Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara

Psikoedukasi Pengenalan Beragam Emosi Kepada Siswa SDN 17 Tanjung Batu Ogan Ilir amany, Talitha; arisandy, Desy
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5335

Abstract

Grade 2 students at SDN 17 Tanjung Batin the classroom learning process, children often exhibit behaviours such as crying, getting angry and upset for no apparent reason. These children appear to have difficulty in expressing their emotions in an appropriate way, so their emotions often appear suddenly and are difficult to control. The methods used are observation, interviews, games, education. The results of the community service obtained that psychoeducation on the introduction of various emotions to grade 2 students showed a positive influence in helping children recognise, understand, and express their feelings both verbally and non-verbally
Penerapan Forward Chaining Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus (Memakai Baju) Pada Anak Usia 4 Tahun Di Denali Development Centre Anggriani, Ria; Arisandy, Desy
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2570

Abstract

Daycare merupakan salah satu sarana pengasuhan & penitipan anak usia mulai 1– 5 tahun selama di Denali Development Centre, anak-anak menjalani kegiatan harian namun yang dibuat dengan jadwal khusus dengan jam operasional pukul 07.30-16.30 WIB. Daycare hadir sebagai partner bagi orangtua dalam mengasuh dan membersamai anak bertumbuh serta berkembang, Daycare dipantau oleh tenaga profesional yaitu Psikolog Anak dan Dokter sehingga terencana dan dapat menstimulasi tumbuh kembang anak. Untuk mencapai pertumbuhan itu diperlukan stimulus bahkan rangsangan pendiikan secara membagikan petunjuk yang sesuai supaya tidak terlambat. Secara membagikan kebiasaan dengan berulang bahkan continue pada apa yang akan ditumbuhkan oleh karena itu anak ingin mendapatkan sebuah kesuksesan dalam pertumbuhan bahkan penguasaan pada kemampuan khusus. penguasaan pada keterampilan bina diri ini yakni satu diantara susunan yang tentunya penting bahkan wajib dimiliki pada anak (Beirne- Smith, et. al., dalam Wick-Nelson & Israel, 2015). Metode harus tepat agar anak bisa memiliki keterampilan terkait pakaianya sendiri. Weber (dalam Lee, et. al., 2014) menjelasakan dengan chaining yakni salah satu teknik yang sangat efektif untuk mengajarkan anak-anak. Metode forward chaining adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran atau pelatihan keterampilan, termasuk dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Metode ini nantinya mempermudah anak- anak yang mempunyai atau mengalami kesusahan dalam memahami sesuatu dengan umum. Berdasarkan hasil menjalankan program selama 4 hari dengan 8 sesi pertemuan, dapat dinilai bahwa A bisa melakukan 6-7 tahapan dari 9 tahapan yang disediakan. Setelah diajarkan cara  intervensi keterampilan A dalam mengenakan baju kaos terjadinya perubahan penambahan, meskipun belum seluruh tahapan dikuasai oleh A.
Proses Pelaksanaan Tes Psikologi Untuk Anggota Polri Yang Mengambil Senjata Api Di Polda Sumatera Selatan Arisandy, Desy; Juliana, Ulfa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3494

Abstract

Tes psikologi berfungsi untuk menjadi filter pertama dalam pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan, dalam magang ini penulis ditempatkan sesuai dengan jurusan penulis yaitu dibagian BIRO SDM tepatnya di bagian psikologi, selama ditempat magang penulis ditugaskan untuk membantu administrasi dan menjadi tester dalam pelaksanaan tes psikologi pengambilan senjata api, tes psikologi pengajuan pra-nikah, tes psikologi pengajuan cerai bagi anggota polri, melakukan skoring hasil tes psikologi. metode yang digunakan yaitu observasi dan wawancara kepada anggota polri. hasil yang didapatkan dari pengamatan dan pelakasanaan program kerja magang yang telah dilakukan mengenai proses pelaksanaan tes psikologi untuk anggota polri yang ingin mengambil senjata api di Polda Sumatera Selatan. didapatkan hasil bahwa dengan melakukan tes psikologi banyak manfaatnya diantarnya dapat menghindari penyalahgunaan senjata api, meningkatkan kestabilan psikologi anggota polri, meningkatkan disiplin dan tanggung jawab sebagai anggota polri, serta menginkatkan efektivitas penyalahgunaan senjata api dilingkungan polri.
Sosialisasi Bullying Oleh Anggota Bhabinkamtibmas Polrestabes Palembang di Sma Negeri 19 Arisandy, Desy; Permata Sari, Sindi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3528

Abstract

Bullying merupakan suatu tindakan intimidasi yang dilakukan pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah yang dapat ditujukan dalam berbagai bentuk.bullying mungkin merupakan bentuk agresifitas antar siswa yang memiliki dampak paling negatif bagi korbannya.hal ini disebabkan adanya ketidak seimbangan kekuasaan dimana pelaku berasal dari kalangan siswa atau siswi yang lebih merasa senior melalukan tindakan tertentu kepada korban,yaitu siswa atau siswi yang lebih junior dan mereka merasa tidak berdaya karena tidak dapat melakukan perlawanan. metode yang digunakan yaitu sosialisasi. hasil kegiatan pengabdian Masyarakat Dengan adanya sosialisasi ini membuat para remaja atau mahasiswa mengetahui bahwa tindakan bullying adalah hal yang negatif dan harus dihindari. Pemahaman moral adalah kesadaran individu tentang alasan dibalik suatu tindakan dan proses berpikir yang membawa seseorang pada keputusan bahwa sesuatu itu baik atau buruk. dengan adanya pemahaman moral yang tinggi akan mempertimbangkan terlebih dahulu tindakan mereka, sehingga mereka tidak akan menyakiti atau melakukan bullying terhadap temannya.