Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemberian Edukasi Kesehatan Kepada Masyarakat Di Wilayah Kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya Putra S, Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Rahmadina, Aprillia; Sarilolo, Renaldi Dupmar; Evita, Zalza Claudia; Claraniza, Kania; Wulandari, Intan Wahyu; Beatrice, Beatrice
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i3.219

Abstract

Pendahuluan: Upaya peningkatan status kesehatan pada kelompok masyarakat masih menjadi tujuan utama dari pemberian pelayanan kesehatan. Masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat tentunya beragam di mana dapat dipengaruhi oleh karakteristik seperti demografi, usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin serta budaya setempat. Pemberian edukasi kesehatan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan pada masyarakat dengan memberikan pengetahuan ataupun informasi mengenai masalah kesehatan yang terjadi agar masyarakat menjadi paham bagaimana menghindari faktor risiko dari suatu masalah kesehatan.Tujuan: Tujuan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta informasi terkait dengan beberapa penyakit tertinggi yang ada pada wilayah kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya yaitu Hipertensi, Osteoarthitis, Scabies, Diabetes Melitus dan Masalah kesehatan reproduksi pada remaja.Metode: Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi tiga kali, penyuluhan pertama menyampaikan mengenai hipertensi dan osteoarthritis, penyuluhan kedua mengenai scabies dan penyuluhan ketiga mengenai diabetes melitus dan masalah kesehatan reproduksi pada remaja. penyuluhan dilaksanakan di wilayah kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya yang mencakup posyandu lansia, puskesmas keliling serta sekolah.Hasil: Masyarakat memahami mengenai pengetahuan ataupun informasi yang diberikan selama kegiatan penyuluhan mengenai masalah kesehatan tersebut serta dapat menerapkan perilaku pencegahannya.Simpulan: Perlu dilakukan analisis situasi kondisi kesehatan pada masyarakat agar dapat memberikan penyuluhan yang tepat sasaran sesuai dengan karakteristik masyarakat itu sendiri guna masyarakat dapat menerapkan perilaku pencegahan yang tepat.
Penyuluhan Kesehatan Kepada Masyarakat Mengenai Hipertensi Dan Pentingnya Imunisasi Dasar Di Wilayah Kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya Putra S, Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Rahmadina, Aprillia; Kahayansyah, Rizky; Melanie, Fransiska; Purba, Agnes Tiffany; Erwin, Nurul Hikmah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 4 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i4.295

Abstract

Pendahuluan: Masih banyaknya masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, menjadi suatu hal yang harus diperhatikan. Masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan menjadi perhatian. Perilaku masyarakat yang seperti itu akan berdampak pada status kesehatan mereka dan juga keluarga mereka. Kegiatan pencegahan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan. Salah satu kegiatan pencegahan dapat dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat berupa penyuluhan. Hal ini dilakukan agar pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam menghindari faktor risiko suatu masalah kesehatan dapat meningkat.Tujuan: Tujuan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta informasi terkait dengan hipertensi dan pentingnya pemberian imunisasi dasar.Metode: Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 2 tahap kegiatan, penyuluhan pertama menyampaikan mengenai hipertensi dan penyuluhan kedua mengenai pentingnya pemberian imunisasi dasar. Semua tahap kegiatan penyuluhan dilakukan di wilayah kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya yang mencakup posyandu lansia dan posyandu balita.Hasil: Masyarakat memahami pengetahuan ataupun informasi yang diberikan selama kegiatan penyuluhan mengenai masalah kesehatan tersebut serta dapat menerapkan perilaku pencegahannya serta masyarakat memahami pentingnya mendapatkan imunisasi dasar.Simpulan: Pemberian penyuluhan ini dapat menjadi salah satu upaya dalam mencegah munculnya masalah kesehatan terkait dan meningkatkan taraf kesehatan dari masyarakat.
Pemberian Edukasi Kesehatan Kepada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon Palangka Raya Putra S, Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Rahmadina, Aprillia; Andreas S, Muhammad; Satriyo, Paulus Aji; Kasandra, Kasandra; Danuantari, Ni Putu Sri; Sambo, Nafisy Apritis; Sitorus, Elisabeth Prihana
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 2 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i2.389

Abstract

Pendahuluan: Isu strategis mengenai kesehatan yang di hadapi Indonesia seperti penyakit menular dan penyakit tidak menular menjadi perhatian pemerintah, di mana dalam tiga dekade terakhir terjadi peralihan beban penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Masyarakat dalam perilakunya sehari-hari masih banyak yang belum menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya permasalahan kesehatan yang beragam di masyarakat. Perlu dilakukan pemberian edukasi kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan pada masyarakat. Tujuan: Tujuan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta informasi terkait dengan penyakit serta permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian pada wilayah kerja Puskesmas Kayon Palangka Raya yaitu hipertensi, diare, sindrom geriarti, demam berdarah dan pemberian vitamin A. Metode: Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 5 kegiatan, penyuluhan pertama menyampaikan mengenai hipertensi, penyuluhan kedua mengenai diare, penyuluhan ketiga mengenai sindrom geriarti penyuluhan keempat mengenai demam berdarah dan penyuluhan kelima mengenai pemberian vitamin A. penyuluhan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kayon Palangka Raya yang mencakup puskemas dan posyandu. Hasil: Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kayon Palangka Raya memahami mengenai informasi yang diberikan selama kegiatan penyuluhan mengenai masalah kesehatan tersebut serta dapat menerapkan perilaku pencegahannya. Simpulan: Agar masyarakat dapat menerapkan perilaku pencegahan yang tepat perlu diberikan penyuluhan yang tepat sasaran sesuai dengan karakteristik masyarakat tersebut selaku sasaran penyuluhan.
Pengaruh Pemberian Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Orang Tua dalam Pencegahan Kekurangan Vitamin A pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon Abdurrahman Al Hakim Sampurna Putra S, Ravenalla; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Prihana Rotua Sitorus, Elisabeth; Andrean Syahridho, Muhammad; Aji Satriyo, Paulus; Kasandra; Apritis Sambo, Nafisy; Sri Danuantari, Ni Putu; Rahmadina, Aprillia
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 4 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Edukasi kesehatan menggunakan media leaflet sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam pencegahan kekurangan vitamin A pada anak. Kekurangan vitamin A dalam tubuh yang berlangsung lama dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berdampak pada meningkatnya resiko kesakitan dan kematian. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kayon, 53,3 % responden memiliki pengetahuan yang masih rendah mengenai pentingnya pemberian vitamin A. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi kesehatan terhadap pengetahuan orang tua dalam pencegahan kekurangan vitamin A pada anak di wilayah kerja Puskesmas Kayon. Metode: Jenis penelitian menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental Design dengan bentuk rancangan One Grup Pretes-Posttest Design melibatkan 30 responden. Data dianalisis dengan dengan Uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi kesehatan terhadap pengetahuan orang tua dengan p-value = 0,000. Simpulan: Didapatkan ada pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan orang tua dalam upaya pencegahan kekurangan vitamin A pada anak, selanjutnya edukasi kesehatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara terjadwal terutama di wilayah kerja Puskesmas Kayon.
Analisis Theory of Action (TRA) terhadap Niat Menggunakan Obat Tradisional Pada Masyarakat Kota Banjarbaru Rahmadina, Aprillia; Anwari, Muhammad Hafiz; Rusida, Esty Restiana; Putra S, Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna
Jurnal Pharmascience Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v11i1.18017

Abstract

Penduduk Indonesia, khususnya penduduk di wilayah Kota Banjarbaru memiliki persentase yang tinggi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional menggunakan pengobatan jenis ramuan, di mana hal ini dapat menjadi hal penting bagi industri farmasi dalam menentukan strategi pasar. Penelitian bertujuan menilai niat masyarakat Kota Banjarbaru dalam penggunaan obat tradisional yang diuji dengan Theory of Reasoned Action (TRA). Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Penelitian menggunakan 102 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner model Theory of Reasoned Action. Analisis yang dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji regresi linear berganda yang dilanjutkan dengan uji T dan uji F. Hasil penelitian menunjukan masyarakat Kota Banjarbaru memiliki sikap positif (95,10%), norma subjektif positif (94,14%), dan niat yang positif (99,02%) terhadap penggunaan obat tradisional. Terdapat hubungan pada kategori kuat dengan nilai R = 0,698 dan pengaruh sebesar 47,6% secara simultan dari sikap dan norma subjektif terhadap niat. Dari masing-masing variabel terdapat hubungan pada kategori sedang dengan nilai r1 = 0,405 dan pengaruh dari sikap (0,209), serta hubungan pada kategori rendah dengan nilai r2 = 0,378 dan pengaruh dari norma subjektif (0,176) terhadap niat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh antara variabel sikap dan norma subjektif terhadap variabel niat dalam menggunakan obat tradisional pada masyarakat di wilayah Kota Banjarbaru. Kata Kunci: Proporsi, Pengobatan, Sikap, Norma, Konsumen The Indonesian population, especially the population in the Banjarbaru City area, has a high percentage of utilization of traditional health services using herb-type treatment, which can be important for the pharmaceutical industry in determining market strategies. The purpose of this study was to determine the intention of Banjarbaru city residents to use traditional medicine tested by the Theory of Reasoned Action (TRA). This research is an observational analytic study with a cross-sectional design. The study used 102 respondents who met the inclusion and exclusion criteria.. The “Theory of Reasoned Action” questionnaire model was used as an instrument. The nalyses performed included validity and reliability tests, classical assumption tests, and multiple linear regression tests, followed by t and F tests it continued. The results showed that the people of Banjarbaru City had a positive attitude (95.10 %), positive subjective norms (94.14%), and positive intentions (99.02%) toward the use of traditional medicine. There is a relationship in the strong category (R = 0.698) and the effect of 47.6% simultaneously from attitudes and subjective norms on intentions. From each variable, there is a relationship between the medium category (r1 = 0.405) and the effect of attitude (0.209), as well as a relationship in the low category (r2 = 0.378) and the effect of subjective norms (0.176) on intentions. The conclusion of this study is that there is an influence between attitude variables and subjective norms on the intention variable in using traditional medicine by the community in the Banjarbaru City area.
Pengaruh Pemberian Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Orang Tua Terkait Pentingnya Pelayanan Posyandu Balita Dalam Rangka Peningkatan Mutu Kesehatan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Menteng Abdurrahman, Ravenalla; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Rahmadina, Aprillia; Alghifari, Muhammad; Elizabeth, Veny; Prahastika, Tiyara; Handriani, Jeane Nadya
Health Research Journal of Indonesia Vol 3 No 1 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Posyandu merupakan kegiatan rutin setiap bulan yang dirancang untuk melakukan pemantauan terhadap pertambahan berat badan balita dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Menteng, Data cakupan penimbangan balita di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Menteng yaitu terdapat 1355 jiwa bayi dan balita yang terdaftar di Poyandu dan rata-rata jumlah balita yang melakukan penimbangan di tahun tersebut sebanyak 388 (28,6%) balita, di mana target cakupan kunjungan Posyandu masih belum tercapai.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi kesehatan terhadap terkait pentingnya membawa balita berkunjung ke Posyandu balita sebagai upaya meningkatkan mutu kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Menteng. Metode: Jenis penelitian menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental Design dengan bentuk rancangan One Grup Pretes-Posttest Design melibatkan 30 responden. Data dianalisis dengan dengan uji paired sample t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi kesehatan terhadap pengetahuan orang tua dengan p-value = 0,001. Simpulan: Didapatkan ada pengaruh pemberian edukasi kesehatan terhadap pengetahuan orang tua terkait pentingnya membawa balita berkunjung ke Posyandu balita sebagai upaya meningkatkan mutu kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Menteng.
Pemberian Edukasi Kesehatan Kepada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya Abdurrahman, Ravenalla; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Rahmadina, Aprillia; Achmada, Bunga Fardah Nahdiyah; Jesika, Debora; Haryono, Diajeng Akbar; Aidit, Dipo Nusantara; Shavira, Shafa; Cakrawala, Parameswara Bentang
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 4 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i4.501

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. PTM adalah penyakit yang tidak menular dari orang ke orang, berlangsung lama, dan biasanya berkembang lambat. Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Masyarakat dalam perilakunya sehari-hari masih banyak yang belum menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya permasalahan kesehatan yang beragam di masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pemberian edukasi kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan pada masyarakat. Tujuan: Tujuan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta informasi terkait dengan penyakit serta permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian pada wilayah kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya yaitu kesehatan ibu dan anak, parotitis, stroke, hipertensi, diabetes mellitus dan demam berdarah. Metode: Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi enam kegiatan, penyuluhan pertama menyampaikan mengenai kesehatan ibu dan anak, penyuluhan kedua mengenai parotitis, penyuluhan ketiga mengenai stroke, penyuluhan keempat mengenai hipertensi, penyuluhan kelima mengenai diabetes mellitus dan penyuluhan keenam mengenai demam berdarah. Penyuluhan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya yang mencakup gedung puskemas dan posyandu. Hasil: Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya memahami mengenai informasi yang diberikan selama kegiatan penyuluhan mengenai masalah kesehatan tersebut serta dapat menerapkan perilaku pencegahannya. Simpulan: Perlu diberikan penyuluhan yang tepat sasaran sesuai dengan karakteristik masyarakat selaku sasaran penyuluhan agar masyarakat dapat menerapkan perilaku pencegahan yang tepat.
Pemberian Edukasi Kesehatan Kepada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalampangan Palangka Raya Putra S, Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Rahmadina, Aprillia; Mutiasari, Dian; Pasaribu, Gilbert Adimarth Panorangi; Cahyati, Hari; Karunia, Henokh; Hizawati, Hizawati; Salsabila, Ivan; Ramadani, Kesya Kamila; Saloh, Rachel Sarita
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 3 No 2 (2025): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v3i2.690

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes melitus, hipertensi, asam urat (gout), gastritis, serta kondisi kesehatan umum lainnya seperti anemia dalam kehamilan dan masalah ASI dan MPASI serta penyakit menular seperti campak pada anak masih menjadi perhatian di wilayah kerja Puskesmas Kalampangan Palangka Raya. Permasalahan ini diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit. Oleh karena itu, diperlukan intervensi edukasi sebagai upaya preventif berbasis komunitas. Tujuan: Memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat mengenai berbagai topik kesehatan untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong perilaku hidup sehat di wilayah kerja Puskesmas Kalampangan. Metode: Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan secara tatap muka pada masyarakat umum, ibu hamil, lansia, hingga ibu balita di berbagai posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan. Materi disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi interaktif menggunakan media leaflet. Hasil: Kegiatan edukasi berhasil meningkatkan pemahaman peserta terhadap topik-topik kesehatan yang disampaikan. Peserta menunjukkan antusiasme dengan terlibat dalam sesi diskusi dan tanya jawab serta menyampaikan pengalaman pribadi terkait masalah kesehatan. Seluruh kegiatan terlaksana dengan baik dan sesuai tujuan. Simpulan: Edukasi kesehatan merupakan pendekatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tidak menular dan masalah kesehatan umum lainnya. Penyuluhan yang berkelanjutan dan sesuai karakteristik sasaran sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang sadar dan mampu menerapkan perilaku hidup sehat.
Pengaruh Pemberian Intervensi Berbasis Edukasi Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Pencegahan Anemia Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kalampangan Putra S, Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Mutiasari, Dian; Rahmadina, Aprillia; Pasaribu, Gilbert Adimart Panorangi; Cahyati, Hari; Karunia, Henokh; Hizawati; Salsabila, Ivah; Ramadani, Kesya Kamila; Saloh, Rachel Sarita
Sains Medisina Vol 3 No 5 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada kehamilan merupakan masalah kesehatan yang dapat memberikan dampak kesehatan serius pada ibu dan beserta janin yang dikandung. Data di UPTD Puskesmas Kalampangan menunjukkan peningkatan kasus anemia dari 5 kasus pada Januari menjadi 9 kasus pada Februari 2025 yang mana meningkat sebesar 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi berbasis edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam pencegahan anemia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalampangan. Penelitian ini menggunakan desain Pre-Experimental One Group Pretest-Posttest. Responden sebanyak 15 ibu hamil dipilih melalui purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Terdapat peningkatan signifikan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan edukasi kesehatan, dengan nilai p-value = 0,001. Edukasi kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait pencegahan anemia, dan disarankan untuk dilakukan secara berkala di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalampangan.
COST UTILITY ANALYSIS PENGOBATAN HEMODIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAN SWASTA DI KALIMANTAN SELATAN Maulidie Alfiannor Saputera, Mochammad; Ismail, Hasan; Rio Pambudi, Didik; Rahmadina, Aprillia; Muslim, Muhamad
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 9 No 2 (2025): Borneo Journal Of Pharmascientech
Publisher : Universitas Borneo Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59053/bjp.v9i2.629

Abstract

Health care costs have continued to increase over time in patient treatment. Cost-utility analysis, a branch of pharmacoeconomic evaluation, assesses patient utility in relation to incurred costs. Chronic kidney disease (CKD) is among the most prevalent diseases in South Kalimantan; therefore, this study aimed to analyze the cost-utility of CKD patients undergoing hemodialysis. This research employed a cross-sectional design conducted in two hospitals as comparison sites, with a total of 43 participants (16 from a private hospital and 27 from a public hospital). Data were collected prospectively using the validated and reliable EQ-5D-5L questionnaire and Visual Analog Scale (VAS) to assess patient health status, along with observation sheets for cost data. The results showed that the Cost Utility Ratio (CUR) in the private hospital was Rp 78,928.88, while in the public hospital it was Rp 159,868.76, yielding an Incremental Cost Utility Ratio (ICUR) of Rp 8,626.80 per QALY. In conclusion, the private hospital demonstrated better cost-utility compared to the public hospital in providing hemodialysis treatment for CKD patients, as indicated by the ICUR value.