Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Development of Interactive Multimedia to Foster Students' Information Literacy Ability on Salt Hydrolysis Topic Dewi Yuliatin; Citra Ayu Dewi; Khaeruman Khaeruman; Suryati Suryati; Yeti Kurniasih
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 11, No 3 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v11i3.7961

Abstract

This study aims to produce and determine the feasibility of interactive multimedia salt hydrolysis to grow students' information literacy skills. This research is a development research which includes 10 stages of implementation, namely potential and problems, collecting information, product design, design validation, design revision, product trial, product revision, usage trial, product revision, and bulk product. However, this study only reached the stage of product revision. The interactive multimedia produced was then validated by 2 expert lecturers in the field of chemistry education, and for practitioner tests by 1 chemistry teacher and then a limited group trial was carried out involving 15 students of SMA Negeri 1 Batulayar. Based on the assessment of two lecturers as validators getting an average of 91,2% with a very decent category, the practitioner test results got a percentage of 94.3% with a very decent category, and the results of a limited group trial by 15 students got an average percentage of assessments for ease, readability, display, material, and motivation of 88.6% with good categories. So it can be concluded that the product of interactive multimedia development of salt hydrolysis has met the feasibility aspect and this medium can be used in learning on salt hydrolysis material.
Pengaruh Model Problem Posing dengan Context-Rich Problem terhadap Kemampuan Berpikir Divergen dan Konvergen Siswa Hatimah, Husnul; Asmawati, Asmawati; Maeni, Maeni; Khery, Yusran; Khaeruman, Khaeruman
Empiricism Journal Vol. 2 No. 2: December 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v2i2.586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Posing dengan Context-Rich Problem terhadap kemampuan berpikir divergen dan kemampuan berpikir konvergen siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy eksperimental) dengan rancangan penelitian posttest-only control group design. Sampel penelitian ini adalah 85 siswa kelas X SMAN 7 Mataram yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling yang terbagi dalam 3 kelompok. Kelompok eksperimen I terdiri dari 26 siswa dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Posing dengan Context-Rich Problem, kelompok eksperimen II terdiri dari 29 siswa dibelajarkan dengan model Problem Posing, sedangkan kelompok kontrol terdiri dari 30 siswa dibelajarkan dengan model konvensional dengan Context-Rich Problem. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes kemampuan berpikir divergen dan konvergen. Teknik analisis data menggunakan uji varian dua jalur (two way ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penggunaan model pembelajaran Problem Posing dengan Context-Rich Problem berpengaruh (Fhitung= 4,128 > Ftabel= 3,26) terhadap kemampuan berpikir divergen siswa; (2) skor rata-rata kelompok eksperimen I (mean= 55,38) lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen II (mean= 40,91) dan kelompok kontrol (mean= 42,23); (3) penggunaan model pembelajaran Problem Posing dengan Context-Rich Problem tidak berpengaruh (Fhitung= 0,449 < Ftabel= 3,26) terhadap kemampuan berpikir konvergen siswa; (4) skor rata-rata kelompok eksperimen I (mean= 34,5) lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen II (mean= 33,25) dan kelompok kontrol (mean= 24,99). Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Posing dengan Context-Rich Problem berpengaruh terhadap kemampuan berpikir divergen, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir konvergen siswa. The Effect of Problem Posing Model with Context-Rich Problem toward Students’ Divergent and Convergent Thinking Ability Abstract This study aims to determine the effect of the Problem Posing learning model with Context-Rich Problems on students' divergent thinking and convergent thinking abilities. This research is a quasi-experimental research with a posttest-only control group design. The sample of this study was 85 students of class X SMAN 7 Mataram who were selected using a purposive sampling technique which was divided into 3 groups. The experimental group I consisted of 26 students taught with the Problem Posing learning model with Context-Rich Problems, the experimental group II consisted of 29 students taught with the Problem Posing model, while the control group consisted of 30 students taught using the conventional model with the Context-Rich Problem. Data were collected using observation sheets on the implementation of learning and divergent and convergent thinking skills tests. The data analysis technique used a two-way ANOVA test. The results showed that (1) the use of the Problem Posing learning model with Context-Rich Problem had an effect (Fcount = 4.128 > Ftable = 3.26) on students' divergent thinking abilities; (2) the average score of the experimental group I (mean= 55.38) was higher than that of the experimental group II (mean= 40.91) and the control group (mean= 42.23); (3) the use of Problem Posing learning model with Context-Rich Problem has no effect (Fcount = 0.449 < Ftable = 3.26) on students' convergent thinking ability; (4) the average score of the experimental group I (mean= 34.5) was higher than the experimental group II (mean= 33.25) and the control group (mean= 24.99). This study concludes that the Problem Posing learning model with Context-Rich Problems has an effect on divergent thinking skills, but has no significant effect on students' convergent thinking abilities.
Korelasi Kesadaran Metakognisi dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran Kimia selama Pandemi Covid-19 Muhali, Muhali; Ulfanita, Mila; Khaeruman, Khaeruman; Khery, Yusran
Empiricism Journal Vol. 3 No. 1: June 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v3i1.767

Abstract

Peneltian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kesadaran metakognisi dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia selama masa pandemic Covid-19 pada Tahun Pelajaran 2021-2022. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan ex-post facto dengan kerangka penelitian korelasional. Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Bolo dengan melibatkan 66 orang peserta didik kelas X sebagai subjek penelitian yang diambil secara jenuh. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kesadaran metakognisi peserta didik sebesar 71. Hasil belajar peserta didik kelas pada semester ganjil dan genap berturut-turut 70 dan 63. Akan tetapi tidak ada korelasi antara kesadaran metakognisi dan hasil belajar kognitif peserta didik. Korelasi metakognisi terhadap hasil belajar peserta didik baik pada semester ganjil maupun genap, dengan nilai product moment berturut-turut -0,025 dan -0,094, lebih rendah daripada r kritis sebesar 0,239 pada DK 64 dan nilai signifikansi (p) 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Kimia di SMAN 1 Bolo selama masa pandemic covid-19 tidak seiring dengan pengembangan kesadaran metakognisi peserta didik terhadap pembelajaran. Correlation between Students Metacognitive Awareness and Cognitive Learning Outcomes on Chemistry Learning While Covid-19 Pandemic Abstract This study aims to evaluate the relationship between metacognitive awareness and student learning outcomes in chemistry learning during the Covid-19 pandemic in the 2021-2022 Academic Year. This research was carried out using an ex-post facto approach with a correlational research framework. The research was conducted at SMAN 1 Bolo involving 66 students of class X as research subjects who were taken saturated. Data were analyzed descriptively and product moment correlation analysis. The results showed that the average metacognitive awareness of students was 71. The average of students’ cognitive learning outcomes in odd and even semester was 70 and 63 respectively. However, there is no correlation between metacognitive awareness and students' cognitive learning outcomes. The correlation between metacognitive awareness and students' cognitive learning outcomes both in odd and even semester, with r product moment value -0.025 and -0.094 respectively, was lower than r critical 0,239 with df 64 and significance value (p) 5%. This shows that learning Chemistry at SMAN 1 Bolo during the COVID-19 pandemic is not in line with the development of students' metacognitive awareness of learning.
Peningkatan Kualitas Proposal Kewirausahaan Mahasiswa Melalui Pelatihan Soft Skill Dan Hard Skill Wardani, Ketut Sri Kusuma; Sukiastini, I Gusti Ayu Ngurah Kade; Fitriani, Herdiyana; Khaeruman, Khaeruman; Hunaepi, Hunaepi; Sutajaya, I Made; Sudiarta, I Gusti Putu
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2024): March
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i1.1815

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertujuan meningkatkan mutu proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang kewirausahaan dengan memperkuat keterampilan Soft Skill dan Hard Skill melalui pelatihan. Kegiatan pengabdian  ini melibatkan 15 mahasiswa Sarjana Sains Teknik dan Terapan (S1 FSTT) Universitas Pendidikan Mandalika. Implementasinya menggunakan metode transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan kewirausahaan mahasiswa dalam Soft Skill dan Hard Skill. Pemahaman yang lebih baik terhadap kedua keterampilan ini berpotensi meningkatkan kualitas proposal PKM kewirausahaan. Sukses ini tercermin dalam respons positif yang tinggi dari mahasiswa, dengan 96.1% dari mereka menyatakan kepuasan terhadap program, menegaskan efektivitas pelatihan tersebut. Penemuan ini menegaskan pentingnya mengintegrasikan pelatihan Soft Skill dan Hard Skill untuk meningkatkan kualitas proposal PKM kewirausahaan mahasiswa, yang bisa dijadikan landasan untuk pengembangan lebih lanjut di perguruan tinggi. Dalam pengembangan program serupa di masa depan, disarankan untuk memperluas peserta agar lebih representatif dari berbagai disiplin ilmu, memperpanjang durasi pelatihan, dan menyelaraskan materi dengan kebutuhan pasar kerja. Pemantauan yang berkelanjutan terhadap dampak jangka panjang dari pelatihan juga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program. Improving the Quality of Student Entrepreneurship Proposals Through Soft Skill and Hard Skill Training Abstract: The Community Partnership Program (PKM) aims to improve the quality of Student Creativity Program (PKM) proposals in the field of entrepreneurship by strengthening Soft Skills and Hard Skills through the training provided. This research involved 15 Bachelor of Applied Science and Technology (S1 FSTT) students from the Mandalika University of Education. The implementation uses the science and technology transfer method with planning, implementation and evaluation stages. The results show a significant increase in students' entrepreneurial abilities in Soft Skills and Hard Skills. A better understanding of these two skills has the potential to improve the quality of entrepreneurial PKM proposals. This success was reflected in the high positive response from students, with 96.1% of them expressing satisfaction with the program, confirming the effectiveness of the training. These findings emphasize the importance of integrating Soft Skills and Hard Skills training to improve the quality of students' entrepreneurial PKM proposals, which can be used as a basis for further development in higher education. In the development of similar programs in the future, it is recommended to expand the participants to be more representative of various disciplines, extend the duration of training, and align the material with the needs of the job market. Ongoing monitoring of the long-term impact of training is also critical to ensuring program sustainability and effectiveness.
Efektifitas Multimedia Berbasis Potensi Lokal Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Kimia Khaeruman, Khaeruman; Nurhidayati, Siti
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 2 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v5i2.2044

Abstract

Keterampilan mengajar mahasiswa perlu ditingkatkan, terutama dengan kondisi perkuliahan dimasa pandemic, dimana kuliah dilakukan secara daring tanpa tatap muka. Pada Mata Kuliah Stragegi Pembelajaran Kimia mahasiswa dituntut untuk memahami berbagai macam strategi yang nantinya bisa diamplikasikan di sekolah, mengadopsi dan memodifikasi atau bahkan mengembangkan strategi sesuai karakteristik materi yang dibahas dan keadaan atau persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar menggunakan multimedia berbasis potensi lokal. Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif. Ada 6 (enam) indikator yang diukur yaitu: 1). Keterampilan bertanya, 2). Keterampilan menjelaskan, 3). Keterampilan memberi penguatan, 4). Keterampilan mengajar kelompok kecil, 5). Keterampilan membimbing diskusi. 6). Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keterampilan mengajar. Penskoran keterampilan mengajar mahasiswa menggunakan skor 1 untuk indikator yang nampak, dan skor 0 untuk indikator yang tidak Nampak, kemudian dianalisis secara deskriptif presentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada putaran I pembelajaran diperoleh bahwa keterampilan bertanya mahasiswa 65% (sedang), keterampilan menjelaskan 56% (rendah), keterampilan memberi penguatan 66% (sedang), keterampilan mengajar kelompok kecil 56% (rendah), keterampilan membimbing diskusi 53% (rendah), keterampilan membuka dan menutup pembelajaran berada pada 58% (rendah), dengan rata-rata klasikal sebesar 59% (rendah). Pada putaran II pembelajaran diperoleh bahwa ada peningkatan keterampilan mengajar mahasiswa diantaranya keterampilan bertanya mahasiswa 88% (sangat tinggi), keterampilan menjelaskan 72% (sedang), keterampilan memberi penguatan 85% (tinggi), keterampilan mengajar kelompok kecil 75% (sedang), keterampilan membimbing diskusi 69% (sedang), keterampilan membuka dan menutup pembelajaran 73% (sedang), dengan rata-rata klasikal sebesar 77% (tinggi). Untuk itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia berbasis potensi lokal efektif untuk meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa.
PELATIHAN PEMBUATAN HANDSHOAP, DETERJEN DAN SABUN CUCI PIRING UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN DAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA KETAPANG RAYA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Nurhidayati, Siti; Khaeruman, Khaeruman; Lukitasari, Diah
Abdi Masyarakat Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v3i1.2241

Abstract

Sabun merupakan kebutuhan utama masyarakat, terutama Tujuan pengabdian ini adalah membelajarkan masyarakat agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat handsoap, deterjen cair dan sabun cuci piring untuk meningkatkan kesehatan dan perekonomian masyarakat pada masa pandemic covid 19. Melalui pelatihan ini masyarakat mampu membuat sendiri sabu cuci tangan, deterjen cair dan sabun cuci piring yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kebersihan baik diri maupun lingkungan dalam rangka menjaga kesehatan pada masa pandemic covid-19, selain itu masyarakat juga mampu membuka usaha kecil untuk menjual handsoap, deterjen cair dan sabun cuci piring untuk meningkatkan perekonomian.
Mengubah Limbah Menjadi Berkah: Pelatihan Pengolahan Limbah Organik Sebagai Media Budidaya Jamur dan Sayuran Organik Hulyadi, Hulyadi; Muhali, Muhali; Khaeruman, Khaeruman; Bilad, Muhammad Roil; Samsuri, Taufik; Bayani, Faizul; Yuliana, Depi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2394

Abstract

Pengabdian ini bertujuan melaitih mitra memanfaatkan limbah organik jerami, ampas sagu dan serbuk gergaji sebagai media tanam jamur merang. Selanjutnya limbah jamur diolah sebagai media tanam sayur mayur. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah belum mampu memanfaatkan limbah organik menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis. Teknik yang digunakan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah PRA (Participatori Rural Appraisal) dimana dalam pelaksanaannya melibatkan masyarakat sekitar dalam seluruh kegiatan dan stakeholder setempat. Keunggulan metode ini adalah mampu meningkat keterampilan mitra karena terlibat langsung dalam proses produksi jamur merang. Penggunaan teknik ini bertujuan agar masyarakat dapat saling berbagi dan meningkatkan pengetahaun mereka tentang kondisi dan kehidupan masyarakat, membuat rencana dan bertindak. Keberhasilan proses pengabdian dinilai dari kompetensi mitra dalam budidaya jamur dan sayur mayur pada limbah jamur merang. Mitra telah mampu membudidayakan jamur merang dan sayur mayur ini terbukti dari hasil panen jamur yang sangat baik. Sayur mayur juga tumbuh subur pada media limbah jamur jika dibandingkan dengan media tanah. Suhu yang dijaga tetap setabil pada kumbung mikro terbukti mampu meningkatkan produksi 5 kg setiap raknya. Jika dipersentasekan secara keseluruhan terjadi peningkatan produksi 10% jika dibandingkan ukuran kumbung yang biasa dipakai oleh petani jamur merang. Berdasarkan hasil panen dan uji coba tanaman cabe pada limbah jamur merang dapat disimpulkan masyarakat desa Bengkaung telah mampu memanfaatkan limbah organik menjadi media tanam jamur merang serta mampu memanfaatkan limbah jamur sebagai media tanam sayur. Turning Waste into Blessings: Training on Processing Organic Waste as a Media for Cultivating Organic Mushrooms and Vegetables Abstract This service aims to train partners to utilize organic waste straw, sago dregs and sawdust as a growing medium for straw mushrooms. Next, the mushroom waste is processed as a vegetable growing medium. The main problem faced by partners is that they have not been able to utilize organic waste into materials that have economic value. The technique used in this community empowerment activity is PRA (Participatory Rural Appraisal) where the implementation involves the local community in all activities and local stakeholders. The advantage of this method is that it can improve the skills of partners because they are directly involved in the straw mushroom production process. The aim of using this technique is so that people can share and increase their knowledge about the conditions and life of the community, make plans and act. The success of the service process is assessed from the partner's competency in cultivating mushrooms and vegetables from straw mushroom waste. Partners have been able to cultivate straw mushrooms and vegetables as proven by the excellent mushroom harvest. Vegetables also grow well on mushroom waste media when compared to soil media. The temperature that is kept stable in micro barns has been proven to be able to increase production by 5 kg per shelf. If taken as a whole, there was a 10% increase in production compared to the size of the kumbung usually used by straw mushroom farmers. Based on the harvest results and trials of chili plants on straw mushroom waste, it can be concluded that the people of Bengkaung village have been able to use organic waste as a growing medium for straw mushrooms and are able to use mushroom waste as a medium for growing vegetables.
Integrasi Kearifan Lokal dalam Kurikulum untuk Menumbuhkan Literasi Budaya Siswa: Kajian Etnopedagogis Khaeruman, Khaeruman; Suastra, I Wayan; Arnyana, Ida Bagus Putu; Suma, I Ketut; Mariam, Siti; Nurhidayati, Siti
Empiricism Journal Vol. 5 No. 2: December 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v5i2.1998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak integrasi kearifan lokal dalam kurikulum terhadap literasi budaya siswa di sekolah menengah atas. Menggunakan pendekatan campuran (mixed methods), data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara semi-terstruktur, observasi kelas, dan analisis dokumentasi kurikulum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kearifan lokal dalam kurikulum memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pemahaman siswa mengenai literasi budaya lokal, meningkatkan motivasi belajar, serta memperkuat identitas budaya siswa. Sebagian besar siswa (75%) menunjukkan pemahaman yang baik mengenai kearifan lokal, sementara 80% siswa merasa pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan. Selain itu, 70% siswa melaporkan peningkatan motivasi belajar. Wawancara dengan guru dan kepala sekolah mengungkapkan bahwa integrasi ini memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran melalui konteks budaya yang dikenal, meskipun terdapat tantangan dalam penyediaan sumber daya dan pelatihan guru. Observasi kelas menunjukkan peningkatan partisipasi siswa dan penggunaan metode pembelajaran kontekstual yang efektif. Dokumentasi kurikulum dan bahan ajar mendukung temuan bahwa kearifan lokal diintegrasikan dengan baik dalam berbagai mata pelajaran. Kesimpulannya, integrasi kearifan lokal dalam kurikulum dapat meningkatkan literasi budaya siswa. Integration of Local Wisdom in the Curriculum to Develop Students' Cultural Literacy: Ethnopedagogical StudiesAbstractThis study aims to explore the impact of local wisdom integration in the curriculum on students' cultural literacy in senior high schools. Using a mixed methods approach, data were collected through questionnaires, semi-structured interviews, classroom observations, and analysis of curriculum documentation. The results showed that the integration of local wisdom in the curriculum had a significant positive impact on students' understanding of local cultural literacy, increased learning motivation, and strengthened students' cultural identity. Most students (75%) showed a good understanding of local wisdom, while 80% of students felt that learning became more interesting and relevant. In addition, 70% of students reported increased learning motivation. Interviews with teachers and principals revealed that this integration made it easier for students to understand the subject matter through a familiar cultural context, despite challenges in providing resources and teacher training. Classroom observations showed increased student participation and the use of effective contextual learning methods. Curriculum documentation and teaching materials supported the findings that local wisdom was well integrated into various subjects. In conclusion, the integration of local wisdom in the curriculum can improve students' cultural literacy.
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN SERANG Ely Rohayani Lestari; Khaeruman Khaeruman; Edi Muhammad Abduh
JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol. 2 No. 9 (2024): JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN (JIEM)
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jiem.v2i9.2547

Abstract

This research aims to analyze the influence of work motivation and work environment on employee work productivity at the National Unity and Politics Agency of Serang Regency. The method used is a quantitative approach with an associative type of research, where data was collected through questionnaires from 31 respondents. Multiple linear regression test was used to test the research hypothesis. The research results show that work motivation has a significant effect on employee work productivity. The work environment has also been proven to have a positive influence on work productivity. Simultaneously, work motivation and work environment have a significant influence on employee work productivity. These findings indicate that increasing motivation and improving the work environment can increase employee productivity in the organization.
Profile of Critical Thinking Skills and Cultural Literacy of Students in the Basic Chemistry Course Khaeruman, Khaeruman; Suma, Ketut; Maryam, Siti; Suastra, I Wayan; Nurhidayati, Siti
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 13, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v13i1.14515

Abstract

This study investigates the profile of critical thinking skills and cultural literacy among students in the Basic Chemistry course at the Faculty of Science, Technology, and Applied Sciences, Universitas Pendidikan Mandalika. In the context of globalization and rapid technological advancements, critical thinking and cultural literacy are crucial competencies for facing the challenges of the 21st century and the Fourth Industrial Revolution. Despite the foundational importance of Basic Chemistry in science education, challenges such as conceptual complexity and low student engagement remain prevalent. Employing a descriptive quantitative approach, this research involves students from Chemistry, Biology, Physics, and Mathematics Education programs. Instruments used include critical thinking tests and cultural literacy questionnaires measuring understanding of local cultural values and diversity. Data were collected through tests, questionnaires, and semi-structured interviews and analyzed descriptively using statistical methods. Findings reveal that students exhibit low levels of critical thinking skills and cultural literacy, with strengths in data interpretation and cultural preservation, while weaknesses are evident in identifying relevant information and cultural promotion. These results highlight the need for innovative instructional models integrating local wisdom into the learning process. The proposed Free Inquiry-Based Etnochemistry Model aims to enhance both critical thinking skills and cultural literacy by contextualizing scientific concepts within local cultural practices, offering a holistic solution to contemporary educational demands.