Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Community Acquired Pneumonia (CAP) Ramadin, Fariza Ainur; Hartinah, Dewi; Rusnoto, R
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CAP menurut Infectious Diseases Society of America (IDSA) adalah keadaan paru dimana terdapat infeksi akut parenkim paru yang ditandai dengan adanya infiltrat baru ditemukan pada foto toraks atau ditemukannya pada perubahan bunyi napas ronkhi basah lokal pada pemeriksaan fisik paru-paru yang konsisten dengan pneumonia pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dalam waktu 14 hari sebelum timbulnya gejala. Menurut World Health Organization (WHO), Pneumonia menjadi penyebab dari 14% kematian anak- anak dibawah 5 tahun dengan jumlah korban sebanyak 740.180 anak-anak di tahun 2019. Oleh karena itu dengan adanya asuhan keperawatan diharapkan dapat mengurangi adanya keluhan pada pasien dengan community acquired pneumonia atau CAP. Tujuan: Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan community acquired pneumonia (CAP). Metode: pengkajian diidentifikasi mulai dari identitas, riwayat kesehatan. Pola fungsional dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah itu pendokumentasian. Hasil: Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada kasus community acquired pneumonia masalah yang muncul didapatkan 3 diagnosa keperawatan yaitu Bersihan jalan nafas tidak efektif , gangguan pertukaran gas, dan nyeri akut, Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan sesuai intervensi dengan baik maka dari itu sebagian masalah dapat teratasi sepenuhnya. Kesimpulan: Dalam melakukan asuhan keperawatan ini kerja sama yang baik dengan pasien dan tenaga medis diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan. Asuhan Keperawatan dilakukan sesuai intervensi dengan baik akan mengatasi masalah yang muncul.
Asuhan Keperawatan pada Nn. A dengan Kasus Acute Myeloid Leukimia di Ruang Fresia 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Putri, Aristya Vika Aprilia; Hartinah, Dewi; Rusnoto, R
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leukemia Myeloid Akut (AML) adalah salah satu jenis kanker darah yang ditandai dengan proliferasi sel myeloid yang tidak normal di sumsum tulang, sehingga dapat mengganggu produksi sel darah normal dan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Di Indonesia, AML merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker darah, terutama pada pria dewasa. Penulisan ini bertujuan untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien AML di Ruang Fresia RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, meliputi proses pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan proses keperawatan lima langkah, berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder dari pasien, keluarga dan rekam medis. Didapatkan data pasien mengalami nyeri, kelelahan dan gangguan pernafasan. Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain intoleransi aktivitas, gangguan pertukaran gas, risiko perdarahan. Intervensi keperawatan fokus pada manajemen energi farmakologis dan nonfarmakologis, termasuk kegiatan pengajaran secara bertahap. Evaluasi menunjukkan perbaikan subjektif dalam kenyamanan pasien. Asuhan keperawatan yang tepat dan terpadu sangat penting dalam menunjang proses penyembuhan pasien AML. Intervensi nonfarmakologis seperti berlatih beraktivitas secara bertahap dapat menjadi alternatif yang efektif untuk manajemen energi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pengaruh Rendam Kaki dengan Air Hangat terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Dr. Soetarto Yogyakarta Rachmawati, Yuaninda Astri; Siswanti, Heny; Rusnoto, R
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Menurut laporan dari WHO (2022), tingkat hipertensi di seluruh dunia mencapai 22%, sedangkan di Indonesia, angka tersebut lebih tinggi, yakni 34,1% pada individu berusia di atas 18 tahun. Provinsi dengan angka tertinggi adalah Kalimantan Selatan (44,1%) sedangkan yang terendah adalah Papua (22,2%). Hipertensi diperkirakan bertanggung jawab atas 63,3 juta kasus dan 427. 218 kematian. Metode penanganannya meliputi terapi dengan obat-obatan dan juga metode non-obat, salah satunya adalah teknik merendam kaki dalam air hangat. Namun, di RS dr. Soetarto Yogyakarta, metode ini belum diterapkan secara reguler, dan penanganan hanya terbatas pada edukasi lisan dan pemberian obat untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan: untuk mengevaluasi Pengaruh Merendam Kaki dalam Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien dengan Hipertensi di RS dr. Soetarto Yogyakarta. Metode: Penelitian ini mengadopsi desain pre-eksperimental dengan pendekatan kelompok kontrol pretest-posttest. Sampel yang diambil terdiri dari 46 pasien yang dirawat di RS dr. Soetarto Yogyakarta, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu intervensi dan kontrol, masing-masing 23 pasien. Intervensi yang dilakukan adalah merendam kaki dalam air hangat selama 20 menit, dilakukan secara berturut-turut selama 3 hari mengacu pada SOP. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan sphygmomanometer analog dan dianalisis menggunakan t-test berpasangan dan t-test independen. Hasil: Pada kelompok intervensi, tekanan darah menurun dari 160,39/89,30 mmHg menjadi 145,17/79,91 mmHg, sementara pada kelompok kontrol, tekanan darah berkurang dari 152,22/88,96 mmHg menjadi 148,26/83,87 mmHg. Terdapat pengaruh yang signifikan dari terapi rendam kaki terhadap tekanan darah (p sistolik = 0,019; p diastolik = 0,003). Kesimpulan: Merendam kaki dalam air hangat memberikan dampak signifikan dalam menurunkan tekanan darah pasien hipertensi di RS dr. Soetarto Yogyakarta pada tahun 2025. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar membandingkan efektivitas terapi pada hipertensi dengan tingkat keparahan ringan dan berat, serta menggunakan sampel yang lebih beragam berdasarkan lokasi dan jumlah populasi.
Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dengan Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Mellitus di Klinik Anisah Demak Rusnoto, R; Subagiyo, Rahma Agung
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik yangkondisinya sangat ditentukan oleh kadar glukosa darah.Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada penderita DM dipengaruhioleh banyak hal diantaranya, diit, aktivitas fisik, dan pengobatan.Kepatuhan minum obat dapat dipengaruhi oleh faktor demografi,faktor pasien, faktor terapi dan hubungan pasien dengan tenagakesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkatkepatuhan minum obat dengan pengendalian kadar glukosa darah.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survey analitikdesain yang digunakan adalah survey crossectional. Pengumpulandata dilakukan dengan menggunakan kuesioner MMS (ModifiedMorisky Scale). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 responden.Pengambilan sampel mengunakan total sampling. Data dianalisismelalui uji Pearson.Hasil: Responden berumur rentang 54 sampai 60 tahun sebanyak49,3%, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuansebanyak 69,9%. Responden lama menderita DM 1 sampai 5 tahunsebanyak 75,3%. Rata-rata kadar glukosa darah yaitu > 126 mg/dl89,0%. Sebagian besar responden tingkat kepatuhan minum obatrendah 39,7%. Simpulan: Terdapat hubungan tingkat kepatuhanminum obat dengan kadar glukosa darah dengan p value 0,000.
Kualitas Hidup Pasien dengan Gagal Ginjal Indanah, I; Sukarmin, S; Rusnoto, R
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien yang menjalani hemodialisa dalam jangka waktu panjangharus menghadapi berbagai masalah, seperti finansial, kesulitanuntuk bekerja, dorongan seksual yang menurun, depresi danketakutan menghadapi kematian, juga gaya hidup yang harusberubah, kondisi gagal ginjal dan hemodialisa mempengaruhisemangat hiduppenderitanya. Kualitas hidup pasien gagal ginjalkronis yang menjalani hemodialisa menjadi sangat penting dalampemberian layanan keperawatan yang menyeluruh bagi pasien,dengan harapan pasien dapat menjalani hemodialisa dan mampubertahan hidup walau dengan bantuan mesin dialisa. TujuanPenelitian ini untuk mengetahui hubungan lama, frekuensi, durasihemodialisa, dukungan keluarga dan mekanisme koping pasiendengan kualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalanihemodialisa di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien gagal ginjal yangmenjalani hemodialisa di RSI Sunan Kudus dan berjumlah 60responden dengan teknik accidental sampling dalam pengambilansampel Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yangsignifikan antara lama, frekuensi dan mekanisme koping dengankualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa. (pvalue < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubunganyang signifikan anatara lama, frekuensi dan mekanisme kopingdengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal yang menjalanihemodialisa.
Hubungan Paritas, Riwayat Kehamilan Preeklampsia dan Asupan Kalsium dengan Kejadian Preeklampsia Berat Kusumastuti, Diah Andriani; Rusnoto, R; Alfiah, Siti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Sampai sekarang penyakit preeklamsia/eklamsia masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat erpecahkan secara tuntas. Preeklampsia merupakan penyakit yang angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Tujuan : Mengetahui hubungan paritas, riwayat kehamilan,dan asupan kalsium dengan kejadian pre eklampsia berat di UPT Puskesmas Jepang. Metode: Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua ibu hamil yang melakukan ANC di Puskesmas Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada bulan Agustus 2017 sebanyak 30 ibu hamil.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada bulan Agustus 2017 sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian Mayoritas responden memiliki paritas multipara sebanyak 18 orang (60%), dan yang primipara sebanyak 12 orang (40%). Mayoritas responden memiliki riwayat tidak pernah pre eklampsia berat sebanyak 16 orang (53,3%) dan yang pernah pre eklampsia berat sebanyak 14 orang (46,7%). Mayoritas responden memiliki asupan kalsium cukup sebanyak 18 orang (60%) dan yang asupan kalsium tidak cukup sebanyak 12 orang (40%). Mayoritas responden tidak pre eklampsia berat sebanyak 18 orang (60%) dan yang pre eklampsia berat sebanyak 12 orang (40%). Ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia berat di upt puskesmas jepang (p value = 0,001). Ada hubungan riwayat kehamilan dengan kejadian pre eklampsia berat di upt puskesmas jepang (p value = 0,001). Ada hubungan asupan kalsium dengan kejadian pre eklampsia berat di upt puskesmas jepang (p value = 0,009). Berdasarkan analisis regresi faktor yang paling berpengaruh dengan kejadian pre eklampsia berat adalah asupan kalsium (koefisien = 0,477). Kesimpulan : ada hubungan paritas, riwayat kehamilan dan asupan kalsium dengan kejadian pre eklampsia berat di UPT Puskesmas Jepang.
Hubungan Pelayanan Keperawatan dan Komunikasi Terapeutik dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Rusnoto, R; Cholifah, Noor; Kusmiyati, Yanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat, sebesar 78,42% di bawah target 90% dengan pelayanan komunikasi sebesar 58,76% yang jauh di bawah target 85%, sedangkan pelayanan keperawatan memiliki indek kepuasan masyarakat sebesar 88,7% masih di bawah target 90%. Hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang perawat, didapatkan 4 orang perawat yang melakukan komunikasi terapeutik dengan baik dan 6 orang perawat sudah melakukan komunikasi terapeutik, namun hanya sekedar kebiasaan atau rutinitas sehari-hari yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dari pasien. Hasil wawancara dilakukan pada 10 orang pasien, 4 orang pasien mengatakan komunikasi yang disampaikan oleh perawat sudah sangat baik dan dapat dimengerti, perawat ramah menyampaikan informasi, menyampaikan salam sebelum dan sesudah berkomunikasi dan pasien mengatakan puas, 2 pasien mengatakan komunikasi yang disampaikan perawat kurang baik banyak informasi yang tidak dipahami oleh pasien dan masih banyak bahasa yang tidak dimengerti tapi perawat sopan, ramah dan memberikan salam sebelum dan sesudah tindakan dan pasien mengatakan kurang puas dengan komunikasi terapeutik perawat. 4 pasien mengatakan perawat berkomunikasi kurang baik, tidak menyampaikan salam sebelum dan sesudah berkomunikasi dan mengatakan kurang puas komunikasi antara perawat dan pasien. Tujuan : untuk mengetahui hubungan pelayanan keperawatan dan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Metode : penelitian analitik korelasional menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 69 orang yang diambil dengan teknik proportionate simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabelitasnya. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rho. Hasil : Pelayanan keperawatan, sebagian besar dinyatakan baik (71%), komunikasi terapeutik, sebagian besar dinyatakan baik (55,1%) dan kepuasan pasien, sebagian besar dinyatakan puas (60,9%). Hipotesis menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak menurut hasil uji Spearman Rho untuk pelayanan keperawatan diperoleh p value = 0,002 < ? = 0,05 dan ? (Rho) = 0,613 dan untuk komunikasi terapeutik diperoleh p value = 0,000 < ? = 0,05 dan ? (Rho) = 0,649. Kesimpulan : Ada hubungan pelayanan keperawatan dan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.
Hubungan Dukungan Manajemen Keperawatan Dengan Mutu Pelayanan Patient Safety Di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus Mustika, Irma Febri; Martutik, Yuni; Rusnoto, R; Supardi, S
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Mutu pelayanan rumah sakit sebagai hasil dari sebuah sistem pelayanan dipengaruhi oleh komponen struktur dan proses yang terjadi dalam organisasi rumah sakit tersebut. Keselamatan pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit, dengan maksud mendorong perbaikan mutu dalam keselamatan pasien. Aspek keselamatan pasien dilakukan dengan dukungan manajemen keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan manajemen keperawatan dengan mutu pelayanan patient safety di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Metode: Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data secara kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Teknik sampling dengan Proportional Random Sampling, besar sampel 136 responden. Analisis data dengan Rank Spearman. Hasil: Analisa data Rank Spearman mendapatkan nilai p 0.000. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan manajemen keperawatan dengan mutu pelayanan patient safety di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungan sangat kuat.
Hubungan Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada Usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo Demak Pusparatri, Edita; Rusnoto, R; Yulisetyaningrum, Y; Sari, Ratih Dewi Ratna
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Usia 3 sampai 5 tahun merupakan tahun-tahun awal untuk perkembangan anak. Pada periode tersebut, memberikan pola asuh dan stimulasi yang tepat bagi anak sangat dibutuhkan sebagai persiapan mereka untuk menghadapi kegiatan formal yang akan dijalaninya. Dengan pola asuh yang baik dan stimulasi yang tepat dan terarah diharapkan anak akan lebih aktif, terampil, meningkatnya IQ dan terhindar dari penyimpangan perilaku sosial maupun motorik yaitu anak akan menjadi malu pada temantemannya (Chamidah, 2009). Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo, Kabupaten Demak Metode : Penelitian analitik korelasi dengan metode pendekatan Cross Sectional, sampel yang digunakan sebanyak 77 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria dimasukkan menjadi sample dan analisa data dengan Chi-Square. Hasil Penelitian : Terdapat Hubungan yang signifikan antara Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo, Kabupaten Demak dengan nilai p sebesar 0.02. Kesimpulan : Ada Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada usia 3-5 Tahun di Desa Karangrowo, Kabupaten Demak.
Indeks Prediktif Under-reporting Case TBC Rumah Sakit Di Kudus, Jawa Tengah Rusnoto, R; Murti, Bhisma; Reviono, R; Widyaningsih, Vitri; Pamungkasari, Eti Poncorini; Wahyuni, Chatarina Umbul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus tuberkulosis yang tidak dilaporkan adalah pasien yang tidak dilaporkan ke sistem surveilans TB nasional setelah diagnosis sehingga perkiraan beban TB tidak akurat. Penelitian ini mengkaji beberapa indikator (indeks) penyebab kasus TB kurang terlapor di RSUD Kota Kudus. Penelitian ini menggunakan desain metode campuran Explanatory. Dalam studi kuantitatif menilai sembilan indikator kasus tuberkulosis yang tidak terlapor untuk mengetahui berapa indikator yang berkaitan dengan kasus yang tidak terlapor. Sedangkan pada studi kualitatif menggali persepsi dan informasi dari tenaga medis dan dokter rumah sakit mengenai alasan pemilihan indikator kasus under-reporting. Analisis regresi logistik bertingkat dilakukan untuk data kuantitatif, dan analisis konten untuk data kualitatif. Temuan dari bagian studi kuantitatif dan kualitatif dicampur pada interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa indikator yang berhubungan dengan kasus TB yang kurang terlapor dalam analisis multilevel adalah: 1) kompetensi dokter (OR = 0,09; CI95% = 0,05 hingga \ 0,17; p <001), 2. Kompetensi perawat (OR = 0,05) ; CI95% = 0.02 hingga 0.09; p <001), 3. Komitmen perawat (OR = 0.13; CI95% = 0.07 hingga 0.24; p <001), 4. Smear negative (OR = 0.35; CI95% = 0.18 hingga 0.67; p = 0,002), 5. TB paru ekstra (OR = 15,45; CI95% = 8,08 sampai 29,51; p <0,001), dan 6) manajemen rumah sakit (ICC = 11,24%; CI95% = 2,20% sampai 41,62%). . Dapat disimpulkan bahwa terdapat enam indeks yang berhubungan dengan kasus under-reporting TB di RSUD Kudus.