transportation node points. Feeder transportation is a means of transportation that provides facilities to all communities so that they can reach residential areas and commercial sectors in urban areas. Feeder transportation planning research aims to determine the socio-economic characteristics and travel characteristics of respondents which influence feeder transportation planning. Knowing the number and location of shelters in feeder transportation planning and knowing the number of fleets in feeder transportation planning, especially on the Joyoboyo Terminal - Osowilangon Terminal route. The method applied in this study was to provide questionnaires to several visitors to the Joyoboyo Terminal and Osowilangon Terminal with questions that had been compiled using the stated preference method. Determining the number and location of shelters referring to the Decree of the Directorate General of Land Transportation 1996 and calculating the performance of planned public transportation to be able to determine the number of planned fleets referring to the Decree of the Directorate General of Land Transportation 2002. The results obtained are that the socio-economic characteristics that influence feeder transportation planning are age, occupation, income and travel characteristics that influence feeder transportation planning, namely travel destination and choice of transportation mode. The number of shelters will be planned at 8 points, each of which is located along the planning route. The planned number of fleets from Joyoboyo Terminal - Osowilangon Terminal is 13 fleets and from Osowilangon Terminal - Joyoboyo Terminal is 19 fleets.