Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

HUBUNGAN PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII Sinaga, Siska Oktafia; Sirait, Jumaria; Tambunan, Marlina Agkris; Siregar, Junifer; Saragih, Vita Riahni
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Program Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Keterampilan Menulis Teks Deskripsisiswa Kelas Vii Smp Negeri 7 Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitaf, yaitu penelitian yang menggambarkan menggambarkan kondisi atau perisitiwa secara sitematis,aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan atau fenomena yang diselidiki dengan menggunakan perhitungan statistik. Berdasarkan data yang telah diperoleh serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut : Proses pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SMP Negeri 7 Pematangsiantar dilakukan setiap hari Selasa pagi sebelum siswa memasuki ruangan kelas. Kegiatan literasi ini dilakukan dan dipandu secara bergantian setiap minggunya sesuai dengan jadwal kegiatan literasi per mata pelajaran. Jenis literasi yang ada di sekolah tersebut adalah literasi baca tulis dan numerasi. Hasil skor nilai pada aspek penilaian menulis keterampilan menulis teks deskripsi pada kelas yang menggunakan program gerakan literasi sekolah 3 siswa memperoleh nilai 56-74 dengan persentase 9,38% kategori cukup, 17 siswa memperoleh nilai 75-85 dengan persentase 53,13% kategori baik, dan 12 siswa memperoleh nilai 86-100 dengan persentase 37,50% kategori sangat baik. Dengan diketahui hasil persentase yang tertinggi sampai yang terendah yaitu struktur 27,07%, kalimat 26,09%, kosakata 24,14%, ejaan dan tanda baca 22,68%.Dari analisis yang sudah dilakukan dan sudah teruji secara statistik bahwa rh lebih besar dari rt (0669, > 0,349) menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan program gerakan literasi sekolah terhadap keterampilan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 7 Pematangsiantar.
ANALISIS UNSUR INTRINSIK PADA FILM “BULAN DI ATAS KUBURAN” KARYA ASRUL SANI Pandiangan, Ernawati Afrina; Siregar, Junifer; Saragih, Vita Riahni; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel D.B
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5230

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik pada film bulan di atas kuburan karya Asrul Sani, yakni, tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, amanat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya. Langkah-langkah pengumpulan datanya dikelompokkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebagai berikut Teknik simak bebas libat cakap, artinya peneliti hanya sebagai pengamat dan tidak terlibat dalam dialog. Teknik catat, artinya peneliti melakukan kegiatan mencatat mengenai dialog yang dituturkan oleh pemeran dalam film Bulan Di Atas Kuburan. Teknik menyimpulkan, artinya peneliti menyimpulkan hasil analisis unsur intrinsik yang diperoleh pada film “Bulan Di Atas Kuburan” karya Asrul Sani. Hasil analisis pada film “Bulan di Atas Kuburan” karya Asrul Sani, adalah Film ”Bulan Di Atas Kuburan” karya Asrul Sani memiliki tema Persahabatan, dapat dikatakan tema persahabatan karena Sahat, Sabar dan Tigor selalu bersama dan saling membantu satu sama lain dan saling bertukar pikiran dan perasaan.Tokoh-tokoh dalam film “Bulan Di Atas Kuburan” karya Asrul Sani memiliki karakter pantang menyerah. Tokoh utama dalam film “Bulan Di Atas Kuburan”, ialah Sahat. Tokoh tambahan yaitu Dahlia (kakak Sahat) dan Minar (istri Sabar).
Analysis Of Linguistic Intelligence In Students' Audiovisual-Based Story Content Understanding Of Class VIII Siregar, Junifer; Saragih, Vita Riahni; Tampubolon, Novita Sari
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 13, No 2 (2024): Special Issue: Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Accredited 2 (SK Dirjen Ristek Dikt
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v13i2.5617

Abstract

Understanding reading aims to obtain information from sources of knowledge conveyed through writing. Understanding is the most important component in reading activities with the aim of obtaining clear information from what is read. Understanding a story can be done by reading books or listening to stories either orally or through media. To obtain good understanding, it is necessary to train linguistic intelligence, because understanding the contents of the story is related to linguistic intelligence. Good linguistic intelligence is defined as the ability to recognize, know, understand the meaning of a word, and express it orally or in writing. From the results of observations of the linguistic intelligence of class VIII students of SMP Negeri 2 Pematangsiantar, they differ from each other. This means that there are various understandings of children in understanding the contents of fictional stories, such as students who can already accept and there are also students who cannot accept learning. Understanding the contents of the story, apart from being influenced by word mastery, can also be influenced by the media used by the teacher. Therefore, the use of interesting media can increase students' interest in listening, reading, speaking, and writing a story even with a long plot. To be able to determine a person's linguistic intelligence, one can find out the mastery of words that can be known from four aspects, namely: listening, reading, writing and speaking. Linguistic intelligence in understanding the contents of fictional stories if taught with the right and interesting media will also increase. Therefore, to improve linguistic intelligence, researchers choose audio-visual media. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIF INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX Purba, Lili Lia Selawani; Tambunan, Marlina Agkris; Silitonga, Immanuel Doclas Belmondo; Sirait, Jumaria; Saragih, Vita Riahni
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 4 No 2 (2024): EDISI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v4i2.5364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Pengaruh Model Pembelajaran Circ (Cooperatif Integrated Reading And Composition) Terhadap Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas Ix Smp Swasta Teladan Pematangsiantar T.A 2024/2025. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Dalam penelitian, populasi dan sampel memilii perbedaan yang mendasar baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif terlihat dalam jumlah dan data yang didapat. populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang diteliti yaitu seluruh siswa kelas IX SMP Teladan Pematngsiantar. Berdasarkan data yang telah diperoleh serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :Berdasarkan Skor hasil nilai pada aspek penilaian menulis cerita pendek sebelum diterapkan model (Cooperative Integrated Reading and Composition) yang tertinggi sampai yang terendah yaitu yaitu isi 29,8%, kesesuaian judul 22,06%, keruntutan teks 21,13%, bahasa 20,8%, , mekanik/tanda baca 6,2 %. Dengan skor rata-rata keterampilan menulis cerita pendek sebelum menggunakan model CIRC adalah 50 yakni 3 siswa mendapat nilai 65-79 (10,01%) dengan tingkat kemampuan sedang, dan 5 siswa mendapat nilai 55-64 (16,66%) dengan tingkat kemampuan rendah dan 22 siswa mendapat nilai 0-54 (73,33)% dengan tingkat kemampuan sangat rendahKeterampilan menulis cerita pendek sesudah menggunakan model CIRC yaitu 6 siswa mendapat nilai 80-89 (20%) dengan tingkat kemampuan tinggi dan 24 siswa mendapat nilai 65-79 (80 %) dengan tingkat kemampuan sedang. Hasil persentase yang tertinggi sampai terendah sesudah menggunakan model CIRC yaitu isi 27,45%, kesesuaian judul 21,53%, keruntutan teks 21,80%, bahasa 24,03 %, mekanik/tanda baca 5,16%. Dari analisis yang sudah dilakukan dan sudah teruji secara statistik bahwa th lebih besar dari tt (4,98 > 1,69) menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model CIRC terhadap kemampuan menulis cerita pendek kelas IX SMP Swasta Teladan Pematangsiantar
Pelatihan Literasi Digital Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru di SMP Swasta Surya Pematangsiantar Purba, Rudiarman; Purba, Christian Neni; Saragih, Vita Riahni; Silitonga, Immanuel Douglass; Simarmata, Radode Kristianto; Simamora, Benjamin A; Sinaga, Asima Rohana; Marpaung, Tiarma Intan; Siahaan, Sahat Taruli
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11153

Abstract

Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, menuntut guru untuk memiliki kompetensi literasi digital yang memadai. Kompetensi ini menjadi penting untuk mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi, terutama dalam era digitalisasi pendidikan. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital guru-guru di SMP Swasta Surya Pematangsiantar. Metode pelatihan melibatkan pendekatan partisipatif melalui workshop, pendampingan, dan praktik langsung menggunakan berbagai platform dan aplikasi digital yang relevan dengan pembelajaran. Hasil program ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi digital, seperti penggunaan Learning Management System (LMS), aplikasi pembelajaran interaktif, dan media sosial sebagai alat pembelajaran. Indikator keberhasilan program ini diukur melalui peningkatan pemahaman konsep literasi digital, keterampilan teknis, dan penerapan teknologi dalam proses pembelajaran. Pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kualitas pembelajaran dan motivasi siswa. Dengan demikian, program ini mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui penguatan kompetensi guru dalam literasi digital.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIII Simanjuntak, Chuyn Evelina; Sirait, Jumaria; Saragih, Vita Riahni; Tambunan, Marlina Agkris; Siregar, Junifer
Jurnal Teknologi Mesin UDA Vol 2 No 2 (2025): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/teknologimesin.v2i2.5586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 3 Pematangsiantar. Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian Berdasarkan data yang telah diperoleh serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil keterampilan menulis teks eksposisi pada pretest siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 3 Pematangsiantar sebelum menggunakan model pembelajaran problem based learning berada pada kategori kurang, dengan skor rata-rata 58,87.Hasil keterampilan menulis teks eksposisi pada postest siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 3 Pematangsiantar sesudah menggunakan model pembelajaran problem based learning barada pada kategori baik, dengan skor rata-rata 73,54.Dari hasil analisis uji pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 3 Pematangsiantar. Maka Ha diterima terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap keterampilan menulis teks eksposisi pada tingkat kepercayaan 95% thitung = 6,79 > ttable = 1,
Pengaruh Metode Membaca SQ3R Dalam Pembelajaran Membaca Teks Argumentasi Oleh Siswa Kelas XI Lumbantobing, Michael Marthin; Siregar, Junifer; Saragih, Vita Riahni; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel Doclas Belmondo
Jurnal Teknologi Mesin UDA Vol 2 No 2 (2025): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/teknologimesin.v2i2.5583

Abstract

Masalah utama dalam belajar membaca di sekolah-sekolah saat ini adalah instruksi membaca jarang dirancang untuk membantu siswa mencapai kecepatan dan gaya membaca yang tepat murid-murid hanya diajar untuk kepentingan praktis misalnya untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan akibatnya siswa memiliki kecepatan membaca dan tingkat pemahaman yang rendah. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan membaca pemahaman teks argumentasi siswa SMA Swasta Teladan sebelum dan sesudah menerapkan metode SQ3R. Metode penelitian menggunakan metode pra eksperimen melalui metode ini peneliti memperoleh bukti-bukti yang paling meyakinkan untuk penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca teks argumentasi pada siswa kelas XI SMA Swasta Teladan Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan desain 1 yaitu Designe Eksperimen One Group pretest-postest hal ini berarti bahwa penelitian ini melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan tujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diberikan perlakukan. Hasil penelitian Kemampuan tes awal siswa (membaca teks argumentasi sebelum menggunakan metode SQ3R) menunjukan nilai rata-rata 48,66 sedangkan nilai rata-rata tes akhir (membaca argumentasi setelah menggunakan metode SQ3R) menunjukan nilai rata-rata 79,16 hal ini membuktikan bahwa tes akhir memiliki pengaruh positif terhadap tes awal siswa. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode SQ3R nilai rata-rata siswa dalam membaca teks argumentasi dapat meningkat dibandingkan dengan sebelum diajarkan dengan SQ3R.
PERUBAHAN MAKNA DALAM PENGGUNAAN BAHASA GAUL PADA INSTAGRAM (KAJIAN EUFEMISME DAN DISFEMISME DALAM SEMANTIK) Sitohang, Roulina; Siregar, Junifer; Tambunan, Marlina Agkris; Sirait, Jumaria; Saragih, Vita Riahni
Jurnal Teknologi Mesin UDA Vol 2 No 2 (2025): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/teknologimesin.v2i2.5584

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Perubahan Makna Dalam Penggunaan Bahasa Gaul Pada Instagram. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perubahan makna pada penggunaan bahasa gaul di instagram dalam kajian eufemisme dan disfemisme dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut: Penggunaan bahasa gaul di instagram mengalami perubahan makna yang cukup dinamis, terutama dalam konteks eufemisme dan disfemisme. Eufemisme digunakan untuk menggantikan kata atau sensitive dengan ungkapan yang lebih halus atau diterima secara sosial. Disfemisme digunakan untuk memberikan kesan negatif, kasar, atau mengejek. Di instagram, pengguna sering memanfaatkan eufemisme untuk mengurangi kesan negatif atau memperhalus kritik, sementara disfemisme lebih sering dipakai untuk mempertegas sikap atau menunjukkan ketidaksukaan secara langsung. Perubahan makna ini terjadi seiring dengan perkembangan budaya pop dan trend di media sosial, yang dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, dan pergaulan antar penggunannya. Bahasa gaul di instagram menjadi cerminan dari dinamika sosial, dimana eufemisme dan disfemisme digunakan untuk mengekspresikan pendapat, emosi, atau identitas diri. Ini juga mencerminkan pergeseran nilai-nilai sosial, dimana hal-hal yang dulunya dianggap tabu kini diungkapkan secara lebih bebas, meski kadang dalam bentuk yang lebih halus atau sebaliknya, lebih
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL KOLABORATIF GRINRE PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Purba, Nancy Angelia Purba; Saragih, Vita Riahni
Dharmas Education Journal (DE_Journal) Vol 5 No 1 (2025): DE_Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/dejournal.v5i1.1341

Abstract

Pembelajaran kolaboratif GEINRE (Group Investigation Revisi) menawarkan suatu persaingan yang manusiawi dan menghargai adanya keberagaman. Karakter atau perilaku harus dimulai dari dini dimulai dan dideteksi yakni pembelajaran yang bersifat kolaboratif dan mengakui keberadaan yang saling terhubung dari satu pribadi ke pribadi yang lain yang menekankan aspek kerjasama serta memiliki karakter dalam kehidupan sehari-harinya. Urgensi penelitian didasari dari adanya Kurikulum Merdeka Belajar yang menekan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yakni pada kebutuhan dan minat peserta didik dengan memperhatikan konten, proses, produk, pendidik (guru atau dosen), dapat menyesuaikan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran agar kesemua tahapan proses dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dan membantu kesuksesan pembelajaran mereka. Artinya, Ketika pembelajaran berpusat kepada peserta didik dibutuhkan sebuah kolaboratif sehingga peserta didik aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian untuk menghasilkan sebuah perangkat pembelajaran yang dapat digunakan dosen dalam pembelajaran. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan 4-D (four D Model). Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kelayakan Isi/Materi diperoleh 78%, Tanggapan Responden Terhadap Komponen Kebahasaan sebesar 73%, Tanggapan Responden Terhadap Penyajian Materi 77%, Tanggapan Responden Terhadap Komponen Grafika 71% menunjukkan bahwa pembelajaran Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia dapat meningkatkan pemahaman materi, mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis, meningkatkan kreativitas, inovasi dan keterampilan manajemen waktu.
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI DALAM TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PEMATANGSIANTAR Purba, Mei Vionariska; Sirait, Jumaria; Silitonga, Immanuel Doclas Belmondo; Siregar, Junifer; Saragih, Vita Riahni
Jurnal Teknologi Mesin UDA Vol 2 No 2 (2025): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/teknologimesin.v2i2.5628

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi Dalam Teks Eksposisi Siswa Kelas X Sma Negeri 5 Pematangsiantar. 1. Kesalahan berbahasa pada tataran morfologi dalam bidang afiksasi pada teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 5 Pematangsiantar terdapat 8 aspek kesalahannya, yaitu: 1) kesalahan penentuan bentuk asal, 2) kesalahan penulisan kata depan, 3) kesalahan pengekalan fonem, 4) kesalahan peluluhan fonem, 5) kesalahan pelesapan afiks, 6) kesalahan penulisan klitik, 7) kesalahan penulisan partikel. Kesalahan berbahasa pada tataran morfologi dalam teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 5 Pematangsiantar terdapat 3 aspek kesalahan berbahasa pada tataran reduplikasi yaitu: 1) kesalahan pembentukan, 2) kesalahan penulisan, dan 3) kesalahan makna. Kesalahan berbahasa pada tataran reduplikasi dalam teks eksposisi siswa kelas X Negeri 5 Pematangsiantar didominasi oleh kesalahan penulisan sebanyak 6 kesalahan dengan jumlah persentase 60%, kemudian kesalahan pembentukan sebanyak 3 kesalahan dengan jumlah persentase 30% dan kesalahan makna berumlah 1 dengan persentase 10%. Berdasarkan persentase kesalahan berbahasa tataran reduplikasi di atas, dapat diketahui bahwa kesalahan berbahasa yang paling banyak dilakukan siswa yaitu kesalahan penulisan. Kesalahan penulisan ini terjadi karena peserta didik masih belum dapat tidak mengetahui penulisan baku yang sesuai dengan KBBI