Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN CANVA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Siregar, Asminar; Sitorus, Masganti; Reflina
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimna cara mengembangkan media pembelajaran matematika dengan menggunakan aplikasi canva yang pertama yaitu menganalisis karakteristik peserta didik dan media pembelajaran, yang kedua mendesain atau merancang terlebih dahulu media dan materi ketiga yaitu mengembangkan media yang sudah dirancang atau didesain keempat yaitu mengujicobakan media yang akan dikembangkan kepada peserta didik, yang terakhir yaitu mengevaluasi apakah media yang dikembangkan bisa meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Sistem Persamaan Linier Satu Varibael (SPLSV). Tingkat kelayakan dari media dengan menggunakan canva dari dua validator mencapai skor rata-rata sebesar 84,5% dengan kategori sangat baik/valid. Tingkat keefektifan dari media pembelajaran yang dikembangkan terjadi peningkatan motivasi belajar siswa sebelum menggunakan media (pre tes) dan sesudah menggunakan media (post tes) mencapai selisih/perbandingannya sebesar 50 dan 66.  Berdasarkan hasil dari perbandingan dari keduanya diperoleh nilainya sebesar 0,32 dengan kategori baik/cukup efektif meninggkatkan motivasi belajar siswa. Kata Kunci : Pengembangan ; Media Pembelajaran; Canva; Motivasi Belajar.   ABSTRAK          The purpose of this study is how to develop mathematics learning media using the Canva application, the first is to analyze the characteristics of students and learning media, the second is to design or design the media and the third material is to develop media that has been designed or designed, the fourth is to test the media that has been designed. will be developed for students, the last one is evaluating whether the developed media can increase students' learning motivation on the material of Single Variable Linear Equation System (SPLSV). The feasibility level of the media using Canva from the two validators reached an average score of 84.5% in the very good/valid category. The effectiveness level of the developed learning media increased students' learning motivation before using the media (pre test) and after using the media (post test) reaching a difference of 50 and 66. Based on the results of the comparison of the two, the value was 0.32 with the category good/quite effective in increasing students' learning motivation. Keywords: Development; Instructional Media; Canva; Motivation to learn
PEMBELAJARARAN MEANS END ANALYSIS DAN MISSOURI MATHMATICS PROJECT TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KRITIS Silvi, Meutia; Saleh, Syarbaini; Reflina
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana populasinya adalah seluh kelas XI MIA MAS PAB 2 Helvetia T.P 2020/2021. Sempel yang digunakan  terdiri dari dua kelas yang ditentukan dengan teknik sampling Purposive Sampling.Teknik yang tepat untuk mengumpulkan data kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir keritis adalah melalui tes berbentuk uraian. Sedangkan u ntuk mengetahui pengaruh antara variabel menggunakan analisis Regresi. Hasil temuan menunjukkan (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dan Missouri Mathematic Project (MMP) terhadap kemampuan pemecahan masalah di kelas XI MAS PAB 2 Helvetia, dengan  Fhitung    (12,944) > Ftabel (3,30). (2)Terdapat pengaruh model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dan Missouri Mathematic Project (MMP) terhadap kemampuan Berpikir Keritis siswa di kelas XI MAS PAB 2 Helvetia, dengan  Fhitung    (11, 383) > Ftabel (3,30 ). (3) Terdapat pengaruh model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dan Missouri Mathematic Project (MMP) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir keritis di kelas XI MAS PAB 2 Helvetia, dengan  Fhitung    (46,411) > Ftabel (3,99).Simpulan penelitian ini adalah menjelaskan bahwa kemempuan pemecahan masalah dan kemempuan berpikir keritis siswa yang diajar dengan model Means Ends Analysis (MEA) dan Missouri Mathematic Project (MMP) memiliki pengaruh yang signifikan. ABSTRACT This study is a quantitative study, where the population is all class XI MIA MAS PAB 2 helvetia T.P 2020/2021. The sample used consisted of two classes determined by purposive sampling technique. The right technique to collect data on problem solving abilities and critical thinking skills was through a test in the form of a description. Meanwhile, to determine the effect between variables using regression analysis. The findings show (1) There is an effect of the Means Ends Analysis (MEA) and Missouri Mathematical Project (MMP) learning models on problem solving abilities in class XI MAS PAB 2 Helvetia, with Fcount (12.944) > Ftable (3.30). (2) There is an effect of the Means Ends Analysis (MEA) and Missouri Mathematical Project (MMP) learning models on the Critical Thinking ability of students in class XI MAS PAB 2 Helvetia, with Fcount (11, 383) > Ftable (3,30). (3) There is an effect of the Means Ends Analysis (MEA) and Missouri Mathematical Project (MMP) learning models on problem solving skills and critical thinking skills in class XI MAS PAB 2 Helvetia, with Fcount (46.411) > Ftable (3.99). Conclusion This research is to explain that the problem-solving skills and critical thinking skills of students who are taught with the Means Ends Analysis (MEA) and Missouri Mathematical Project (MMP) models have a significant effect.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DAN PBL Safitri, Vika; Yahfizham; Reflina
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang diajar menggunakan model pembelajaran CORE dan Problem Based Learning; 2) Perbedaan kemampuan koneksi yang diajar menggunakan model pembelajaran CORE dan Problem Based Learning; 3) Perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran CORE; 4) Perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa IX MTs Cerdas Murni, Tembung. Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampel jenuh, dimana 23 siswa pada eksperimen I dan 23 siswa pada eksperimen II. Analisis data dilakukan dengan analisis ANAVA. ABSTRACT                     This study aims to determine : 1) Differences in problem – solving abilities taught using the CORE and Problem Based Learning; 2) The difference in connection abilities taught using the CORE and Problem Based Learning; 3) Differences in problem solving abilities and mathematical connections of students who are taught with the CORE learning model; 4)Differences in problem solving abilities and mathematical connections of students taught by the PBL learning model. This research with a quasi experimental type of research. The population is all XI grade student of MTs Cerdas Murni, Tembung. The sampling technique is the saturated technique, where 23 student in experimental I and 23 studentd in experimental II. Data analysis was carried out by ANAVA analysis.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR VISUAL KELAS XI Kamilah, Annisa Ul; Nasution, Fauziah; Reflina
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 6 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas XI SMA yang berasal dari gaya belajar visual. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Indikator kemampuan komunikasi matematis pada tes tertulis antara lain: 1). Kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika, 2).Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematis secara tertulis, 3).Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematis, secara tertulismaupun dnegan gambar, 4). Kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide matematis dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara tertulis, dan 5).Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban permasaahan sehari-hari sesuai dengan pertanyaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kelas XI IPA Swasta Harapan Mekar Medan, ditemukan hasil 37,5% yang memiliki gaya belajar visual dengan jumlah sebanyak 12 siswa, 31,25% memiliki gaya belajar auditorial dengan jumlah 10 siswa dan 31,25% memiliki gaya belajar kinestetik dengan jumlah 10 siswa. ABSTRACT       This research is a qualitative research. The subjects of this study were 32 students of class XI SMA District, who came from visual learning styles. Data collection techniques used are questionnaires, observations, written tests, and documentation. Indicators of mathematical communication skills on the written test include: 1).Ability to connect real objects into mathematical ideas, 2).Ability to express everyday events with mathematical symbols in presenting mathematical ideas in writing, 3).The ability to explain ideas, everyday situations and mathematical relationships, both in writing and with pictures,4).Ability to understand and evaluate mathematical ideas in solving everyday problems in writing, and 5).Ability to communicate conclusions and answers to everyday problems in accordance with questions. Based on research conducted in class XI IPA Swasta Harapan Mekar Medan, it was found that 37.5% had a visual learning style with a total of 12 students,31.25% had an auditory learning style with a total of 10 students and 31.25% had a kinesthetic learning style with a total of 10 students. 10 students.  
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA SMA BERDASARKAN TEORI BELAJAR SIBERNATIK DENGAN CARA BERFIKIR HEURISTIK Lainatussyifah, Putri; Reflina; Asrul
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 6 (2024): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas numerasi sebagai keterampilan matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari, sesuai dengan Permendikbud No. 23 Tahun 2015. Menggunakan teori belajar sibernetik, penelitian ini menganalisis cara berpikir siswa dalam berhitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X-1 pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Subjek penelitian ditentukan dari klasifikasi berpikir dari hasil tes kemampuan berhitung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen uji kemampuan berhitung. Pedoman untuk mengklasifikasikan cara berpikir berdasarkan teori belajar sibernetik digunakan untuk mengetahui bagaimana siswa berpikir dengan cara berpikir heuristic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan pemikiran heuristik (S3 dan S4) hanya mampu sebagian, terutama S4 yang masih belum sepenuhnya benar dalam memecahkan soal matematika sehari-hari.ABSTRACT This research discusses numeracy as a mathematical skill used to solve everyday problems, in accordance with Permendikbud No. 23 of 2015. Using cybernetic learning theory, this research analyzes how students think in numeracy. The method used in this research is qualitative. This research was conducted in class X-1 in the odd semester of the 2024/2025 school year. The research subjects were determined from the classification of thinking from the results of the numeracy test. The instrument used in this research is the numeracy test instrument. Guidelines for classifying ways of thinking based on cybernetic learning theory are used to find out how students think with heuristic thinking. The results showed that students with heuristic thinking (S3 and S4) were only partially able, especially S4 who was still not completely correct in solving everyday math problems.
PENGARUH MODEL GAME BASED LEARNING “BERBURU UBUR–UBUR” TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Rangkuti, Nur Saidah; Reflina; Ammamiarihta
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 6 (2024): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah dan siswa merasa pembelajaran matematika kurang menarik dan membosankan. Hal ini perlu diatasi dengan model pembelajaran yang tepat, yaitu dengan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Metodologi penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi – eksperimen (eksperimen semu). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tambangan, dengan jumlah sampel 26 siswa kelompok eksperimen dan 25 siswa kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Pengujian validitas instrument dengan menggunakan rumus masing-masing yang dibantu dengan Microsof Excel. Serta uji t-test untuk pengujian hipotesis penelitian. Hasi penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis game “berburu ubur-ubur” terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis uji t yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,074 > 2,009 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil temuan penelitian maka pembelajaran berbasis game layak diterapkan di dalam kelas sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di SMA Negeri 1 Tambangan. ABSTRACK This study was motivated by the fact that students' problem-solving abilities are still low and students feel that mathematics learning is less interesting and boring. This needs to be overcome with the right learning model, namely with a learning model that can improve students' mathematical problem-solving abilities. The research methodology uses quantitative research with a quasi-experimental approach (quasi-experiment). The population of the study was students of class XI of SMA Negeri 1Tambangan, with a sample size of 26 students in the experimental group and 25 students in the control group. Data collection techniques used tests. Testing the validity of the instrument using each formula assisted by Microsoft Excel. As well as a t-test for testing the research hypothesis. The results of the study revealed that there was an influence of the game-based learning model "jellyfish hunting" on students'mathematical problem-solving abilities. This is evidenced by the results of the t-test hypothesis test which showed that the t-count value> t-table, namely 2.074> 2.009, then Ho was rejected and Ha was accepted. From the research findings, game-based learning is feasible to be applied in the classroom as one of the solutions to improve students' mathematical problem-solving abilities at SMA Negeri 1 Tambangan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Dari, Wulan; Rakhmawati, Fibri; Reflina
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 4 (2025): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/relevan.v5i4.1588

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah, padahal sangat penting dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Medan. Penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain randomized pretest-posttest control group. Sampel dipilih dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dan VIII-6 sebagai kelas kontrol, masing-masing 30 siswa dari total 185 siswa. Instrumen penelitian berupa tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan uji-t independen.  Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kedua kelas, di mana rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen mencapai 67,68%, sedangkan kelas kontrol hanya 29,46%. Dengan demikian, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, khususnya pada materi SPLDV. Oleh karena itu, guru disarankan menerapkan model model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran matematika berbasis konteks yang menuntut keterlibatan aktif siswa. ABSTRACT Students’ mathematical problem-solving skills are still relatively low, even though they are very important in the learning process. This study aims to determine the effect of the Problem Based Learning (PBL) model on the mathematical problem-solving ability of Grade VIII students at SMP Muhammadiyah 7 Medan. The research employed a quasi-experimental method with a randomized pretest-posttest control group design. The sample was selected using cluster random sampling, with class VIII-2 as the experimental group and class VIII-6 as the control group, each consisting of 30 students from a total of 185 students. The research instruments included tests, observation sheets, and documentation. Data were analyzed using an independent t-test. The results showed a significant difference between the two classes, where the average improvement in the experimental class reached 67.68%, while the control class was only 29.46%. Thus, the Problem Based Learning (PBL) model has a significant effect on improving students’ mathematical problem-solving skills, particularly in the topic of linear equations in two variables (SPLDV). Therefore, teachers are encouraged to apply the Problem Based Learning (PBL) model in mathematics learning, especially in contextual material that requires active student involvement.
PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN REPRESENTASI MATEMATIS YANG DIAJARKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DAN KONVENSIONAL Jannah, Roudati; Reflina; Hasibuan, Eka Khairani
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 6 (2024): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Perbedaan kemampuan komunikasi dan representasi matematis siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD dan model konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperiment). Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan teknik Two Way ANAVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh: Kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe STAD meningkat; Kemampuan representasi matematis siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe STAD meningkat; Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD dan model Konvensional;  Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD dan model Konvensional. ABSTRACT  This research aims to determine: Differences in the mathematical communication and representation abilities of students taught using the STAD type cooperative model and the conventional model. This type of research is quasi-experimental.  Based on the results of data analysis and discussion, it was obtained: The mathematical communication skills of students taught using the STAD type cooperative model increased;  The mathematical representation ability of students taught using the STAD type cooperative model increases;   There are differences in the mathematical communication abilities of students who are taught using the STAD type cooperative model and the conventional model;  There are differences in the mathematical representation abilities of students who are taught using the STAD type cooperative model and the conventional model.  
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRUTH OR DARE BERBASIS PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Isnanita, Nur; Rakhmawati, Fibri; Reflina
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 4 (2024): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media pembelajaran Truth or Dare berupa roda pemutar dan kartu permainan yang dapat diterapkan pada materi Statistika kelas VIII. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan research and development dan model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4D yang memiliki empat tahapan yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), development (pengembangan), and disseminate (penyebaran). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Truth or Dare dikatakan layak sebagai media pembelajaran dengan memperoleh skor 96,92% dan dikatakan praktis dengan perolehan skor 82,85%. Selain itu, media Truth or Dare dikatakan efektif karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan memperoleh skor N-Gain sebesar 53,34%. ABSTRACT The aim of this research is to produce Truth or Dare learning media products in the form of spinning wheels and game cards that can be applied to class VIII Statistics material. This research uses research and development research methods and the development model used is the 4D development model which has four stages, namely define, design, development, and disseminate. The results of this research show that Truth or Dare is said to be suitable as a learning medium with a score of 96.92% and is said to be practical with a score of 82.85%. Apart from that, Truth or Dare media is said to be effective because it can improve students' critical thinking skills by obtaining an N-Gain score of 53.34%.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING TIPE MESSAGE Rahmi, Yulia; Rakhmawati, Fibri; Reflina
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 4 (2024): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Swasta Al Washliyah Medan. Melalui hasil yang diberikan diperoleh siswa dengan kelompok tingkat tinggi dengan persentase 23%, siswa mampu menyatakan ulang masalah, menerapkan hubungan antara yang diketahui dengan pertanyaaan, merencanakan dan melakukan pemecahan masalah, pengecekan kembali jawaban dan mengkaitkan konsep matematika untuk mengambil kesimpulan, siswa kelompok tingkat sedang dengan persentase 50% mampu menuliskan dan menyebutkan apa yang ditanyakan di soal dan siswa kelompok tingkat rendah dengan persentase 27% mampu mengungkapkan dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanya dengan jelas. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa siswa kelas X-1 memiliki pemahaman konsep matematis pada tingkat sedang. ABSTRACT The research method used is qualitative research. The subjects of this study were students of class X of Al Washliyah Medan Private Madrasah Aliyah. Through the results obtained, students with a high-level group with a percentage of 23%, students were able to restate the problem, apply the relationship between what is known and the question, plan and carry out problem solving, recheck the answers and link mathematical concepts to draw conclusions, students in the medium-level group with a percentage of 50% were able to write and state what was asked in the question and students in the low-level group with a percentage of 27% were able to express and write what was known and asked clearly. The interview results revealed that students in class X-1 had a moderate level of mathematical concept understanding.