Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dengan Media Presentasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VII.5 SMP Negeri 14 Makassar Ape P, Tenri; Tawil, Muh; Amin, Bunga Dara
JURNAL PENDIDIKAN FISIKA Vol 3, No 1 (2015): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.77 KB)

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan media presentasi untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri 14 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan hasil belajar fisika peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri 14 Makassar sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan media presentasi, dan (2) mendeskripsikan apakah hasil belajar fisika peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri 14 Makassar mengalami peningkatan setelah diajar dengan model pembelajaran Quantum Learning dengan media presentasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan sampel penelitian yaitu peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri 14 Makassar dengan jumlah peserta didik 30 orang . Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test and Post-test Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas VII.5 SMP Negeri 14Makassar setelah diterapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan media presentasi dengan hasil pre-test diperoleh skor maksimal perolehan peserta didik 21 dengan skor terendah 7 dalam kategori tinggi, dan pada saat post-test diperoleh skor maksimal perolehan siswa 24 dengan skor terendah 7 dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik kelas VII.5  setelah diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dengan media presentasi mengalami peningkatan dengan tingkat peningkatan 0.28. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Quantum Learning, pre-test, dan post-test.Main problem in this research that is how to apply the model Quantum Learning with the presentation of media to increase outcomes learning competitor physics educated  class of VII.5 SMP Negeri 14 Makassar. This Research aim to: ( 1) To the scrib  outcomes learning competitor physics educated by class of VII.5 SMP Negeri 14 Makassar before and after applied by model Quantum Learning with the presentation of media, and ( 2) to thescrib of what outcomest learning the competitor physics educated class of VII.5 SMP Negeri 14 Makassar experience of the improvement after taught with the model Quantum Learning with the presentation of media. this Research type is research pra-eksperimen by sampel is research that is competitor educated class of VII.5 SMP Negeri 14 Makassar with the competitor amount educated by 30 peoples . Desain Research used is Pre-Test and Post-Test Group Design. Result of research indicate that there are make-up of outcomes learning the competitor physics educated by class of VII.5 SMP Negeri 14Makassar after applied by model Quantum Learning with the presentation media with the result pre-test obtained by a maximal score of competitor acquirement educated by 21 with the score lowes 7 in high category, and at the time of post-test obtained by a maximal score of students acquirement 24 with the score lowes 7 in category very high. Pursuant to inferential research result that outcomes learning the competitor physics educated by class VII.5 after taught to use the model Quantum Learning with the presentation media experience of the improvement with the improvement storey, level 0.28.Key words: outcomes learning, model Quantum Learning, pre-test, and post-test.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS X TKJ SMK NASIONAL MAKASSAR Sabrianto, Sabrianto; Arsyad, Muhammad; Amin, Bunga Dara
JURNAL PENDIDIKAN FISIKA Vol 1, No 3 (2013): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.77 KB)

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar Fisika pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari dua siklus dimana siklus I dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar semester ganjil Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 34 orang peserta didik yang terdiri dari 26 orang peserta didik laki-laki dan 8 orang peserta didik perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I yang tuntas secara individual dari 34 orang peserta didik hanya 21 orang peserta didik atau 61,76% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sedang.  Secara klasikal belum terpenuhi karena nilai rata-rata diperoleh sebesar 66,18. Sedangkan pada siklus II dimana dari 34 orang peserta didik terdapat 24 orang peserta didik atau 70,59% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,03 atau berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar Fisika siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan.Keywords: Hasil belajar fisika, kooperatif, make a matchThe main problem in this research is how to implement cooperative learning model make a match to improve learning outcomes in grade XTKJ Physics National Vocational Makassar. This study aims to improve learning outcomes Physics with cooperative learning model make a match at the National Vocational XTKJ grade students Makassar. This research is a classroom action research (Class Action Reaserch) consisting of two cycles in which the first cycle of meetings held four times and the second cycle executed as many as five meetings. Research procedure includes planning, implementation, observation and reflection. Subjects in this study were students XTKJ National Vocational Makassar semester of 2013/2014 academic year as many as 34 students consisting of 26 students male and 8 female learners. The results showed that in the first cycle were completed individually from 34 students only 21 students or 61.76%, which meets the minimum completeness criteria (KKM) or middle category. Classically has not been met because the average value obtained for 66.18. While on the second cycle in which of the 34 students there are 24 people or 70.59% of learners have met KKM and classically been met and that the average value obtained for 71.03 or are in a high category. Based on these results above, it can be concluded that the results of learning physics class students XTKJ National Vocational Makassar through the implementation of cooperative learning model make a match increased.Keywords: physics learning outcomes, cooperative, make a match
Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Perserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto Rustam, Andi Sri Putri; Tawil, Muh; Amin, Bunga Dara
JURNAL PENDIDIKAN FISIKA Vol 2, No 3 (2014): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.77 KB)

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan metode pembelajaran Resitasi untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 sebelum dan setelah diterapkan metode pembelajaran Resitasi dan untuk mendeskripsikan adanya peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto setelah diterapkan metode pembelajaran Resitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pretest yang tuntas secara individual dari 21 orang peserta didik hanya 3 orang peserta didik atau 14,28% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sangat rendah dan adapun skor rata-rata peserta didik diperoleh sebesar 15,58%. Sedangkan pada Posttest dari 21 orang peserta didik terdapat 15 peserta didik atau 71,42% telah memenuhi KKM atau berada pada kategori sedang dan skor rata-rata peserta didik 21,38%.Kata Kunci: Pra-Eksperimen, Resitasi, Pretest-Posttest Design, Hasil belajarThe main problem in this research is how to apply the recitation teaching methods to improve student learning outcomes physics Bangkala West Senior High School 1 District. Jeneponto. This study aims to describe how big the learning outcomes of students of class XI physics. IPA1 before and after the recitation and learning methods applied to describe an increase learning outcomes of students of class XI physics. IPA1 Bangkala West Senior High School 1 District. Jeneponto after recitation applied learning methods. The results showed that the pretest is completed individually from 21 students only 3 people, or 14.28% of learners who meet the minimum completeness criteria (KKM) or are in the category of very low and as for the average score obtained by 15 students , 58%. While on the posttest of 21 students there are 15 students or 71.42% KKM have met or are in the medium category and an average score of 21.38% learners.Keywords: Pre-experiment, recitation, pretest-posttest design, learning outcomes
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis E-Learning Mata Kuliah Fisika Dasar pada Jurusan Biologi FMIPA UNM Agung, Afiq; Amin, Bunga Dara; Yani, Ahmad; Swandi, Ahmad
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 21, No 2 (2018): Indonesian Journal of Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.82 KB) | DOI: 10.26858/ijes.v21i2.8644

Abstract

This study develops instructional materials in the form of textbooks and is packaged in the form of e-Learning. The material that was raised was Fundamental Physics devoted to Department of Biology FMIPA UNM. This is a Research and Development research with 3D model (define, design and development). The results showed that the validation of teaching materials and materials in teaching materials included in the category is “very good”. The practitioners 'assessment showed that the basic physics teaching materials based on e-learning were included in the "very good" category while the students' perceptions of the Teaching Materials were included in the "good" category. Thus e-learning materials based on fundamental physics materials for biology department worthy of use in the process of learning in fundamental physics courses in biology department.
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 2 BARRU Jayanti, Ana; Amin, Bunga Dara
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 14, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v14i1.6317

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain static group comparison yang bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan berpikir kritis peserta didik serta mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelas yang diajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Sampel penelitian  adalah peserta didik kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3 di SMA Negeri 2 Barru semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Hasil analisis deskriptif diperoleh rata-rata skor kemampuan berpikir kritis kedua kelas tersebut berada pada kategori sedang. Hasil analisis inferensial parametrik, diperoleh bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis namun tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena jadwal pembelajaran yang kurang efektif dan waktu penelitian yang relatif singkat sehingga kemampuan berpikir kritis belum sepenuhnya berkembang. Namun dari hasil penelitian ini ada kecenderungan bahwa kemampuan berpikir kritis meningkat setelah diberikan perlakuan. Dari uji hipotesis disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis antara peserta didik yang diajar pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peserta didik yang diajar pembelajaran konvensional. Kata kunci : Inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kritis
PENGEMBANGAN SOAL-SOAL FISIKA DENGAN TINGKAT KESUKARAN BERJENJANG PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 11 MAKASSAR Wahyudi, Wahyudi; Amin, Bunga Dara; Muris, Muris
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.424 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i1.2031

Abstract

This research is development research which have objective to develop physcis problems with varied level of difficulty of grade XI IPA students at SMAN 11 Makassar. Physics problems that valid were developed as solution in repair evaluation of learning especially physics so that can measure competence of students objectively. This research is done at January and February 2016 at subject of research grade XI IPA SMAN 11 Makassar with procudure of development in generally are: (1) Formulate conceptual and operational definition, (2) Design instrument. (3) Validation of Supervisor, (4) Testing, (5) Analyzing, (6) Revision of Instrument, and (7) Final Intruments. The analyzing is used are (1) Analyze of Gregory, (2) Analyze of item, (3) Reliabilty of instrument, (4) Level of Difficulty, and (5) Different power. After supervisor validation, 39 items eligblies valid criteria, with remember domain is 9 items, understand domain is 7 items, apply domain is 14 items and analyze domain is 9 items, where 11 items is easy criteria (28,2 %), 19 items is medium criteria (48,7 %) and 9 items is difficult criteria (23,1 %). From 39 items, then is being tested on 27 respondents. After testing, 39 items analyzed by using point biserial correlation, and the result 21 items is valid. Which using KR-20, the instruments test have reliability 0,99 or in high criteria. After empirical analyzing, then the invalid items were revised to do retest again. The result was 12 items is valid with reliability is 0,84 or in high criteria also. So that, 33 items of problem with varied level of difficulty eligblies to measure physics problems perform abilty is objectively at grade XI IPA student, where 8 items is easy criteria (24,2 %), 16 items is medium criteria (48,5 %) and 9 items is difficult criteria (27,3 %).Key words : physics problems, level of difficultyPenelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan soal-soal fisika dengan tingkat kesukaran berjenjang pada peserta didik kelas XI IPA SMAN 11 Makassar. Soal-soal yang valid dikembangkan sebagai solusi dalam memperbaiki evaluasi pada pembelajaran khususnya fisika sehingga mampu mengukur kompetensi peserta didik seobjektif-objektifnya. Penelitian dilakukan pada bulan Januari dan Februari 2016 pada subjek penelitian kelas XI IPA SMAN 11 Makassar dengan prosedur pengembangan instrumen secara umum yakni: (1) Merumuskan definisi konseptual dan operasional, (2) Merancang Instrumen, (3) Penelaahan pernyataan, (4) Uji coba, (5) Analisis, (6) Revisi instrumen, dan (7) Perakitan instrumen menjadi instrumen final. Analisis yang digunakan adalah (1) Analisis Gregory, (2) Analisis Butir, (3) Reliabilitas Instrumen, (4) Tingkat Kesukapran, dan (5) Daya Pembeda. Setelah melakukan validasi pakar atau praktisi, 39 butir soal dikategorikan valid, dengan tingkatan mengingat 9 butir, memahami 7 butir, menerapkan 14 butir dan menganalisis 9 butir, dimana 11 butir dalam kriteria mudah (28,2 %), 19 butir dalam kriteria sedang (48,7 %) dan 9 butir dalam kriteria sukar (23,1 %). Dari 39 butir tersebut, kemudian diujicobakan pada 27 responden. Setelah uji coba, 39 butir dianalisis menggunakan point biserial correlation, dan hasilnya sebanyak 21 soal yang valid. Dengan menggunakan KR-20, intrumen tes tersebut memiliki reliabilitas 0,99 atau dalam kriteria tinggi. Setelah dilakukan analisis empirik,  maka dilakukan revisi terhadap soal-soal yang tidak valid kemudian dilakukan uji coba kembali. Hasilnya adalah 12 soal yang valid dengan reliabilitas 0,84 atau dalam kategori tinggi pula. Dengan demikian, 33 butir soal-soal fisika dengan kesukaran berjenjang memenuhi syarat untuk mengukur kemampuan mengerjakan soal-soal fisika secara objektif pada peserta didik kelas XI IPA, dimana 8 butir dalam kriteia mudah (24,2 %), 16 butir dalam kriteria sedang (48,5 %) dan 9 butir dalam kriteria sukar (27,3 %).Kata Kunci:  pengembangan soal fisika, kesukaran berjenjang
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 MAJENE Zama'ah, Zama'ah; Tandean, A. Jarak; Amin, Bunga Dara
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.13 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v15i1.9411

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan desain posttest only none equivalent control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains peserta didik serta untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Majene tahun akademik 2018/2019 dan mengambil XI MIPA sebagai sampel, yaitu kelas experimen XI MIPA 3 sebanyak 30 siswa dan kelas XI MIPA 5 sebanyak 32 siswa sebagai kelas kontrol. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan secara konvensional. Hasil tes keterampilan proses sains diperoleh skor rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 18,133 dengan kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol skor rata-rata yaitu 7,061 dengan kategori sangat rendah. Hasil uji statistik menggunakan uji t diperoleh bahwa H1 diterima dan HO ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara peserta didik yang diajar dengan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing dengan yang diajar secara konvensional.
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL FISIKA DI SMAN 2 BULUKUMBA Irwan, Andi Pratiwi; Usman, Usman; Amin, Bunga Dara
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.434 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v15i3.13494

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1)Untuk mengetahui gambaran kemampuan literasi sains peserta didik ditinjau dari kemampuan menyelesaikan soal fisika di SMAN 2 Bulukumba; (2)Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi sains peserta didik ditinjau dari kemampuan menyelesaikan soal fisika di SMAN 2 Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto. Sampel penelitian berjumlah 39 orang yang dipilih melalui random sampling. Hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif dan triangulasi data menunjukkan bahwa peserta didik dapat menjawab soal dengan baik dan benar paling tinggi pada indikator pengetahuan konten indikator mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah dikarenakan dalam menjawab soal tersebut peserta didik mengandalkan hafalan mereka terkait materi yang ada pada soal. Sedangkan, kesalahan paling banyak dilakukan peserta didik pada soal dengan indikator pengetahuan epistemik dan indikator menafsirkan data dan bukti secara ilmiah dikarenakan dalam menjawab soal tidak mengendalkan hafalan peserta didik melainkan kemampuan berfikir untuk memahami sebuah hal dan memberikan alasan maupun kesimpulan atas hal tersebut. Serta faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi sains peserta didik ditinjau dari kemampuan menyelesaikan soal fisika diantaranya adalah faktor perilaku guru selama proses pembelajaran yang kurang dalam pemberian bimbingan kepada peserta didik dalam pengerjaan soal, faktor minat peserta didik terhadap fisika yang kurang, faktor kebiasaan belajar peserta didik ketika diberi tugas saja.
IMPLEMENTASI SIMULASI PhET (PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY) DAN KIT IPA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK SMA NEGERI 6 PINRANG Basri, Dewi Armita; Amin, Bunga Dara; Yani, Ahmad
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v15i3.13496

Abstract

Penelitian ini adalah Pra Eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses sains peserta didik yang menggunakan simulasi PhET dan menggunakan KIT IPA, serta aspek yang dominan pada kelas yang menggunakan simulasi PhET dan KIT IPA. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Pinrang tahun ajaran 2018/2019 dengan sampel kelas X MIPA 2 yang berjumlah 33 peserta didik sebagai kelas yang menggunakan KIT IPA dan kelas X MIPA 3 yang berjumlah 33 peserta didik sebagai kelas yang menggunakan simulasi PhET. Alat pengumpul data menggunakan instrumen tes berupa tes keterampilan proses sains dan instrumen nontes berupa lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu gambaran aspek keterampilan proses sains yang dominan pada kelas yang menggunakan simulasi PhET adalah mengamati, menerapkan konsep, melakukan percobaan, dan mengomunikasikan. Sedangkan gambaran aspek keterampilan proses sains yang dominan pada kelas yang menggunakan KIT IPA adalah menginterpretasi data, memprediksi, mengklasifikasikan, dan menarik kesimpulan. Sehingga, aspek keterampilan proses sains dengan menggunakan KIT IPA lebih banyak muncul dibandingkan dengan menggunakan simulasi PhET.
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMAN 4 BONE Angraeni, Ita; Amin, Bunga Dara; Ali, M. Sidin
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 16, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v16i2.15988

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pemahaman konsep fisika peserta didik dan motivasi belajar fisika peserta didik dengan pemberian tugas melalui model pembelajaran discovery. Penelitain ini dilaksanakan di SMAN 4 Bone tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah sampel kelas X MIA 3 yang berjumalah 34 peserta didik sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA 4 yang berjumlah 34 peserta didik. Alat pengumpulan data mengunakan instrumen tes berupa tes pemahaman konsep fisika peserta didik pada rana pemahaman serta instrumen non tes tes motivasi belajar fisika peserta didik mengunakan angket motivasi belajar. Hasil penelitian yang diperoleh gambaran pemahaman konsep dan motivasi belajar fisika peserta didik yang terbentuk dengan menerapkan model pembelajaran discovery berada pada kategori tinggi untuk kelas eksperimen. Skor pemahaman konsep dan motivasi belajar memenuhi kriteria ketuntasan pembelajaran dikelas yaitu skor rata-rata siswa kelas eksperimen lebih besar dari nilai kelas kontrol dilihat dari tes pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah.