Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 12 PALU AHYANA, AHYANA
BAHASA DAN SASTRA Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.376 KB)

Abstract

ABSTRAK - Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan siswa kelas VIIB SMP Negeri 12 Palu dalam menulis surat dinas. Sehubungan dengan masalah tersebut, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan menulis surat dinas SMP Negeri 12 Palu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIB SMP Negeri 12 Palu yang berjumlah 17 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah evaluasi. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan menganalisis data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa siswa kelas VIIB SMP Negeri 12 Palu mampu menulis surat dinas dengan nilai perolehan di atas KKM 75. Hal tersebut dilihat dari nilai yang diperoleh siswa berdasarkan aspek kelengkapan unsur surat, pilihan kata, ejaan dan tanda baca, dan kejelasan makna kalimat. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 82,5 dengan persentase ketuntasan 82%. Kata Kunci: Kemampuan, Menulis, Surat Dinas
Cardiac Rehabilitation Enhancing Programs in Patients with Myocardial Infarction: A literature Review Ahyana, Ahyana; Kritpracha, Charuwan; Thaniwattananon, Ploenpit
Nurse Media Journal of Nursing Vol 3, No 1 (2013): (JUNE 2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.052 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v3i1.4468

Abstract

Background: Cardiac rehabilitation (CR) is a process that involves a multidisciplinary team of health professionals in order to optimize the status of patients’ physical, psychological, social, and vocational well being. The CR program has been proven to influence health outcomes in patients with cardiac diseases, particularly myocardial infarction (MI) and stable angina. However, patients’ compliance with cardiac rehabilitation programs remains a challenge.Purpose: The purpose of this study is to review and identify interventions that enhance cardiac rehabilitation behaviors in MI patients.Method: A literature review was conducted by analyzing related research reports published since 2000 to 2012. Only English language articles were included.Result: There were 10 experimental studies and 2 meta-analysis studies. Interventions widely used to enhance cardiac rehabilitation behaviors in MI patients were self-efficacy and self management derived programs. These programs involved interventions that enhance cardiac rehabilitation behaviors, including training exercise, behavioral change, education and psychological support, and lifestyle changing strategies. None have reported the use of culturally tailored intervention. Four phases of cardiac rehabilitation were accepted as each phase represents a different aspect of care: inpatient care, early post discharge period, exercise training, and long term follow up. Critical factors for patients in maintaining an optimum health condition after a cardiac event are, in order, status of patient’s physical, psychological, social, and vocational well being.Conclusion: Cardiac Rehabilitation program has been shown to improve quality of life and decrease mortality in MI patients. The development of culturally specific interventions to increase cardiac rehabilitation behaviors will provide a significant improvement for cardiac patient’s care that ultimately results in better health outcomes. Health care professionals should be involved in CR programs in order to enhance patients’ performance in CR behaviors; moreover, further study is also needed to examine the existing intervention studies to improve the CR program.Keywords: cardiac rehabilitation, attendance, behaviors, outcomes, secondary prevention and myocardial infarction (MI).
CORRELATION BETWEEN DURATION AND SITTING POSITION WITH THE INCIDENCE OF LOWER BACK PAIN DURING ONLINE LEARNING Ahyana, Ahyana; Nurhidayah, Irfanita; Amalia, Riski; Kamal, Anda
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i11.P03

Abstract

Low back pain is a musculoskeletal disorder that is very common and has an impact on socioeconomic, individual, family, and community losses. Low back pain is choking between the 12th thoracic rib and the bottom of the gluteal fold, with or without pain radiating down the leg. Since the coronavirus disease 2019 (COVID-19) outbreak hit Indonesia, learning that has been carried out in schools and university has become online learning where learning uses laptops or cell phones with internet facilities and in a prolonged sitting position. The condition of sitting for a long time is the most common posture performed during online learning, so it can cause discomfort and pain in the lower back. This study aimed to determine the correlation between duration and sitting position with the incidence of back pain during online learning. This study used a descriptive correlational method with a cross-sectional design. The sample in this study was 203 students of the Faculty of Nursing at Syiah Kuala University. The data collection technique used a valid and reliable Sitting Position Duration (DPD) questionnaire with a Cronbach's Alpha value of 0.729 and the Nordic Body Map (NBM) questionnaire to see low back pain. This study showed no significant relationship between sitting duration and back pain (p-value = 0.625), sitting duration, and buttock pain (p-value = 0.616). A significant relationship exists between sitting position and back pain (p-value = 0.002) and sitting position and buttock pain (p-value = 0.001). It was concluded that an unergonomic sitting position for a long time could cause low back pain
Pengaruh Efikasi Diri Meningkatkan Program Rehabilitasi Jantung Terhadap Perilaku Kesehatan Pasien Infark Miokard Di Aceh Ahyana, Ahyana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i05.P14

Abstract

Perilaku kesehatan merupakan komponen penting dalam mencegah kekambuhan dan menurunkan angka kematian dan kecacatan secara keseluruhan setelah kejadian infark miokard (MI). Studi kuasi-eksperimental ini bertujuan untuk menguji pengaruh efikasi diri meningkatkan program rehabilitasi jantung terhadap perilaku kesehatan pada pasien dengan MI. Enam puluh empat pasien dengan MI dipilih ke dalam kelompok kontrol yang menerima perawatan standar atau kelompok eksperimen yang menerima perawatan standar dan program efikasi diri meningkatkan rehabilitasi jantung. Data pre-test dan two-time points post-test dikumpulkan menggunakan Myocardial Infarction Health Behaviors Questionnaire (MIHBQ). Uji-t berpasangan digunakan untuk menilai skor perilaku kesehatan dalam perbandingan kelompok, sedangkan uji-t independen digunakan untuk menentukan perbedaan skor perilaku kesehatan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kesehatan pasien setelah menerima efikasi diri meningkatkan program rehabilitasi jantung lebih baik dibandingkan sebelum menerimanya (t = -13,91, df = 31, p < .01). Terdapat perilaku kesehatan yang meningkat secara signifikan dari kelompok eksperimen yang menerima efikasi diri meningkatkan program rehabilitasi jantung dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima perawatan standar (t = 9,45, df = 62, p < 0,01). Studi ini memberikan bukti bahwa efikasi diri meningkatkan program rehabilitasi jantung dapat diterapkan dan efektif untuk meningkatkan perilaku kesehatan di antara pasien dengan MI
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITUSSALAM Kosasih, Kartika Tiaranisa; Bahri, Teuku Samsul; Ahyana, Ahyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres merupakan ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi ancaman berupa fisik, psikis dan emosional. Penyakit DM Tipe 2 secara tidak langsung dapat menjadi sumber stresor terhadap pasien. Stres yang terjadi pada pasien DM Tipe 2 dapat menyebabkan rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalani terapi pengobatan. Hal ini dapat mempengaruhi lamanya pengobatan, komplikasi penyakit dan dosis obat yang kompleks. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan tingkat stres dengan kepatuhan pengobatan pasien DM Tipe 2 pada pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Baitussalam, Aceh Besar. Sampel penelitian adalah pasien DM Tipe 2 yang berjumlah 175 pasien dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner PSS-10 dan MARS-10. Hasil menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres dengan kepatuhan pengobatan pasien DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Baitussalam dengan hasil uji Chi-square didapatkan nilai p-value (0,020) α=0,05. Tingkat stres dan tingkat kepatuhan pengobatan keduanya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, lama didiagnosis DM Tipe 2, komplikasi, dan lama pengobatan.
Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan School Health Volunteers Melalui Pelatihan Pertolongan Pertama Safuni, Nani; Aklima, Aklima; Ahyana, Ahyana; Fitriani, Naria
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v5i2.135

Abstract

Berbagai permasalahan remaja khususnya masalah kesehatan tentu membutuhkan keterlibatan multidisiplin ilmu, lintas program, lintas sektor dan masyarakat. Tujuan pelatihan pertolongan pertama adalah meningkatkan pelayanan kesehatan bagi remaja di sekolah, melatih kader kesehatan sekolah (school health volunteer) yang menjadi tim dalam memberikan pertolongan atau perawatan dini bagi remaja di Dayah (pesantren) Daruzzahidin. Pelatihan ini dapat membekali para santri yang tergabung dalam volunteers memberikan pelayanan kesehatan, mengingat lokasi sekolah agak jauh dari pusat layanan kesehatan. Pelatihan berlangsung selama tiga hari meliputi keterampilan pertolongan pertama dalam penanganan cedera dan penanganan keracunan. Kegiatan pelatihan diikuti 6 orang santri putra dan 6 orang santri putri beserta pengelola dayah dengan antusias. Selain itu, school health volunteers diharapkan dapat memperkuat program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) karena dapat menstimulasi para siswa untuk mengembangkan kegiatan kesehatan lain di Dayah Daruzzahidin.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUANG SARAF RUMAH SAKIT BANDA ACEH: STUDI KASUS Gustira, Fhara; Ahyana, Ahyana; Amalia, Riski
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke iskemik adalah kondisi di mana pasokan darah ke jaringan otak berkurang karena ada hambatan pada pembuluh darah di otak. Dampak dari stroke iskemik ini dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kecacatan fisik, gangguan mental, kelumpuhan, dan bahkan berpotensi menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan panduan perawatan kepada Tn. S yang mengalami stroke iskemik di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Hasil pengkajian didapatkan TD: 170/100 mmHg, hemiparesis sinistra, bicara pelo, gangguan saraf kranial VII, IX, X, XI, XII, kekuatan otot ekstremitas atas 2 dan ekstremitas bawah 3. Terdapat 5 masalah keperawatan pada Tn. S yaitu masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan serebral tidak efektif, bersihan jalan nafas tidak efektif, gangguan menelan, gangguan komunikasi verbal, dan gangguan mobilitas fisik. Adapun intervensi yang diberikan yaitu head up 30 efektif untuk meningkatkan saturasi oksigen ke otak, fisioterapi dada efektif untuk membantu mengeluarkan dahak, swallowing exercise terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan menelan pada Tn. S, terapi AIUEO efektif untuk meningkatkan artikulasi huruf dan terapi Range of Motion (ROM) terbukti efektif untuk meningkatkan kekuatan otot Tn. S. Hasil yang diperoleh yaitu tekanan darah Tn. S membaik, tidak ada lagi batuk dan sekret, mengalami peningkatan dalam menelan, sudah bisa mengucapkan huruf A dan E, adanya peningkatan anggota gerak
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. T DENGAN GUILLAIN BARRE SYNDROME : STUDI KASUS Putri, Amelia; Amalia, Riski; Ahyana, Ahyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sindrom Guillain Barre (GBS) adalah gangguan pada saraf akut perifer yang disebabkan adanya inflamasi sehingga dapat mengakibatkan kelumpuhan yang parah dan berlangsung lama. Sekitar sepertiga pasien mengalami gagal napas yang memerlukan perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU) dan ventilasi. Sindrom Guillain Barre menjadi salah satu penyebab paling sering terjadinya kelumpuhan flaksid akut di seluruh dunia. Tujuan studi kasus adalah untuk penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Guillain barre syndrome di ruang rawat Mina 1 RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosa keperawatan adalah bersihan jalan napas tidak efektif, gangguan mobilitas fisik, gangguan menelan, konstipasi, defisit nutrisi dan ketidakseimbangan elektrolit. Hasil pengkajian yang didapatkan pasien mengalami dipsnea, kelemahan pada semua ektremitas yang diawali dengan parestesia sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, wajah terasa baal, sulit dalam mengunyah dan menelan makanan. Hasil implementasi yang dilakukan selama lima hari rawatan dua dari enam diagnosa teratasi sedangkan untuk empat diagnosa lainnya mengalami peningkatan daripada sebelum diberikan implementasi. Intervensi yang dapat dilakukan untuk terus dapat meningkatkan kondisi pasien yaitu latihan ROM secara mandiri maupun dibantu oleh keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE: STUDI KASUS Putri, Diandra Amalia; Kasih, Laras Cynthia; Ahyana, Ahyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Congestive Heart Failureo (CHF) merupakan kondisioketika jantung tidakomampu memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen pada jaringanotubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien mengalami sesak, penumpukan cairan karena gangguan aliran balik darah, sianosis bahkan kematian. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien CHF di Rumah Sakit Umum Daerahodr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami dypsnea, ortopnea, mudah lelah, palpitasi, penurunan nafsu makan, asites, serta pembengkakan di kedua ekstremitas bawah. Didapatkan masalah keperawatan berupa penurunanocurah jantung, pola napas tidak efektif, intoleransi aktivitas, dan hipervolemia. Intervensi yang sudah diberikan adalah memonitor tanda-tanda vital, memonitor keseimbangan cairan, mengatur posisi pasien semi fowler, menganjurkan tirah baring, mengajarkan terapi relaksasi benson, menganjurkan aktivitas bertahap dan kolaborasi pemberian terapi oksigen serta obat-obatan berupa norepinefrin, furosemide, spironolacton, warfarin dan clopidogrel. Setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 5 hari, didapatkan dari 4 diagnosa keperawatan yang diangkat terdapat 1 diagnosa yang teratasi yaitu pola napas tidak efektif. Diharapkan pasien dengan CHF dapat meningkatkan kepatuhan manajemen diet jantung dan rutin menjalani terapi pengobatan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL AKUT: STUDI KASUS Sari, Mirna Wulan; Ahyana, Ahyana; Kasih, Laras Cyntia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal ginjal akut merupakan penurunan fungsi dari ginjal yang terjadi secara mendadak akibat kelainan pada pre-renal, intrarenal, atau post-renal yang terjadi kurang dari 3 bulan, ditandai dengan ureum dan kreatinin dalam darah yang meningkat. Dalam beberapa kasus, kondisi pasien dengan gagal ginjal akut dapat membaik dengan ginjal yang berfungsi normal. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah memberikan asuhan keperawatan gagal ginjal akut pada Tn. J di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami mual, pusing, nyeri pada tempat pemasangan CDL (Catheter Double Lumen), mengeluh sulit tidur, kreatinin 1,80 mg/dL, IMT 17,5 (kurus), oliguria, distensi vena jugularis, skala nyeri 3 (0-10), leukosit 15,18 mg/dL, terdapat kantung mata dan lingkar hitam. Masalah keperawatan yang didapatkan yaitu perfusi renal tidak efektif, defisit nutrisi, hipervolemia, nyeri akut, infeksi, dan gangguan pola tidur. Intervensi yang sudah diberikan berupa memonitor keseimbangan cairan dan berat badan, mengajarkan manajemen nyeri berupa relaksasi Benson dan distraksi, terapi musik untuk meningkatkan kualitas tidur, serta kolaborasi pemberian IVFD NaCl 0,9% dan transfusi PRC 2 kolf. Hasil evaluasi didapatkan masalah yang teratasi yaitu nyeri akut dan gangguan pola tidur. Nyeri akut pada pasien disebabkan oleh pemasangan CDL, oleh karena itu perpaduan antara pemberian Paracetamol 500 mg, distraksi serta relaksasi Benson membuat nyeri yang dirasakan pasien menghilang, serta masalah gangguan tidur yang dialami oleh pasien dapat diminimalisir dengan melakukan kontrol terhadap lingkungan dan terapi musik.