Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYULUHAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI KELOMPOK TERNAK IYE GATI DI DESA SUKADANA, KECAMATAN PUJUT, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Aminurrahman, Aminurrahman; Depamede, Sulaiman Ngongu; Suhardiani, Roro Agustien; Purnamasari, Dwi Kusuma; Noersidiq, Azhary; Amalyadi, Rezki; Karni, Ine; Septian, I Gede Nano; Musanip, Musanip; Fahrullah, Fahrullah; Muhsinin, Muhammad; Maslami, Vebera; Gifari, Zaid Al
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.6720

Abstract

Penyuluhan manajemen ternak sapi diberikan kepada kelompok ternak Iye Gati diDesa Sukadana Kecamatan Pujut Lombok Tengah untuk meningkatkan keterampilan dalampemeliharaan, perkandangan, kesehatan, dan reproduksi sapi potong. Keberhasilanpeternakan bergantung pada pembibitan, pakan, dan manajemen pemeliharaan, denganfaktor non-genetik berkontribusi besar terhadap efisiensi reproduksi. Pengabdian inibertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penyuluhan manajemen pemeliharaan ternak sapiyang dilakukan di Kelompok Ternak Iye Gati di Desa Sukadana Kecamatan PujutKabupaten Lombok Tengah. Kurangnya pengetahuan peternak dalam pemeliharaanmenjadi tantangan utama. Penyuluhan dan pelatihan berperan penting dalam meningkatkanwawasan peternak serta mendukung ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan (SDGspoin 2). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui survei, wawancara,observasi, pemaparan materi, dan diskusi untuk meningkatkan produktivitas peternakan diDesa Sukadana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan yang diberikan berhasilmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam aspek manajemenpemeliharaan. Peternak yang mengikuti penyuluhan secara aktif menunjukkan peningkatansignifikan dalam praktik beternak yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain itu, hasilevaluasi juga mengungkapkan bahwa penyuluhan membantu mengatasi beberapa masalahyang dihadapi peternak, seperti kekurangan pakan dan penyakit ternak. Kesimpulannya,penyuluhan manajemen pemeliharaan ternak sapi di Kelompok Ternak Desa Sukadana telahmemberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraanpeternak. Rekomendasi untuk penyuluhan selanjutnya adalah peningkatan frekuensi danvariasi materi penyuluhan, serta pengembangan program pelatihan yang lebih komprehensifuntuk menjawab kebutuhan spesifik peternak di wilayah tersebut.
Peningkatan Kapasitas Peternak Tradisional melalui Optimalisasi Manajemen Kesehatan, Pakan, dan Pemeliharaan Sapi Semi-Intensif di Desa Teniga, Lombok Utara Gifari, Zaid Al; Andriati, Rina; Ashari, M.; Poerwoto, Happy; Suhardiani, Rr. Agustien; Amalyadi, Rezki; Karni, Ine; Aminurrahman, Aminurrahman; Septian, I Gede Nano; Putra, Ryan Aryadin; Anwar, Khairil
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.6810

Abstract

Desa Teniga, yang terletak di Kabupaten Lombok Utara, merupakan salah satu wilayah dengan potensi peternakan sapi yang cukup besar, namun sebagian besar masyarakatnya masih menerapkan sistem pemeliharaan secara tradisional dan semi-intensif. Tantangan yang dihadapi peternak mencakup rendahnya pemahaman tentang manajemen kesehatan ternak, pemberian pakan yang kurang optimal, serta teknik pemeliharaan yang belum terstandarisasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peternak lokal melalui pendekatan edukatif dan partisipatif yang menekankan pada optimalisasi manajemen kesehatan, pakan, dan pemeliharaan sapi. Metode pelaksanaan meliputi diskusi kelompok terarah (FGD), penyuluhan interaktif, serta demonstrasi lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran peternak terhadap pentingnya sanitasi kandang, pemberian pakan berbasis nutrisi, serta pengelolaan kesehatan sapi secara preventif. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peternak tradisional di Desa Teniga mampu menerapkan praktik pemeliharaan sapi yang lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan ekonomi keluarga peternak.
PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK SEBAGAI SUMBER PAKAN ALTERNATIF DALAM MENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) DI KELOMPOK TERNAK KERTA BANGKIT DESA GANGGA Wandira, Ica Ayu; Dohi, Muhammad; Sadia, I Nyoman; Karni, Ine; Aminurrahman, Aminurrahman; Nano Septian, I Gede; Saedi, M. Ridwan; Hermansyah, Hermansyah; Amin, Muhammad
Jurnal Pepadu Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i3.8039

Abstract

The availability of quality feed is a crucial factor in supporting the productivity of Peranakan Ettawa (PE) goats, which have high potential for both milk and meat production. The main challenges faced by farmers, particularly those in the Kerta Bangkit Livestock Group, Gangga Village, North Lombok, are the limited availability of forage during the dry season and the high cost of commercial feed. To address these challenges, a community service program was implemented, focusing on the utilization of organic waste as an alternative feed source. The program was conducted on June 25, 2025, involving 21 farmers as active participants. The activities included a preliminary survey, participatory socialization, training on semi-moist feed fermentation techniques using organic waste, and field mentoring. The training results showed an improvement in farmers’ knowledge and skills in processing organic waste into nutritionally valuable feed. Field evaluations recorded an average body weight gain of 62–85 g/head/day in PE goats after receiving fermented feed. In addition to reducing production costs, the program also contributed to environmentally friendly waste management. Overall, this community service program successfully enhanced farmers’ independence, supported the sustainability of smallholder livestock farming, and provided positive impacts on both community welfare and the environment. Keywords: Ettawa Crossbred Goats, alternative feed, organic waste, fermentation
The Role of Glucose and Fructose for the Energy Recovery of Washed Boer Buck Spermatozoa Sumadiasa, I Wayan Lanus; Aminurrahman, Aminurrahman; Lukman HY, Lukman HY; Rodiah, Rodiah; Yuliani, Enny; Zaenuri, Lalu Ahmad; Ilhamsyah, Ilhamsyah
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v9i2.658

Abstract

Semen contains various biochemical substances, both beneficial for life functions and toxic substances that can damage spermatozoa, such as metabolic wastes and free radicals. Semen washing will optimize spermatozoa fertility, as harmful substances and the main energy source are removed. Therefore, giving fructose or glucose is necessary for energy recovery. The washed Boer Bucks semen was stored in Tris-egg yolk (TEY) without glucose or fructose (T1), TEY plus 1% glucose (TEYG, T2), and TEY plus 1% fructose (TEYF, T3). Each treatment was repeated 5 times to observe motility, viability, abnormalities, and intact plasma membrane (IPM) spermatozoa. We analyzed the data using analysis of variance (ANOVA) and the SPSS-20 application. In 8 hours of storage, the results indicated that the average motility of spermatozoa in T1, T2, and T3 was 42.00 ± 1.67%, 44.33 ± 2.88%, and 49.00 ± 2.53%. The viability percentages were 45.67 ± 1.21%, 48.00 ± 1.41%, and 53.50 ± 2.59%, while the abnormality percentages were 15.33 ± 0.52%, 14.50 ± 1.05%, and 12.17 ± 1.17%. The IPM was 42.67 ± 1.21%, 44.50 ± 1.05%, and 49.33 ± 1.75%. In conclusion, glucose or fructose can maintain the quality of spermatozoa post-washed, with the best quality obtained from 1% fructose/100 ml of diluent. Contribution to Sustainable Development Goals (SDGs):SDG 2: Zero HungerSDG 12: Responsible Consumption and Production