Luh Suartini .
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 87 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK KARYA FINGER PAINTING ANAK-ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SINGARAJA ., Muhammad Rafiki; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.; ., Dra. Luh Suartini, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.36 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i1.18775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (2) proses kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (3) subject matter hasil gambar anak yang dihasilkan dalam kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja. Sasaran penelitian ini adalah anak-anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja yang terdiri atas 5 kelas kelompok B. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara, (3) teknik kuesioner/angket, (4) dan kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara (1) analisis domain, (2) analisis taksonomi, (3) dan analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan finger painting ini adalah panci, gelas, sendok, centong, kompor gas, mangkok besar, mangkok kecil, cat/media warna finger painting, kertas gambar, tepung kanji, tepung terigu, pewarna makanan, air dan minyak goreng. 2) proses kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja dimulai dari mempersiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, mengenalkan media dan mendemostrasikannya, mengarahkan dan membimbing, setelah selesai kegiatan anak bercerita dan guru mengapresiasi serta mengevaluasi hasil kerja anak-anak, akhir kegiatan guru melakukan penilaian dengan menggunakan portofolio. 3) Hasil karya finger painting kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja memiliki subject matter dan visual yang beraneka ragam, penelitian ini dikelompokkan berdasarkan pada karakteristik karya yang dihasilkan oleh anak-anak, dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak cenderung mengacu pada tipe haptic dan tipe naturalistik, serta bentuk visual yang sering muncul yaitu bentuk rumah, bunga dan orang.Kata Kunci : finger painting, karakteristik, subject matter This study aims to describe (1) tools and materials used in finger painting activities at TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (2) the process of finger painting activities at TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (3) subject matter of children's drawings produced in activities finger painting at TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja. The target of this study was children of group B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja which consisted of 5 classes in group B. This study was a qualitative descriptive study. Data collection in this study was carried out by techniques (1) observation, (2) interviews, (3) questionnaire / questionnaire techniques, (4) and literature. The collected data is then analyzed by (1) domain analysis, (2) taxonomic analysis, (3) and theme analysis. The results showed that (1) the tools and materials used in finger painting activities were pans, cups, spoons, centongs, gas stoves, large bowls, small bowls, paints / color media finger painting, drawing paper, starch, flour food coloring, water and cooking oil. 2) the process of finger painting activities in TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja starts from preparing the media and learning equipment, introducing the media and demonstrating it, directing and guiding, after the completion of the activities the children talk and the teacher appreciates and evaluates the work of the children, the end of the teacher's assessment by using a portfolio. 3) The results of group B's finger painting work TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja have a variety of subject matter and visual, this research is grouped based on the characteristics of the work produced by children, and the results of most children's work tend to refer to haptic and type types naturalistic, and visual forms that often appear, namely the shape of the house, flowers and people.keyword : finger painting, characteristics, subject matter
TEKNIK OKSIDASI DI GAYA CERAMIC AND DESIGN, DESA SAYAN KUTUH, UBUD, GIANYAR ., Ni Wayan Septiari; ., Dra. Luh Suartini; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.579 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8051

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam proses pengerjaan teknik Oksidasi di Gaya Ceramic and Design . (2)Proses Oksidasi itu di Gaya Ceramic and Design. (3) Rupa yang dihasilkan dari teknik Oksidasi di Gaya Ceramic and Design. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah industri produksi dari Marcello Massoni. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara,(3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: (1) alat dan bahan yang digunakan dalam penerapa teknik Oksidasi di Gaya Ceramic and Design, alat: mesin pengolahan tanah, mesin penyaringan tanah, mesin pencampur tanah, timbangan tanah, ember, triplek, ember drim, putaran mesin, rak penyimpanan, putaran tangan (hand whell), timbangan glasir, tungku, sudip, butsir, pisau pemotong, senar pemotong, pahat, kuas, pulpen bekas, spon, alat penjepit, sendok sayur dan sutil, saringan glasir. Bahan: tanah liat, glasir, gas elpiji, lem, kulit padi (sekam) dan pasir. (2) proses pembuatan keramik dengan teknik Oksidasi di Gaya Ceramic and Design yang meliputi antara lain: Proses penyiapan bentuk keramik, proses pembentukan keramik, proses pengeringan pertama, proses pengeleman, proses pendekorasian, proses pengeringan tahap ke dua, proses pembakaran pertama, proses pengglasiran, proses pembakaran kedua dengan teknik Oksidasi. (3) Produk yang dihasilkan dari penerapan teknik oksidasi kulit padi (sekam) meliputi: teko, gelas minuman, mangkuk kecil, mangkuk besar, gelas sup, mangkuk minuman, tempat minuman. Produk yang dihasilkan dari penerapat teknik oksidasi pasir meliputi: teko, tempat pemerasan jeruk, tempat minum, tempat penyimpanan garam, tempat susu dan cream, tempat kopi, tempat alas makan, tempat lilin, tempat minuman teh, tempat sup, tempat nasi, tempat air minuman. Kata Kunci : teknik Oksidasi, alat dan bahan, bentuk produk Abstract This research was aimed at describing: (1) tools and materials used in the process of oxidation technique at cheramic style and design. (2) The process of oxidation technique at cheramic style and design. (3) The product that was resulted from the process of oxidation technique at cheramic style and design. This study was a kind of descriptive research with qualitative approach. The subject in this study was production industry from Marcello Massoni. The process of data collection is done using several techniques, such as (1) observation, (2) interview, (3) dokumentation, and (4) literature. The findings of this research are: (1) Tools and material used in the oxidation process at cheramic style and design; tools: soil processing machine, soil filter machine, soil mixing machine, bucket, plywood, drum, wheel machine, shelf storage, fireplace, knife mower, strings mower, chisel, small brush, pen, sponge, brace, and spatula; Materials: clay, glazing, gas, glue, husk, and sand. (2) The process of making cheramic by using oxidation technique at cheramic style and design including: the preparation process of shaping the cheramic, the cheramic shaping process, first drying process, the process of giving glue, decoration process, second drying step, first burning step, the process of penglasiran, second burning step by oxidation technique. (3) The products that was resulted from the implementation of oxidation technique using husk were: teapot, glass, small bowl, big bowl, soup bowl, drinking bowl, and place for drinking. The producst that is resulted from the implementation of oxidation technique using sand were: teapot, orange distilation, place of drinking, salt storage, milk and cream storage, place for coffe, pedestial, candelabrum, place for tea, soup, rice, and water for drink. keyword : oxidation technique, tools and materials, form of product
KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI DI MAN 2 SITUBONDO ., Lailatul Choiriyah; ., Dra. Luh Suartini, M.Pd.; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.583 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i1.18945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan oleh siswa MAN 2 Situbondo untuk membuat karya Seni Rupa 2 dimensi. (2) Mendeskripsikan jenis dan bentuk karya Seni Rupa 2 dimensi yang dihasilkan siswa MAN 2 Situbondo. (3) Mendeskripsikan nilai Estetik karya Seni Rupa 2 dimensi yang dibuat oleh siswa MAN 2 Situbondo. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut: (1) Tekhnik Observasi, (2) Tekhnik Wawancara, (3) Tekhnik Dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan karya 2 dimensi di MAN 2 Situbondo ( pensil, penghapus, penggaris, kuas, mangkok plastik, gunting, gelas plastik, hair dryer, kanvas, triplek, benang, kulit telur, kompor, canting, wajan, rol karet, pisau cungkil, kertas karton, cat, air, serbuk kayu, glitter, isolasi kertas, plastik segitiga, pernis, lem fox, biji kacang hijau, kain, remasol, daun pandan, serabut kelapa, bokol posing, karet gelang, tinta bak, cat offset, kertas gambar, dan busa ati. (2) Jenis dan bentuk dari karya seni rupa 2 dimensi di MAN 2 Situbondo berupa: mural, kaligrafi, batik, grafis, mozaik dan poster. (3) Nilai estetik yang terlihat pada karya seni rupa 2 dimensi berupa: bentuk, tema, dan aspek keindahannya. Kata Kunci : Seni Rupa, 2 dimensi, MAN 2 Situbondo This study aimed to: (1) Describe the tools and materials used by students in MAN 2 Situbondo to create 2-dimensional works of fine art. (2) Describe the types and forms of 2-dimensional works of fine art produced by students of MAN 2 Situbondo (3) Describethe aesthetic value of 2-dimensional works of fine art that was made by students of MAN 2 Situbondo. The method used in this study was descriptive qualitative with data collection techniques as follows: (1) Observation, (2) Interviews, (3) Documentation. The results of this studywere: (1) The tools and materials used in the process of making 2-dimensional works of fine art in MAN 2 Situbondo, (pencils, erasers, rulers, brushes, plastic bowls, scissors, plastic cups, hair dryer, canvas, plywood, threads, eggshells, stoves, canting, frying pans, rubber rollers, prying knives, paperboard, paint, water, wood powder, glitter, papertape, triangular plastic, varnish, wood glue, green bean seeds, cloth, remasol, pandan leaves, coconut fibers, bokolbosing, rubber bands, ink tanks, offset paint, drawing paper, and Eva sponge sheet . (2) The types and forms of 2-dimensional works of fine art in MAN 2 Situbondowere murals, calligraphy, batik, graphics, mosaics and posters. (3) The aesthetic value that could be seen in the 2-dimensional art works were the forms, the themes and the aspects of its beauty. keyword : fine Art, 2 dimensions, MAN 2 Situbondo
HIASAN CANDI KURUNG PURA BEJI DESA SANGSIT ., Putu Gede Ary Pramana; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan; ., Dra. Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.618 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.4730

Abstract

Candi Kurung Pura Beji Sangsit memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh Candi Kurung di Pura lain yang ada di kawasan Buleleng. Keunikan tersebut terletak pada hiasan topeng-topeng yang terdapat pada bagian badan Candi, hiasan topeng-topeng ini berkaitan dengan sejarah pembangunan Pura Beji Sangsit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dan hiasan Candi kurung Pura Beji Sangsit.Tujuan untuk mengetahui tentang (1) Sejarah Candi Kurung Pura Beji Sangsit (2) Hiasan yang terdapat di Candi Kurung Pura Beji Sangsit. Ditinjau dari tujuan, penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah “penelitian yang bermaksud untuk menjabarkan (deskriftif) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian” (suryabrata, 1983: 19). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sejarah Candi Kurung Pura Beji Sangsit meliputi 1660 M Beraban Batu Lepang yang dibantu oleh para pedagang Belanda mulai merenovasi Pura Beji dan motif ukiran, hiasan, patung hingga betuk bangunan pura dan Candi Kurung ditentukan oleh Beraban Batu Lepang dan para pedagang Belanda (2) Hiasan yang terdapat di Candi Kurung Pura Beji Sangsit meliputi Pepatraan, Kekarangan, patung dan Topeng. pepatraan yang terdapat di Candi Kurung meliputi Patra Pungel, Patra wangga, Patra Pae, dan Patra Mas masan. Kekarangan yang terdapat di hiasan Candi Kurung Pura Beji Sangsit meliputi Karang Tapel, Karang Boma, Karang Sae, Karang Goak, Karang Simbar, dan Karang Asti. Patung yang terdapat di hiasan Candi Kurung Pura Beji Sangsit meliputi Patung Naga, Patung Kura-Kura, Patung Raksasa atau Kala, Patung Patih, dan Patung Bidadari. Topeng yang terdapat pada hiasan Candi Kurung merupakan topeng pasukan Tar-Tar dan diketuai oleh Berabadan Batu Lepeng. Kata Kunci : Hiasan, Candi Kurung, Pura Beji Sangsit Candi kurung pura beji sangsit having uniqueness which is not possessed by pura candi kurung in other existing buleleng area. Uniqueness is located on an ornament mask that was found on the body of a temple, An ornament this mask deals with the history of the construction of beji temple sangsit The aims of this study are to know about (1) the history of candi kurung in beji temple, sangsit village (2) the ornaments which are there in candi kurung beji temple sangsit. In terms of the purpose , the research is descriptive kind of research with a qualitative approach. Descriptive research is ' who intends to outline research ( descriptive ) on the current situation or occurrence The result of the study showed that (1) the history of candi kurung in beji temple, sangsit was that in 1660 M, Beraban Batu Lepang helped by the dutch trader started to renovate the beji temple, in which the design of selupture, the ornament, the statue, and the form of the temple and candi kurung was decided by the beraban batu lepang and the dutch traders, (2) the ornament in the candi kurung beji temple, sangsit consist of patra punggel, patra wangga, patra pae, and patra mas-masan. The kekarangan in the ornament of candi kurung of beji temple, sangsit consists of karang tapel, karang boma, karang sae, karang guak, karang simbar, and karang asti. The statue in the ornament of candi kurung beji temple, sangsit consist of dragon statue, turtle statue, and angel statue. The mask in the ornament of the temple are the mask of tar-tar troops which was leaded by Beraban Batulepang. keyword : ornaments, candi kurung, beji temple sangsit
GERABAH PERKAKAS RUMAH TANGGA DI DESA PENGEMBUR KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH ., Umrah; ., Dra. Luh Suartini; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.509 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i1.8593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan gerabah perkakas rumah tangga di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, (2) mendeskripsikan proses pembuatan gerabah perkakas rumah tangga di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, (3) mendeskripsikan jenis, bentuk dan fungsi gerabah perkakas rumah tangga di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif. Objek penelitian ini adalah Kerajinan Gerabah perkakas rumah tangga di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bahan utamanya yaitu: tanah liat, pasir, air, dan bahan untuk pembakaran yaitu : kayu bakar, jerami, dan sekam kulit padi, sedangkan alat yang digunakan yaitu : papan, sabut kelapa, bambu, batu kecil, sabit, alas dan alat pemutar, (2)proses pembuatan gerabah terdiri dari proses pencarian tanah, proses pengolahan tanah, proses pembuatan badan gerabah, dan proses pembakaran. (3) jenis gerabah yang dihasilkan yaitu: tungku, cobek, ulekan, penggorengan, penyamplak, pengukus, panci, bong, penutup, dan mangkok. Kata Kunci : Gerabah, Perkakas Rumah Tangga This study aims to (1) describe the tools and materials used in the manufacture of pottery utensils household in the Pengembur village Pujut Central Lombok regency, (2) describe the process of making pottery utensils household in the Pengembur village Pujut Central Lombok regency, (3) describe the type, form and function of pottery utensils household in the Pengembur village Pujut Central Lombok regency. This type of research is descriptive qualitative research. The object of this study is craft pottery utensils household in the Pengembur village Pujut Central Lombok regency. Methods of data collection is done using the method of observation, interviews, documentation and literature. The results showed that (1) the main materials were used such as clay, sand, water. The materials were used for burning steps such as firewood, straw and chaff bran, and another tools were used such a plank of wood, coconut fiber, bamboo, small stone, sickle, pedestal and rotator (2) the process of making earthenwarebbody, and the combustion process. (3) the type of pottery produced are : furnaces, mortar, pestle, mortar, frying, penyamplak, steamer, pot, bong,cover, and bowlskeyword : Pottery, Household Appliances
PROSES PEMBELAJARAN KERAJINAN KAYU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB BONDOWOSO JAWA TIMUR ., Febri Indra Laksmana; ., Dra. Luh Suartini; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd,M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.452 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.9646

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tujuan pembelajaran keterampilan kerajinan kayu pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso Jawa Timur. (2) Untuk mengetahui proses pembelajaran keterampilan kerajinan kayu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso Jawa Timur. (3) Untuk mengetahui jenis dan fungsi kerajinan kayu buatan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut : (1) tehnik observasi, (2) tehnik wawancara, (3) tehnik dokumentasi, (4) tehnik kepustakaan. Hasil penelitian yang diperoleh : (1) Mengacu pada Sistem Pamasyarakatan dimana narapidana dipandang bukan sebagai Objek tetapi Subjek permbinaan, pembelajaran kerajinan kayu juga bertujuan untuk memberi nilai kecakapan hidup kepada narapidana agar nanti saat setelah usai masa pidananya narapidana diharapkan tidak lagi melakukan kembali kejahatan yang pernah mereka lakukan sebelumnya. (2) Proses pembelajaran kerajinan kayu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso Jawa Timur terdiri dari beberapa tahap yakni : a) Proses pemilihan bahan baku kayu, b) Proses pengenalan bahan baku kayu, c). Proses pengenalan alat, d). Proses pengolahan kayu, e) Proses cara membuat rancangan/ desain kerajinan kayu, f). Proses pembuatan bentuk berdasarkan rancangan/ desain, g). Proses cara finishing. (3). Jenis dan Fungsi kerajinan kayu yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso yakni terdiri dari: a). Kap Lampu sebagai tempat lampu penerang ruangan dan juga untuk menambah nilai estetis sebuah ruangan b) Sangkar burung fungsinya untuk tempat memelihara burung kicau sejenis lovebird, pleci dan lain-lain. c). Kaligrafi fungsinya sebagai sarana pembinaan rohani narapidana. Dan juga sebagai sarana hiasan dinding dengan ayat-ayat suci Al-Quran.Kata Kunci : Proses pembelajaran, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso, Kerajinan kayu This research aims to (1) discover the objective of wood craftsmanship training for the inmates in Bondowoso Class II B Correctional Facility in East Java, (2) learn about the learing process of wood craftsmanship in Bondowoso Class II B Correctional Facility in East Java, and (3) identify the types and functions of wooden crafts produced by the inmates in Bondowoso Class II B Correctional Facility in East Java. Descriptive qualitative method through the following data collection techniques : (1) observation, (2) interview, (3) documentation, (4) desktop research. Results of the research are : (1) Referring to to the correctional system where inmates are viewed not as Objects, but rather as Subjects to nurture, the wood craftsmanship training also aims to equip them with life skills that will eventually prevent them from going back to doing unlawful activities to provide for themselves. (2) The wood craftsmanship training program in Bondowoso Class II B Correctional Facility in East Java consists of several stages, which are : a) Raw material selection process, b) Raw material identification process, c) Tools knowledge, d) Wood processing, e) Wooden crafts design process, f) Process of crafting based on the design, g) Finishing Process. (3) The types and functions of wooden crafts produced in the Bondowoso Class II B Correctional Facility in East Java are : a) Lamp shades to house the lamps used in illuminating the room and also to add aesthetic values to the room, b) Birdcages to keep songbirds such as lovebirds, pleci, etc. c) Wooden calligraphy as a tool for the inmates’ religious development and also to decorate the walls with verses from the Al-Quran. keyword : learning process, Bondowoso Class II B Correctional Facility, wood craftsmanship
TENUN ENDEK MASTULI DI DESA KALIANGET, KECAMATAN SERIRIT, KABUPATEN BULELENG ., Gede Wijana; ., Dr. Drs. I Nyoman Sila, M.Hum.; ., Dra. Luh Suartini, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.921 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.12214

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan (1) alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalianget, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng, (2) cara pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalianget, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng, (3) jenis-jenis motif yang terdapat pada kain tenun endek mastuli di desa Kalianget, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng. Hasil penelitian menunjukkan (1) alat yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalinget adalah ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), pengeliingan (undar dan pengeretekan), palet, pencatrian, penamplikan, gegirik, pemapalan, pengeboman, penyucukan, meteran, dan gunting. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benang mastuli (sutera), pewarna sintetis basa (basis dye), dan asam cuka (acitec acid). (2) proses pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalianget terdiri dari, pewarnaan benang lungsin, ngebom, nyucuk, ngeliing benang pakan, mebed, pewarnaan benang pakan, nyatri, mapal, ngeliing pakan siap tenun, dan menenun. (3) jenis-jenis motif hias yang terdapat pada kain tenun endek mastuli di desa Kalianget adalah keplok/ceplok, keplok/ceplok kurung, dobol, dobol endek, pelangi, penyu, cegcegan, pot sungenge, dan pinggiran. Kata Kunci : tenun endek, mastuli, motif hias. This research is descriptive qualitative research. The purpose of this study is to describe (1) the tools and materials used in the process of making endek mastuli weave in Kalianget village, Seririt sub-district, Buleleng regency, (2) the way of making woven endek mastuli in Kalianget village, Buleleng regency, (3) the types of motifs that are found in the woven fabric of endek mastuli in Kalianget village, Seririt sub-district, Buleleng regency. The results of this study showed that (1) the tools used in the process of making woven fabric endek mastuli in Kalianget village are ATBM (traditional tool for weave), pengeliingan (undar and pengeretekan), palet, pencatrian, penamplikan, gegirik, pemapalan, pengeboman, penyucukan, gauge and cutter. While the materials used are yarn mastuli (silk), synthetic dyes base (basis dye), and acetic acid. (2) the process of making woven fabrics endek mastuli in Kalianget village consists of dyeing of warp yarn, ngebom, nyucuk, ngeliing yarn, roll up (mebed), coloring yarn feed, nyatri, mapal, ngeliing weft ready feed, and weave. (3) the types of decorative motifs that are found in the woven fabric of endek mastuli in Kalianget village are keplok/ceplok, keplok/ceplok kurung, dobol, dobol endek, pelangi, penyu, cegcegan, pot sungenge, and pinggiran. keyword : weaving endek, mastuli, decorative motif.
Pembelajaran Relief Plastisin Kelompok B di TK Negeri Pembina Singaraja ., Dedy Nur Saputra; ., Dra. Luh Suartini; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.1 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja (2) Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja, dan (3) Mengetahui hasil karya pembelajaran relief plastisin anak–anak di TK Negeri Pembina Singaraja. Penelitian ini merupakan penelelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan melalui wawancara dan penyebaran angket, dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh, (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja antara lain alat (gergaji, kater, ember, penggaris, pensil), bahan (plastisin, triplek). (2) Proses pembelajaran relief plastisin dilakukan dengan metode demonstrasi. Guru menyiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media, serta membimbing siswa dalam pembelajaran relief plastisin, selesai pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap karya anak-anak. (3) Hasil karya relief plastisin anak-anak kelompok B4 TK Negeri Pembina Singaraja beranekaragam. Sesuai dengan kurikulum di sekolah (rumah, pemandangan alam laut, kebudayaan, tumbuhan, hewan) kemudian dianalisis menurut teori perkembangan kesenirupaan anak Victor Lowenfield dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak-anak TK Negeri Pembina Singaraja sudah sangat baik dengan penguasaan garis, warna, ruang/bidang serta tema yang diajarkan di sekolah. Kata Kunci : Pembelajaran, relief, plastisin. This study aimed to investigate certain objectives of study, namely: (1) to know tools and materials used in the learning of plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja; (2) to know a process of implementation of learning plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja; (3) to know students’ results of performances in learning plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja. This study used a survey research using a qualitative research approach to conduct the study. In addition, this study was executed by applying interviews, questionnaires, observations, and documentations. The study shows certain results of investigation, namely: (1) in learning plasticine relief, saw, knife, bucket, ruler, and pencil belonged to tools of learning; whilst, plasticine and plywood belonged to materials of learning. (2) Process of learning plasticine relief was conducted in demonstration method. In relation to this point, a teacher prepared learning media and others learning equipment; demonstrated ways of using leaning media; and, guided students in learning plasticine relief. At the end of the class, the teacher conducted an evaluation toward students’ results of performances. (3) Results of students’ performances were diverse related to certain themes used, such as: houses, ocean sceneries, cultures, trees, and animals. Furthermore, results of students’ performances were analyzed based on theory of development of childhood art stated by Victor Lowenfield. Moreover, results of data analysis shows that most results of students’ performances are very good in related to certain applications of elements, like lines, colors, spaces/fields, and themes. keyword : learning, relief, plasticine
SENI (KRIYA) KERAMIK: DARI BENDA FUNGSIONAL KE PERNYATAAN SENI KONTEMPORER Suartini, Luh
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 8, No 15 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/prasi.v8i15.8953

Abstract

Sejak zaman batu muda hingga hari ini keramik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Keramik digunakan sebagai wadah untuk menyimpan sesuatu. Mulai dari wadah untuk menyimpan biji-bijian hingga wadah (peti) mayat manusia. Dewasa ini keramik dipilih oleh kalangan seniman sebagai media atau medium seni untuk menyatakan sesuatu. Di satu sisi, keramik digolongkan sebagai seni pakai. Di lain sisi, keramik digolongkan sebagai seni murni. Bagitu luasnya fungsi keramik, maka munculah istilah ‘seni kriya keramik’. Sebuah istilah baru yang bisa dianggap sangat ambigu. Sejarah perkembangan keramik bisa menjelaskan munculnya istilah ini.Keywords: keramik, wadah penyimpanan, seni kriya keramik.
Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Discuss-Explain-Obsereve-Discuss-Explain Berorientasi Masalah Terbuka Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dalam Mata Pelajaran IPA ., Luh Suartini; ., Dra. Nyoman Kusmariyatni,S.Pd; ., Drs.I Gusti Ngurah Japa,M.Pd
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 4, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v4i1.7466

Abstract

Penelitian ini mengangkat tentang rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui: 1) deskripsi keterampilan berpikir kritis pembelajaran IPA siswa dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, 2) deskripsi keterampilan berpikir kritis pembelajaran IPA siswa dibelajarkan dengan model pembelajaran PDEODE berorientasi masalah terbuka, 3) pengaruh yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model model pembelajaran PDEODE berorientasi masalah terbuka yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2015/2016 di SD di gugus VI Kecamatan Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dan menggunakan desain non-equivalent post-test only control group design. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Gugus IV Kecamatan Buleleng Tahun Pelajaran 2012/203 yang berjumlah 130 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah tehnik random sampling, tetapi yang dirandom adalah kelas. Data dikumpulkan dengan instrumen tes berpikir kritis berbentuk uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) deskripsi keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA pada siswa kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional tergolong rendah, dengan mean 14,82. (2) deskripsi keterampilan berpikir kritis pada siswa kelompok eksperimen dengan model PDEODE berorientasi Masalah terbuka tergolong tinggi, dengan mean 26. (3) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran IPA yang signifikan antara kelompok dengan model PDEODE berorientasi Masalah terbuka dan kelompok dengan model konvensional, diketahui bahwa thit > ttab (thit = 43 > ttab = 1,671 ).Kata Kunci : PDEODE, masalah terbuka, berpikir kritis This study raised about the lack of critical thinking skills of students. This study also aims to determine: 1) description of critical thinking skills science teaching students who learned with conventional learning, 2) description of critical thinking skills science teaching students who learned with PDEODE leraning oriented Open-Ended Problem, 3) significant influence in the skill critical thinking in science learning among groups of students who learned with PDEODE leraning oriented Open-Ended Problem with who learned with conventional learning the fourth grade students in the academic year 2015/2016 in primary schools in the cluster VI of Buleleng district. This research is a quasi-experimental research design and using non-equivalent post-test only control group design . The subjects were all fourth grade students in elementary group Buleleng District VI Academic Year 2015/2016 which amounts to 130 people. The data collected were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics (t-test). Results of this study found that: 1) critical thinking skills scores science teaching on students who take lessons with conventional learning tend to be low, with a mean of 14,82, 2) score of critical thinking skills in science teaching on students who take learning to the PDEODE leraning oriented Open-Ended Problem tend to be high, with a mean of 26, 3) there are significant influence in critical thinking skills among the group of students who learned with the PDEODE leraning oriented Open-Ended Problem with a group of students who learned with conventional learning, with tarithematic > ttable (tarithematict = 43> ttable = 1,671).keyword : PDEODE, Open-Ended, critical thinking
Co-Authors ., Anak Agung Istri Ratih Aptiwidyari ., Dedy Nur Saputra ., Destiara Aulia Citra ., Dewa Putu Bude Yase ., Dr. Drs. Hardiman, M.Si. ., Febri Indra Laksmana ., Gde Deny Gita Pramana ., Gede Wijana ., I Kadek Agus Edi Yudana ., I Komang Trisnayana ., Lailatul Choiriyah ., Muhammad Rafiki ., Ni Nyoman Tri Widiani ., Ririn Gusmawarni ., Salma Putri Nur r ., Umrah ., Yayon Praditia Agatha Agus Sudarmawan Ana Sabilillah, Putri Anak Agung Istri Ratih Aptiwidyari . Ardana , I Gusti Ngurah Sura Bilqis Dini Adzkiya Nisa Br. Sitepu, Deby Chintya Adelita Bronto Sutrisno, Langen Damayanti, Ni Luh Putu Vanesha Axelia Dedy Nur Saputra . Destiara Aulia Citra . Dewa Nyoman Sudana Dewa Putu Bude Yase . Dr. Drs. Hardiman, M.Si. . Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn. . Eka Harsana Koriawan, Gede Febri Indra Laksmana . Fira Sartika Putri Gde Deny Gita Pramana . Gede Eka Harsana Koriawan Gede Wasudewa . Gede Wijana . Hardiman . Hardiman Hardiman Hardiman Hardiman I Gede Antara . I Gusti Made Budiarta I Gusti Made Budiarta I Gusti Ngurah Japa I Gusti Ngurah Sura Ardana I Kadek Agus Edi Yudana . I Kadek Anggardana Yasa I Ketut Sudita I Ketut Supir I Komang Trisnayana . I Komang Wardita . I Made Diana Putra . I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si . I Nyoman Sila I Wayan Sudiarta I Wayan Sudiarta I Wayan Wahyu Pratama . Ketut Nala Hari Wardana Lailatul Choiriyah . Langen Bronto Sutrisno Langen Bronto Sutrisno M.Si ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si Made Satya Hariwarman Mahendra . Muhammad Rafiki . Nabilatul Warda Ni Nyoman Kusmariyatni Ni Nyoman Tri Widiani . Ni Wayan Septiari . Niky Rohmatulloh . Nila Kusuma Dewi . Nila Kusuma Dewi ., Nila Kusuma Dewi Priyono, Hendro Putra, I Putu Susila Adnyana Putu Dika Pratama Putu Gede Ary Pramana . Restu Stefanny Ririn Gusmawarni . S.Pd. Kadek Suranata . Salma Putri Nur r . Salsadilla, Weka Arum Sandi, Septian Ari Setiawan, Ifan Sinta Yuli Putri Marta Sari Umrah . Win, Allyce Yaqien, Insaan Ainul Yasa, I Kadek Anggardana Yayon Praditia Agatha . Yosephine Hulu, Ketsia Rahel