Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro Saprida, Annisa; Lamri, Lamri; Aina, Ganea Qorry
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.11579

Abstract

Penyakit diare merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli sering terkait dengan infeksi saluran pencernaan manusia. Daun pepaya memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri ini. Daun pepaya sering digunakan dalam pengobatan tradisional karena mengandung senyawa kimia dengan sifat antiseptik, antiinflamasi, antifungal, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat yang dihasilkan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi dan pengujian daya hambat ekstrak daun pepaya dengan variasi konsentrasi (5%, 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, 100%). Escherichia coli diinokulasi pada media agar yang telah ditempatkan cakram kertas filter yang diaplikasikan dengan ekstrak daun pepaya. Kontrol positif menggunakan antibiotik kloramfenikol dan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Metode yang digunakan adalah difusi Kirby-Bauer dengan media Mueller Hinton Agar (MHA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%, tidak terbentuk zona hambat yang ditandai dengan adanya zona bening pada bakteri Escherichia coli. Ini menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas antibakteri yang terdeteksi dalam ekstrak daun pepaya terhadap bakteri Escherichia coli. Kesimpulannya, berdasarkan uji zona hambat, tidak ditemukan respons hambatan yang ditandai dengan adanya zona bening pada pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada semua konsentrasi larutan yang diuji dari ekstrak daun pepaya
Antibacterial Effectiveness of A Combination of Anredera cordifolia (Ten.) Steenis and Strobilanthes crispus Blume Extract on Inhibition of the Growth of Streptococcus sp. Causes of Diabetic Ulcers Khairani, Ulfiyah; Harlita, Tiara Dini; Aina, Ganea Qorry
Tropical Health and Medical Research Vol. 6 No. 2 (2024): Tropical Health and Medical Research
Publisher : Baiman Bauntung Batuah Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35916/thmr.v6i2.117

Abstract

Diabetic ulcers are open wounds on the skin surface due to macroangiopathy complications that become infected due to the entry of bacteria. Binahong and keji beling plants, can be used to treat diseases known as antibacterial and anti-inflammatory. This study aimed to determine the antibacterial effectiveness of a combination of binahong (Anredera cordifolia Ten. Steenis) and keji beling (Strobilanthes crispus Blume) extracts against Streptococcus sp. bacteria that cause diabetic ulcers. Samples were extracted using 96% ethanol solvent and then diluted the extract with a concentration variation of 25%, 50%, 75%, and 100%—antibacterial test using disc diffusion method (Kirby Bauer). Data analysis was used for the One-way ANOVA test and Duncan's Multiple Range Test further test method, which had a significance level of 0.05. Determination of antibacterial effectiveness was done by comparing the diameter of the most effective inhibition zone with the control antibiotic Ceftriaxone 30 µg. The results showed that the mean diameter of the inhibition zone of 25% concentration was 7.10 mm, and the inhibition zone of 100% concentration was 9.20 mm with moderate inhibition response. Statistical One Way Anova test showed that the combination of extracts affected the growth of Streptococcus sp. The most effective Concentration is at 100% concentration of 9.20 mm and antibacterial effectiveness of 92% with positive control Ceftriaxone 30 µg at 10.00 mm. It can be concluded that the combination of binahong and keji beling extracts can inhibit Streptococcus sp. bacteria, but its potential is not yet effective compared to Ceftriaxone 30 µg antibiotics
Deteksi Cemaran Jamur Pada Liquid Foundation Harlita, Tiara Dini; Aina, Ganea Qorry; Azahra, Sresta
Sains Medisina Vol 2 No 1 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Liquid foundation merupakan salah satu kosmetik yang digunakan wanita untuk terlihat lebih sempurna, umumnya digunakan setiap hari secara berulang dalam jangka yang cukup lama. Cara penggunaan dan penyimpanan yang kurang tepat dapat menyebabkan kosmetik rentan terkontaminasi mikroba, baik bakteri maupun jamur. Adanya cemaran mikroba dapat mengakibatkan alergi dan penyakit infeksi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cemaran jamur pada liquid foundation yang telah digunakan selama 3 bulan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah sediaan liquid foundation sebanyak 10 merk yang telah digunakan selama 3 bulan, dengan teknik pengambilan purposive sampling. Sampel dilakukan uji Angka Kapang dan Khamir, serta identifikasi dengan pewarnaan menggunakan LPCB. Hasil pengukuran terhadap 10 merk liquid foundation menunjukkan bahwa 70% sampel terkontaminasi jamur Aspergillus sp. (28,6%), Aspergillus niger (28,6%), dan Trichophyton sp (42,8%). Hasil AKK tertinggi yaitu 2,0x104 koloni/gr dan  AKK terendah sebesar <1,0x101 koloni/gr. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel didapatkan 9 sampel  (90%) memenuhi standar BPOM no. 12 tahun 2019 (<103 koloni/gr) sehingga layak digunakan.
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Biji Manjakani (Quercus infectoria) Dan Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Klebsiella pneumoniae: Antibacterial Activity Combination of Manjakani Seed Extract (Quercus infectoria) and Red Betel Leaf (Piper crocatum) Against the Growth of Klebsiella pneumoniae. Ashari, Ayu; Harlita, Tiara Dini; Aina, Ganea Qorry
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 1 (2023): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i1.6075

Abstract

Potential plants found in Indonesia that can be used for the treatment of urinary tract infections include: Manjakani seeds (Quercus infectoria) and red betel leaves (Piper crocatum). Manjakani seeds are pharmacologically claimed to have biological activities such as anti-inflammatory, antibacterial and antifungal. Red betel leaf has the potential as an antibacterial in the treatment of infectious diseases. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of the combination of manjakani seed extract and red betel leaf in inhibiting the growth of Klebsiella pneumoniae bacteria. The type of research used istrue experiment study with a completely randomized design (CRD) with three factors, namely the type of solvent n-hexane, ethyl acetate, ethanol 96%, ratio (1:1,1:2,2:1) and concentration (75%,100%) with each treatment being repeated twice. This research was conducted in the microbiology laboratory, Labkes, East Kalimantan. The population in this study is the manjakani plant and red betel plant and tested using the agar diffusion technique method Kirby Bauer with positive control (Ciprofloxacin) and negative control (aquadest). Data analysis used is One Way ANOVA and advanced test methods Duncan with a significance level of 0,05. The results obtained showed that there was an effect of antibacterial activity of Manjakani seed extract and red betel leaf on growth K. pneumoniae. The most effective concentration was found in ethanol 96% extract, (2:1 combination of 100% concentration) of 13,97 mm and an effectiveness of 55,74% with a positive control ciprofloxacin 5µg of 25,06 mm. It can be concluded that the combined extract of manjakani seeds and red betel leaves has antibacterial activity against bacteria Klebsiella pneumoniae,but the potential is still low of ciprofloxacin.
Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro Saprida, Annisa; Lamri, Lamri; Aina, Ganea Qorry
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.11579

Abstract

Penyakit diare merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli sering terkait dengan infeksi saluran pencernaan manusia. Daun pepaya memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri ini. Daun pepaya sering digunakan dalam pengobatan tradisional karena mengandung senyawa kimia dengan sifat antiseptik, antiinflamasi, antifungal, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat yang dihasilkan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi dan pengujian daya hambat ekstrak daun pepaya dengan variasi konsentrasi (5%, 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, 100%). Escherichia coli diinokulasi pada media agar yang telah ditempatkan cakram kertas filter yang diaplikasikan dengan ekstrak daun pepaya. Kontrol positif menggunakan antibiotik kloramfenikol dan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Metode yang digunakan adalah difusi Kirby-Bauer dengan media Mueller Hinton Agar (MHA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%, tidak terbentuk zona hambat yang ditandai dengan adanya zona bening pada bakteri Escherichia coli. Ini menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas antibakteri yang terdeteksi dalam ekstrak daun pepaya terhadap bakteri Escherichia coli. Kesimpulannya, berdasarkan uji zona hambat, tidak ditemukan respons hambatan yang ditandai dengan adanya zona bening pada pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada semua konsentrasi larutan yang diuji dari ekstrak daun pepaya
GAMBARAN LEUKOSIT URINE MAHASISWI PENGGUNA PANTYLINER DENGAN METODE CARIK CELUP DAN MIKROSKOPIK Sari, Renita; Harlita, Tiara Dini; Aina, Ganea Qorry
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 8, No 2 (2024): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v8i2.21930

Abstract

Keputihan yang tidak diperhatikan dengan baik dapat meningkatkan leukosit dalam urine, menandakan infeksi saluran kemih (ISK). Penggunaan pantyliner dalam waktu yang lama dapat meningkatkan kelembaban dan pH di area vulva dan perineum, berpotensi menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga terjadi peningkatan leukosit. Adanya peningkatan leukosit pada urine mengakibatkan terjadinya ISK dan infeksi genital. Kebaruan penelitian ini melihat gambaran kadar leukosit urine mahasiswi yang menggunakan pantyliner menggunakan metode carik celup dan mikroskopik. Penelitian ini dilengkapi dengan sertifikat rekomendasi uji etik dan bertujuan untuk mengetahui gambaran dari leukosit urine pengguna Pantyliner pada mahasiswi Program Studi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis dengan metode carik celup dan mikroskopik. Metode penelitian menggunakan deskriptif observasional. Sampel yang digunakan adalah urine midstream yang diambil dari 30 responden mahasiswa program studi D-III Teknologi Laboratorium Medis tingkat 1 dan tingkat 2 Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur yang menggunakan pantyliner yang diambil dengan menggunakan informed consent. Sampel diperiksa dengan metode carik celup dan mikroskopik. Data dianalisis secara univariate. Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna pantyliner atau 29 orang tidak berisiko karena menjaga personal hygiene dengan baik (97%), Sebagian pengguna pantyliner atau 23 orang juga tidak berisiko dalam hal lama penggunaan pantyliner (77%) dan sebagian besar responden atau 25 orang berisiko dalam hal penggunaan jenis pantyliner dengan benar (84%). Kesimpulan menunjukkan hasil pemeriksaan leukosit urine dengan metode carik celup dan mikroskopik menunjukkan hasil normal.
Gambaran Kadar Alkali Phospatase Pada Petani Kelapa Sawit Yang Menggunakan Pestisida Sulistiawati, Retri Yaumil; Aina, Ganea Qorry; Kusumawati, Nursalinda
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.11580

Abstract

Pestisida merupakan golongan bahan kimia yang umum digunakan petani untuk membasmi hama dan gulma atau tanaman penganggu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar alkali phosphatase pada petani kelapa sawit yang menggunakan pestisida Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani kelapa sawit di Kebun Pribadi Kelapa Sawit Milik Tn. D dan Kebun Milik Tn. H di Desa Kedang Ipil Kalimantan Timur sejumlah 20 petani. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Kumala Samarinda. Hasil penelitian dengan jumlah 20 responden memiliki kadar alkali phospatase normal 16 responden responden (80%) dan sisanya memilki kadar alkali phosphatase abnormal 4 responden (20%). Peningkatan aktivitas enzim alkali phosphatase tidak spesifik akibat kerusakan hati karena enzim ini juga di produksi di sel-sel lain dengan demikian mendiagnosa gangguan pada hati tidak dapat dilihat dari satu parameter pemeriksaan saja tetapi perlu dilakukan pemeriksaan lainnya seperti alanin transaminase (ALT), aspartate aminotransferase (AST), gamma glutamyl transferase (GGT) atau bilirubin.
Effectiveness of Apple Cider Vinegar Immersion with and Without Mother as a Decrease in Lead (Pb) Levels in Green Mussels (Perna viridis) Muhibbatul Jannah, Siti Nur; Farpina, Eka; Aina, Ganea Qorry
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 12, No 3 (2024): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Integrated Research and Testing Laboratory (LPPT) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.15528

Abstract

Lead is a heavy metal that often pollutes aquatic biota such as green mussels. Green mussels that contain lead if consumed in humans can pose health risks such as long-term assumptions or in high levels can cause poisoning. To reduce the lead level, we can use apple cider vinegar with and without mother which contains acetic acid and citric acid. The purpose of this study is to observe lead levels of green mussels after soaking with apple cider vinegar with and without mother, percentage decrease in green mussels lead content and the effectiveness of apple cider vinegar with and without mother in reducing lead levels. This study was a quasi-experiment by soaking green mussels using apple cider vinegar with and without mother for 5, 10, 15 minutes. The sample is prepared by drying the sample in the oven and extracting the sample using wet destruction so that a clear liquid is obtained that can be measured using an atomic absorption spectrophotometer. The results showed that the average lead levels sample soaked by apple cider vinegar with mothers were 0.219 mg/L, 0.103 mg/L, 0.088 mg/L, without mothers were 0.205 mg/L, 0.173 mg/L, 0.125 mg/L. The percentage of lead decrease was 2.6%, 49%, 51% used apple cider vinegar with mother while without mother is 8%, 15%, 30%. After the one-way ANOVA test, a p-value of > 0.05 was obtained with no effect of lead reduction. Based on research apple cider vinegar with and without mother can reduce lead levels, but statistically, the decrease is not significant.
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Keji Beling Dan Binahong Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Infeksi Ulkus Diabetikum HARLITA, TIARA DINI; AINA, GANEA QORRY; RUKMANA, DITA IRIANTI
Sains Medisina Vol 3 No 1 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i1.457

Abstract

Keji beling (Strobilanthes crispus (L.) Blume) dan binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan, karena memiliki kandungan senyawa bioaktif antibakteri. Penelitian bertujuan menguji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol keji beling dan binahong terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus secara in vitro. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor. Uji dilakukan dengan metode Kirby Bauer menggunakan perbandingan 1:1 dengan 4 variasi konsentrasi (25 mg/mL, 50 mg/mL, 75 mg/mL, dan 100 mg/mL). Kontrol positifnya yaitu Ciprofloxacin 5 µg dan Ceftriaxone 30 µg. Analisis data penelitian ini menggunakan One Way ANOVA dan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol keji beling, binahong, dan kombinasi kedua ekstrak tersebut memiliki aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan K. pneumoniae, P. aeruginosa, dan S. aureus. Kombinasi ekstrak etanol keji beling dan binahong memiliki aktivitas antibakteri paling besar pada konsentrasi 100 mg/mL yaitu 105,5% terhadap pertumbuhan K. pneumoniae, 52,83% terhadap pertumbuhan P. aeruginosa, dan 12,5% terhadap pertumbuhan S. aureus.
Efektivitas Penyembuhan Luka Mencit Diabetes Dengan Pemberian Ekstrak Kombinasi Keji Beling Dan Binahong Aina, Ganea Qorry; Kusumawati, Nursalinda Kusumawati; Harlita, Tiara Dini
Sains Medisina Vol 3 No 1 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i1.491

Abstract

Luka diabetes merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes mellitus. Luka ini terjadi akibat kerusakan sistem saraf dan pembuluh darah yang diakibatkan dari hiperglikemia yang tidak terkontrol. Tanaman binahong dan keji beling merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan metode true experimental dimana dilakukan 2 macam pengamatan yaitu pengamatan diameter luka dan juga pengamatan makroskopis terhadap kondisi luka mencit diabetes. Pemberian topikal kombinasi ekstrak keji beling dan binahong (1:1) terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka mencit diabetes. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan ekstrak yang dapat secara signifikan memperkecil diameter luka dan memperbaiki kondisi luka mencit diabetes pada hari ke 15 dibandingkan dengan kontrol.