Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

POTENSI BAHAYA GEMPA DAN ANALISIS REGANGAN DI SELAT SUNDA BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) Ahmad Fajriyanto; Armijon .; Eko Rahmadi
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 16, No 3 (2012): Edisi Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Sunda Strait is the meeting of two tectonic plates, the Eurasian plate and Indo-Australianplate. Sunda Strait has a fairly high seismic activity. This is shown by several earthquakes thathave occurred in the Sunda Strait. The high seismic activity was caused by the presence of activefaults and subduction zones in the Sunda Strait. Based on the fairly high seismic activity in theSunda Strait is necessary to do research on the strain rate that occurred in the Sunda Strait.In thisstudy CGPS observations contained in the Sunda Strait and parts of Java Barat. Based on theresults of GPS data processing, the observation point in the western part of the Sunda Strait hasvelocity in the direction of the North West with a value ranging from 2.21 to 3.16 shift in cm / yearand the eastern part of the Sunda Strait between 2.09 to 3.24 shift cm / year to the Northeast.Based on the pattern of strain, the West tends to have an extension of the Sunda Strait, as well asfor the eastern Sunda Strait. While the northern part of the Sunda Strait compressed. This showsthe activity and the Sumatran Subduction Fault in the area.
Analisis Penanganan Peservasi Tingkat Kerusakan Jalan Pada Ruas Jalan Lebung Batang – Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir Suyatno, Suyatno; Purba, Aleksander; Armijon, Armijon
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpi.v4n1.94

Abstract

Jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia, dengan adanya jalan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Jalan merupakan prasarana yang dapat menunjang transportasi darat dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pelayanan pengguna transportasi. Infrastruktur jalan sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Besarnya volume lalu lintas dan beban overload akan mempengaruhi kondisi perkerasan jalan, untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan agar kondisi jalan tetap dalam kondisi mantap. Kondisi jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan prasarana transportasi, dalam melaksanakan penanganan jalan agar tepat sasaran perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu berdasarkan data hasil survey kondisi perkerasan yang akurat. Salah satu cara menentukan kondisi perkerasan jalan diperoleh dengan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI). Penelitian ini mencoba mengkaji kondisi perkerasan jalan pada ruas jalan Lebung Batang – Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dengan menggunakan metode SDI sehingga diperoleh usulan penanganan jalan yang bermanfaat sebagai masukan untuk penyelenggara jalan dalam penentuan jenis penanganan dalam pemeliharan jalan. Maka hasil dari penelitian Analisis Penanganan Peservasi Tingkat Kerusakan Jalan Pada Ruas Jalan Lebung Batang – Tulung Selapan menggunakan metode SDI didapat nilai kondisi bahwa nilai kondisi jalan dari STA 0 + 000 s/d 35 + 000, penelitian ini menunjukkan bahwa jalan dalam kondisi rusak berat dan memerlukan penanganan berupa rekonstruksi, dapat memberikan gambaran bahwa dari total panjang jalan yang diamati sepanjang 35,00 km, hanya pada STA 7 + 000 s/d 7 + 060 dan STA 7 + 100 s/d 7 + 321 yang termasuk katagori rusak berat sehingga perlu dilakukan pemeliharaan berkala, sedangkan yang lainnya termasuk pada kondisi baik dan rusak sedang.
ANALISIS PREDIKSI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TAHUN 2033 MENGGUNAKAN METODE CELLULAR AUTOMATA DAN LOGISTIC REGRESSION Laksmana, M. Bima; Zakaria, Ahmad; Novianti, Tika Christy; Armijon, Armijon
Journal Of Plano Studies Vol 1 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jops.v1i2.4974

Abstract

Land cover change is an important phenomenon that illustrates the interaction between human activities and land resources. Kemiling District, experienced an increase in land needs due to significant population growth from 2013 to 2023, which was 23,147 people or 36.64%, which prompted the need for research to predict land cover changes until 2033. Remote sensing technology and Geographic Information Systems (GIS) allow analysis of land cover changes by considering driving factors such as roads, settlements, soil types, slopes, and population density. The Cellular Automata (CA) and Logistic Regression (LR) methods were chosen because of their accuracy in spatial-temporal simulations. This study uses Landsat 8 imagery data for 2013, 2018, and 2023. The data is processed using a supervised classification method with the Support Vector Machine (SVM) algorithm. The results of the study showed significant changes in land cover, especially an increase in residential areas by 47.24% in 2023. Predictions for 2033 indicate that built-up land will continue to increase, while agricultural and open land will decrease. The CA and LR methods proved effective with kappa values in the good category. This study provides knowledge for decision-making on spatial planning and sustainable development in Kemiling District.
Perbandingan Hasil Perhitungan Volume Timbunan Tanggul Dengan Metode Penampang Rata-Rata Menggunakan Autocad Civil 3d Dengan Menggunakan Microsoft Excel Sari, Atika; Amanda, Riska Tri; Armijon, Armijon; Rahayu, Safri Yanti
Jurnal Deformasi Vol. 10 No. 1 (2025): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/49gc2v62

Abstract

Tanggul sungai merupakan infrastruktur penting yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya air yang berfungsi melindungi kawasan sekitar sungai dari risiko banjir. Dalam proses konstruksi tanggul, perhitungan volume timbunan tanah menjadi tahap penting yang memengaruhi ketepatan desain dan efisiensi pekerjaan. Metode penampang rata-rata kerap digunakan karena kesederhanaannya serta kemampuannya diterapkan melalui berbagai perangkat bantu, seperti AutoCAD Civil 3D dan Microsoft Excel. Penelitian ini bertujuan membandingkan ketelitian perhitungan volume timbunan tanah menggunakan kedua perangkat lunak tersebut. Dengan menggunakan data hasil pengukuran daerah tanggul Sungai Ciujung yang terdiri dari 25 STA. Hasil perhitungan acuan adalah data aktual dari PT. PP (Persero) Tbk, dengan mengacu pada toleransi maksimal perbedaan sebesar 2,5% sesuai standar ASTM (American Society for Testing and Materials). Hasil menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan Microsoft Excel menghasilkan selisih rata-rata sebesar 0,43%, sementara AutoCAD Civil 3D menghasilkan selisih rata-rata sebesar 1,16%. Keduanya masih dalam batas toleransi ASTM, namun penggunaan Microsoft Excel menunjukkan ketelitian lebih tinggi. Dengan demikian, metode penampang rata-rata yang diimplementasikan melalui Microsoft Excel pada penelitian ini dinilai lebih akurat dibandingkan dengan AutoCAD Civil 3D
PEMBUATAN PETA SKALA BESAR DUSUN TAQWASARI SECARA PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG RPJMDESA DAN RKPDESA DI DESA NATAR KECAMATAN NATAR, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Sari, Atika; Armijon, Armijon; Tridawati, Anggun; Sumanjaya, Erlan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v8i1.451

Abstract

Dusun Taqwa Sari adalah salah satu Dusun yang terletak di Desa Natar, Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang terdiri dari 4 RT, Dusun ini berbatasan dengan Dusun Induk Natar di sebelah Uatar dan Timur, Dusun Marga Taqwa di sebelah selatan dan Dusun Sarirejo di sebelah barat. Perencanaan yang wajib di desar menurut Permendagri No. 114 Tahun 2014 adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa). Dalam rangka mendukung perencanaan tersebut maka salah satu alat untuk mengumpulkan data kondisi dan potensi desa adalah dengan penyusunan peta desa yang terintegrasi dalam satu peta satu kebijakan. Pada peta desa/dusun ini memiliki peranan antara lain, penegasan batas wilayah dusun, potensi perdagangan dan jasa, inventaris aset dusun, membantu perencanaan pembangunan infrastruktur dan dasar informasi pembangunan. Pemanfaatan keilmuan Geodesi dalam hal ini adalah pembuatan peta dengan melakukan survey lapangan seperti pemetaan batas dengan menggunakan GNSS dan juga marking titik-titik seperti perdagangan jasa di lapangan yang selanjutnya akan di tampilkan dalam bentuk peta dusun.
Distribusi Spasial Kesehatan Mangrove Pada Citra Satelit Multitemporal Sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim tridawati, anggun; Armijon, Armijon; Sari, Atika; Darmawan, Soni
Jurnal Tekno Global Vol. 14 No. 01
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jtg.v14i01.5300

Abstract

ABSTRACT Mangrove forests are coastal ecosystems that play a strategic role in climate change mitigation through shoreline protection, blue carbon storage, and the provision of ecosystem services. Periodic monitoring of mangrove health is essential to support sustainable management and ecosystem restoration. This study aims to map the spatial distribution and analyze the dynamics of mangrove health in Labuhan Maringgai District, East Lampung Regency, Lampung Province, using Sentinel-2A imagery from 2015, 2016, 2017, 2018, 2020, and 2023. Mangrove health was assessed using the Mangrove Health Index (MHI), developed from four vegetation indices: Normalized Burn Ratio (NBR), Green Chlorophyll Index (GCI), Structure Insensitive Pigment Index (SIPI), and Atmospherically Resistant Vegetation Index (ARVI). Validation of annual mangrove spatial distribution using a confusion matrix resulted in an overall accuracy (OA) ranging from 90% to 94%. The results show a significant increase in the area of mangroves in the good health category from 1.73 ha (2015) to 540.04 ha (2023), accompanied by a decrease in the poor health category from 138.64 ha to 21.34 ha. Fluctuations in the moderate health category reflect natural growth dynamics and the influence of anthropogenic activities. These findings highlight the role of adaptive, multi-temporal spatial data-based management in maintaining mangrove health and prioritizing restoration in areas classified as poor. Keywords : mangrove health index, mangrove, vegetation index   ABSTRAK Hutan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki peran strategis dalam mitigasi perubahan iklim melalui perlindungan garis pantai, penyimpanan karbon biru, dan penyediaan jasa ekosistem. Pemantauan kesehatan mangrove secara periodik sangat penting untuk mendukung pengelolaan berkelanjutan dan restorasi ekosistem. Penelitian ini bertujuan memetakan distribusi spasial dan menganalisis dinamika kesehatan mangrove di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Provinsi Lampung, menggunakan citra Sentinel-2A tahun 2015, 2016, 2017, 2018, 2020, dan 2023. Kesehatan mangrove dihitung menggunakan Mangrove Health Index (MHI) yang dibangun dari empat indeks vegetasi, yaitu Normalized Burn Ratio (NBR), Green Chlorophyll Index (GCI), Structure Insensitive Pigment Index (SIPI), dan Atmospherically Resistant Vegetation Index (ARVI). Validasi distribusi spasial mangrove setiap tahun menggunakan confusion matrix menghasilkan tingkat akurasi keseluruhan (OA) antara 90–94%. Hasil penelitian menunjukkan tren peningkatan signifikan luas mangrove kategori kesehatan baik dari 1,73 ha (2015) menjadi 540,04 ha (2023), diikuti penurunan luas kategori buruk dari 138,64 ha menjadi 21,34 ha. Fluktuasi pada kategori sedang menunjukkan dinamika pertumbuhan alami dan pengaruh aktivitas antropogenik. Temuan ini menegaskan peran pengelolaan adaptif berbasis data spasial multi-temporal untuk mempertahankan kesehatan mangrove serta memprioritaskan restorasi pada area berkategori buruk. Kata Kunci : mangrove health index, mangrove, indeks vegetasi
KAJIAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI GOOGLE EARTH ENGINE UNTUK BIDANG PENGINDERAAN JAUH Sukoco, Bayu; Armijon, Armijon; Fadly, Romi
Jurnal Penelitian Geografi (JPG) Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpg.v10i2.24219

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi di bidang penginderaan jauh menyebabkan perubahan kebutuhan akan pengolahan data yang masif, mudah dan cepat. Trend teknologi kedepan diperkirakan akan mengarah ke sebuah sistem berbasis cloud computing dimana big data dan IOT (Internet of things) saling terintegrasi untuk menyelesaikan permasalahan didunia penginderaan jauh. Salah satu teknologi baru yang tersedia untuk bidang penginderaan jauh adalah Google Earth Engine (GEE). Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Natar dengan fokus studi kasus untuk interpretasi tutupan lahan. Data yang digunakan berupa Citra Sentinel-2 tahun 2021-2022. Metode yang digunakan untuk klasifikasi yaitu dengan eksplorasi machine learning pada GEE. Adapun metode machine learning yang digunakan pada penelitian ini yaitu CART, SVM, RFC dan NBC. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) GEE mampu melakukan proses pengolahan data citra penginderaan jauh dengan cukup baik. Terbukti dengan kegiatan klasifikasi dapat memproses menggunakan 4 metode machine learning hanya dengan memodifikasi formula sesuai kebutuhan. Selanjutnya untuk ketelitian citra yang dihasilkan dengan area satu kabupaten berada pada skala 1:100.000 dengan ketelitian horizontal/CE90 berada pada kelas 2 dan 3, sedangkan ketelitian horizontal/CE90 pada kelas 1 berada pada skala 1:250.000. (2) Fasilitas pengolahan data yang disediakan GEE mampu menyelesaikan analisis penginderaan jauh dengan maksimal meskipun masih terdapat fasilitas yang belum tersedia seperti fasilitas layout peta dengan metode klasifikasi machine learning tertinggi yang mampu menginterpretasi tutupan lahan dengan baik adalah random forest dengan akurasi 93%. Kata Kunci: CART, Cloud Computing, Google Earth Engine, NBC, RFC, SVM. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v10.i2.24219 Full Text:PDF (BAHASA INDONESIA) ReferencesAnggeriana, H., Kom, S., dan Kom, M. 2011. Cloud Computing. Jurnal Teknik Informatika, 1.Arisondang, V. 2015. Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Metode Segmentasi Berbasis Algoritma Multiresolusi (Studi Kasus Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat). Jurnal Teknik Geodesi Universitas Diponegoro: Semarang.Basuki, A. 2007. Pengantar Pengolahan Citra. PENS-ITS Surabaya.Danoedoro, P. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta : ANDI Offset.Edisuryana, M., Isnanto, R. R., dan Somantri, M. 2013. Aplikasi Steganografi Pada Citra Berformat Bitmap Dengan Menggunakan Metode End Of File. Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 2(3), 734-742.Fariz, T. R., Daeni, F., dan Sultan, H. 2021. Pemetaan Perubahan Penutup Lahan Di Sub-DAS Kreo Menggunakan Machine Learning Pada Google Earth Engine. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 8(2), 85-92.Fariz, T. R., Permana, P. I., Daeni, F., dan Putra, A. C. P. 2021. Pemetaan ekosistem mangrove di Kabupaten Kubu Raya menggunakan machine learning pada Google Earth Engine. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 18(2).Hendrawan, H., Gaol, J. L., dan Susilo, S. B. 2018. Studi kerapatan dan perubahan tutupan mangrove menggunakan citra satelit di Pulau Sebatik Kalimantan Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(1), 99-109.Humaidah, N., Sudarsono, B., dan Prasetyo, Y. 2015. Analisis Perbandingan Kepadatan Pemukiman Menggunakan Klasifikasi Supervised Dan Segmentasi (Studi Kasus: Kota Bandung). Jurnal Geodesi Undip, 4(4), 73-80.Julianto, F. D., Putri, D. P. D., dan Safi’i, H. H. 2020. Analisis Perubahan Vegetasi dengan Data Sentinel-2 menggunakan Google Earth Engine. Jurnal Penginderaan Jauh Indonesia, 2(2), 13-18.Johansen, K., Phinn, S., and Taylor, M. 2015. Mapping woody vegetation clearing in Queensland, Australia from Landsat imagery using the Google Earth Engine. Remote Sensing Applications: Society and Environment, 1, 36-49. 
Analisis Pola Sebaran Spasial dan Klasterisasi Objek Wisata sebagai Dasar Pengembangan Rute Wisata Terpadu di Kecamatan Kalianda Novianti, Tika Christy; Fajriyanto, Fajriyanto; Armijon, Armijon; Harahap, Anis Saniyah
Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi Vol 4, No 2 (2025): Geosfera : Jurnal Penelitian Geografi
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/geojpg.v4i2.35152

Abstract

Tourism development in Kalianda District faces the challenge of limited integration among its spatially dispersed attractions, resulting in inefficient tourist movement and uneven visitation patterns. This study aims to analyze the spatial distribution patterns and clustering of tourist attractions as a scientific basis for developing an integrated tourism route. The research employs a quantitative approach based on Geographic Information Systems (GIS), comprising three main analytical methods: the Average Nearest Neighbor (ANN) and Standard Deviational Ellipse (SDE) to determine spatial distribution patterns and directional corridors; Hot Spot (Heatmap) Analysis to identify geographical clusters; and Network Analysis to evaluate accessibility efficiency. The ANN results statistically indicate a Clustered spatial pattern (z-score: -2.58; p-value: 0.009), while the SDE confirms a linear distribution pattern aligned with the coastal corridor. The Hotspot analysis successfully identifies three geographical clusters: one Main Cluster (hotspot) with high density located in the central coastal area, and two Sub-Clusters situated in the northern and southern zones. The Network Analysis demonstrates that the Main Cluster is the most efficiently accessible area from the district’s main entry points (the Kalianda Toll Gate and Bus Terminal). Based on these findings, the study proposes a Cluster-Based Modular Route System strategy, consisting of one Main Route (Kalianda Central Loop) serving the primary hotspot, along with two Alternative Routes—Route A (North) and Route B (South). This modular approach provides greater flexibility for tourists and focuses investment efficiency for local governments, thereby serving as a foundational model for integrated tourism development in Kalianda District
ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oktaria, Dwi Yosa; Armijon, Armijon; Rahmadi, Eko
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 1 No. 01 (2021): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v1i01.1921

Abstract

Kecamatan Natar merupakan kecamatan dengan populasi penduduk terbanyak di Kabupaten Lampung Selatan, terus mengalami peningkatan kebutuhan lahan. Akibatnya penggunaan lahan akan mengalami alih fungsi sehingga dapat membuat masalah dalam penataan ruangnya, yaitu akan timbul lahan yang fungsinya tidak sesuai dengan RTRW. Oleh karena ituperlu ada monitoring agar penggunaan lahan terus sejalan dengan RTRW. Monitoring dapat diketahui dengan melakukan perhitungan luas perubahan penggunaan lahan, analisis kesesuaian penggunaan lahan di terhadap RTRW serta analisis faktor–faktor utama yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat peta penggunaan lahan eksisting dengan Penginderaan Jauh yang dibandingkan dengan peta penggunaan tahun rencana (RTRW) untuk menghasilkan peta perubahan penggunaan lahan. Kemudian dilakukan validasi lapangan untuk selanjutnya dilakukan uji akurasi menggunakan matriks konfusi. Peta perubahan penggunaan lahan tadi kemudian dibandingkan dengan peta pola ruang RTRW untuk dianalisis kesesuaiannya. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan.Berdasarkan analisis perubahan penggunaan lahan didapatkan hasil berupa lahan yang mengalami perubahan seluas 3302.662 ha (13%). Sedangkan penggunaan lahan yang tidak mengalami perubahan seluas 21954.56 ha (87%). Sementara itu hasil analisis kesesuaian didapatkan sebesar 20.153,10 ha (79,8%) penggunaan lahan yang sesuai dengan RTRW dan5.104,11 ha (20,2%) yang tidak sesuai dengan RTRW. Faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan adalah kepadatan penduduk dan aksesibilitas ke ibukota provinsi.Kata kunci: Kesesuaian, Penggunaan Lahan, Perubahan Pernggunaan Lahan, Rencana Tata  RuangWilayah.
ANALISIS PERUBAHAN TOPOGRAFI GUNUNG ANAK KRAKATAU PASCA ERUPSI TANGGAL 22 DESEMBER 2018 MENGGUNAKAN DATA FOTO UDARA DAN DEMNAS Saputra, I Wayan Indra; Armijon, Armijon; Fadly, Romi
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 1 No. 02 (2021): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v1i02.2092

Abstract

Erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau (GAK) sejak bulan agustus hingga bulan Desember tahun 2018, membuat bagian puncak GAK tersebut longsor ke laut yang menyebabkan perubahan fisik dan berkurangnya jumlah volume GAK. Analisis perubahan topografi Gunung Anak Krakatau perlu dilakukan guna mendapatkan informasi dan perubahan kondisi sebelum dan setelah mengalami erupsi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan data DEM Foto Udara terhadap DEMNAS. Perhitungan perubahan jumlah volume GAK menggunakan metode perhitungan kontur dari data kontur DEM NAS dan DEM Foto Udara.Ketinggian puncak Gunung Anak Krakatau mengalami penurunan dari 260.136 meter menjadi 158.635 meter. Luasnya berubah dari 328.87 ha menjadi 315.876 ha. Terdapat lubang kawah menghadap kearah Barat Daya yang terendam air laut dengan diameter 385 meter seluas 12.64 ha. Sebelum terjadi erupsi, total volume Gunung Anak Krakatau ± 164,871,247.779782 m³ (berdasarkan DEMNAS), setelah erupsi total volume menjadi 126,647,397.3282 m³ (Berdasarkan DEM foto udara). Kata kunci : DEMNAS, Gunung Anak Krakatau, Perubahan Bentuk Fisik Volume, Foto udara