Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN LARUTAN NaOH 30% TERHADAP KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT SERAT PANDAN Graha Hardi Firmanda; Sehono Sehono; Dhimas Wicaksono
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 3, No 1 (August 2022)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v3i1.6905

Abstract

Komposit merupakan suatu material yang terdiri dari dua atau lebih campuran material yang berbeda. Komposit pada umumnya terdiri dari dua penyusun yaitu serat dan matriks. Serat pada komposit dapat menjadi dua bagian yaitu alam dan buatan. Untuk membuat komposit lebih ramah lingkungan maka dapat menggunakan serat alam sebagai komposisi dari komposit. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit dengan matriks dari resin epoxy dan utuk serat yang berasal dari serat pandan. Kemudian untuk serat pandan diberikan perlakukan variasi waktu perendaman pada larutan NaOH. Adapun variasi waktu yang dilakukan yaitu 0, 40, 60 dan 80 menit. Setelah dilakukan pembuatan komposit selanjutnya dilakukan pelapisan menggunakan kainfiberglass . Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan alat uji tarik dengan standar ASTM D3039 dan uji impact dengan standar D-256. Hasil dari penelitian ini menunjukkan semakin lama perendaman akan meningkatkan mekanis dari spesimen. Dimana untuk pengujian tarik spesimen dengan waktu perendaman 80 menit dapat menghasilkan nilai tegangan 3.4 kgf/mm 2 , beban maksimum yang dapat dicapai sebesar 541,03 kgf, dan untuk nilai kekuatan tarik maksimal mencapai 31,49 MPa. Untuk hasil uji impact paling tinggi terdapat pada variasi waktu 80 menit dengan nilai 2.3 J dan untuk nilai harga impact 0.0286 J/mm 2 .
ANALISIS PENGARUH WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA MATERIAL ALUMINIUM SERI 2024 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN DENGAN METODE ELEKTROPLATING Galang Anugrah Pratama Galang; Sehono; Ferry Setiawan
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 8 No 2 (2022): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v8i2.606

Abstract

At this time the use of aluminum is already applied in the fields of industry, otomototif, and health. The use of aluminum cannot be separated from the good corrosion-resistant properties and has relatively good mechanical strength. In addition, aluminum is also easy to carry out the fabrication process. Such properties of aluminum can be applied to the manufacture of parts on aircraft. One type of aluminum that is widely used in aircraft is aluminum alloy 2024. To make the aluminum material better, one of the methods that can be used to make the aluminum material better is electroplating. The electroplating process is the transfer of the coating metal ions to the metal to be coated. The working principle of electroplating is that the anode will conduct ions to the cathode. In this study, an electroplating process was carried out by coating aluminum 2024 using nickel. The variations used in this study are the electroplating process time on the material, while the variations used are 20 minutes, 30 minutes, and 40 minutes. After the electroplating process is carried out, it then performs tensile and hardness testing on the material. From the results of tensile testing, for variations of aluminum without an electroplating process, it is the highest, as for the tensile strength value, which is 482.65 MPa. While in materials with the longest electroplating process (40 minutes) the tensile strength is 410,408 MPa. The hardness test also shows that the longer the electroplating process will reduce the hardness value
ANALISA KEKUATAN POLYPROPYLENE DENGAN CAMPURAN HDPE DAN SERAT KARBON MENGGUNAKAN UJI IMPACT Arizka Dwi Supriono; Dhimas Wicaksono; Sehono
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 8 No 2 (2022): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v8i2.640

Abstract

Permasalahan sampah di Indonesia hingga saat ini belum terpecahkan begitu pula tumpukan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, komposisi sampah yang dihasilkan mencapai 60%-70% sampah organik, 30%-40% sampah non organik dan sampah plastik merupakan sampah dengan komposisi terbanyak. Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) memperkirakan penduduk Indonesia akan menghasilkan sampah 0,8% per orang per hari, atau total 189.000 ton sampah per hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil experiment dan pengaruh perbandinagn karakteristik mekanik menggunakan serat karbon bervariasi serat karbon terhadap kekuatan impact. Metode penelitian ini menggunkan metode experimental di Laboratorium AKPRIND dimana peneliti membuat suatu spesimen secara langsung yang kemudian dilakukan pengujian berupa uji impact untuk mengetahui kualitas dan kekuatan material polypropylene daur ulang dengan campuran HDPE 50%, 30%, dan 20% bervariasi serat karbon. Penelitian ini menggunakan peralatan pendukung yaitu heat gun, plat alumunium, kikir, gergaji besi dan ampelas dengan bahan tutup botol (HDPE) polypropylene dan serat karbon. Hasil pengujian tertinggi terdapat pada campuran nilai takar 50% polypropylene 50% HDPE dengan nilai 5,172 J/m2, dikarenakan campuran yang sangat maksimal, sehingga spesimen yang berhasil di uji mendapatkan nilai tertinggi. Sedangkan untuk hasil yang kurang maksimal yaitu pada polypropylene murni 100% dengan serat karbon mendapatkan nilai 1,356 J/m2 hal ini disebabkan karena tidak adanya campuran selain serat karbon dan juga adanya floid/udara yang masuk pada spesimen tersebut, sehingga nilai yang didapatkan ketika pengujian impact paling rendah.
PENGARUH PENGGUNAAN SERAT DAUN NANAS DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE VACUM BAGGING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING Muhammad Iqbal Aizi Iqbal; Sehono; Ferry Setiawan
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 8 No 2 (2022): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v8i2.650

Abstract

Natural fiber is a type of raw material for the manufacture of yarn or fabric that has an origin from animals or plants that go through geological processes. This natural fiber has properties that tend to be easily weathered but there are advantages, namely having advantages in providing comfort for humans. Pineapple fruit, which used to be used only as a food ingredient or jam, is now a fairly important raw material. Therefore, nowadays the development of composite technology leads to natural fiber composites (organic) subject to renewable properties so as to reduce environmental disturbances. In this study, a composite of pineapple fibers with immersion variations and without immersion in NaCl solution was carried out. Tensile and bending tests are carried out to determine the mechanical characteristics of the Soaking treatment of NaCl. Based on the results of tensile testing by conducting Immersion NaCl raises the mechanical strength of the composite. At Immersion NaCl tensile strength reaches 35.02 MPa, while non-soaked ones have a tensile strength of 26.29 MPa. In bending testing specimens with immersion treatment using NaCl also which has the largest bending strength, namely 6,137,722.00 MPa while without immersion it has a value of 5,406,494.61 MPa.
PENGARUH SIFAT MEKANIS SERAT PANDAN DAN PELAPISAN CARBON CLOTH PADA KOMPOSIT POLYPROPYLENE Muhamad Kusnanto; Sehono; Ikbal Rizki Putra
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 8 No 2 (2022): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v8i2.669

Abstract

Plastik saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat sulit di pisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia, Seiring dengan berjalannya waktu tingkat penggunakan plastik di masyarakat semakin bertambah sehingga limbah plastik yang di hasilkan semakin meningkat. Salah satu teknik daur ulang yang dapat diterapkan dalam meminimalisir tersebarnya sampah polypropylene yaitu dengan membuat komposit. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit dari polypropylene daur ulang, untuk selanjutnya dikombinasikan dengan serat pandan dan pelapisan karbon cloth. Setelah itu dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui sifat mekanis dan makro untuk mengetahui struktur dari spesimen. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, dimana ketika limbah polypropylene sudah dilunakan menggunakan heat gun kemudian menata serat pandan dan carbon cloth, maka dilakukan penekanan menggunakan logam aluminium agar polypropylene dapat padat. Kemudian untuk dimensi dari pembuatannya sesuai ASTM D 638. Dari hasil pengujian tarik untuk ASTM D638, untuk spesimen variasi acak mempunya rata-rata kekuatan Tarik sebesar 10.47 MPa sedangkan spesimen variasi 90° memiliki rata-rata kekuatan Tarik 8.86 MPa dan untuk Pengujian tarik pada spesimen variasi 0° memiliki rata-rata kekuatan Tarik sebesar 14.43 MPa. Dengan demikian komposite polypropylene dengan variasi 0° memiliki kekuatan Tarik tertinggi sedangkan terendah terdapat pada komposite polypropylene dengan variasi 90°.
EKSPERIMEN KEKUATAN MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIX POLYPROPYLENE VARIASI SERAT DAUN NANAS Ikhsanul Madani; Dhimas Wicaksono; Sehono
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 8 No 2 (2022): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v8i2.672

Abstract

Komposit merupakan campuran dua atau lebih dari bahan yang berbeda menjadi satu. Matriks dan penguat sebagai penyusun dasar pembuatan komposit. Komposit ini memadukan antara polypropylene dengan serat daun nanas, yaitu polypropylene sebagai matriks dan serat daun nanas sebagai penguat. Selanjutnya untuk matriks bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu termoset dan termoplastik. Untuk termoset yaitu jenis matriks yang apabila diberikan perlakuan panas akan mengalami gosong dan tidak meleleh. Sedangkan untuk jenis termoplastik akan meleleh jika diberikan perlakuan panas. Polypropylene sendiri termasuk dalam kategori termoplastik. Saat ini persebaran sampah plastik seperti polypropylene semakin banyak sehingga perlu adanya tindakan agar tidak mencemari lingkungan dengan cara mengubah polypropylene menjadi matriks pada komposit.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik material komposit dari polypropylene dengan serat daun nanas menggunakan uji impak, serta mengetahui struktur dari pada komposit dengan uji makro. Metode yang dilakukan dalam pembuatan komposit ini yaitu eksperimen dimana peneliti membuat komposit dengan memadukan antara polypropylene dan serat daun nanas menjadi komposit. Pembuatan komposit ini menggunakan ukuran ASTM D6110-10 dengan panjang 5.5 cm, lebar 1 cm, tinggi 1 cm. Hasil pengujian terbaik setiap variasi yaitu pertama dari variasi acak terdapat pada spesimen 3 menghasilkan nilai energy sebesar 9.652 J dan harga impak sebesar 0.084 J/mm². Untuk variasi horizontal terpadat pada spesimen 3 dengan nilai energy mencapai 7.5 J dan harga impak sebesar 0.060 J/mm². Selanjutnya variasi vertikal pada spesimen 1 dengan nilai energy mencapai 5.172 J dan harga impak dengan nilai 0.055 J/mm².
PENGARUH FRAKSI SERBUK KAYU JATI TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT PARTIKEL DENGAN PENGUJIAN IMPACT Rahmat Dwi Handoko; Ferry Setiawan; Sehono
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 8 No 2 (2022): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v8i2.738

Abstract

Komposit dapat tersusun dari 2 jenis material yang berbeda untuk dijadikan suatu material baru dengan sifat mekanis yang baru. Komposit dapat tersusun dari penguat dan matriks, penguat dapat berbentuk partikel ataupun serat. Penguat memiliki peran penting sebagai penyusun struktur utama dalam spesimen komposit. Pada daerah Sukoharjo, Jawa Tengah terdapat banyak kayu jati yang digunakan untuk pembuatan furniture, dimana akibat dari industri pembuatan furniture tersebut terdapat limbah berupa serbuk kayu jati. Untuk meningkatkan nilai guna dari serbuk kayu jati maka dapat dibuat sebagai penguat dari komposit. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit partikel yang berasal dari limbah serbuk kayu jati. Untuk variasi dilakukan dengan perlakukan heat treatment dan tanpa heat treatment. Selanjutnya melakukan perbedaan fraksi volume untuk dilakukan pengujian impact.Dari hasil pengujian impact dari masing-masing perlakukan memiliki pola yang sama terkait fraksi volume. Pada perlakukan heat treatment dengan fraksi 20:80 memiliki nilai 5.27 J dan harga impact 0.06 J/mm2 sedangkan tanpa perlakukan heat treatment dengan nilai energi yang dapat diserap 4.3 J dan harga impact 0.05 J/mm2. Sehingga dengan melakukan heat treatment pada serbuk kayu jati dapat menaikkan nilai energi yang dapat diserap.
PENGARUH PERENDAMAN NACL DAN NAOH PADA PEMBUATAN KOMPOSIT SERAT PINANG DENGAN METODE VACCUM BAGGING septio Novanto; Sehono; Ferry Setiawan
Journal of Applied Mechanical Engineering and Renewable Energy Vol 2 No 2: August 2022
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.808 KB) | DOI: 10.52158/jamere.v2i2.359

Abstract

Composites are widely used in household appliances, as well as in the industrial sector. This is because composites have several advantages such as composite materials are stronger, more flexible and also resistant to corrosion. At this time betel nut is already used in the medical and cosmetic fields. However, the consequences of this processing still leave waste in the form of betel nut fiber. Such potential can be used as fibers in the manufacture of composites. The manufacture of composites this time uses lycal resin as a matrix and uses the vaccum bagging method. This study aims to determine the technical analysis and mechanical properties of making betel nut fiber composites to obtain tensile and bending strength results. The tensile test refers to ASTM D-638 and the bending test refers to ASTM D 790. In the NaCl immersion variation, the highest tensile value was obtained, namely 21.78 MPa, and in the NaOH immersion variation, the highest tensile value was obtained, which was 30.21 MPa. in the bending test the Immersion variation NaCl got the highest bending strength value with a value of 509.58 MPa and for the immersion variation NaOH got the highest bending strength value with a value of 555.82 MPa
EKSPERIMEN PEMBUATAN KOMPOSIT BERBAHAN DASAR TANAMAN MENDONG MENGGUNAKAN METODE VACUUM BAGGING Diaza Erlangga Briyan Nugraha; Ferry Setiawan; Sehono
Journal of Applied Mechanical Engineering and Renewable Energy Vol 2 No 2: August 2022
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.455 KB) | DOI: 10.52158/jamere.v2i2.376

Abstract

Kompoait merupakan sebuah teknologi matrial yang saat ini sedang berkembang, komposit sendiri merupakan gabungan dari dua atau lebih matrial yang tersusun dari penguat dan matriks. Komposit memiliki beberapa cara pembuatan salah satunya adalah vacuum bagging dimana car aini adalah salah satu cara termudah dalam pembuatan komposit, vacuum bagging menggunakan mesin vacuum untuk menciptakan daya hisap dan tekan yang nantinya berguna untuk menghilangkan gelembung gelembung udara yang ada pada proses pembuatan komposit. Dalam pembuatan komposit bahan yang digunakan biasanya matriks yang berupa resin dan katalis, dan bahan penguat yang biasanya menggunakan serat, serat sendiri terdiri dari serat buatan dan serat alam, serat yang sering digunakan dalam dunia industry adalah serat buatan seperti nylon atau fiber, dimana serat nylon atau fiber ini memiliki kekuatan dan ketahanan yang bagus, sedangkan serat alam sendiri masih dikembangkan guna untuk mengganti bahan bahan sintetis yang mempunyai dampak buruk bagi lingkungan. Mendong merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia, tanaman ini memiliki nama ilmiah (Fimbrystylis Globulosa), tanaman ini biasa hidup di lahan basah atau rawa rawa, tanaman ini biasanya dimanfaatkan batangnya yang nantinya dijadikan sebuah kerajinan tangan berupa topi, tas, tikar dan lain sebagainya.pada penelitian ini dilakukan eksperimen pembuatan komposit berbahan dasar tanaman mendong dan untuk mengetahui kekuatan tarik dari komposit tersebut. Hasilnya Anyaman tanaman mendong yang sudah direndam dengan NaOH ternyta mempengaruhi struktur dari tanaman dimana warna tanaman berubah menjadi lebih gelap dan memiliki tekstur yang kaku. Setelah di jadikan komposit spesimen terlihat kuat, kaku dan tidak elastis, terdapat juga beberapa lubang yang dihasilkan oleh gelembung resin yang tidak merata pada permukaan.anyaman. pada pengujian tarik dari semua sampel yang diuji memiliki kekuatan yang terbilang baik dimana rata rata kekuatan tariknya sebesar 1,44 KgF/mm2.
PENGARUH JARAK ANODA-KATODA TERHADAP BERAT LAPISAN HASIL ELEKTROPLATING NIKEL PADA ALUMUNIUM ALLOY SERI 7075-T6 Dedy Dwi Setiawan; Ferry Setiawan; Sehono
Journal of Applied Mechanical Engineering and Renewable Energy Vol 2 No 2: August 2022
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.916 KB) | DOI: 10.52158/jamere.v2i2.380

Abstract

Electroplating serves to protect surfaces that make objects made of metal-containing materials more resistant to corrosion, make objects shiny, and make metals stronger. This research was conducted in order to determine the effect of the anode-cathode distance on the weight of the coating produced in the electroplating process. In this study, a test will be carried out using the electroplating method to determine the effect of the distance from the anode and cathode on the weight of the nickel layer coated on the 7075 aluminum alloy. of 3 grams, and the smallest result at the anode-cathode distance with a distance of 30 cm with a layer weight result of 1 gram. Based on the results of the data obtained, it can be concluded that the distance greatly affects the weight of the coating where the closer the anode-cathode distance is, the greater the layer weight, and if the anode-cathode distance is further away, the layer weight will be smaller.