Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pemanfaatan Kelapa Menjadi VCO Untuk Peningkatan Kesehatan Samodra, Galih; Adita
Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS Vol. 3 No. 2 (2024): Mei
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/pimas.v3i2.1401

Abstract

The Rempoah village community has abundant natural resources of coconuts. The use of coconuts is still very small, where the only parts used are the fruit and coconut water. In the pharmaceutical world, coconut oil traditionally produces a by-product in the form of coconut pulp which has low economic value. Therefore, efforts are needed to create alternative soap that utilizes local resources with the same benefits. This PkM activity aims to increase community knowledge and skills regarding the use of natural resources related to coconuts in the production of making soap from oil and coconut dregs. The problem solving solution offered is a participatory approach with counseling and training methods. Indicators of achieving the objectives of this activity are increasing community knowledge and skills and the availability of soap products. The results of this activity can increase the knowledge and skills of the Rempoah Village community in producing soap made from oil and coconut dregs by utilizing natural resources through training activities.
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Facial-Wash Ekstrak Kayu Secang Dan Daun Belimbing Wuluh Terhadap Propionibacterium acnes Hamidah, Ai' Wikri; Samodra, Galih; Prabandari, Rani
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 2 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i2.336

Abstract

Pendahuluan: Ektrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dan daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai agen antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik fisik dan daya hambat bakteri sediaan gel facial-wash ekstrak kayu secang dan daun belimbing wuluh. Metode: metode penelitian adalah eksperimen. Ekstrak diformulasikan dalam bentuk sediaan gel facial-wash. F1 menggunakan konsentrasi ekstrak kayu secang 5% dan daun belimbing wuluh 10%, F2 menggunakan konsentrasi ekstrak kayu secang 7,5% dan daun belimbing wuluh 7,5%, F3 menggunakan konsentrasi ekstrak kayu secang 10% dan daun belimbing wuluh 5%. Hasil evaluasi sifat fisik mencangkup uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji tinggi busa, dan uji antibakteri menggunakan metode sumuran. Hasil: Hasil pada F1, F2, dan F3 memenuhi persyaratan sediaan gel facial-wash.  Namun, uji pH dan daya sebar pada F3 tidak memenuhi kriteria sediaan gel facial-wash. Hasil uji antibakteri sediaan gel facial-wash esktrak kayu secang dan daun belimbing wuluh metode difusi sumuran, pada kontrol positif 19,07 mm, F1 sebesar 11,53 mm, F2 sebesar 17,07 mm, dan F3 sebesar 20 mm. Kesimpulan: Sediaan gel facial-wash ekstrak kayu secang dan daun belimbing wuluh menghasilkan zona hambat yang kuat terhadap bakteri Propionibacterium acnes.
Pengaruh Ketinggian Tempat Tumbuh Terhadap Kadar Flavonoid Total dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia Maghoni L.) Aminurita, Agus; Samodra, Galih; Fitriana, Adita Silvia
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 2 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i2.344

Abstract

Pendahuluan: Mahoni merupakan salah satu tumbuhan tropis dari famili Meliaceae yang berasal dari Hindia Barat. Kandungan senyawa kimia yang ada di dalam mahoni diantaranya senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, steroid, dan terpenoid. Beberapa penelitian menyatakan bahwa metabolit sekunder pada tanaman dipengaruhi oleh ketinggian tempat tumbuh. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ketinggian tempat tumbuh terhadap kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun Mahoni (Switenia maghoni L). Metode: penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan metode kolorimetri untuk mengetahui kadar flavonoid total daun mahoni dan menggunakan metode dpph untuk menetapkan aktivitas antioksidan daun mahoni (Swietenia maghoni L). Hasil: Hasil analisis statistik one way ANOVA nilai signifikansinya dari analisis flavonoid total sebesar 0,000 < 0,05. Aktivitas antioksidan esktrak metanol daun Mahoni berpengaruh secara signifikan terhadap ketinggian lokasi tumbuh. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikasi (P<0,05). Kesimpulan: Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ketinggian lokasi tumbuh berpengaruh terhadap kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan daun Mahoni (Swietenia mahagoni (L.)
Evaluasi Sifat Fisik Masker Clay Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon (Musa paradisiaca (L.) Kunt. var. sapientum) Dengan Kaolin Dan Bentonit Sebagai Basis Masker Pamungkas, Ajeng Sukma; Fauziah, Fauziah; Samodra, Galih
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 3 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i3.411

Abstract

Pendahuluan: Masker wajah berjenis clay sering digunakan karena memiliki kemampuan untuk meregenerasi kembali kulit. Perubahan pada kulit akan terlihat ketika masker mulai menunjukkan efek menarik pada permukaan kulit setelah mengering. Sensasi ini merangsang penyegaran kulit, dengan masker clay mampu mengangkat kotoran dan komedo ketika masker dicuci dari wajah. Hasilnya setelah menggunakan masker adalah kulit akan terlihat lebih cerah dan bersih. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, iritasi dan kesukaan masker clay ekstrak etanol kulit pisang ambon (Musa Paradisiaca (L.) Kunt. var. Sapientum) dengan kaolin dan bentonit sebagai basis masker. Metode: Metode eksperimental menggunakan hewan uji untuk pengujian iritasi, dan menggunakan panelis terhadap pengujian kesukaan masker yang dihasilkan. Sampel dalam penelitian ini adalah kombinasi kaolin dan bentonit masing-masing F1(26,5%:0,5%), F2(26%:1%), F3(25,5%:1,5%), F4(25%:2%). Hasil: Hasil evaluasi menunjukan semua formula memenuhi standar organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat dan daya sebar. Pengujian dengan Kruskal Wallis menunjukan perbedaan signifikansi pada pH, daya lekat, daya sebar dan waktu kering antara formula. Uji iritasi pada hewan uji menunjukan tidak terjadinya eritema dan edema, dengan indeks iritasi primer 0. Uji hedonik menunjukan semua formula disukai oleh panelis, dengan formula 3 mendapatkan skor tertinggi. Kesimpulan: Dalam penelitian pada keempat formula telah memenuhi standar pengujian, dengan hasil formula 3 lebih direkomendasikan sebagai produk masker clay.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Tapak Dara Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kulit Punggung Kelinci Samodra, Galih; Kaaffah , Silma
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 7 Nomor 4 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v7i4.486

Abstract

Incision wounds are a form of damage to body tissues caused by sharp objects and can cause bleeding by involving the role of hemostasis so that inflammation occurs. One medicinal plant with potential as traditional medicine is the Catharanthus roseus leaf because it contains secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, saponins, and steroids. This study aims to determine the effect of Catharanthus roseus leaf extract on the healing of wounds on the skin of rabbit backs. Observations were made for 14 days on three rabbits whose backs were divided into six areas. In certain areas, it is wound along 2 cm with a depth of 0.1 cm to apply Catharanthus roseus leaf test ointment 2 times a day. Rabbits were tested with five treatment groups: extract concentration of 25%, 50%, and 75%, and positive control and negative control. The results showed that the wounds were positive by days 8 and 9, 75% concentration had closed, and all rabbits had no scabs. The results of statistical tests showed that blood tread leaf extract affected the parameter of wound length in rabbits, which was 0.000 (p˂0.05). It can be concluded that the preparation of Catharanthus roseus leaf extract with concentrations of 25%, 50%, and 75% provides the effectiveness of healing incision wounds in rabbits.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci Putih (Oryctolagus cuniculus) Fauziah , Fani Nur; Samodra, Galih; Rahmawati, Nur
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 4 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i4.1144

Abstract

Cut wounds, physical damage to the skin often caused by sharp instruments, require alternative treatments. This study aims to evaluate the effectiveness and determine the optimal concentration of water apple leaf (Syzygium aqueum) ethanol extract in accelerating the healing of cut wounds. Rose apple leaves are known to be rich in bioactive compounds such as flavonoids, alkaloids, and tannins, which have the potential to be wound healing agents. Extraction was carried out using the remaceration method with 96% ethanol for three days, and the extract was then formulated into concentrations of 5%, 10%, and 20%. Effectiveness tests were carried out on incision wounds on the backs of rabbits. The results showed that the healing time was inversely proportional to the extract concentration. The treatment group with a concentration of 5% healed on the 13th day, the concentration of 10% on the 12th day, while the concentration of 20% showed the highest effectiveness among all extract groups, with healing on the 10th day. Statistical analysis using the One Way ANOVA test (p=0.000; p<0.05) showed a significant difference between treatment groups. The higher the concentration of rose apple leaf ethanol extract, the faster the healing process of the incision wound, but the effectiveness of the 20% extract was still lower than the positive control (Bionet Cream), which healed the wound faster (10 days vs. 10 days) through a different mechanism, so further research is needed to compare their effectiveness statistically.
Integrasi Business Intelligence pada Sistem Informasi Apotek untuk Optimalisasi Dispensing Obat dan Mutu Pelayanan Pasien Setiawan, Retno Agus; Samodra, Galih; Jayusman, Hadi; Sumantri, Raden Bagus Bambang
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2025)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v4i1.1409

Abstract

Pemanfaatan Business Intelligence (BI) dalam sistem informasi kesehatan menjadi salah satu pendekatan strategis untuk meningkatkan mutu pelayanan berbasis data. Pada konteks apotek, proses dispensing obat merupakan tahapan penting yang menentukan ketepatan terapi pasien sekaligus efisiensi operasional. Namun, banyak sistem informasi apotek yang masih berfokus pada pencatatan transaksi tanpa mendukung analitik lanjutan untuk pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan merancang dan mengintegrasikan BI ke dalam sistem informasi apotek guna mengoptimalkan proses dispensing obat serta meningkatkan mutu pelayanan pasien. Penelitian ini menggunakan CRISP-DM (Cross-Industry Standard Process for Data Mining) metodologi yang meliputi enam fase: business understanding, data understanding, data preparation, modeling, evaluation, dan deployment. Data yang digunakan mencakup transaksi penjualan, stok obat, resep, dan data supplier. Arsitektur sistem dirancang berbasis data warehouse, yang terdiri atas tabel fakta penjualan serta dimensi obat, pasien, waktu, dan supplier. Selanjutnya, integrasi BI diwujudkan melalui pengembangan dashboard analitik dengan indikator kinerja utama meliputi tren penjualan, stok kritis, tingkat stock-out, akurasi dispensing, serta proyeksi kebutuhan obat berbasis time-series forecasting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi BI pada sistem informasi apotek mampu menyediakan analisis real-time, meningkatkan akurasi pemantauan dispensing, serta menghasilkan laporan mutu pelayanan pasien secara komprehensif.