Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pengembanga Lembaga Wakaf Mutiara Tarbiyah (LWMT) dalam mengelola wakaf uang secara produktif dan berkelanjutan di Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi lembaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LWMT memiliki potensi yang besar dengan fondasi kelembagaan yang kuat, antara lain legalitas sebagai nazhir resmi dari BWI, struktur organisasi yang jelas, SDM yang tersertifikasi, serta sistem pelaporan berbasis PSAK 112. Dukungan dari Yayasan Mutiara Tarbiyah, jaringan wali murid aktif, serta kemitraan strategis dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia, FEBI IAIN Palangka Raya, dan MES, menjadi kekuatan utama lembaga ini. Di sisi lain, tantangan internal meliputi belum adanya SOP khusus pengelolaan wakaf uang, keterbatasan SDM yang fokus di bidang wakaf, serta masih rendahnya literasi masyarakat terhadap wakaf uang. Untuk itu, penelitian ini merumuskan strategi pengembangan berdasarkan pendekatan SWOT Matching, yang menghasilkan empat strategi utama: strategi SO (Strength–Opportunity), WO (Weakness–Opportunity), ST (Strength–Threat), dan WT (Weakness–Threat). Strategi tersebut menjadi panduan adaptif bagi LWMT dalam memaksimalkan potensi dan memperkuat daya saing kelembagaan di tengah tantangan. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa LWMT layak dikembangkan sebagai model pengelolaan wakaf uang yang profesional, kredibel, dan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional, serta mampu berkontribusi dalam memperkuat filantropi Islam dan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi instrumen wakaf uang.