AbstractThis research was conducted because of the writer's anxiety about the low literacy rate among students in Indonesia. This is due to the lack of student motivation to do literacy. Students do not understand what the benefits and importance of literacy are for their lives, as well as the dangers of leaving literacy. This study aims to explore the urgency of literacy based on Maqashidi interpretation, a new method of interpreting the Qur'an by exploring the maqashid sharia and maqashid Qur'an from the thematically discussed verses. This study resulted that there are seven maqashid (goals and wisdom) of Literacy, namely 1) Hifdz al-Din, 2) Hifdz al-Nafs, 3) Hifdz al-Nashl, 4) Hifdz al-'Aql, 5) Hifdz al- Mal, 6) Hifdz al-Bi'ah, 7) Hifdz al-Daulah. Literacy is a primary need (dharuriyah) that must be met because it greatly influences the realization of the 7 aspects of maqashid shari'ah. In addition, Literacy also contains the Hajjiyah dimension, namely literacy activities should be integrated in the education curriculum in Indonesia and guided by professional teachers. The dimension of Tahsiniyyah Literacy can be realized by the role of the government in providing infrastructure and complete learning and research facilities, as well as an adequate library and internet network. In realizing maqashid sharia, literacy activities must be guided by the fundamental values of the Qur'an, namely the value of justice (al-'Adalah), humanity (Insaniyah), moderation (Wasathiyah), freedom of responsibility (Hurriyah-Mas'uliyah), and equality (al-Musawah). School as educational institutions play an important role in efforts to instill awareness in students about the urgency of literacy in realizing maqashid sharia.Keywords: Literacy, Maqashidi interpretation, education.AbstraksiPenelitian ini dilakukan karena kegelisahan penulis tentang rendahnya literasi di kalangan siswa di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kurangnya motivasi siswa untuk melakukan literasi. Siswa tidak memahami apa manfaat dan pentingnya literasi bagi kehidupan mereka, sekaligus bahayanya jika meninggalkan literasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali urgensi literasi berdasarkan tafsir Maqashidi, suatu metode baru dalam menafsirkan al-Qur’an dengan menggali maqashid syariah dan maqashid Qur’an dari ayat yang dibahas secara tematik. Penelitian ini menghasilkan bahwa ada tujuh maqashid (tujuan dan hikmah) dari Literasi, yaitu 1) Hifdz al-Din, 2) Hifdz al-Nafs, 3) Hifdz al-Nashl, 4) Hifdz al-‘Aql, 5) Hifdz al-Mal, 6) Hifdz al-Bi’ah, 7) Hifdz al-Daulah. Literasi adalah kebutuhan primer (dharuriyah) yang harus dipenuhi karena sangat berpengaruh terhadap terwujudnya 7 aspek maqashid syari’ah. Selain itu, Literasi juga mengandung dimensi Hajjiyah, yaitu hendaknya kegiatan literasi terintegrasi dalam kurikulum pendidikan di Indonesia dan dibimbing oleh guru yang profesional. Dimensi Tahsiniyyah Literasi dapat diwujudkan dengan peran pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dan fasilitas pembelajaran dan penelitian yang lengkap, juga perpustakaan dan jaringan internet yang memadai. Dalam mewujudkan maqashid syariah, aktivitas literasi harus berpedoman kepada nilai-nilai fundamental al-Qur’an, yaitu nilai keadilan (al-‘Adalah), kemanusiaan (Insaniyah), moderasi (Wasathiyah), kebebasan bertanggung jawab (Hurriyah-Mas’uliyah), dan kesetaraan (al-Musawah). Sekolah sebagai lembaga pendidikan berperan penting dalam upaya mananamkan kesadaran kepada siswa tentang urgensi literasi dalam mewujudkan maqashid syariah.Kata kunci: Literasi, tafsir Maqashidi, pendidikan.