Articles
ANALISIS KEPATUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PETUGAS LABORATORIUM DI RSIS YARSIS
Waskito, Agung Berlian;
IsmawatiE, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.538
Laboratorium adalah bagian pelayanan rumah sakit yang mempunyai risiko kecelakaan kerja yang besar. Program keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian utama yang tidak bisa dilepaskan dari pengaturan kerja di laboratorium sehingga akan tercipta lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktivitas pegawai dapat tercapai. Tujuan penelitian adalah menentukan kepatuhan keselamatan dan kesehatan kerja pegawai laboratorium klinik RSIS Yarsis di Kota Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah petugas laboratorium RSIS Yarsis Surakarta yang berjumlah 27 orang secara total sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik analisis data secara univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik petugas laboratorium RSIS Yarsis Surakarta meliputi usia 17-25 tahun (37,0%), laki-laki (48,1%), masa kerja < 5 tahun (48,1%), dan D-III (63,0%). Kepatuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada petugas laboratorium di laboratorium klinik RSIS Yarsis termasuk dalam kategori patuh (59,3%). Kesimpulan penelitian adalah petugas laboratorium klinik di RSIS Yarsis telah patuh melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja.
HUBUNGAN KADAR GLUKOSA PUASA DAN TRIGLISERIDA PADA PASIEN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS DI PRAMITA SAMANHUDI
Harsono, Yono;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.540
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) mendorong peserta untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. Salah satu penyakit kronis yang dimaksud adalah diabetes melitus tipe 2 dan dislipidemia. Penyebab utama kematian dan kesakitan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 adalah Penyakit Jantung Koroner, oleh karena itu diperlukan perbaikan multifaktorial untuk mencegah PJK (Penyakit Jantung Koroner) pada DMT2, salah satunya adalah mengatasi dislipidemia yang terjadi. Laboratorium PRAMITA Samanhudi telah bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai penyedia yang membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar glukosa puasa dan kadar trigliserida pada pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 124 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan sebanyak 87 orang (70%), dan laki-laki sebanyak 37 orang (30%) dengan rentang usia 35-80 tahun. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,289 dimana jika p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara kadar glukosa puasa dengan trigliserida pada pasien yang mengikuti program penatalaksanaan penyakit kronis. Angka koefisien korelasi pada hasil tersebut bernilai positif yaitu 0,096. Jadi hubungan antara glukosa puasa dengan trigliserida bersifat searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi kadar glukosa puasa maka semakin tinggi pula kadar trigliseridanya.
KORELASI ANTARA KADAR HbA1c DENGAN KREATININ PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI LABORATORIUM PRAMITA SAMANHUDI
Kurnia, Iin;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.549
Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang disebabkan oleh berbagai sumber. Salah satu tanda Diabetes Mellitus (DM) adalah tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein karena insufisiensi fungsi insulin. Kadar gula yang tinggi akan membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kadar gula berlebih ke dalam urin. Apabila kondisi ini dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama, ginjal dapat rusak dan perlahan-lahan kehilangan fungsinya untuk menyaring zat sisa atau racun. Hiperglikemia pada DM dimulai dengan pembentukan HbA1c yang menyebakan pembuluh - pembuluh darah kecil mengalami penyumbatan, yang mengakibatkan komplikasi mikrovaskular salah satunya nefropati diabetikum. Komplikasi nefropati diabetikum pada penderita DM dapat dinilai dengan pemeriksaan Kreatinin serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara nilai HbA1c dengan kadar kreatinin pada pasien Diabetes melltus. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah 171 pasien usia dewasa (43.3 %) dan lansia( 56.7%) yang terindikasi Diabetes melltus yang melakukan pemeriksaan HbA1c dan Kreatinin, dengan instrumen data rekam medis Januari- Mei 2024. 171 pasien terdiri dari 44.4% laki-laki dan 55.6% perempuan. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan nilai rho sebesar 0.226 dan nilai p-value sebesar 0,003 (p-value < 0,05) yang berarti terdapat korelasi yang signifikan dengan kekuatan korelasi positif lemah antara nilai HbA1c dengan kadar kreatinin pada pasien Diabetes melltus di Laboratoium pramita Samanhudi. Kedua variabel meningkat bersamaan. Artinya ketika kadar HbA1c meningkat, kadar kreatininin juga terjadi peningkatan.
ANALISIS IMPLEMENTASI KEPATUHAN ATLM DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PENGAMBILAN DARAH DI PT KBM
Andriani, Rika;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.550
Keselamatan pasien merupakan prioritas kesehatan global saat ini dan menjadi tolak ukur yang paling utama pada sistem pelayanan kesehatan. Salah satu upaya dalam menekan insiden keselamatan pasien di fasyankes khususnya laboratorium adalah dengan melakukan identifikasi pasien dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat implementasi kepatuhan dalam melakukan identifikasi pasien oleh ATLM di PT KBM, Jakarta Selatan. Menggunakan metode deskriptif kuantitaif. Subjek pada penelitian adalah ATLM yang melakukan pengambilan darah, secara purposive sampling, berjumlah 12 orang. Menggunakan observasi sebagai instrumen dari penelitian. Teknik analisis data secara univariat. Hasil dari penelitian didapatkan gambaran karakteristik dari subjek yaitu usia 20-25 tahun (41,8%), perempuan (75%), masa kerja <1 tahun (58,3%), berstatus non karyawan (58,3%), D3 TLM (66,7%) dan seluruh subjek (100%) pernah mengikuti pelatihan pengambilan darah. Kepatuhan ATLM dalam melakukan identifikasi pada MCU inhouse (100%) dan pada MCU onsite (83,3%). Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa masih ditemukan ketidak patuhan pada lokasi, situasi dan kondisi yang berbeda.
ANALISIS KEPUASAN PENDONOR DARAH TERHADAP PELAYANAN UNIT BANK DARAH HOSPITAL NACIONAL GUIDO VALADARES DILI, TIMOR-LESTE
da Costa Freitas, Liliana Maria;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.554
Kepuasan pendonor merupakan perasaan senang serta kecewa yang dirasakan seseorang setelah membandingkan antara persepsi kinerja yang diterima dan yang diharapkan. Indicator penelitian ini berdasarkan dimensi yakni Responsiveness reliability, assurance, empaty, tangible. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis kepuasan pendonor darah terhadap pelayanan unit bank darah Hospital Nacional Guido Valadares Dili, Timor-leste. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Bank Darah Hospital Nacional Guido Valadares Dili,Timor-Leste. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 responden. Hasil penelitian. Demikian persentase Rata-Rata kepuasan pendonor darah terhadap pelayanan unit bank darah Hospital Nacional Guido Valadares Dili, Timor-leste secara keseluruhan didapatkan hasil 98% dengan Klasifikasi Sangat Puas.
PERBANDINGAN JUMLAH PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI DAN IMUNOHISTOKIMIA PADA PASIEN CA MAMMAE DI RSUD DR. SOEDONO TAHUN 2023
Dendianto, Kristian;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.557
Carcinoma Mammae adalah sebuah benjolan abnormal yang ganas yang tumbuh dalam organ payudara. Histopatologi adalah salah satu pelayanan laboratorium patologi anatomi dari sampel berupa jaringan tubuh. Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat perubahan morfologi sel dari jaringan dengan metode blok paraffin. Gambaran histopatologi dan molekuler kanker payudara dapat digunakan untuk memprediksi prognosis,pilihan terapi dan respon terhadap terapi. Pemeriksaan Imunohistokimia (IHK) merupakan pemeriksaan lanjutan dengan melibatkan reaksi antigen antibodi yang sensitif, spesifik, mudah, dan dapat dilakukan rutin pada sediaan histopatologi, terutama jaringan yang diproses dengan blok paraffin. Pemeriksaan Immunohistokimia dapat mendeteksi jenis reseptor hormon sel kanker, yaitu reseptor estrogen (ER), reseptor progesteron (PR), serta ekspresi dari human epidermal growth factor receptor-2 (HER2). Penelitian ini untuk mengetahui Adakah Perbandingan Jumlah Pemeriksaan Histopatologi Dan Imunohistokimia Pada Pasien Carcinoma Mammae di RSUD dr. Soedono Tahun 2023. ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel penelitian adalah pasien terdiagnosis carcinoma mammae berdasarkan hasil Histopatologi tahun 2023. Pengumpulan data untuk mengalisis atau mengolah data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan dan selajutnya data akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan sebuah software untuk windows yaitu SPSS v26. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbandingan antara pemeriksaan Histopatologi sebanyak 62 pemeriksaan, sedangkan pemeriksaan Immunohistokimia sebanyak 53 pemeriksaan, dari total jumlah pemeriksaan periode Tahun 2023 sebanyak 115 pemeriksaan sampel yang terdiagnosa Carcinoma Mammae.
ANALISIS EFISIENSI KERJASAMA PER TEST PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DI RSU’AISYIYAH PONOROGO TAHUN 2022-2023
Hariyati, Reni Tri;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.572
Efisiensi biaya operasional pemeriksaan laboratorium pada era pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah suatu keniscayaan yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit Pemilihan kerjasama per test pemeriksaan kimia klinik bisa efisien dengan tidak adanya pembelian control,calibrator,sparepart dan biaya maintenance rutin harian ,bulanan dan semesteran. Pelaksanaan operasonal rumah sakit swasta yang memberikan layanan BPJS pada era Indonesia coverage dipengaruhi kebijakan pemerintah yang sangat dinamis. Berbagai macam pelayanan parameter pemeriksaan kimia klinik di laboratorium RSU Aisyyah Ponorogo mengharuskan pemakaian berbagai macam reagen juga sesuai jenis pemeriksaannya. Jumlah pemeriksaan yang kadang hanya sedikit karena sedikitnya kasus memungkinkan pemborosan, jika kerjasama dilakukan per reagen (beli reagen per kit) sehingga untuk menjamin kesinambungan pelayanan perlu membuat keputusan untuk memilih jenis kerjasama yang sesuai dengan tuntutan sistem Casemix INACBGs yaitu kerjasama per test,sehngga tercapai keuntungan yang maksimal dan logis.
ANALISIS KORELASI METODE IMUNOKROMATOGRAFI IgM/IgG TYPI DAN INDIKATOR INFLAMASI LED PADA DIAGNOSA DEMAM TIFOID
Destri, Christina;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.573
Pemeriksaan imunokromatografi IgM/IgG typi merupakan pemeriksaan serologi antibodi spesifik terhadap bakteri Salmonella typhi dapat memberikan hasil segera dengan ketelitian 93%. Pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan hematologi untuk mendeteksi aktivitas peradangan dalam tubuh salah satunya akibat infeksi Salmonella typhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi metode imunokromatografi IgM/IgG typi dan indikator inflamasi LED pada diagnosa demam tifoid. Jenis penelitian bersifat deskriptif analitik dengan studi observasional. Penelitian dilaksanakan di Klinik Husada Mulia Tunjung Lumajang sejak bulan April 2024 hingga Mei 2024. Populasi penelitian ini semua pasien rawat inap dan rawat jalan dengan suspek demam tifoid di Klinik Husada Mulia Tunjung Lumajang. Sampel diambil dengan tehnik non random purposive sampling sebanyak 50 orang pasien. Pemeriksaan IgM/IgG typi menggunakan ICT IgM typhi dan widal slide sedangkan LED dilakukan secara automatik. Hasil penelitian dianalisa menggunakan uji mann wahitney. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pasien memiliki nilai LED nomal yaitu sebanyak 38 orang (76%) dengan rata-rata 11.34 sedangkan pasien yang memiliki nilai LED meningkat didapatkan sebanyak 12 orang (24%) dengan rata-rata 15.75. Hasil pemeriksaan IgG sebagian besar pasien memiliki hasil IgG negatif sebanyak 38 pasien (76%) dan IgG positif sebanyak 12 pasien (24%). Hasil pemeriksaan IgM sebagian besar pasien memiliki hasil IgM negatif sebanyak 40 pasien (80%) dan IgGM positif sebanyak 10 pasien (20%). Uji Mann Whitney menunjukkan p 0,730 antara hasil LED dan IgM typi dan p 0,773 pada hasil LED dan IgG typi. Data hasil secara signifikan menunjukkan tidak ada hubungan antara hasil nilai IgM/IgG typi dengan hasil LED sebagai indikator inflamasi.
KORELASI KADAR TSH DAN KADAR FT4 PADA PASIEN TIROID DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2023
Ningsih, Wahyu Eka Setia;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.592
Tiroid merupakan kelenjar endokrin murni terbesar dalam tubuh manusia yang terletak di leher bagian depan, terdiri atas dua bagian (lobus kanan dan lobus kiri). TSH merupakan suatu glikoprotein yang disintesis dan disekresikan oleh tirotrop dari kelenjar hipofisis anterior. Sekresi TSH dirangsang oleh kadar T3 dan T4 yang rendah dan oleh hormon TRH (Thyroid Releasing Hormone) hipotalamus dihambat oleh kenaikan kadar T3 dan T4. T3 dan T4 yang bersirkulasi dalam plasma yang sebagian besar diikat dengan protein. Tujuan dari penelitian ini adalah supaya mengetahui korelasi dari kadar TSH, FT4 selain itu membuktikan bahwa terdapat hubungan diantara keduanya terhadap pasien gangguan tiroid. Pemeriksaan ini menggunakan metode analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel di Laboratorium fortuna Bangkalan selama bulan Maret-November 2023. Dari 44 sampel didapatkan dengan kadar terendah kadar TSH sebesar 0,05 mIU/L dan kadar tertinggi 60,00 mIU/L. sedangkan hasil terendah kadar FT4 sebesar 0,08 ng/dl dan kadar tertinggi 7,77 ng/di. Selanjutnya dilakukan uji Kolmogorov–Smirnov dan uji Spearrman’s didapatkan hasil apabila variabel satu nilainya naik(tinggi) maka variabel yang lain turun (rendah). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berlawanan arah antara kadar TSH dan kadar FT4, apabila kadar TSH meningkat maka kadar FT4 menurun, begitu pun sebaiknya.
HUBUNGAN KADAR CRP DAN LEUKOSIT PADA FEBRIS ANAK DI LABORATORIUM FORTUNA BANGKALAN
Oktarina, Dora Tri;
Ismawatie, Emma
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.602
Demam lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Demam dapat memicu peningkatan jumlah leukosit dan meningkatkan fungsi interferon untuk melawan mikroorganisme. Peningkatan kadar CRP dapat terjadi karena infeksi bakteri atau virus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kadar CRP dengan jumlah leukosit pada kasus demam anak di Laboratorium Fortuna Bangkalan tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fortuna Bangkalan pada bulan Juli sampai Agustus 2024. Sampel penelitian berjumlah 97 pasien demam anak yang meminta pemeriksaan CRP dan Hitung Darah Lengkap pada bulan Januari sampai Desember 2023, dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar CRP, dan variabel terikatnya adalah jumlah leukosit. Data penelitian dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji Shapiro-Wilk yang dilanjutkan dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien demam anak, rata-rata kadar CRP adalah 15 mg/L, dengan mayoritas mengalami infeksi ringan (50 pasien, 51,55%). Rata-rata jumlah leukosit adalah 10.127 sel/µL, dengan mayoritas pasien memiliki jumlah leukosit normal (71 pasien, 73,20%). Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan antara kadar CRP dengan jumlah leukosit. CRP dan leukosit sama-sama merespons infeksi, namun responsnya berbeda-beda bergantung pada sumber infeksi, sehingga korelasi keduanya rendah