Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Wela, Yustina; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.193-202

Abstract

A healthy human being is a key factor in the success of a national development. The implementation of health development includes health efforts and resources that must be carried out in an integrated and sustainable manner in order to achieve optimal and comprehensive results so that the Government of the Republic of Indonesia triggers the Healthy Indonesia 2025 movement. Efforts to achieve the vision and mission of Healthy Indonesia 2025 are still experiencing various obstacles. This is because there are still high problems of degenerative diseases, namely diseases that arise because of to the process of declining body cell function from normal to bad conditions. One of these degenerative diseases is Chronic Kidney Disease (CKD). The sufferer feels that he cannot be independent so he thinks that he is only a bother to others. In addition, the sufferer also feels that he has nothing to be proud of. If this condition lasts for a long period of time without any special intervention, then they will have difficulty accepting themselves. The type of this research used is descriptive quantitative method by describing the factors that influence the self-acceptance of patients with Chronic Kidney Failure undergoing dialysis therapy in Maumere, Sikka Regency. The population in this study were all patients with chronic kidney failure who underwent dialysis therapy at dr. T. C. Hillers as many as 70 patients. The sampling technique used was total sampling involving all patients undergoing hemodialysis therapy. The researcher used univariate analysis to find out the frequency distribution of the respondent's characteristics. 
Gambaran Presentasi Angka Bebas Jentik terhadap Kejadian Demam Berdarah di Kabupaten Sikka Maria Kornelia Ringgi Kuwa; Herni Sulastien
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1631

Abstract

Salah satu masalah yang berhubungan dengan kurangnya PHBS adalah penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD). Demam Berdarah Dengue adalah demam yang berlangsung akut menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Demam berdarah selalu dihubungkan dengan angka bebas jentik (ABJ). Angka bebas jentik (ABJ) adalah presentasi rumah atau tempat-tempat umum yang tidak ditemukan jentik. Tahun 2020 Angka Bebas Jentik di Sikka paling tinggi terjadi pada Bulan Februari 5,4% dengan kasus demam berdarah sebanyak 715 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran presentasi angka bebas jentik terhadap kejadian demam berdarah di Kabupaten Sikka. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penderita DBD di Kabupaten Sikka tahun 2020, yaitu 1816 orang. Total sampel adalah 1816 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampel. Analisis dengan menggunakan analisis univariat yakni hanya melihat presentase dan frekuensi angka bebas jentik dan kejadian demam berdarah. Analisis univariat karakteristik responden berdasarkan usia terdapat sebagian besar memiliki rentang usia 5-15 tahun yaitu 526 responden (29%) dan Responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 940 (52%) dibandingkan laki-laki. Angka Bebas jentik dari < 95% sebanyak 16 puskesmas dari 25 puskesmas di Kabupaten Sikka. Kasus DBD tertinggi terjadi di Bulan Februari jumlah 715 kasus dengan ABJ 5,4%. Insiden Rate (IR) terdapat 20 Puskesmas yang berisiko. Presentasi ABJ tinggi maka kasus DBD rendah begitupun sebaliknya jika presentasi ABJ rendah maka kasus DBD tinggi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Melatih Stimulasi Sensori; Bermain Ular Tangga Bersama Warga Disabilitas Mental Di Desa Du Gabriel Mane; Maria Kornelia Ringgi Kuwa; Antonia Rensiana Reong; Maria Yosephina Ekarista; Paulus Lambertus; Frederikus Vinsensius; Veronika F. A. D Sareng
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Riset Manajemen dan Publikasi Ilmiah Serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Sinergi Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55983/empjcs.v1i6.308

Abstract

Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa telah dilakukan oleh tenaga keperawatan, dengan melakukan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Masalah-masalah keperawatan jiwa yang dapat diatasi melalui TAK adalah klien dengan isolasi sosial, halusinasi, menarik diri dan harga diri rendah. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan stimulasi internal dan eksternal. Serta meningkatkan rasa peduli, solidaritas, dan kebersamaan bersama warga kaum disabilitas mental. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat menggunakan metode intervensi pendampingan pada mahasiswa bersama dengan mitra perawat Puskesmas Nanga memberikan Terapi Aktivitas Kelompok; stimulasi sensori bermain ular tangga bersama warga yang mengalami disabilitas mental. Dari hasil evaluasi pelaksanaan TAK setelah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok diketahui dari 3 perserta yang mampu bersosialisasi dan mengikuti arahan leader sebanyak 3 orang (100%) dan tidak ada peserta yang tidak mampu kooperatif mengikuti kegiatan sesuai arahan leader (0%). Terdapat perbedaan respon perilaku kemampuan bersosialisasi sebelum dan setelah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok
Pendampingan Refreshing Kader Posyandu di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda-Kabupaten Sikka Yustina Wela; Laurentina Nona Eda; Maria Kornelia Ringgi Kuwa; Petronela Lito; Karlina S.S Manuk; Hendrikus N Piran; Veronika Nona Daro
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i3.1391

Abstract

Program Posyandu di pengaruhi oleh pengetahuan kader, motivasi kader, dan faktor pekerjaan ibu balita. Kegiatan Refreshing Kader Posyandu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengingatkan kader agar selalu mengisi format yang ada dalam buku KIA dengan benar dan sesuai sehingga intepretasi yang diperoleh dari hasil pengukuran pun tepat dan konseling yang diberikan pun tepat. Kegiatan ini menggunakan metode intervensi pendampingan yang bekerja sama dengan dinas Kesehatan kabupaten Sikka Bersama dengan mahasiswa memberikan refreshing kepada kader posyandu, dan mitra perawat Puskesmas Magepanda bersama-sama melakukan peninjauan Kembali pengisian format dalam buku KIA yang terbaru. Metode intervensi pendampingan terbagi atas tahap persiapan, tahap kerja, tahap terminasi, dan tahap evaluasi dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Kolisia wilayah kerja Posyandu Desa Kolisia Puskesmas Magepanda Desa, kabupaten Sikka. Kegiatan ini dihadiri oleh 12 orang kader posyandu perwakilan dari 6 posyandu yang berada di wilayah desa Kolisia. Setiap Posyandu memilih 2 orang kader posyandu untuk mengikuti kegitan. Saran bagi petugas kesehatan, khususnya para kader dan pengelola Posyandu diharapkan tetap aktif, komunikatif dan disiplin dalam mendampingi dan memberi pelayaanan kesehatan bagi masyarakat khusunya harus teliti dan tepat dalam mengisi format KMS dalam buku KIA terbaru.
Self Management Program Meningkatkan Koping, Niat, dan Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi Petronela Lito; Yustina Wela; Maria Kornelia Ringgi Kuwa; Herni Sulastien
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i1.383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui self management program meningkatkan koping, niat dan kepatuhan diet pasien hipertensi. Metode desain penelitian ini menggunakan quasy experiment pre post test control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling dengan variable yang teliti yaitu self management program meningkatkan koping, niat, dan kepatuhan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 24 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling.  Analisis yang digunakan dalam penelitin ini adalah analisis univariate yang bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi karakteristik dari variable tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebelum diberikan self management program koping, niat, dan kepatuhan diet pasien hipertensi kurang, kemudian terjadi peningkatan setelah diberikan self management program. Kesimpulan: koping, niat, dan kepatuhan diet yang di teliti oleh peneliti rata-rata kurang dengan tingkat pendidikan berada pada sekolah menegah pertama.
Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pengasuh yang Memiliki Anak Stunting Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Gaharpung, Mediatriks Santy; Wega, Marianus Oktavianus; Arisna, Bernadetha; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.735-748

Abstract

Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek di banding tinggi badan anak lain pada umumnya (seusianya) yang di lihat dari nilai Z-skor <-2 SD yang dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti orang tua khususnya pola asuh pada anak stunting. Prevelensi balita stunting di Kabupaten Sikka pada tahun 2022 sebanyak 3.174 anak (13,8 %) dan parevelsi stunting di Kelurahan Kota Uneng  pada tahun 2022 sebanyak 105 anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pola asuh /pengasuh yang memiliki anak stunting di Kelurahan Kota Uneng. Desain penelitian ini menggunakan  rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 105 anak. Teknik sampling yang di gunakan adalah menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling dan besar sampel yang di ambil yaitu 83  orang tua/pengasuh. Pengumpulan data menggunakan lembar kusioner dan jawaban dari responden di kumpul kemudian di hitung presentasenya. Berdasarkan karakteristik responden umur orang tua  usia >20 tahun terbanyak 98 % , pendidikan SMA terbanyaak 57 %, Pekerjaan orang tua terbanyak IRT 76 % dan status ekonomi orang tua terbanyak pada penghasilan < 1.000.000 yaitu 60 %. Berdasarkan gambaran pola asuh orang tua/pengasuh yang memiliki anak stunting ditemukan  cara mengolah makan 69 % dengan kategori baik, variasi menu makan 36  dengan kategori cukup dan cara pemberian makan 47 % dengan kategori kurang. Gambaran pola asuh orang tua/pengasuh yang memiliki  anak stunting yang terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan status ekonomi, cara mengolah makanan, variasi menu makan dan cara pemberian makan.
Gambaran Sanitasi Lingkungan pada Tempat Tinggal Balita Penderita Diare Gaharpung, Mediatrix Santi; Wega, Marianus Oktavianus; Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Nggato, Katarina Rati; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1924

Abstract

Masa balita merupakan masa yang paling rentan terhadap serangan penyakit. Penyakit yang perluh  diwaspadai adalah diare. Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada balita. Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Sanitasi Lingkungan Pada Tempat Tinggal Balita Penderita Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Feondari dalam penggunaan air bersih, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah dan penggunaan jamban. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga balita yang menjadi responden sebanyak 72 orang dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, dengan daftar pertanyaan dibuat sendiri dan dikembangkan dari penelitian. Diketahui bahwa penelitian menunjukan bahwa keluarga balita penderita diare di Wilayah kerja Puskesmas Feondari dalam penggunaan air bersih berada pada mayoritas kategori kurang 48 responden (66,7%), Pengelolaan sampah berada pada mayoritas kategori kurang 69 responden (96%), pengelolaan limbah berada pada mayoritas kategori kurang 72 responden (100%), dan penggunaan jamban berada pada kategori mayoritas kurang 49 responden (68%). Gambaran sanitasi lingkungan pada tempat tinggal balita penderita diare di Wilayah kerja Puskesmas Feondari dalam penggunaan air bersih terdapat 48 (66,7%) dan berada di kategori kurang, Pengelolaan sampah terdapat 69 (96%) dan berada di kategori kurang, pengelolaan limbah terdapat 72 (100%) berada di kategori kurang, dan Penggunaan jamban 40 (68%) berada di kategori kurang.
Gambaran Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Kebutuhan Gizi pada Balita Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Mane, Gabriel; Gaharpung, Mediatrix Santi; Vilatri, Gaudensia Cindi; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1928

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang masih tinggi di Indonesia adalah gizi pada balita. Gizi adalah salah satu elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Masalah gizi kurang ataupun gizi lebih masih menjadi tantangan dalam perbaikan kesehatan masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan karena balita merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap kelainan gizi.. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dari balita di Posyandu Lowolabo berjumlah 36 orang dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah 36 orang responden. Berdasarkan hasil pengisisan kuesioner dari 36 responden didapatkan ibu balita yang berpengetahuan baik berjumlah 35 responden (97, 2%),  sikap ibu balita yang positif berjumlah 33 responen (91, 7%) dan untuk tindakan ibu balita yang mendukung sebanyak 29 responden (80, 6%).Berdasarkan hasil penelitian didapatkan presentasi terbanyak adalah ibu di Posyandu Lowolabo yang memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebnayak 35 responden (97, 2%), sikap yang positif yaitu sebanyak 33 responden (91, 7%) dan tindakan yang mendukung sebanyak 29 responden (80, 6%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan kepada tempat penelitian agar bisa mempertahankan kondisi yang telah dicapai berkaitan dengan pengetahuan sikap dan tindakan ibu dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada anak balitanya, karena status gizi anak balita sangat bergantung cara ibu menyiapkan makanan gizi seimbang bagi anak balitanya.
Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien GGK yang Menjalani Terapi Hemodialisa Mane, Gabriel; Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Eda, Laurentina Nona; Bluden, Maria Nona Lili; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1929

Abstract

Pasien gagal ginjal kronik dengan laju filtrasi glomerulus <15 mL/ menit harus menjalani terapi hemodialisis untuk mengganti fungsi ginjal. Pasien yang menjalani terapi hemodialisa dapat mengalami masalah psikologis salah satunya adalah depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkatan depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Unit Hemodialisa Maumere Kabupaten Sikka Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif menggunakan data primer, yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan variabel yang diteliti yaitu tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Unit Hemodialisa Maumere Kabupaten Sikka. Populasi pada penelitian ini 110 responden dengan sampel 86 responden.Teknik pengambilan sampel didalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Analisa data menggunakan univariat. Diketahui bahwa penelitian menunjukan  bahwa kelompok umur responden terbanyak berada di rentang usia 55-65 tahun sebanyak 34 responden (40%), jenis kelamin sebagian besar laki-laki sebanyak 50 responden (58%), pendidikan sebagian besar SMA sebanyak 26 responden (30%), jenis pekerjaan sebagaian besar IRT sebanyak 25 responden (29%), lama hemodialisa sebagian besar baru menjalani terapi hemodialisa sebanyak 38 responden (44%). Dari 86 responden, yang mengalami depresi dengan kategori paling banyak adalah depresi ringan sebanyak 52 responden (60%).
Kegiatan Donor Darah Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela Bersama Palang Merah Indonesia Kabupaten Sikka Mane, Gabriel; Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Gaharpung, Mediatrix Santi; Wega, Marianus Oktavianus; Reong, Antonia Rensiana; Sulastien, Herni
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 03 (2023): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v3i03.211

Abstract

Blood donation is an activity of donating blood, both for replacement blood needs and as a direct donor, which has an important function in various health services. The death rate due to the unavailability of blood reserves in developing countries is relatively high. This community service activity aims to assist the Indonesian Red Cross (PMI) in collecting and socializing blood donors to the public. The death rate due to the unavailability of blood reserves in developing countries is relatively high. In fact, the percentage of blood donors is still low which causes limitations in meeting the increasing need for blood. This limited number of blood donors can be caused by a lack of knowledge about blood donors, wrong assumptions or perceptions about blood donation, or fear of technical procedures for blood donation.