Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Gambaran Kesehatan Mental Emosional Remaja Florensa, Florensa; Hidayah, Nurul; Sari, Lintang; Yousrihatin, Fajar; Litaqia, Wulida
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i1.125

Abstract

Adolescence is the period from children to adulthood. This has an impact on various mental health problems in adolescents such as emotional mental problems, problems with parents and friends, anxiety and depression so that it is necessary to identify adolescent mental health problems through early detection. The research aims to identify the emotional mental health status of adolescents. Data were analyzed by descriptive analysis. The population and sample of this study were 478 junior high school students in Pontianak City. The data collection tool used the Strength and Difficult Questionnaire-SDQ. The results showed that the majority of adolescents had normal behavior problems (62.1%), normal emotional problems (92.9%), normal peer problems (54.4%), and normal prosocial abilities (83.5%). The results of this study can be used as a basis for developing activities to improve and prevent adolescent mental health problems.
Efektivitas Model Caring Islami “Praktis” dalam meningkatkan Pengetahuan Perawat Yousriatin, Fajar; Priyatnanto, Hendra; Jamil, Nurul; Florensa, Florensa; Sari, Lintang
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 10 (2024): Volume 6 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i10.16892

Abstract

ABSTRACT Caring is an attitude that a nurse must have. In Islam, caring is carried out based on Alquran and Sunnah is Islamic Caring as a form of intellectually competent professional behavior from a nurse in providing nursing care to patients, families, and the community with full attention, care, friendliness, empathy, politeness, using communication. therapeutic, and always responsive and alert to provide the best service. This research aims to determine the effectiveness of the "PRACTIS" Islamic caring model in increasing nurses' knowledge about Islamic caring. The design of this research is pre-experiment research with one group pretest and posttest without a control group. The study results showed that knowledge, before the intervention was given, was mostly in the poor category (52.9%), then after being given the intervention it increased to the good category (79.41%). The PRACTIS Islamic caring model is one of the models developed to improve nurses' knowledge about Islamic caring. With good caring behavior, it is hoped that it will be one of the components of increasing patient recovery rates. Key words: Islamic Caring, Nurse, PRAKTIS   ABSTRAK Kepedulian (caring) merupakan sikap yang harus dimiliki oleh seorang perawat. Dalam islam, kepedulian yang dilakukan dengan landasan alquran dan sunnah merupakan Caring Islami sebagai bentuk perilaku profesional yang kompeten secara intelektual dari seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat dengan penuh perhatian, peduli, ramah, empati, sopan, menggunakan komunikasi terapeutik, serta selalu tanggap dan sigap dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai efektivitas model caring islami “PRAKTIS” dalam meningkatkan pengetahuan perawat tentang caring islami. Desain penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperiment dengan one grup pretest posttest without control group. Hasil penelitian dimana pengetahuan sebelum diberikan intervensi sebagian besar pada kategori kurang (52,9%), kemudian setelah diberikan intervensi meningkat menjadi kategori baik (79.41%). Model caring islami PRAKTIS salah satu model yang dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang caring islami. Dengan perilaku caring yang baik, diharapkan menjadi salah satu komponen meningkatnya angka kesembuhan pasien. Kata kunci: Caring Islami, Perawat, PRAKTIS
Keterampilan Manajemen Stress Sebagai Upaya Pencegahan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Florensa, Florensa; Yousriatin, Fajar; Hidayah, Nurul; Sari, Lintang
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3701

Abstract

Abstract: Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap munculnya masalah kesehatan jiwa, kondisi ini bisa menjadi lebih berat terutama pada remaja yang harus menjalani kehidupan didalam lembaga pemasyarakatan akibat masalah hukum yang dihadapi. Penelitian menunjukkan bahwa pada remaja yang tinggal di lapas berisiko melakukan tindakan menyakiti dirinya dan kematian akibat bunuh diri pada remaja di lapas sebagian besar terjadi pada remaja yang melakukan tindakan menyakiti diri. Tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh remaja dapat diakibatkan karena kurangnya kemampuan dalam mengatasi stres yang dialami dalam kehidupan remaja. Tujuan: kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen stres pada remaja sebagai upaya pencegahan risiko bunuh diri. Metode: Upaya promotive ini dilakukan melalui edukasi dan pelatihan tentang manajemen stres pada remaja. Hasil: setelah pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang manajemen stres
Optimalisasi Pencegahan Dampak Hospitalisasi Melalui Terapi Mewarnai Pada Anak Usia Prasekolah di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Sari, Lintang; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Masmuri, Masmuri; Juliana, Diena; Yousriatin, Fajar
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.20

Abstract

Anak usia prasekolah memiliki imunitas yang masih rendah sehingga rentan terserang penyakit yang mengharuskan mereka untuk dirawat. Hospitalisasi merupakan kondisi krisis bagi anak karena anak berada dalam situasi asing dan kadang-kadang harus berpisah dari keluarga dan teman-temannya. Respon yang sering muncul akibat hospitalisasi adalah stres dan kecemasan. Salah satu intervensi yang sudah terbukti efektif mengatasi dampak hospitalisasi adalah terapi bermain mewarnai. Dengan melakukan terapi bermain mewarnai, anak lebih fokus untuk mewarnai gambar yang mereka suka dan memilih warna yang mereka sukai. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi dampak hospitalisasi melalui terapi mewarnai. Metode yang digunakan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2024 terhadap 10 anak di ruang anak Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan yaitu anak-anak terlihat lebih tenang dan kooperatif. Anak-anak juga antusias memilih buku mewarnai sesuai dengan karakter yang disukai. Setelah diberikan crayon dan buku mewarnai, anak-anak mengisi waktunya dengan mewarnai sehingga tidak merasa stres karena dirawat. Disarankan bagi perawat untuk dapat meneruskan intervensi terapi mewarnai pada anak yang dirawat untuk mengurangi dampak hospitalisasi.
Optimalisasi Terapi Bermain (Puzzle) untuk Mengurangi Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Sari, Lintang; Kirana, Wahyu; Florensa, Florensa; Yousriatin, Fajar; Safitri, Dewin
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 4 (2025): Februari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/9kbj8p49

Abstract

Masa kanak-kanak merupakan tahapan penting dalam kehidupan manusia yang mempengaruhi tumbuh kembangnya. Dalam beberapa kasus, fase ini dapat terganggu oleh kejadian buruk seperti penyakit, nyeri, prosedur invasif, trauma dan rawat inap. Hospitalisasi adalah kondisi krisis yang terjadi pada anak saat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Apabila anak tidak bisa beradaptasi dengan baik, maka akan menyebabkan munculnya rasa takut dan cemas yang berdampak pada perkembangan psikologis anak. Oleh karena itu, penting untuk melakukan intervensi sederhana yang dapat mengurangi kecemasan dan stress sebagai bentuk reaksi hospitalisasi pada anak. Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi bermain (puzzle) yang telah terbukti efektif mengurangi dampak hospitalisasi. Kegiatan bermain puzzle merupakan kegiatan yang tidak memerlukan energi besar sehingga cocok dilakukan oleh anak yang menjalani hospitalisasi. Pengabdian kepada masyarakan ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak. Metode yang digunakan adalah terapi bermain menggunakan puzzle. Hasil yang didapatkan diantaranya anak-anak menjadi lebih ceria dan tenang setelah diberikan terapi bermain puzzle. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terapi bermain puzzle efektif mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah yang di rawat di ruang anak Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak.
Optimalisasi Dukungan Psikososial untuk Mengatasi Stres Pada Keluarga yang Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar Serasan Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Yousriatin, Fajar; Sari, Lintang
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 5 (2025): Maret
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/kq1e1010

Abstract

Keluarga sebagai caregiver yang merawat orang dengan gangguan jiwa menanggung beban berat yang berdampak pada berbagai aspek. Kondisi yang tidak stabil dan tingginya angka kejadian kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa merupakan situasi yang sulit bagi keluarga. Apabila terjadi secara terus menerus maka akan berdampak pada kondisi psikologis keluarga sebagai caregiver. Dampak psikologis yang seringkali terjadi pada keluarga adalah stres yang menyebabkan berbagai masalah diantaranya gangguan tidur dan depresi. Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa keluarga membutuhkan dukungan psikososial untuk membantu mengatasi stres dan dampak yang ditimbulkannya. Program dukungan psikososial dapat meningkatkan keterampilan keluarga sebagai caregiver untuk mengelola situasi pengasuhan yang mencakup pengendalian emosi, menghadiri aktivitas kelompok, perawatan kognitif, pendidikan dan konsultasi. Hasil wawancara dengan penanggung jawab program Kesehatan jiwa di UPT Puskesmas Banjar Serasan didapatkan bahwa keluarga yang merawat orang dengan gangguan jiwa belum pernah mendapatkan edukasi terkait dukungan psikososial. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh dukungan psikososial terhadap stress keluarga yang merawat orang dengan gangguan jiwa. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga sebagai caregiver tentang dukungan psikososial di wilayah kerja UPT Puskesmas Banjar Serasan.
Pemberdayaan Teman Sebaya sebagai Upaya Pencegahan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Florensa, Florensa; Hidayah, Nurul; Limansyah, Dodik; Sari, Lintang; Yousriatin, Fajar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.19988

Abstract

ABSTRAK Bunuh diri merupakan masalah kesehatan mental yang banyak terjadi pada remaja dan menjadi penyebab kematian kedua terbanyak pada individu berusia 15-29 tahun. Di Indonesia, angka bunuh diri remaja cukup tinggi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti depresi, kecemasan, stres, penyalahgunaan NAPZA, serta kurangnya dukungan sosial. Remaja di lembaga pembinaan memiliki risiko lebih besar terhadap stres berat dan pemikiran untuk mengakhiri hidup akibat tekanan lingkungan serta keterbatasan interaksi sosial. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang efektif guna mencegah risiko bunuh diri, salah satunya melalui pemberdayaan teman sebaya yang berperan dalam meningkatkan kesadaran serta menciptakan sistem dukungan dalam komunitas remaja. Program ini bertujuan untuk membekali remaja dengan pengetahuan mengenai pencegahan bunuh diri, sehingga mereka mampu mengenali faktor risiko, memahami pentingnya kesehatan mental di lingkungan sekitar, serta memberikan dukungan kepada teman sebaya yang berisiko. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk edukasi kepada remaja penghuni lapas melalui tahapan yang sistematis, mulai dari persiapan peserta, penyediaan sarana dan prasarana, hingga penyusunan materi edukasi yang relevan. Pelaksanaan program berlangsung pada Oktober 2024 di aula lapas dan diawali dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta. Setelah itu, penyampaian materi dilakukan secara interaktif mengenai faktor risiko bunuh diri, strategi pencegahan, serta peran teman sebaya dalam memberikan dukungan emosional. Program kemudian diakhiri dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta setelah mendapatkan edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan mampu meningkatkan kesadaran remaja terhadap faktor risiko bunuh diri serta membekali mereka dengan keterampilan dalam memberikan dukungan kepada teman sebaya. Selain itu, peserta juga menunjukkan kemampuan dalam melakukan deteksi dini terhadap individu yang berpotensi mengalami tekanan emosional berat. Dengan demikian, pemberdayaan teman sebaya terbukti menjadi strategi yang efektif dalam pencegahan risiko bunuh diri, terutama bagi remaja di lembaga pembinaan. Program ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih suportif, tetapi juga berkontribusi dalam menekan angka kejadian bunuh diri di kelompok usia remaja.  Kata Kunci: Lapas, Manajemen Stres, Risiko Bunuh DiriABSTRACT Suicide is a prevalent mental health issue among adolescents and is the second leading cause of death among individuals aged 15-29. In Indonesia, the suicide rate among teenagers remains high, influenced by various factors such as depression, anxiety, stress, substance abuse, and lack of social support. Adolescents in juvenile detention centers are at even greater risk of severe stress and suicidal thoughts due to environmental pressures and limited social interactions. Therefore, effective interventions are necessary to prevent suicide risks, one of which is peer empowerment, which plays a crucial role in raising awareness and creating a support system within adolescent communities. This program aims to equip adolescents with knowledge about suicide prevention, enabling them to recognize risk factors, understand the importance of mental health in their surroundings, and provide support to at-risk peers. The initiative was carried out through educational activities for juvenile detainees, following a structured process that included participant preparation, provision of facilities and infrastructure, and the development of relevant educational materials. The program was implemented in October 2024 at the detention center’s hall, beginning with a pre-test to assess participants’ initial understanding. This was followed by an interactive session covering suicide risk factors, prevention strategies, and the role of peers in providing emotional support. The program concluded with a post-test to evaluate participants’ knowledge improvement after the educational intervention. The results indicated that the education provided successfully increased adolescents’ awareness of suicide risk factors and equipped them with the skills to support their peers. Additionally, participants demonstrated the ability to conduct early detection of individuals experiencing severe emotional distress. Thus, peer empowerment has proven to be an effective strategy in suicide prevention, particularly for adolescents in juvenile detention. This program not only fosters a more supportive social environment but also contributes to reducing suicide rates among young individuals. Keywords: Prison, Stress Management, Suicide Risk
Education on Hospitalization Reactions to Increase Parental Involvement in Yarsi General Hospital, Pontianak Sari, Lintang; Kirana, Wahyu; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Yousriatin, Fajar
Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO) Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/kepo.v6i1.1503

Abstract

Hospitalization not only causes anxiety and stress for children but also their parents. One of the factors behind this is the lack of parental knowledge about the disease and reactions to hospitalization, thus increasing anxiety which has an impact on the lack of parental participation in care. Parents with high anxiety levels tend to be less than optimal in caring for children while in the hospital, which can be shown by parental participation. This study aimed to analyze the effect of education on hospitalization reactions on parental participation in the children's room of Yarsi Pontianak General Hospital. The research design used was a quasi experiment with a pretest-posttest without control group approach. The sample size was 30 children who were treated in the pediatric room of Yarsi Pontianak General Hospital. The instrument used was a parent participation questionnaire that had been tested for validity and reliability. The bivariate test used Wilcoxon Signed Rank to identify the effect of education on hospitalization reactions on parental participation. The results of bivariate analysis using the Wilcoxon test obtained a p-value of 0,042 which indicated the effect of education on hospitalization reactions on parental participation. There is an effect of education about hospitalization reactions on parental participation in the children's room of Yarsi General Hospital Pontianak. Nurses are expected to be more active in involving parents in child care.
Hubungan Peran Serta Orangtua dan Sikap Perawat dengan Reaksi Hospitalisasi Pada Anak di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Sari, Lintang; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Juliana, Diena; Anggreini, Yunita Dwi; Yousriatin, Fajar
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.18360

Abstract

ABSTRACT Hospitalization is a frightening situation for children. This is influenced by various factors including the age and stage of development of the child, previous experience of being treated, parental involvement and the attitude shown by the nurse during providing care. This study aims to identify the relationship between parents' participation and nurses' attitudes with children's hospitalization reactions in the children's room of Yarsi General Hospital Pontianak. The design used was descriptive with a cross-sectional approach. The sample involved in this study were 49 respondents who were selected by purposive sampling. Data collection used questionnaires of parental participation, atraumatic care and hospitalization stress. The data that has been collected was analyzed using the chi square test. The results showed that most parents had good participation (57.1%), good nurse attitude (71.4%) and positive hospitalization reaction (71.4%). The results of bivariate analysis showed that there was a relationship between parental participation (p=0.023) and nurse attitude (p=0.028) with hospitalization reactions. Parental participation and good nurse attitude can prevent negative reactions in children due to hospitalization. Keywords: Role of Parent, Nurse Attitude, Hospitalization Reaction  ABSTRAK Hospitalisasi merupakan situasi yang menakutkan bagi anak. hal ini dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya usia dan tahap perkembangan anak, pengalaman dirawat sebelumnya, keterlibatan orangtua dan sikap yang ditunjukkan oleh perawat selama memberikan perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara peran serta orangtua dan sikap perawat dengan reaksi hospitalisasi anak di ruang anak Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak. Desain yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 49 responden yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner peran serta orangtua, atraumatic care dan stress hospitalisasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil penelitian didapatkan Sebagian besar orangtua memiliki peran serta yang baik (57,1%), sikap perawat baik (71,4%) dan reaksi hospitalisasi positif (71,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peran serta orangtua (p=0,023) dan sikap perawat (p=0,028) dengan reaksi hospitalisasi. Peran serta orangtua dan sikap perawat yang baik dapat mencegah terjadinya reaksi negatif pada anak akibat hospitalisasi. Kata Kunci: Peran Serta Orangtua, Sikap Perawat, Reaksi Hospitalisasi
Digital Innovation for Monitoring the Mental Health of Students at UPN "Veteran" East Java Using the PHQ-9 Instrument maulana, Hendra; Citra, Delia; Sari, Lintang; Safana, Tsabita; Aprilia, Erica
Jurnal Teknokes Vol. 18 No. 2 (2025): June
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mental health issues, especially depression, are increasingly prevalent among university students in Indonesia, primarily due to academic, social, and emotional pressures during the transition from adolescence to adulthood. This study developed and evaluated UWAYS, a mobile application designed to assist the early detection of depressive symptoms using the Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9). The app features include an interactive PHQ-9 self-assessment,  historical tracking of assessment results, and automatic initial recommendations based on score classifications. Involving 100 active students of UPN “Veteran” East Java, the results showed that most participants fell  within the mild to moderate depression categories, with sleep disturbance and low self-confidence as the most common symptoms. The System Usability Scale (SUS) assessment yielded an average score of 77.3, indicating good usability and positive user acceptance. These findings confirm that UWAYS provides an accessible, practical, and user-friendly tool for independent mental health screening among students. This application serves as an initial step to support mental health management in the campus environment and offers potential for further integration with university counseling services. The study also highlights that the lack of early detection mechanisms on campus remains a gap that can be addressed through digital innovation like UWAYS, which combines scientific accuracy, data confidentiality, and ease of use to encourage proactive mental health awareness among students.