Stroke adalah penyumbang kematian terbesar di dunia. Komplikasi yang biasanya dapat ditemukan pada pasien setelah mengalami stroke adalah depresi. Depresi pasca stroke sering terbaikan padahal memiliki konsekuensi serius terhadap kepatuhan pengobatan, kemampuan rehabilitasi, dan integrasi sosial pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada pasien stroke di Rumah Sakit Fatima Makale, Tana Toraja. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test with one group design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik reliance available sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur tingkat depresi dari Beck depression inventory (BDI). Dari hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai = 0,000 dengan tingkat signifikansi = 0,05. Hasil ini menunjukkan ƿ < α, artinya ada pengaruh yang signifikan antara teknik relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada pasien stroke di Rumah Sakit Fatima Makale Tana Toraja. Tingkat depresi pada pasien stroke setelah diberikan perlakuan selama 2-3 kali per minggu selama 4 minggu mengalami penurunan dari depresi sedang menjadi depresi ringan. Diharapkan keluarga dapat melakukan teknik relaksasi Benson pada pasien stroke di rumah secara mandiri sebagai latihan untuk mengurangi kecemasan atau depresi pada pasien itu sendiri.