Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KEDUDUKAN MANTAN NARAPIDANA DALAM MENGIKUTI PILKADA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 56/PUU-XVII/2019 Achmad Taufik
Jurnal Yustitia Vol 20, No 2 (2019): JURNAL YUSTITIA
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.226 KB) | DOI: 10.53712/yustitia.v20i2.694

Abstract

Pemilihan Kepala Daerah secara langsung yang dipilih oleh rakyat, Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sejatinya merupakan bagian penting kehidupan bernegara Indonesia di era Reformasi. Pilkada secara lansung juga diharapkan bisa menghasilkan kepala daerah yang memiliki akuntabilitas lebih tinggi kepada rakyat. Pilkada langsung adalah wujud nyata dari pembentukan demokrasi di daerah. Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. setiap hak warga negara dijamin oleh undang-undang sebagaimana di atur dalam UU No. 12 tahun 2005 tentang Pengesahan International Convenant on Civil and Political Rights , (Konvenan Hak-hak Sipil dan Politik. Salah satu pemenuhan syarat sebagia calon kepala daerah diantara tertuang dalam putusan nomor  56/PUU-XVII/2019, yaitu bagi calon kepala daerah yang telah selesai menjalani masa pidana diharuskan menunggu waktu selama 5 (lima) tahun untuk dapat mengajukan diri menjadi calon Kepala Daerah.
Perilaku Lendutan Pada Sistem Pelat Terpaku Dengan Metode Elemen Hingga Achmad Taufik
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v8i1.6751

Abstract

Perkerasan yang dibangun diatas tanah dasar ekspansif tanpa adanya perlakuan khusus terlebih dahulu, kelak akan menimbulkan berbagai macam masalah dikemudian hari. Masalah muatan berlebih (overloading) juga erat hubungannya dengan kerusakan dini pada perkerasan. Salah satu penyelesaian dari masalah tersebut adalah dengan menggunakan perkerasan Sistem Pelat Terpaku. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku lendutan struktur Sistem Pelat Terpaku dengan berbagai variasi kondisi tanah (subgrade). Penelitian ini menggunakan metode analisis elemen hingga dengan memanfaatkan program SAP2000 versi 14. Model Sistem Pelat Terpaku yang digunakan dalam penelitian adalah pelat beton berukuran (7,5 x 13) m2 yang didukung oleh tiang-tiang beton mini, dengan diameter 20 cm, panjang 150 cm dan jarak antar tiang 100 cm. Sistem Pelat Terpaku disimulasi dengan berbagai variasi nilai modulus reaksi subgrade (kv) yang mewakili kondisi tanah dasar. Hasil simulasi berupa output nilai lendutan. Hasilanalisis menunjukkan bahwa Kenaikan nilai kv akan mereduksi nilai lendutan yang terjadi pada pelat.
PKM Meningkatkan Kesadaran dan Perlindungan Pengguna di Era Digital Bagi Para Remaja di Desa Larangan Luar Pamekasan Abdul Bari; Achmad Taufik; Ria Kasanova
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v2i4.979

Abstract

The use of digital technology has permeated various aspects of daily life, even in remote villages such as Desa Larangan Luar Pamekasan. In addition to providing significant benefits, these technological advances also bring new challenges related to privacy and data security. This research aims to raise awareness of digital law and privacy protection in Larangan Luar Village through a structured educational approach. Involving village youth as the main target group, the community service programme included digital law education sessions, workshops on digital privacy and security, and interactive discussion forums. Pre- and post-programme surveys showed a significant increase in participants' understanding of digital law, with an average increase of around 35%. In addition, the evaluation also revealed that approximately 85% of participants had adopted new digital security practices after participating in the programme.
Pengembangan Ekonomi Berbasis Komunitas di Kelurahan Bugih Melalui Program Pengabdian Masyarakat Ria Kasanova; Syaiful Anam; Hasbullah Hasbullah; Achmad Taufik; Abdul Bari; Mohammad Rudiyanto
Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Vol. 3 No. 3 (2024): Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/sejahtera.v3i3.2335

Abstract

This community development programme (PKM) aims to improve the economic welfare of the community through participatory and empowerment approaches. Bugih Village, located in Pamekasan Sub-district, Pamekasan Regency, has the potential of natural resources that have not been optimally utilised and faces economic problems such as unemployment and low income. The programme began with the identification of local problems and potential, followed by activity planning and targeting of participants. The methods used include training in entrepreneurial skills, mentoring micro-enterprises, and providing access to capital, with active involvement of the community in each stage. The results of the programme show a significant impact on the community's economy, including an increase in income and a decrease in the unemployment rate. Residents who previously relied on informal employment are now able to run more productive micro-enterprises. The training and mentoring provided improved the technical skills and business knowledge of the community, enabling them to manage their businesses more effectively and compete in the market. The assisted micro-enterprises experienced increased production and sales, and gained better access to capital and technology. Analyses show the effectiveness of the participatory approach and empowerment strategies, despite barriers such as limited access to capital and resistance to change from some communities. Enabling factors for success include local government support and active participation of residents. The implications of the programme include strengthened social solidarity and improved local economic capacity, with the expectation that continued support from various parties will ensure the sustainability of the programme and a positive long-term impact on the well-being and economic independence of the community in Kelurahan Bugih.
Implementasi Program Edukasi Hukum sebagai Langkah Preventif Penyalahgunaan Narkoba di MI Miftahul Ulum, Desa Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang Syaiful Anam; Achmad Taufik; Syaiful Syaiful; Ria Kasanova; Fredy Yunanto; Mohammad Rudiyanto
Pemberdayaan Masyarakat : Jurnal Aksi Sosial Vol. 1 No. 4 (2024): Desember : Pemberdayaan Masyarakat: Jurnal Aksi Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/aksisosial.v1i4.969

Abstract

Drug abuse is a significant public health issue in Indonesia, especially in rural areas such as Mandangin Island Village, Sampang Regency. This study aims to evaluate the implementation of a legal education program as a preventive measure for drug abuse at MI Miftahul Ulum. The six-month program involved lectures, interactive discussions, and legal case simulations. The research methodology included data collection through questionnaires, interviews, and observations to assess improvements in students' knowledge and attitudes towards drugs. The results showed that there was a significant increase in students' knowledge regarding the legal aspects of drug abuse, with the average score increasing by 30% after attending the program. Participant responses showed high enthusiasm and a better understanding of the legal consequences. However, challenges such as limited time and resources need to be addressed to improve the effectiveness of the program. Recommendations for improvement include expanding time and resource allocation and integrating the program with other prevention efforts. The program is expected to serve as a model for the implementation of legal education in other educational settings to increase drug awareness and prevention more broadly.
Penguatan Kesadaran Hak dan Kewajiban melalui Program Edukasi di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Achmad Taufik; Abdul Bari; Fredy Yunanto; Hasbullah Hasbullah; Rini Aristin; Muhammad Darrin Zuhri
Pemberdayaan Masyarakat : Jurnal Aksi Sosial Vol. 1 No. 4 (2024): Desember : Pemberdayaan Masyarakat: Jurnal Aksi Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/aksisosial.v1i4.970

Abstract

The educational program “Strengthening Awareness of Rights and Obligations through an Educational Program at Class IIA Pamekasan Narcotics Prison” aims to improve the understanding of prisoners regarding their rights and obligations in the context of prison guidance. Implemented at Class IIA Pamekasan Narcotics Prison, the program integrates a participatory-based educational approach with materials covering basic rights, legal protection, and responsibilities as prisoners. Methods used include lectures, group discussions, and case simulations, with evaluation conducted through surveys and interviews. The results of the program showed a significant increase in prisoners' awareness of their rights and obligations, as well as positive changes in behavior and participation in prison activities. Challenges encountered include limited resources and initial resistance from some participants. However, the success of this program shows great potential for improving the quality of rehabilitation in prisons. Recommendations for similar programs include improved educational materials and adaptation for other prisons to expand the positive impact. This program makes an important contribution to the development of more effective and humane coaching practices in prison settings.
Peran Human Capital Dalam Mendorong Kemandirian Desa: Kasus Di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan Hasbullah Hasbullah; Rini Aristin; Ria Kasanova; Syaiful Anam; Achmad Taufik
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 6: Oktober 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i6.5038

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran human capital dalam mendorong kemandirian Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Human capital, meliputi pendidikan, keterampilan, dan pengalaman masyarakat, dianggap sebagai faktor kunci dalam pembangunan pedesaan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber di desa tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengembangan human capital secara signifikan berkontribusi terhadap keberhasilan inisiatif pembangunan, seperti pengelolaan koperasi dan program pelatihan keterampilan. Profil human capital yang ada di Desa Padelegan, yang meliputi tingkat pendidikan dan keterampilan yang bervariasi, memberikan landasan yang kuat bagi pembangunan lebih lanjut. Meskipun demikian, tantangan terkait akses pendidikan dan pelatihan lanjutan masih perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi yang ada. Penelitian ini menyarankan agar kebijakan desa fokus pada peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan, serta membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan keterampilan. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan kebijakan dan strategi pembangunan desa yang lebih efektif, sambil mengidentifikasi keterbatasan yang perlu diperhatikan dalam penelitian mendatang
Pengaruh Sistem Presidensial Terhadap Stabilitas Politik Di Indonesia: Perspektif Sejarah Dan Kontemporer Achmad Taufik; Abdul Bari; Syaiful Anam; Hasbullah; Ria Kasanova
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.5716

Abstract

This research explores the influence of the presidential system on political stability in Indonesia, focusing on the challenges and opportunities faced in the contemporary context. In recent years, changing political dynamics and social mobilisation through digital media have influenced patterns of political participation and polarity in society. Through qualitative and quantitative analyses, this research reveals that Indonesia's presidential system, while providing strong executive power, is often hampered by issues of political polarity and party fragmentation. The findings suggest that increased public participation, particularly among youth, is key in maintaining political stability. The research also identifies recent case studies that show how public policies that are responsive to people's aspirations can strengthen government legitimacy and create consensus among different political groups. The implications of this research suggest that policy makers need to consider structural reforms in the political system to address existing challenges and facilitate broader public engagement. Thus, political stability can be maintained in the face of the complexity of dynamic social change in Indonesia.
Good Corporate Governance dan Pencegahan Korupsi di Perusahaan Mengkaji Peran GCG dalam Mengurangi Praktik Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang di Lingkungan Perusahaan Achmad Taufik; Chandra Prayoga; Saptia Wulan Dini; Sindi Eka Rifani; Yudhistira Sukamto; Zahwa Davina; Wilchan Robain
Journal on Pustaka Cendekia Informatika Vol. 3 No. 1 (2025): Journal on Pustaka Cendekia Informatika: Volume 3 Nomor 1 February - May 2025
Publisher : PT Pustaka Cendekia Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70292/pctif.v3i1.39

Abstract

Good Corporate Governance (GCG) plays a very important role in creating a transparent, accountable and integrity corporate environment. One of the main objectives of implementing GCG is to prevent corrupt practices and abuse of authority that can harm the company and society. This article discusses how GCG principles, such as transparency, accountability, clear division of authority, and anti-corruption policies, can reduce the risk of unethical actions in organizations. In addition, the role of effective internal and external controls is also key in detecting and preventing abuse of authority. By consistently implementing GCG, companies can enhance their reputation, strengthen stakeholder trust, and maintain corporate sustainability. Through leadership with integrity and a corporate culture that prioritizes ethics, GCG is expected to create a business environment that is clean and free from corruption. This study aims to describe the role of GCG in preventing corruption and abuse of power and provide recommendations to strengthen GCG implementation in Indonesian companies.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENCEGAHAN KECURANGAN: SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, KESESUAIAN KOMPENSASI Kuntadi, Cris; Bhayu Adi Puspita; Achmad Taufik
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol. 3 No. 5 (2022): Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi (Mei 2022)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/jemsi.v3i5.989

Abstract

Banyak faktor yang dapat memicu terjadinya kecurangan, beberapa hal telah diteliti terkait dengan kecurangan. Salah satunya Sistem Pengendalian Intern, Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah diatur dalam PP. 60 Tahun 2008 merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintah, dengan diterapkannya sistem pengendalian intern ini diharapkan dapat mengurangi segala kecurangan dan kecurangan yang mungkin terjadi untuk mendukung efektifitas kerja pemerintah dalam mencapai tujuannya. Faktor lain yang dapat memengaruhi terjadinya kecurangan adalah kompetensi pegawai, karena telah ada penelitian yang menunjukkan bahwa kompetensi pegawai berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan. Selain itu, penipuan terjadi karena kurangnya kompensasi yang diterima seseorang, sehingga mereka mencari keuntungan pribadi dengan penipuan. Kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecurangan, hal ini dikarenakan menurut persepsi karyawan perusahaan telah memberikan kompensasi sesuai dengan apa yang telah karyawan berikan kepada organisasi. Sehingga karyawan tidak boleh berpikir untuk melakukan kecurangan karena merasa kompensasi yang diterima sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan.