Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

STATUS GIZI, PSIKOLOGI IBU NIFAS 1-7 HARI HUBUNGANNYA DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI BPS SRI WANITO RAHAYU DAWE KUDUS TAHUN 2012 Hidayah, Noor; Himawan, Rizka; Sholihah, Yuni Maratus
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 2 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI. Bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik (Roesli, 2009). Psikologis ibu dalam menyusui juga sangat menentukan apakah ASInya keluar dengan lancar atau tidak. Proverawati dan Rahmawati (2010) menyatakan keadaan ibu yang stress, khawatir ASInya kurang bisa menyebabkan produksi ASI berkurang. Kristiansari (2009) menjelaskan kenapa hal tersebut muncul dikarenakan jika ibu cemas maka hormon oksitosin tidak dapat keluar sehingga mempengaruhi let-down reflex keluarnya  ASI terhambat, yang memicu bendungan ASI di payudara.Tak kalah pentingnya gizi ibu juga mempengaruhi keberhasilan menyusui, beberapa penilitian membuktikan ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya ibu yang gizinya kurang, biasanya tak mampu menyusui selama itu, bahkan tidak jarang air susunya tidak keluar. Ibu membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk dapat menyusui bayinya dengan sukses. Sebanyak 300 kalori yang dibutuhkan oleh bayi berasal dari lemak yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu makan berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan si ibu selalu memenuhi rasa laparnya (Proverawati dan Asfuah, 2009). Survey awal untuk mengetahui tentang status gizi dan keadaan psikologis ibu nifas 1 – 7 hari kaitannya dengan produksi ASI pada tanggal 7 April -  21 April  2011 diperoleh data ibu menyusui yang sebelumnya melahirkan di BPS Sri Wanito Rahayu Dawe Kudus bulan Februari - Maret 2011 sejumlah 40 orang. Kemudian studi pendahuluan dengan wawancara pada 10 ibu menyusui post partum minggu pertama untuk mengetahui status gizi ibu dan keadaan psikologis ibu terhadap keberhasilan menyusui didapatkan data status gizi ibu menyusui 4 (40 %) orang buruk dan  keluar ASInya sedikit, serta bayi yang disusuinya rewel dan status gizi ibu menyusui 6 (60 %) orang baik dan keluar ASInya cukup banyak serta bayinya tidak rewel. Adapun untuk  psikologis  ditemukan data 7 orang ibu menyusui yang cemas dan ASI yang keluar pada antara hari 1 -7 jumlahnya sedikit  sedangkan  3 orang ibu menyusui yg tidak cemas pada hari 1 – 7 setelah persalinan ASI yang keluar cukup. Penelitian ini dilakukan bulan Januari – Maret 2011, tempat Penelitian di BPS Sri wanito Rahayu Kudus,Subyek Penelitian pengetahuan ibu – ibu nifas hari 1 -7 tentang status gizi dan kondisi psikologis, alasan yang mendasari hasil survey awal yang telah dijelaskan dalam pendahuluan  Sumber data ibu-ibu dalam masa nifas yang proses persalinannya di BPS Sumiati, Penelitian inii menggunakan prosedur total sampling yakni dengan mengambil obyek penelitian ibu – ibu yang melahirkan bulan Desember, Januari dan  Februari di BPS Sri Wanito Rahayu, peneliti melakukan kunjungan rumah untuk mendapatkan data dengan kuesioner/angket. Adapun analisis data menggunakan analisis kuantitatif dengan bantuan program SPSS 13,5 , karena skala variabel nominal-nominal maka untuk menilai hubungan digunakan Chi Square. Hasil penelitian ini  Ada hubungan antara status gizi dengan produksi ASI dan juga ada hubungan antara faktor psikologis dengan produksi ASI namun kekuatannya lemah karena  masing – masing kofiesien kontingensi 0,370 dan 0.35  kurang dari 0,5.
RELAKSASI BENSON UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT DAERAH KUDUS Sukarmin, Sukarmin; Himawan, Rizka
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 3 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian hipertensi di Indonesia tahun 2012 mencapai 18 juta pasien. Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 menunjukan prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1000 anggota rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh relaksasi benson terhadap tekanan darah pasien hipertensi di  Rumah Sakit daerah (RSD)  Kudus. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pre and post with control group. Sampel penelitian ini adalah  pasien hipertensi yang menjalani rawat jalan di  Rumah Sakit Daerah (RSD) Kudus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 15 pasien kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan benson relaksasi terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok intervensi (p: 0,027 untuk sistolik dan 0,041 untuk diastolik). Sedangakn pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik (p: 0,69 untuk sistolik dan p:0126 untuk diastolik). Penelitian juga menunjukkan adanya perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak signifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p: 0,511 untuk tekanan sistolik dan p: 0,426 untuk diastolik).
RIWAYAT KEJADIAN POSTPARTUM BLUES MENGHAMBAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN Indanah, Indanah; Himawan, Rizka; Aksan, Aksan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 1 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia toddler (1-3 tahun ) merupakan masa ke“emas“an karena anak mengalami perkembangan sangat cepat. Pada usia ini perkembangan  berlangsung sangat cepat dan menjadi landasan perkembangan berikutnya, termasuk perkembangan anak. Apabila seorang ibu mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan secara terus menerus akan memberikan dampak yang kurang baik pada anak. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah “post partum blues”. Penelitian bertujuan mengetahui apakah riwayat kejadian post partum blues berhubungan dengan perkembangan anak usia 1 tahun wilayah XJenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan retrospectif, populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1 tahun di wilayah X sejumlah 50 anak,  dengan teknik  pengambilan sampel menggunakan total populasi. Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi riwayat postpartum blues menggunakan modifikasi dari Edinburgh Post Partum Depression Scale (EPDS) dan Denver II untuk mengidentifikasi perkembangan  anak Hasil penelitian  menunjukkan ada hubungan antara riwayat kejadian post partum blues dengan perkembangan anak usia 1 tahun,  hasil uji statistik  Chi-square 3,97  dan nilai p value sebesar 0,026(α < 0,05).Hendaknya keluarga memberikan dukungan kepada ibu selama kehamilan sehingga mampu mencegah terjadinya post partum blues yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yang dilahirkan.
PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA DI RSUD RA .KARTINI JEPARA Himawan, Rizka; Rosiana, anny Rosiana; Yulisetiyaningrum, Yulisetiyaningrum; ariyani, Nanik
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.646

Abstract

Latar belakang : Benigna Prostat Hyperplasia (BPH) merupakan suatu penyakit pembesaran ukuran sel dan diikuti oleh penambahan jumlah sel pada prostat. Pembesaran atau hipertrofi kelenjar prostat, disebabkan karena hyperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar atau jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika. Open prostatektomy dianjurkan untuk prostat dengan ukuran (>100 gram). Pasien yang telah dilakukan tindakan pembedahan bukan berarti tidak timbul masalah. Penyulit yang dapat terjadi setelah tindakan prostatektomi terbuka adalah pasien akan kehilangan darah cukup banyak, retensi urine, inkontinensia urine, impotensi, terjadi infeksi dan tidak luput juga mengalami nyeri post operasi. Secara fisiologis, dzikir akan menghasilkan beberapa efek medis dan psikologis yaitu akan membuat seimbang kadar serotonin dan norepineprin di dalam tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang bekerja di dalam otak yang dapat membuat hati dan pikiran merasa tenang setelah dzikir. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh terapi pengaruh terapi dzikir terhadap perubahan nyeri post operasi Benigna Prostat Hyperplasia di RSU RA Kartini Kabupaten Jepara tahun 2017. Metode :Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasy eksperimen dengan menggunakan pre test dan post test nonequivalent control group. Sampel dalam penelitian ini 22 responden dengan 11 kelompok intervensi dan 11 kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan uji analisa wilcoxon dikarenakan data non parametrik (skala nominal dan ordinal). Hasil : Hasil uji statistik dengan wilcoxon test didapatkan nilai P 0,007 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya ADA perbedaan yang signifikan terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi benigna prostat  hyperplasia sebelum dan sesudah terapi dzikir. Kesimpulan : Terapi Dzikir Berpengaruh Yang Signifikan Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Benigna Prostat  Hyperplasia Di RSUD RA Kartini  Kabupaten Jepara Tahun 2017
HUBUNGAN SIKLUS MENSTRUASI DAN INDEK MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA DI SMK ISLAM JEPARA Cholifah, Noor; Rusnoto, Rusnoto; Himawan, Rizka; Trisnawati, Trisnawati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.865

Abstract

Latar Belakang :. Wanita mengalami kehilangan  zat besi akibat menstruasi sehingga zat besi yang harus diserap adalah 1,4 mg per hari menyebabkan meningkatnya kebutuhan rata-rata zat besi setiap harinya. Rendahnya IMT mempengaruhi durasi atau lamanya menstruasi. Tujuan :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan siklus menstruasi dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Di SMK Islam Jepara. Metode :Jenis penelelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Peneliti menggunakan stratified sampling dengan mengambil jumlah populasi di SMK Islam Jepara sebanyak 401 siswi, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu menggunakan rumus Slovin sekitar 81 siswi. Analisa Bivariat menggunakan uji Chi Square dan Instrumen menggunakan lembar kuesioner dan cheklist sedangkan alat ukur yamg digunakan GcHb dan Timbangan. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian Anemia didapatkan nilai p value sebesar 0,019 < (α = 0,05) yang berarti Ho ditolak maka Ha diterima .Tidak ada hubungan bermakna antara siklus menstruasi dengan kejadian Anemia didapatkan nilai p value sebesar 0,749 > (α = 0,05) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan : Ada hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian anemia di SMK Islam Jepara. Tidak ada hubungan siklus menstruasi dengan kejadian anemia di SMK Islam Jepara.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DAN PERILAKU PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN TIPE-TIPE DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS WERGU WETAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012 Rusnoto, Rusnoto; Himawan, Rizka; Andriyani, Maulida
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan oleh hormon insulin penderita yang tidak dapat mencukupi atau tidak efektif sehingga tidak dapat bekerja secara normal. Laporan data McCarty dan Zimmet menunjukkan, bahwa jumlah penderita DM di dunia dari 110,4 juta pada tahun 1994 melonjak 1,5 kali lipat (175,4 juta) pada tahun 2000, dan akan melonjak dua kali lipat (239,3 juta) pada tahun 2010 (Tjokroprawiro, 2006). Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita DM terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Pada tahun 2025 penderita DM diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta penderita. Berdasarkan data Puskesmas Wergu Wetan Kudus penderita Diabetes Mellitus Pada tahun 2008 pasien yang menderita Diabetes Mellitus sebanyak 2467 orang, pada tahun 2009 sebanyak 3958 orang, pada tahun 2010 sebanyak 5730 orang. Tahun 2012 bulan Januari sebanyak 463 orang, bulan Februari sebanyak 477 orang dan pada bulan Maret sebanyak 491 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan tentang diabetes mellitus dan perilaku penderita diabetes mellitus dengan tipe-tipe diabetes mellitus di Puskesmas Wergu Wetan Kabupaten Kudus tahun 2012. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita Diabetes Mellitus tehnik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling yaitu secara acak dengan sampel sebanyak 50 responden. Analisis hasil penelitian menggunakan analisis dalam bentuk tabulasi silang (cross. Tab). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang diabetes mellitus dengan tipe-tipe diabetes mellitus dengan didapatkan t hitung (0,475) > t tabel (0,279) df : 50 dengan taraf signifikansi 5% dan  pvalue sebesar 0,003 di bawah 0,05. Dari hasil penghitungan contingency coefficient yang telah dilakukan terlihat bahwa hubungannya lemah. Adapun nilai contingency coefficient adalah 0,522. Ada hubungan antara perilaku penderita diabetes mellitus dengan tipe-tipe diebetes mellitus dengan t hitung (0,408) > t tabel (0,279) df : 50 dengan taraf signifikansi 5% dan  p value sebesar 0,006 di bawah 0,05. Dari hasil penghitungan contingency coefficient yang telah dilakukan terlihat bahwa hubungannya lemah. Adapun nilai contingency coefficient adalah 0,483.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMANYA MENSTRUASI PADA MAHASISWA TINGKAT III PRODI DIII KEPERAWATAN YANG SEDANG MENGHADAPI UJIAN AKHIR PROGRAM TAHUN 2010 Himawan, Rizka; Rusnoto, Rusnoto
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : gangguan emosional, ketegangan, tekanan, kegelisahan, semuanya dapat membawa kepada gejalanya haid atau ketidaknormalan pendarahan pada rahim. Ini terjadi karena hypothalamus yang kemudian mempengaruhi siklus pelepasan hormone yang merangsang ovulasi menjadi terhalang, akibatnya mengarah kepada ketidakteraturan haid.  Keadaan mesntruasi yang tidak teratur dan gangguan-gangguan pada saat menstruasi ternyata juga sering dikeluhkan oleh mahasiswa tingkat 3 Prodi D3 Keperawatan STIKES Muhammadiyah.Tujuan penelitian : tujuan umum : Diketahuinya hubungan antara tingkat kecemasan dengan lamanya menstruasi pada mahasiswa tingkat III DIII keperawatan yang sedang mengahadapi ujian UAP di STIKES Muhammadiyah Kudus Tahun 2010. tujuan khusus : di ketahuinya Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat III prodi DIII Keperawatan Yang Sedang Menghadapi Uap Di Stikes Muhammadiyah Kudus Tahun 2010, di ketahuinya lamanya Menstruasi Pada Mahasiswa Tingkat III Prodi DIII Keperawatan Yang Sedang Menghadapi Uap Di Stikes Muhammadiyah Kudus Tahun 2010.Metode penelitian : jenis penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa D III Keperawatan dengan sampel 36 orang yang diambil dengan tehnik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan metode pengumpulan data adalah angket. Analisa data untuk menguji hipotesa digunakan uji statistik spearman rank.Hasil penelitian : sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan berat (47,2%) dan mengalami lamanya hari menstruasi tidak normal (75%). Uji hipotesa diperoleh ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan lamanya hari menstruasi pada mahasiswa tingkat III prodi D 3 keperawatan yang sedang menghadapi ujian akhir program (Rho : 0,511 dan p value : 0,005).Kesimpulan : Ada hubungan tingkat kecemasan dengan lamanya hari menstruasi pada mahasiswa tingkat III prodi D 3 keperawatan di STIKES Muhammadiyah Kudus tahun 2010. Diharapkan semua pihak berkenan memahami masalah kesehatan reproduksi yang dialami oleh para mahasiswa sehingga proses belajar mengajar dapat lebih efektif lagi dengan metode yang mengarah kepada belajar santai namun dipahami.
EFEKTIVITAS AMBULASI DINI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RSUD KUDUS Rustianawati, Yuni; Karyati, Sri; Himawan, Rizka
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 4, No 2 (2013): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang diekspresikan secara berbeda. Tindakan medis yang sering menimbulkan nyeri adalah pembedahan seperti laparatomi. Komplikasi tindakan pembedahan laparatomi adalah nyeri. Pasien post laparatomi memerlukan perawatan yang maksimal untuk mempercepat pengembalian fungsi tubuh. Hal ini dilakukan dengan pemberian intervensi mobilisasi dini (latihan gerak sendi, gaya berjalan, toleransi aktivitas sesuai kemampuan dan kesejajaran tubuh). Ambulasi dini pasca laparatomi dapat dilakukan sejak di ruang pulih sadar (recovery room) dengan miring kanan/kiri dan memberikan tindakan rentang gerak secara pasif. Latihan ambulasi dini dapat meningkatkan sirkulasi darah yang akan memicu penurunan nyeri.Tujuan : Efektivitas ambulasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi di RSUD Kudus.Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk jenis penelitian Quasi Ekperimen dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien operasi laparatomi di RSUD Kudus sebanyak 20 orang pada bulan Januari-Pebruari 2013. Teknik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling sehingga besar sampel sebanyak 20 responden. Uji analisa data dengan uji Independent Samples T test.Hasil Penelitian : Uji Independent Samples T Test, pada hari ke 1 didapatkan nilai p value = 0.009, hari ke 2 didapatkan nilai p value 0.000 dan hari ke 3 didapatkan nilai p value 0.000. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri hari ke 1, 2 dan 3 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Ha diterima dan Ho ditolak).Kesimpulan : Terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada hari ke I, II dan III antara kelompok eksperimen yang melakukan ambulasi dini dan kelompok kontrol yang tidak melakukan ambulasi dini. Untuk itu diperlukan prosedur tetap terhadap intervensi ambulasi dini pada pasien pasca laparatomi dan diperlukan kecakapan perawat dalam pemberian terapi.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) DENGAN KEMAUAN IMUNISASI TT2 (STUDI KASUS DI PUSKESMAS BANGSRI I) Rusnoto, Rusnoto; Himawan, Rizka
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Program Imunisasi TT untuk wanita usia subur,  diharapkan bayi yang dikandungnya tidak terjangkit penyakit menular degeneratif tetanus neonatorum. Puskesmas Bangsri I merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Jepara di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 57.597 ribu jiwa pada tahun 2007. Data dari Puskesmas Bangsri I menunjukkan bahwa dalam periode 2006-2007 cakupan TT2 calon wanita usia subur mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 jumlah kujungan wanita usia subur  di Puskesmas Bangsri I yaitu 620 orang dengan cakupan Imunisasi TT2 sebesar 45%. Hal ini belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 95%. Sedangkan pada tahun 2007 terjadi peningkatan yaitu sebesar 48% untuk cakupan TT2 dari jumlah Kujungan wanita usia subur  sebanyak 652 orang. Jadi cakupan TT2 di Puskesmas Bangsri I  belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 95%.Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan karakteristik dan tingkat pengetahuan dengan kemauan Imunisasi TT2 pada  wanita usia subur  di Puskesmas Bangsri I tahun 2008.Metode penelitian : jenis penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah wanita usia subur yang datang ke Puskesmas untuk melakukan imunisasi    TT 1 pada tahun 2007 yaitu sejumlah 652 orang, Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 45 orang hasil ini didapatkan dari perkiraan rata-rata yang diambil dari tiap bulan.yang diambil dengan tehnik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan metode pengumpulan data adalah angket. Analisa data untuk menguji hipotesa digunakan uji statistik chi square.Hasil penelitian : Dari sejumlah 45 WUS, sebagaian besar pada kelompok umur antara 17 – 24 Tahun sebesar 65 % , 53,3 % berpendidikan SLTP sederajat dan 44,4 % berpendidikan SLTA  sederajat , dari 45 WUS 51 % tidak bekerja, 49 % mempunyai pekerjaan tetap. Dari sejumlah 45 WUS yang mau mengimunisasikan TT2 sebanyak 36  orang ( 80 % ), sedangkan yang tidak mau mengimunisasikan TT2 ada 9 orang ( 20 % )Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan kemauan Imunisasi TT2 sesuai dengan hasil uji statistik Spearman,s rho sebesar 0,001
TERAPI BERPIKIR POSITIF DAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Masithoh, Anny Rosiana; Himawan, Rizka; Hidayah, Noor
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 2 (2016): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi  merupakan satu penyakit dengan angka kejadian tertinggi di dunia. Terapi berpikir positif adalah Suatu jenis terapi kognitif yang digunakan untuk memodifikasi perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi berpikir positif terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Welahan I Jepara.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian pre experimental one group pretest-posttest. Populasinya sebanyak 291 orang dengan sampel 30 responden. Teknik pengambilan sampel non probability sampling berupa purposive sampling. Hasilnya adalah p value = 0,000 (<0,05) yang berarti ada pengaruh terapi berpikir positif terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Welahan I Kabupaten Jepara.