Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)

Resiliensi pada Remaja Jawa M.C. Ruswahyuningsi; Tina Afiatin
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.599 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.7347

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang resiliensi pada remaja Jawa dan faktor-faktor yang memengaruhinya terkait dengan permasalahannya didalam keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe fenomenologi. Responden penelitian ini, adalah remaja Jawa berusia 16 tahun sampai 21 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya kemampuan resiliensi pada remaja Jawa yang dipengaruhi resiliensi keluarga, teman sebaya, dan nilai-nilai budaya Jawa rila, narima, dan sabar, religiusitas dan lingkungan sosial. Remaja yang mengalami konflik dalam keluarga ternyata mampu keluar dari tekanan dan bangkit dari peristiwa-peristiwa buruk masa lalu. Sikap resiliensi mencakup kemampuan remaja menghindari stres yang menekan atau depresi yang dialaminya dan tetap produktif.
Dinamika Pengambilan Keputusan Penjual Jamu Tradisional untuk Layanan Aborsi Untung Eko Setyasari; Tina Afiatin
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.106 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.7352

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pengam - bilan keputusan penjual jamu tradisi onal dalam memberikan layanan aborsi dan alasa mengapa mereka melakukannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah tujuh orang penjual jamu tradisional dan lima orang informan crosscheck. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penjual jamu tradisional akan berpikir sebelum bertindak ketika mereka merespons permintaan aborsi. Proses berpikir penjual jamu termanifestasi dalam proses pengambilan keputusan untuk memberikan layanan aborsi atau tidak. Subjek menggunakan pendekatan pengambilan keputusan dengan cara proses belajar sosial dan berkomunikasi dengan significant person - nya. Dari cara tersebut, mereka dapat mengembangkan alternatif pilihan dan kemudian memikirkan segala konsekuensi dari masing-masing pilihan. Subjek cenderung mengambil keputusan dengan tidak menghilangkan risiko, tetapi mengurangi risiko dengan strategi pemasaran yang terselubung dan selektif memilih calon konsumen. Hasil penelitian juga menjelaskan proses pengambilan keputusan dari berbagai perspektif, mulai dari hukum, ekonomi, moralitas dan sosial. Disamping itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa memberikan layanan aborsi adalah sebuah pilihan yang bebas. Pilihan tersebut tidak terlepas dari dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, yakni berupa kebutuhan survival, belonging dan loving, power, freedom dan fun.
Peran Kontrol Diri dan Mediasi Orang Tua terhadap Perilaku Penggunaan Internet Secara Berlebihan Izzanil Hidayati; Tina Afiatin
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.12 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.52744

Abstract

Perilaku penggunaan internet yang berlebihan pada remaja muncul sebagai interaksi dari berbagai faktor, diantaranya ialah kontrol diri dan mediasi orang tua. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris peran kontrol diri dalam memediasi hubungan antara  mediasi orang tua terhadap kecenderungan perilaku penggunaan internet secara berlebihan pada remaja. Partisipan penelitian ini adalah 327 remaja berusia 15-18 tahun (139 laki-laki, 188 perempuan). Skala yang digunakan dalam penelitian ini meliputi skala kontrol diri, skala mediasi orang tua, dan skala perilaku penggunaan internet secara berlebihan. Dengan prosedur pengujian variabel mediator, analisis regresi menunjukkan bahwa penggunaan internet secara berlebihan merupakan prediktor bagi mediasi orang tua (b =-0,610; p < 0,05) maupun kontrol diri (b =-0,503 ; p < 0,05). Peran penggunaan internet berlebihan ini menurun ketika regresinya dengan mediasi orang tua dengan mengikutsertakan kontrol diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri berperan sebagai mediasi pada hubungan mediasi orang tua terhadap kecenderungan perilaku penggunaan internet secara berlebihan pada remaja.
Misi Penyelamatan Diri: Dinamika Psikologis Rasa Malu Pasangan (Istri) Koruptor Wa Ode Saqya Hania; Tina Afiatin
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.353 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.55168

Abstract

Relasi perkawinan merupakan hubungan interdependensi antara suami dan istri. Ketika suami melakukan tindak pidana korupsi, maka dapat menimbulkan rasa malu bagi pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika psikologis rasa malu pasangan (istri) koruptor serta faktor-faktor yang terlibat di dalamnya. Partisipan penelitian adalah seorang istri yang menggugat cerai suaminya akibat kasus korupsi yang dilakukan suaminya. Metode kualitatif studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa malu yang dialami partisipan ter manifestasikan dalam perasaan-perasaan marah, kecewa, sedih, sakit, kesepian, kehilangan, takut terekspos, defect, dan tidak bahagia. Rasa malu yang dialami muncul dari adanya identitas bersama yang mengancam citra diri partisipan. Koping yang dilakukan partisipan untuk keluar dari rasa malu adalah dengan melupakan, memutus berbagi identitas dengan bercerai, dan memperbaiki citra diri. Dinamika rasa malu pasangan (istri) koruptor melibatkan tiga faktor yang berpengaruh besar, yakni karakteristik partisipan, keinginan partisipan agar anaknya memiliki kebanggaan atas orang tuanya, dan relasi dengan keluarga.
Peran Disregulasi Emosi terhadap Kecenderungan Melakukan Perilaku Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) pada Remaja Vanda Azmi Sabrina; Tina Afiatin
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajop.79558

Abstract

Nonsuicidal self-injury (NSSI) merupakan perilaku melukai diri sendiri secara sengaja tanpa ada niatan untuk bunuh diri. Terdapat berbagai macam faktor yang menjadi penyebab seseorang melakukan perilaku NSSI, salah satunya adalah disregulasi emosi. Namun, publikasi penelitian mengenai topik serupa di Indonesia masih sangat terbatas sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran disregulasi emosi terhadap kecenderungan melakukan perilaku NSSI pada remaja. Partisipan (N=159) merupakan remaja berusia 14-24 tahun (laki-laki= 15, perempuan= 130, tidak menjawab= 14) yang pernah atau sedang melakukan perilaku NSSI. Data didapatkan dengan menyebarkan instrumen Inventory of Statement about Self-Injury (ISAS) dan Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS) yang sudah dimodifikasi. Hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa disregulasi emosi berperan terhadap kecenderungan remaja melakukan perilaku NSSI dengan sumbangan efektif sebesar 26,1% (p<0,05).