Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN DI RSUD PROVINSI NTB TAHUN 2014-2017 Ade Yasinta Dewi; M. Nurman Hikmallah; Sukandriani Utami
JURNAL KEDOKTERAN Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.303 KB) | DOI: 10.36679/kedokteran.v3i2.74

Abstract

Hearing loss may be conductive hearing loss and sensorineural hearing loss. All cases of hearing loss, 90% are sensorineural hearing loss. The most risk of sensorineural hearing loss are the intensity of noise, age, and history of hypertension disease. Studies show that hypertension causes sensorineural hearing loss. this study is an analytical observational with cross sectional study plan. The sample was covering 96 respondents, consisting of 48 sensorineural hearing loss patients and 48 non-sensorineural hearing loss patients. The study was done using patient medical records at the Ear-Nose-Throat Policlinic of NTB province hospital from 2014 to 2017. Data analysis was performed by contingency coefficient corellation test. The analysis result was significant value p = 0,000 < p (0,05) which showed their significance or correlation of the conducted study. There is a significant correlation between hypertension and sensorineural hearing loss.
Edukasi Higiene Sanitasi Makanan Tradisional Sate Bulayak di Daerah Wisata Kota Mataram Sabariah Sabariah; Sukandriani Utami; Suci Nirmala; Rozikin Rozikin; I Gede Angga Atnyana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.964

Abstract

Sate bulayak merupakan makanan khas tradisional Lombok terbuat dari daging dilumuri bumbu khas dan disajikan bersama lontong yang dilapisi daun kelapa muda atau nira. Sate ini di jual di daerah wisata mataram dan sangat digemari oleh pengunjung. Higiene sanitasi pengolahan pada sate sangat penting dijaga supaya bebas dari bakteri pencemar seperti E.coli. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hygiene sanitasi pengolahan makananan terutama pedagang tradisional sate bulayak di daerah wisata seperti Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana. Metode yang digunakan yaitu survey lokasi, pemberian kuesioner untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan aplikasi higiene sanitasi pada pedagang dan pendampingan pedagang melalui media booklet dan x-banner serta pemberian lock and lock untuk di manafaatkan dalam menyimpan bumbu sate. Distribusi Pedagang sate bulayak di daerah wisata Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana di dominasi oleh perempuan (80%) dengan rentan usia paruh baya (40%) dan pra pensiun (30%). dari tingkat pendidikan kebanyakan SMP (50%), SMA (30%) dan tidak bersekolah (20%). Pengelolaan higiene sanitasi pada pedagang sate bulayak masih rendah dimana masih banyak yang belum menggunakan alat bantu untuk pengolahan makanan, memakai celemek, tutup kepala, dan rata-rata pedagang yang dijadikan sampel dalam pengabdian tidak memiliki sertifikat kesehatan. Dari hasil pendampingan melalui media, pedagang terlihat masih banyak yang belum faham terkait higiene sanitasi pengelolaan makanan sehingga perlu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan secara rutin terhadap pedagang tradisional di daerah wisata lombok.
KULIAH KERJA LAPANGAN KESEHATAN MASYARAKAT BERSIH LINGKUNGANKU SEHAT WARGAKU DI KELURAHAN SELAGALAS TAHUN 2017 Sukandriani Utami; Siti Ruqayyah
JURNAL KEDOKTERAN Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah) dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar menjadi media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup didalamnya (Notoatmodjo, 2003). Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial disamping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat. Faktor Lingkungan (fisik, biologi dan sosiokultural) mempunyai ikatan yang erat dengan faktor perilaku misalnya kebiasaan atau perilaku dalam menggunakan air bersih, membuang air besar serta membuang sampah di sembarang tempat termasuk pembuangan limbah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pencemaran air tersebut dan penduduk menjadi rawan terhadap penyakit menular bawaan air seperti penyakit kulit, diare dan lain-lain (Depkes RI, 2003). Maka dari itu, program Kuliah Kerja Lapangan Kesehatan Masyarakat (KKL-KESMAS) Tahun 2017 sebagai salah satu cara merubah pola pikir masyarakat yang masih rendah yaitu belum memperhitungkan dampak lingkungan kotor terhadap tingkat kesehatan mereka sendiri. Dengan demikian, masyarakat pada waktu yang akan datang diharapkan dapat meninggalkan kebiasaan yang kurang baik mengenai kesehatan lingkungan
The Relationship Level Of Knowledge Of Mothers About Giving Mp-Asi With The Incidence Of Diarrhea In Children Aged 6-24 Months At Puskesmas Karang Pule, Mataram City Izar Khairani; Sukandriani Utami; Baiq Novaria Rusmaningrum; Diani Sri Hidayati
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal eduHealth, Periode Januari-Maret, 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.309 KB)

Abstract

Diarrheal disease is still a global problem with a high degree of morbidity and mortality in various countries and mortality in children under the age of 5 in the world. Causes include infection, malabsorption, allergies, poisoning, and inappropriate complementary feeding. The provision of MP-ASI is influenced by the type of food and the form of food according to the age of the child. Mother's knowledge plays an important role in providing complementary complementary foods (MP-ASI) so that children's nutrition is fulfilled. Objectives: This study aims to analyze the relationship between mother's knowledge about giving MP-ASI to children aged 6-24 months with the incidence of diarrhea at the Karang Pule Health Center, Mataram City. Methods: Observational analytic quantitative research with a cross sectional study design. The sample in this research is 70 respondents. The data obtained were analyzed with the Chi-Square correlation test. Results: There were 40 mothers (57.1%) who did not have a good level of knowledge about giving MP-ASI to children aged 6-24 months. There were 43 cases of diarrhea in children aged 6-24 months (61.4%). There is a significant relationship between mother's knowledge about complementary feeding and the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months with a p-value <0.001. Conclusion: There is a relationship between mother's knowledge about giving MP-ASI and the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months at the Karang Pule Health Center, Mataram City. 1%) who did not have a good level of knowledge about giving MP-ASI to children aged 6-24 months. There were 43 cases of diarrhea in children aged 6-24 months (61.4%). There is a significant relationship between mother's knowledge about complementary feeding and the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months with a p-value <0.001. Conclusion: There is a relationship between mother's knowledge about giving MP-ASI and the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months at the Karang Pule Health Center, Mataram City. 1%) who did not have a good level of knowledge about giving MP-ASI to children aged 6-24 months. There were 43 cases of diarrhea in children aged 6-24 months (61.4%). There is a significant relationship between mother's knowledge about complementary feeding and the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months with a p-value <0.001. Conclusion: There is a relationship between mother's knowledge about giving MP-ASI and the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months at the Karang Pule Health Center, Mataram City.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN JENIS KELAMIN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME DI RSUD KOTA MATARAM Pande Kadek Deva Widya Iswara Oka; Sukandriani Utami; Nyoman Cahyadi Tri Setiawan; I Wayan Tunjung
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 10 (2023): Nusantara Hasana Journal, March 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i10.795

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a common disorder with symptoms involving the median nerve. The risk factors for the occurrence of CTS are grouped into individual and physical factors related to work. Individual factors consisted of a history of diabetes mellitus, hypothyroidism, obesity, rheumatoid arthritis, age and gender. In addition, there are work-related physical factors, namely work with repetitive hand movements, gripping or clamping work with force, abnormal postures on the wrist for a long time. Purpose to determine the relationship between BMI and gender with the degree of severity of CTS in Mataram City Hospital. Observational analytic quantitative research with a cross-sectional study design. The sampling technique used a random sampling technique of 34 samples. The research was conducted at the Mataram City Hospital, from November to December 2022. The data obtained was analyzed using the spermaman rank test. Results of the 34 study samples, there were 8 people (23.5%) with BMI < 24.9 kg/m2 and, 26 people (76.5%) with BMI ≥ 25 kg/m2. A total of 13 men (38.2%) and 21 women (61.8%) suffered from CTS. The value of p = 0.001 (p <0.05) with a correlation value of 0.528 for the relationship between BMI and the severity of CTS, and p = 0.001 (p <0.05) with a correlation value of 0.531 for the relationship between gender and the severity of CTS . There is a significant relationship between BMI and gender with the degree of severity of CTS in Mataram City Hospital.
Edukasi Higiene Sanitasi Makanan Tradisional Sate Bulayak di Daerah Wisata Kota Mataram Sabariah Sabariah; Sukandriani Utami; Suci Nirmala; Rozikin Rozikin; I Gede Angga Atnyana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.964

Abstract

Sate bulayak merupakan makanan khas tradisional Lombok terbuat dari daging dilumuri bumbu khas dan disajikan bersama lontong yang dilapisi daun kelapa muda atau nira. Sate ini di jual di daerah wisata mataram dan sangat digemari oleh pengunjung. Higiene sanitasi pengolahan pada sate sangat penting dijaga supaya bebas dari bakteri pencemar seperti E.coli. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hygiene sanitasi pengolahan makananan terutama pedagang tradisional sate bulayak di daerah wisata seperti Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana. Metode yang digunakan yaitu survey lokasi, pemberian kuesioner untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan aplikasi higiene sanitasi pada pedagang dan pendampingan pedagang melalui media booklet dan x-banner serta pemberian lock and lock untuk di manafaatkan dalam menyimpan bumbu sate. Distribusi Pedagang sate bulayak di daerah wisata Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana di dominasi oleh perempuan (80%) dengan rentan usia paruh baya (40%) dan pra pensiun (30%). dari tingkat pendidikan kebanyakan SMP (50%), SMA (30%) dan tidak bersekolah (20%). Pengelolaan higiene sanitasi pada pedagang sate bulayak masih rendah dimana masih banyak yang belum menggunakan alat bantu untuk pengolahan makanan, memakai celemek, tutup kepala, dan rata-rata pedagang yang dijadikan sampel dalam pengabdian tidak memiliki sertifikat kesehatan. Dari hasil pendampingan melalui media, pedagang terlihat masih banyak yang belum faham terkait higiene sanitasi pengelolaan makanan sehingga perlu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan secara rutin terhadap pedagang tradisional di daerah wisata lombok.
Prevalence and Characteristics of Breast Cancer Patients in Mataram City for the 2015-2020 Period Suanjaya, Made Agus; Sherliyanah, S; Utami, Sukandriani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.59 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.958

Abstract

Angka kejadian kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara. Terbatasnya data yang terstruktur dan meningkatnya kejadian kanker payudara di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran prevalensi dan karakteristik kanker payudara di Kota Mataram tahun 2015-2020.Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif menggunakan data rekam medis. Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita kanker payudara yang berdomisili di Kota Mataram pada tahun 2015-2020 sebanyak 420 orang. Pada penelitian ini didapatkan karakteristik penderita kanker payudara terbanyak berjenis kelamin perempuan 99.52%, berasal dari kecamatan Mataram 29.76%, dengan status perkawinan menikah 99.05%, sebagai ibu rumah tangga 90.02%, suku Sasak 82.62% dan beragama Islam 89.53%. Dengan usia insiden tertinggi pada usia 41-50 tahun 36.43%, mengenai payudara sebelah kiri 54.52% dengan stadium III (LABC) 47.15% dan gambaran histopatologi invasive ductal carcinoma  63.81% yang pada penegakan diagnosisnya dengan operasi biopsi. Penderita kanker payudara pada penelitian ini sebagian besar mendapat terapi operasi 99,28 %, dengan penyebaran terbanyak pada kelenjar getah bening axilla 78% dan metastasis jauhnya ke paru-paru 31%. Angka kematian pada penelitian ini sebanyak 5.48%. Penderita kanker payudara di Kota Mataram mempunyai rentang usia yang lebih muda dibandingkan dengan penderita kanker payudara di negara Barat. Angka kematian penderita kanker payudara di Kota Mataram cukup tinggi, disebabkan oleh keterlambatan penderita datang berobat dan lemahnya deteksi dini, dimana dari hasil penelitian didapatkan penderita kanker payudara terbanyak terdata pada stadium lanjut.
Hubungan Paritas dan Kunjungan ANC dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Kota Mataram Fitri Dwiyanti; Dany Karmila; Ida Ayu Made Mahayani; Sukandriani Utami
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.11020

Abstract

ABSTRACT The Maternal Mortality Rate (MMR) indicates the success of maternal health efforts. Based on the 2019 Indonesia Health Profile, the MMR in Indonesia is 305 per 100,000 live births, while the MMR in West Nusa Tenggara (NTB) is 119 per 100,000 live births. The triad of direct causes of the highest maternal mortality in Indonesia is bleeding (30.3%), preeclampsia or eclampsia (27.1%), and infection (7.3%). Postpartum hemorrhage is blood loss from the body of 500 ml after vaginal delivery or 1000 ml after cesarean section delivery. Risk factors for postpartum hemorrhage are parity and disobedience of pregnant women in checking their pregnancies. This study aims to determine the relationship between parity and antenatal care (ANC) visits with the incidence of postpartum hemorrhage at Mataram City Regional Public Hospital in 2021. This research is analytical observational research with a case control research design. The sampling technique uses total sampling. The research was conducted at the Mataram City General Public Hospital. The research samples were 54 samples with 27 case samples and 27 control samples that fit the inclusion and exclusion criteria. The data obtained were analyzed using the Chi-Square and Fisher's Exact tests. The results showed 23 samples with high-risk parity and 31 samples with low-risk parity. 6 samples of non-routine antenatal care (ANC) visits and 48 samples of routine antenatal care (ANC) visits. There is no significant relationship between parity and the incidence of postpartum hemorrhage with a P-value = 0.409. There is no significant relationship between antenatal care visits (ANC) and the incidence of postpartum hemorrhage with a P-value = 0.666. Conclusion: Statistically there is no significant relationship between parity and antenatal care (ANC) visits with the incidence of postpartum hemorrhage at Mataram City General Public Hospital in 2021. Keywords: Postpartum Hemorrhage, Parity, Antenatal Care (ANC) Visits  ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 119 per 100.000 kelahiran hidup. Trias penyebab langsung kematian ibu tertinggi di Indonesia adalah perdarahan (30,3%), preeklamsia atau eklamsia (27,1%), dan infeksi (7,3%). Perdarahan postpartum adalah kehilangan darah dari tubuh sebesar 500 ml setelah persalinan pervaginam atau 1000 ml setelah persalinan seksio sesarea. Faktor risiko perdarahan postpartum adalah paritas dan tidak patuhnya ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan kunjungan antenatal care (ANC) dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Kota Mataram Tahun 2021. Penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case-control. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Mataram. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 54 sampel dengan masing-masing 27 sampel kasus dan 27 sampel kontrol yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan Uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23 sampel dengan paritas risiko tinggi dan 31 sampel dengan paritas risiko rendah. Kunjungan antenatal care (ANC) tidak rutin sebanyak 6 sampel dan kunjungan antenatal care (ANC) rutin sebanyak 48 sampel. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan paritas dengan kejadian perdarahan postpartum dengan p-value = 0,409. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kunjungan antenatal care (ANC) dengan kejadian perdarahan postpartum dengan p-value = 0,666.   Secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dan kunjungan antenatal care (ANC) dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Kota Mataram Tahun 2021.       Kata Kunci: Perdarahan Postpartum, Paritas, Kunjungan Antenatal Care (ANC) 
Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Desa Gelangsar Kecamatan Gunung Sari Aena Mardiah; Dany Karmila; Sukandriani Utami; Ayu Anulus
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v8i3.509

Abstract

Stunting merupakan masalah global, termasuk Indonesia dan menduduki posisi kelima terbanyak dalam jumlah stunting di dunia. Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2019 sebesar 27,67 %. Kabupaten/ Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan prevalensi stunting tertinggi yaitu di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 45,25 %. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi yaitu penyebab langsung, tidak langsung dan penyebab mendasar. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita di Desa Gelangsar Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode rancangan Cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Gelangsar Kecamatan Gunung Sari karena merupakan salah satu desa dengan prevalensi stunting yang tinggi di Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret 2021. Subjek penelitian ini adalah anak usia 0 – 60 bulan sebanyak 136 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah: kuesioner dan lembar observasional. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji statistik chi square. Hasil bivariat menunjukkan berat badan bayi lahir rendah (p-value=0,007;RP=2,61;CI=1,60-4,28). Faktor demografi (pendidikan ayah (p-value=0,59;RP=1,19;CI=0,62-2,31), pendidikan ibu (p-value=0,28;RP=1,42;CI=0,73-2,77), dan pekerjaan ibu (p-value=0,57;RP=1,61;CI=0,27-9,48)),  faktor praktek perawatan ibu dan anak (pemberian asi eksklusif (p-value=0,17;RP=0,33;CI=0,52-2,15), pemberian MP-ASI (p-value=0,06;RP=1,51;CI=1,32-1,71)), faktor ketersediaan jamban (p- value=0,59;RP=0,77;CI=0,28-2,13), imunisasi (p-value=0,44;RP=0,74;CI=0,40-1,37) dan riwayat penyakit infeksi diare (p-value=0,43;RP=1,23;CI=0,73-2,08) dan ISPA (p-value=0,09;RP=3,73;CI=0,57-24,62) tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Berat badan bayi lahir rendah berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Gelangsar Kecamatan Gunung Sari
Hubungan Kualitas Tidur, Tingkat Stres dan Pola Makan dengan Gula Darah Sewaktu (GDS) pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al–Azhar Angkatan 2022 Dan 2023 Dimas Arya Sentana; Sukandriani Utami; Shinta Wulandari; Ali Sukamajaya
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i6.14506

Abstract

ABSTRACT Hyperglycemia is a medical condition characterized by an increase in blood sugar levels that exceed normal limits, which is characteristic of several diseases, especially Diabetes Mellitus. According to West Nusa Tenggara Riskesdas data, the prevalence of DM based on doctor's diagnosis in the population aged ≥15 years was 14,825 people. To analyze the relationship between sleep quality, stress level, and diet with blood sugar level in students of Faculty of Medicine, Al-Azhar Is lamic University, batch 2022 and 2023. Observational analytic quantitative research with cross sectional study design. The research was conducted at Islamic University-Al Azhar on Thursday, January 25, 2024. The sampling technique used probability sampling, namely stratified random sampling with a sample size of 75 respondents. Data were analyzed using the Chi-Square correlation test with a significance value limit (p-value) <0.05. The results showed that the majority were 20 years old (44%), female gender (61.3%), and batch 2023 (52.0%), had normal blood sugar (88.0%), had good sleep quality (88.0%), normal-moderate stress levels (86.7%), and adequate diet (85.3%). Bivariate analysis showed that there was a relationship between sleep quality and Instantaneous Blood Sugar (p=0.000), stress level with Instantaneous Blood Sugar (p=0.000), and diet with Instantaneous Blood Sugar (p=0.000) in students of the Faculty of Medicine, Al-Azhar Islamic University class of 2022 and 2023. Conclusion: Sleep quality, stress level, and diet are associated with Instantaneous Blood Sugar in students of the Faculty of Medicine, Al-Azhar Islamic University class of 2022 and 2023. Keywords: Sleep Quality, Stress Level, Eating Patterns, and Instantaneous Blood Sugar  ABSTRAK Hiperglikemia merupakan kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah yang melebihi batas normal sehingga menjadi karakteristik dari beberapa penyakit terutama penyakit DM. Menurut data Riskesdas Nusa Tenggara Barat prevalensi DM berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia ≥15 tahun sebanyak 14.825 jiwa. Menganalisis hubungan antara kualitas tidur, tingkat stres dan pola makan dengan Gula Darah Sewaktu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar angkatan 2022 dan 2023. Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Universitas Islam-Al Azhar pada hari Kamis, 25 Januari 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling yaitu dengan stratified random sampling dengan besar sampel 75 responden. Data dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square dengan batas nilai signifikansi (p-value) < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas berusia 20 tahun (44%), jenis kelamin perempuan (61,3%), dan angkatan 2023 (52,0%), mengalami  gula darah sewaktu normal (88,0%), memilki kualitas tidur baik (88,0%), tingkat stres normal-sedang (86,7%), dan pola makan yang cukup (85,3%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan kualitas tidur dengan gula darah sewaktu (p=0,000), tingkat stres dengan gula darah sewaktu (p=0,000), dan pola makan dengan gula darah sewaktu (p=0,000) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar angkatan 2022 dan 2023. Kualitas tidur, tingkat stres, dan pola makan berhubungan dengan Gula Darah Sewaktu (GDS) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar angkatan 2022 dan 2023. Kata Kunci: Kualitas Tidur, Tingkat Stres, Pola Makan, dan Gula Darah Sewaktu (GDS)