Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Brucellosis pada Manusia: A Systematic Review Setiawan, Nyoman Cahyadi Tri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 3 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i3.1371

Abstract

Kasus brucellosis pada manusia di Indonesia sangat jarang dilaporkan serta kurangnya publikasi brucellosis mengakibatkan sebagian besar masyarakat tidak mengetahui jika brucellosis dapat menular ke manusia (Susan). Brucelosis dapat menginfeksi manusia walaupun host utama (sapi, kambing, babi dan kucing) sudah dilakukan program vaksinasi, serta ketidak akuratan dalam diagnosis brucelosis pada manusia secara klinis dan tanda gejala infeksi yang tidak khas menyebabkan jarang adanya laporan kasus. Penelitian ini dilakukan menggunakan método systematic review dengan menggunakan 3 database (Google scholar, ProQuest, dan PubMed). Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah sebagai berikut: “brucellosis” atau “human brucellosis” dan ”risk factor” atau “faktor brucellosis”. Kriteria inklusi dalam pencarian artikel antara lain: artikel full text, membahas faktor yang mempengaruhi kejadian brucellosis pada manusia, menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris, desain cross sectional. Dari total 22.000 artikel yang tersaring didapatkan 26 artikel yang dianalisis dalam penelitian ini. Kesimpulan penelitin ini adalah bahwa brucellosis pada manusia dapat disebabkan oleh tiga faktor antara lain lingkungan, personal dan agent. Faktor lingkungan diantaranya adalah lingkungan tinggal, konsumsi hasil ternak mentah, pekerjaan. Faktor personal antara lain status gizi, jenis kelamin, usia, penggunaan APD dan higienitas, serta pengetahuan. Sedangkan dari faktor agent yaitu B. abortus, B. suis, B. melitensis, B. canis.
Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Gambaran Pemeriksaan Rose Bengal Test (RBT) Terhadap Kejadian Brucellosis pada Peternak Sapi Setiawan, Nyoman Cahyadi Tri; Imam, Muhammad Afrial
Journal of Mandalika Literature Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jml.v5i4.3836

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan kejadian brucellosis pada peternak sapi di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Brucellosis merupakan penyakit zoonosis yang umum ditemukan pada peternak yang melakukan kontak langsung dengan hewan ternak, khususnya sapi. Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 40 peternak sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium menggunakan Rose Bengal Test (RBT) dan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi keberadaan bakteri Brucella. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peternak tidak menggunakan APD, dengan hanya 10% yang mematuhi penggunaan APD. Meskipun terdapat beberapa peternak yang menunjukkan hasil RBT positif, uji PCR tidak mengonfirmasi adanya infeksi brucellosis aktif. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square mengindikasikan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan APD dengan hasil RBT pada peternak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku penggunaan APD masih rendah di kalangan peternak sapi dan menyarankan perlunya peningkatan kesadaran serta intervensi untuk pencegahan brucellosis di kalangan peternak di wilayah penelitian.
Hubungan Penggunaan Gadget Sebelum Tidur, Kebiasaan Olahraga, dan Tingkat Kecemasan Dengan Insomnia pada Siswa SMA “X” di Wilayah Mataram Wiguna, Kadek Putra; Handayani, Wendy; Setiawan, Nyoman Cahyadi Tri; Anjani, Ida Ayu Trina
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18872

Abstract

ABSTRACT Insomnia is a difficult condition in starting and maintaining sleep so that it cannot meet the needs of sleep, both quantity and quality. Insomnia have negative impact such as decreased concentration, performance, productivity, and general health conditions. One of the age groups that often experience insomnia is adolescents. Factors such as bedtime gadget use, exercise habits, and anxiety levels are known to contribute in the incidence of insomnia in adolescents. Excessive use of gadgets, infrequent exercise habits, and high levels of anxiety can increase the risk of insomnia. Objectives to analyze the relationship between the use of gadget before bedtime and insomnia, exercise habits and insomnia, and anxiety levels with insomnia in students at “X” Senior High School, Mataram Area. Quantitative research with a cross sectional approach. The sampling technique used cluster random sampling with a total sample were 98 respondents. Data collection was carried out using a questionnaire. The data was analyzed by the Spearman Rank correlation test with a p-value significance ≤ 0.05. Bivariate analysis indicated significant relationships between the use of gadgets before bedtime and insomnia (p-value=0.002), exercise habits with insomnia (p-value=0.001), and anxiety levels with insomnia (p-value=0.001) in students at “X” Senior High School, Mataram Area. Conclusion: There is a significant relationship between the use of gadget before bedtime, exercise habits, and anxiety levels with insomnia in students at “X” Senior High School, Mataram Area. Keywords: Insomnia, Gadget Use Before Bedtime, Exercise Habits, Anxiety Levels  ABSTRAK Insomnia adalah kondisi sulit dalam memulai dan mempertahankan tidur sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur, baik kuantitas maupun kualitas. Insomnia dapat memberikan dampak buruk pada penderitanya seperti penurunan konsentrasi, kinerja, produktivitas, dan kondisi kesehatan secara umum. Salah satu kelompok usia yang sering mengalami insomnia adalah remaja. Faktor-faktor seperti penggunaan gadget sebelum tidur, kebiasaan olahraga, dan tingkat kecemasan diketahui berperan dalam kejadian insomnia pada remaja. Penggunaan gadget yang berlebihan, kebiasaan olahraga yang jarang, dan tingkat kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya insomnia. Tujuan menganalisis hubungan penggunaan gadget sebelum tidur dengan insomnia, kebiasaan olahraga dengan insomnia, dan tingkat kecemasan dengan insomnia pada siswa SMA “X” di wilayah Mataram. Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 98 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji korelasi Rank Spearman dengan batas nilai signifikansi p-value ≤ 0,05. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara penggunaan gadget sebelum tidur dengan insomnia (p-value=0,002), kebiasaan olahraga dengan insomnia (p-value=0,001), dan tingkat kecemasan dengan insomnia (p-value=0,001) pada siswa SMA “X” di wilayah Mataram. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara penggunaan gadget sebelum tidur, kebiasaan olahraga, dan tingkat kecemasan dengan insomnia pada siswa SMA “X” di wilayah Mataram. Kata Kunci: Insomnia, Penggunaan Gadget Sebelum Tidur, Kebiasaan Olahraga, Tingkat Kecemasan
Hubungan Usia, Tingkat Pengetahuan, Kepatuhan Antenatal Care (ANC), dan Tingkat Stress Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Praya Ziad, Shabrina; Mahayani, Ida Ayu Made; Mulianti, Rizki; Setiawan, Nyoman Cahyadi Tri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.15167

Abstract

ABSTRACT Preeclampsia is a syndrome of hypertension and proteinuria in women who are normotensive before pregnancy, which affects around 2% to 8% of pregnancies worldwide and is one of the leading causes of maternal death in Indonesia. Cases of preeclampsia and eclampsia in Praya Regional Public Hospital, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province have increased drastically to 375 cases in 2023. This study aims to determine the relationship between age, level of knowledge, compliance with antenatal care (ANC), and stress levels with the incidence of preeclampsia at Praya Regional Public Hospital. The method used in this research is analytical observational with a case-control approach. The results of the chi-square statistical test show that there is a significant relationship between age and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.009, p < α 0.05), there is no significant relationship between the level of knowledge and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.464, p > α 0.05), there is no relationship between ANC compliance and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.194, (p > α 0.05), and there is no significant relationship between stress levels and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.731, p > α 0.05). So, there is a relationship between age and the incidence of preeclampsia at the Praya Regional Public Hospital, but there is no relationship between the level of knowledge, ANC compliance, and stress level with the incidence of preeclampsia at the Praya Regional Public Hospital.  Keywords: Preeclampsia, Age, Knowledge, Stress, Antenatal Care (ANC)  ABSTRAK Preeklampsia adalah sindrom hipertensi dan proteinuria pada perempuan yang normotensif sebelum kehamilan, yang memengaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia. Kasus preeklampsia dan eklampsia di RSUD Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara barat mengalami peningkatan secara drastis menjadi 375 kasus pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, tingkat pengetahuan, kepatuhan antenatal care (ANC), dan tingkat stress dengan kejadian preeklampsia di RSUD Praya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case-control. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,009, p < α 0,05), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,464, p > α 0,05), tidak terdapat hubungan antara kepatuhan ANC dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,194, (p > α 0,05), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stress dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,731, p > α 0,05). Jadi, terdapat hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia di RSUD Praya, tetapi tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, kapatuhan ANC, dan tingkat stress dengan kejadian preeklampsia di RSUD Praya. Kata Kunci: Preeklampsia, Usia, Pengetahuan, Stress, Antenatal Care (ANC)
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, STATUS GIZI DAN USIA TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI RSUD PRAYA Nickontara, Dwik Putra; Sahrun, Sahrun; Setiawan, Nyoman Cahyadi Tri
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25393

Abstract

Pneumonia adalah infeksi parenkim paru (alveoli) yang bersifat akut, secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan parenkim paru distal dari bronkiolus terminalis mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Untuk menganalisis Berat badan lahir, status gizi, dan usia terhadap kejadian pneumonia pada balita di RSUD Praya. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Praya pada bulan oktober 2023 sampai 30 November 2023. Sampel berjumlah 253 yang diambil dari data rekam medis. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji kolerasi Chi-Square dengan batas nilai signifikasi adalah (p-value < 0,05). Pada karakteristik sampel didominasi berjenis kelamin Laki-laki (51%) dan sampel jenis kelamin perempuan (49%). Sampel pneumonia (67%) dan sampel non-pneumonia (33%). Sampel Berat badan lahir rendah (53%) dan sampel berat badan lahir normal(47%). Sampel Status gizi kurang (55%) dan sampel status gizi baik (45%). Sampel Usia <12 bulan (60%)dan sampel usia 13-48 bulan (40%). Pada analisis bivariat didapatkan hasil berat badan lahir rendah (p=0,001; PR=2,342), Status gizi (p=0,001; PR=2,480), dan Usia (p=0,743 ; PR = 0,971). Terdapat hubungan yang signifikan antara Berat badan lahir rendah dan status gizi kurang terhadap kejadian pneumonia pada balita, sedangkan Usia balita tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian pneumonia pada balita.