Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EFEK TERAPI LATIHAN OTOT PELVIK PADA PASIEN SETELAH RADIKAL PROSTATEKTOMI: TINJAUAN SISTEMATIS: TERAPI LATIHAN OTOT PELVIK Karingga, Devangga Darma; Wahdi, Achmad; Fitriani, Evi Tunjung; Suharto, Idola Perdana Sulistyoning
WELL BEING Vol 9 No 2 (2024): Well Being
Publisher : LPPM STIKes Bahrul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51898/wb.v9i2.271

Abstract

Latar Belakang : Kanker prostat adalah kanker yang umum terjadi pada pria, dengan radikal prostatektomi sebagai pengobatan utama, meskipun sering menyebabkan inkontinensia urin yang memengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pelvic floor muscle exercise terhadap inkontinensia urin dan dampak lainnya pada pasien pasca operasi radikal prostatektomi. Metode : Penelitian ini merupakan systematic review. Pencarian literatur dilakukan dalam kurun waktu 1 dekade melalui database elektronik dengan Boolean keyword pada database Scopus, Scince Direct, CINAHL, Pubmed, Elsavier, Proquest, dan SAGE. Kriteria inklusi meliputi artikel full text berbahasa Inggris dan sesuai dengan PICOT yang telah di tentukan. Peneliti berupaya meminimalkan risiko bias melalui pemilihan data secara independen dan penerapan alat ekstraksi data JBI Tools. Hasil : Dari 576 artikel yang diidentifikasi, setelah penghapusan duplikat dan evaluasi kelayakan, tersisa 34 artikel. Setelah review mendalam, terpilih 10 artikel yang memenuhi kualifikasi untuk systematic review. Dimana Pelvic Floor Muscle Exercise (PFME) efektif untuk mengatasi inkontinensia urin pada pasien pasca prostatektomi, serta meningkatkan kualitas hidup. Kesimpulan : Inkontinensia urin pasca radikal prostatektomi dapat menurunkan kualitas hidup, tetapi PFME adalah terapi yang aman dan efektif. Perawat berperan penting dalam edukasi untuk mengurangi efek samping.
PENGARUH TERAPI AUTOGENIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI : THE EFFECT OF AUTOGENIC THERAPY ON BLOOD PRESSURE IN ELDERLY PEOPLE WITH HYPERTENSION Wahdi, Achmad; Puspitosari, Dewi Retno; Karingga, Devangga Darma
WELL BEING Vol 9 No 2 (2024): Well Being
Publisher : LPPM STIKes Bahrul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51898/wb.v9i2.308

Abstract

Lanjut usia atau Lansia adalah mereka yang berusia pada usia 45-60 tahun. Pada usia ini lansia mengalami proses degeratif salah satunya penurunan fungsi kardiovaskuler seperti permeabilitas pembuluh darah yang kurang baik menyebabkan lansia mengalami tekanan darah tinggi. Terapi farmakologi maupun non farmakologi perlu diberikan untuk mengontrol tekanan darah pada lansia seperti pemberian terapi autogenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh terapi autogenik terhadap tingkat hipertensi pada lansia.  Penelitian ini merupakan penelitian Pre Eksperimen. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Probability Sampling tepatnya Total populasi. Variabel yang di ukur adalah tingkat tingkat hipertensi lansia sebelum dan setelah diberikan terapi autogenik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Test. Hasil analisis di dapatkan sebelum diberikan terapi autogenik sebagian besar (55%) lansia memiliki hipertensi stage 1 sedangkan setelah diberikan terapi autogenik hampir seluruhnya (80%) lansia tingkat hipertensinya berada pada kategori normal. Hasil uji statistik mengunakan uji Wilcoxon di dapatkan Nilai signifikasi sebesar 0,000 sehingga dapat di simpulkan ada pengaruh terapi autogenik terhadap tingkat hipertensi pada lansia di Kelurahan Kalianyar
Edukasi Menjaga Pola Hidup Sehat Tentang Penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi Pada Era COVID-19 Di Car Free Day Kota Kediri Prasetyawan, Fendy; Karingga, Devangga Darma Karingga; Saristiana, Yuneka; Mildawati, Ratna; Astutik, Widhi
Interaksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Interaksi - Juni
Publisher : PT. Faaslib Serambi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi edukasi pola hidup sehat terkait diabetes melitus dan hipertensi selama pandemi COVID-19 melibatkan persiapan, pelaksanaan, dukungan, dan kolaborasi. Materi edukasi komprehensif disampaikan melalui sesi tatap muka dan virtual serta media sosial. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan peserta. Program ini mendorong adopsi pola makan seimbang, aktivitas fisik rutin, dan manajemen stres efektif. Kolaborasi dengan organisasi kesehatan dan komunitas lokal memperluas jangkauan program. Meskipun dihadapi tantangan seperti pembatasan sosial dan akses terbatas, solusi adaptif telah diterapkan untuk memastikan kelangsungan program. Evaluasi kontinu dan adaptasi strategi mendukung upaya program dalam mencapai perubahan positif dalam kesehatan masyarakat.
Occupational Safety and Health (K3) Counseling about Education to Prevent Occupational Diseases that Can Attack Workers on the Kinara Boarding House Building Project Achmad Wahdi; Dewi Retno Puspitosari; Devangga Darma Karingga; Anis Akhwan Dhafin; Rahmad Wahyudi
Journal of Community Engagement in Health Vol. 8 No. 1 (2025): March
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v8i1.714

Abstract

According to data from the International Labor Organization (ILO), it is estimated that there are around 340 million work accidents and 160 million cases of occupational diseases (PAK) each year worldwide. This condition shows the importance of implementing occupational safety and health (K3) in every workplace, including in office environments and construction projects. This community service activity is new because it focuses on the socialization of K3 in the construction project environment as a form of preventive effort against work accidents and work-related diseases. The socialization was carried out at the Kinara Dormitory Development Project on July 20-25, 2024. The purpose of this activity is to increase the knowledge of project workers regarding the importance of K3 and the use of personal protective equipment (PPE), so that they can work more safely and avoid the risk of accidents and PAK. This activity was attended by five workers and was carried out in small groups. The method used was lectures and questions and answers with the help of flipcharts and leaflets. Based on the results of observations, the average worker works for 10 hours per day, six days a week, with a break time of one hour. However, it is known that workers have not used PPE in carrying out their duties. Through this activity, there was an 85% increase in worker knowledge regarding K3 and the use of PPE. Thus, the implementation of K3 is very necessary to create a healthy, safe, and comfortable work environment, as well as to maintain worker productivity. Socialization of occupational safety and health (K3) has been proven to prevent work accidents and occupational diseases (PAK) in the Kinara Dormitory Development Project.
MENINGKATKAN SKILL PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS KOTA KEDIRI Karingga, Devangga Darma; Alimansur, Moh
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.627

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease that can cause various serious complications, including diabetic foot ulcers (DFU), which often require intensive treatment and can result in amputation. The global prevalence of DFU reaches 6.3%, with a significant impact on sufferers' quality of life. This community service program aims to improve nurses' skills in caring for diabetic wounds in Kediri City through special training.The methods used in this program include qualitative and quantitative approaches to collect comprehensive data regarding nurses' knowledge and skills before and after training. This program is implemented in several stages: initial survey to identify training needs, development of comprehensive training materials, implementation of theory and practical sessions, as well as program evaluation through pre- and post-training assessments and participant satisfaction surveys.The results show that this training was successful in increasing nurses' knowledge and skills significantly. This increase is manifested in knowledge of how to prevent complications and amputations in DFU patients, as well as high participant satisfaction with the training program. However, obstacles such as limited medical equipment and materials as well as management support in health services still need to be overcome to ensure the continuity and effectiveness of the program in the future.In conclusion, ongoing training is very important to improve the quality of diabetic wound care by nurses, which will ultimately have a positive impact on the outcomes of diabetes patient care.
Pemberian Dukungan Ilmu Keagamaan dan Santunan Bagi Anak Yatim Di Tulungagung Devangga Darma Karingga; Fendy Prasetyawan
Khidmah Nusantara Vol. 1 No. 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : CV.RIZANIA MEDIA PRATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69533/289kh495

Abstract

Program pengabdian masyarakat "Pemberian Dukungan Ilmu Keagamaan dan Santunan Bagi Anak Yatim di Tulungagung" diselenggarakan dengan tujuan memberikan dukungan moral, finansial, dan kebutuhan dasar kepada anak-anak yatim di daerah tersebut. Melalui kolaborasi antara lembaga keagamaan, organisasi sosial, pemerintah daerah, dan masyarakat, program ini berhasil memberikan dampak positif bagi anak-anak yatim. Acara tersebut menjadi momentum penting untuk berbagi pengalaman, pembelajaran, dan solidaritas dalam mendukung anak-anak yatim. Dengan kolaborasi, transparansi, dan kesinambungan, program ini berhasil memberikan dukungan yang positif dan berkelanjutan bagi anak-anak yatim di Tulungagung, dan semangat untuk terus memberikan dukungan kepada mereka akan terus berlanjut di masa mendatang.
Perbedaan Efektivitas antara Terapi ROM Aktif dan Pasif terhadap Nilai ABI (Ankle Brachial Index) pada Penderita Neuropati Diabetik Ramayanti, Eva Dwi; Yunalia, Endang Mei; Susmiati, Susmiati; Karingga, Devangga Darma
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 3 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang dapat menimbulkan Peripheral Artery Disease (PAD). Untuk mendeteksi PAD pada penderita DM tipe 2 dilakukan pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan efektivitas antara ROM aktf dan pasif terhadap nilai ABI pada penderita neuropati diabetik dikelurahan Bujel Kota Kediri tahun 2025. Desain penelitiab pre eksperimen Two group desaign dengan metode pre-post dan post-post test design. Populasi penelitian ini yaitu semua penderita neuropati diabetik di kelurahan Bujel kota kediri sebanyak 46 orang dan jumlah sampel di tiap kelompok sebanyak 23 orang menggunakan total sampling. Intervensi yang diberikan yaitu ROM aktif dan pasif pada ekstremitas sebanyak 1 kali setiap hari, selama 2 minggu. Data dikumpulkan dengan mengukur nilai ABI diawal terapi sebagai pre test dan menilai nilai ABI setelah terapi selama 2 minggu sebagai post test. Uji statistik yang digunakan Wilcoxon dan Manwhietney. Hasil penelitian menunjukan sebelum diberikan ROM aktif dan sebelum ROM pasief sebagian besar repsonden mempunyai nilai Abi pada rentang onstruktif ringan sedangkan setelah diberikan terapi ROM kedua kelompok mempunyai ABI normal. Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh pemberian terapi ROM baik aktif maupun pasif terhadap nilai ABI pada penderita neuropati diabetik di kelurahan Bujel Kota kediri tahun 2025. Ada perbedaaan efektiviats antara nilai ABI setelah diberikan Rom aktif dan ROM pasif. Responden dengan terapi ROM aktif lebih signifikan mengalami perbaikan nilai ABI daripada responden dengan terapi ROM Pasif. Pada ROM aktif penderita DM bsia lebih leluasa melakukan ROM secara efektif dan efesien sehingga perfusi pada ektrmitas bisa meningkat dimana nilai ABI akan cendering lebih baik.
The Effect of Intervention on Pregnancy with Diabetes Mellitus on Health-Related Quality of Life (HRQoL) Devangga Darma Karingga; Achmad Wahdi; Dewi Retno Puspitosari; Kun Ika Nur Rahayu; Rahma Kusuma Dewi
Journal for Quality in Public Health Vol. 8 No. 2 (2025): May
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v8i1.534

Abstract

Gestational diabetes mellitus (GDM) is a form of hyperglycemia that develops during pregnancy and is associated with maternal and neonatal complications. Women with GDM face increased risks of cesarean delivery, preeclampsia, and mental health issues, while their infants are more prone to macrosomia, neonatal jaundice, and long-term metabolic disorders. This systematic review evaluates the impact of interventions on the health-related quality of life (HRQoL) of pregnant women with diabetes mellitus. A systematic search in Scopus, SAGE, ScienceDirect, and ProQuest was conducted for studies published between 2021 and 2025, following PRISMA 2023 guidelines. From 611,094 initial records, 36 studies met the inclusion criteria, with five selected for in-depth analysis. The JBI critical appraisal tool was used to assess the validity and reliability of findings. Results indicate that digital health interventions, such as mobile fitness applications, improve adherence to pelvic floor exercises, enhancing physical health. Psychological interventions, including self-transcendence nursing models and cognitive-behavioral therapy, effectively reduce stress and enhance emotional well-being. Cardiovascular monitoring is essential, as GDM increases the risk of cardiac complications. Counseling, both face-to-face and app-based, supports self-care and lowers fasting blood glucose levels. In conclusion, a multidisciplinary approach integrating digital technology, psychosocial support, and cardiovascular monitoring is crucial for optimizing maternal and fetal health. Comprehensive care strategies, supported by policy frameworks, can enhance intervention effectiveness and improve the overall quality of life for women with GDM.
Analysis of the Effect of Medication Adherence on Systolic Blood Pressure in Hypertensive Patients Alimansur, Moh; Winarti, Eko; Suharto, Idola Perdana Sulistyoning; Karingga, Devangga Darma; Kartikasari, Fira Deviyanti
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.477

Abstract

Hypertension is a major public health issue that continues to rise in prevalence, particularly in low- and middle-income countries. Despite the availability of effective medications, low adherence remains a significant barrier to achieving blood pressure control. This study aims to analyze the effect of medication adherence on systolic blood pressure among hypertensive patients. This quantitative study employed a cross-sectional design and involved 86 hypertensive patients in Cengkok Village, Nganjuk Regency, East Java. The sampling technique used was simple random sampling. The independent variable of this study is the compliance of hypertensive patients while the dependent variable is systolic pressure. Medication adherence was assessed using the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), while systolic blood pressure was classified into stage 1 and stage 2 hypertension. The data were analyzed using spearman rho and logistic regression tests.The results revealed that most patients with high adherence had stage 1 hypertension (95.2%), while all patients with low adherence had stage 2 hypertension (100%). The spearman rho showed a significant relationship between adherence level and systolic blood pressure (p ≤ 0.05). Furthermore, logistic regression analysis indicated that patients with low or moderate adherence were 39.09 times more likely to have uncontrolled systolic blood pressure compared to those with high adherence (p = 0.001). In conclusion, medication adherence significantly affects systolic blood pressure control among hypertensive patients. Improving adherence through targeted education and community-based interventions is essential to prevent complications such as stroke, heart failure, and kidney disease. ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Meskipun obat antihipertensi tersedia luas, kepatuhan yang rendah menjadi hambatan utama dalam pengendalian tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepatuhan pengobatan terhadap tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dan melibatkan 86 pasien hipertensi di Desa Cengkok, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Variable independen penelitian ini adalah kepatuhan penderita hipertensi sedangkan variable dependennya adalah tekanan sistolik. Kepatuhan dinilai menggunakan instrumen Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), sementara tekanan darah sistolik diklasifikasikan dalam hipertensi tingkat 1 dan tingkat 2. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dengan kepatuhan tinggi memiliki hipertensi tingkat 1 (95,2%), sedangkan seluruh pasien dengan kepatuhan rendah mengalami hipertensi tingkat 2 (100%). Uji spearman rho menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan dan tekanan darah sistolik (p ≤ 0,05). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pasien dengan kepatuhan rendah atau sedang memiliki risiko 39,09 kali lebih besar mengalami tekanan darah tidak terkontrol dibandingkan pasien dengan kepatuhan tinggi (p = 0,001). Kesimpulannya, kepatuhan pengobatan berpengaruh signifikan terhadap kontrol tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi. Upaya peningkatan kepatuhan melalui edukasi dan intervensi berbasis komunitas sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENANGANAN HIPERTENSI Devangga Darma Karingga; Agnes, Yeni Lufiana Novita; Rahayu, Kun Ika Nur; Wahdi, Achmad; Suharto, Idola Perdana Sulistyoning; Alimansur, Moh
Jurnal LENTERA Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is one of the most common non-communicable diseases and often goes undetected until it leads to serious complications. In Indonesia, the prevalence of hypertension reaches 34.1%, with most sufferers unaware of their condition. Low awareness and limited family skills-especially among housewives-in managing hypertension is a major contributing factor. This community service activity aimed to improve the knowledge and skills of housewives in managing hypertension within the family setting. The program was implemented in Banyakan Village, Kediri Regency, involving 15 housewives as participants. The methods included socialization, education on hypertension, training on preparing low-sodium menus based on the DASH diet, and the introduction of simple relaxation techniques. Pre-test and post-test evaluations showed an increase in average scores from 46.7 to 80.7. Furthermore, all participants stated that the program was beneficial and enriched their understanding. These results indicate that family-based education is effective in supporting hypertension control. This initiative is expected to contribute to the adoption of healthy lifestyles within families and support national programs such as GERMAS.