Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERANCANGAN DAN UJI PRESTASI TEKNOLOGI MESIN PENGAYAK UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI WAKTU DALAM PROSES PENYARINGAN DAMAR Siregar, Rolan; Asbanu, Husen
ROTASI Vol 22, No 2 (2020): VOLUME 22, NOMOR 2, APRIL 2020
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.22.2.95-103

Abstract

Pengolahan damar di kalangan masyarakat masih menggunakan teknologi tradisional seperti proses pengayakan dengan menggunakan ayakan manual. Pengayakan secara manual ketika proses penyaringan menimbulkan udara kotor akibat abu terbang damar sehingga dapat menggangu kesehatan pernafasan para pengayak. Selain itu waktu pengayakan akan lebih lama dibandingkan dengan mesin pengayak semi otomatis. Berdasarkan masalah tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengolahan damar yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah merancang mesin pengayak yang dapat memproteksi abu terbang (debu) damar, dan meningkatkan efisiensi waktu proses penyaringan. Metode yang dilakukan adalah eksperimen penyaringan damar menggunakan ayakan yang telah dibuat. Tahap pertama adalah menimbang bahan yang akan diayak dan dilakukan proses penyaringan dengan cara memasukkan damar ke dalam silinder ayakan yang berputar. Output dari mesin pengayak damar adalah ukuran halus dengan ukuran mesh 2 mm. Proses pengayakan dilakukan dengan beberapa tahap menggunakan variasi kecepatan putaran mesin mulai dari 50 rpm, 80 rpm, 100 rpm, 120 rpm, menggunakan ayakan manual dan ayakan mesin. Dari berbagai variasi rpm yang telah diuji maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan putar 120 rpm adalah  kecepatan putar ayakan yang lebih sesuai dengan tingkat efiisiensi waktu  sebesar 28%. Selanjutnya kapasitas mesin pengayak yang dirancang adalah 2 ton per jam.
Kajain Dasar Mekanisme Pemisah Biji Buah Asam (Tamarindus indica Leguminosae sp ) Dalam Rangka Perancangan Prototipe Mesin Pengolah Asam Tanpa Biji Husen Asbanu; Sam Herodian; . Sutrisno
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 2 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.163 KB) | DOI: 10.19028/jtep.026.2.%p

Abstract

ABSTRAK Pemisahan biji dan daging buah asam merupakan tantangan dalam pemecahan masalah saat ini yaitu teknologi mekanisasi atau mesin pertanian. Penelitian ini bertujuan membuat suatu kajian dasar mekanisme pemisahan biji buah asam (Tamarindus indica sp) dalam rangka perancangan mesin pengolah asam tanpa biji. Model awal dari alat mesin pemisah biji asam dengan mempelajari konsep perancangan terhadap kinerja unit penyayat dan pemisah biji asam. Perancangan awal bagian pemisahan biji dan daging buah terdiri dari unit penyayatan untuk menyayat buah  asam sebelum buah asam ke unit pengupas yang terdiri dari dua buah silinder pengupas. Unit pengupas dipasang sejajar  sehingga mampu melewatkan daging yang terpisah dan tetap menahan biji asam yang akan dipisahkan dengan unit pemisah biji. Model prototipe awal dari alsin pemisah biji asam telah berhasil dibuat, pada uji model dilakukan pengukuran kecepatan putar dari poros pengupas pada rpm 1065 yang efektif pada tingkat beban yang diuji yaitu pada 100 gram, 200 gram, dan 300 gram. Pengukuran torsi pengupasan  menunjukan nilai torsi terjadi peningkatan yang cukup signifikan  dengan naiknya tingkat beban untuk semua perlakuan, nilai torsi terbesar terjadi pada kecepatan putar 890 rpm dengan nilai torsi sebesar 1,45 Nm pada tingkat beban yang diberikan sebesar 300 gram. Sedangkan pada kecepatan putar 1220 rpm nilai torsi yang terjadi adalah 1,17 Nm dengan tingkat beban yang di berikan sebesar 300 gram. Kata Kunci : Kajian dasar, kinerja, buah asam, pemisah biji  ABSTRACT The process of fruit and seed separation on Tamarind is a challenge for agricultural mechanization technology that must be solved. The purpose of this study is to develop a basic study of the Tamarind fruit separation mechanism (Tamarindus indica sp) as a part of design process on Tamarind seedless processing machine. Initial design of Tamarind seeds separation machine was made by studying the work of  slashing unit and seed separation unit. Tamarind seedless processing machine consist of slicer and peeler. The slicer function is to slice the fruit before it sent into peeler unit which contains two cylindrical peeler. The peeler unit installed parallel so it let through the fruit pulp but still hold the Tamarind seeds that had been separated by the separator unit. Tamarind seeds separation prototype model has been succesfully made. Model testing was done by measuring the rotary speed of spindle peelers on 1065 rpm which considered work effectively for the test load of 100 grams, 200 grams and 300 grams. Further, shaft torque measurements in the process of peeling showed a significant increase in value and it is proportional to the increase in load level for all treatments. Greatest torque happened at 890 rpm rotation speed with a value of 1.45 Nm at 300 gram load. While the rotary speed of 1220 rpm produce 1.17 Nm torque at 300 grams load. Keywords : Basic study, performance, tamarind, seed separator
Fuel Consumption in an Organic Fertilizer Processing Machine Asbanu, Husen; Chan, Yefri; Esye, Yendi; Faturachman, Danny; Rahardja, Istianto Budhi
Jurnal Teknologi Vol 16, No 2 (2024): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.16.2.233-240

Abstract

The demand for organic fertilizer is crucial for small-scale farming businesses, particularly when compared to chemical fertilizers, which are expensive and negatively affect long-term soil fertility. This study aims to determine the specific fuel consumption requirements for gasoline engines used in organic fertilizer processing machines based on the workload applied to the engine. The research compares the actual specific fuel consumption and fuel consumption times for three types of gasoline, RON 90, RON 92, and RON 98, under an engine operating load of 3 kg. The results show that for a 3 kg load, the specific fuel consumption is 10 milliliters for RON 90, 35 milliliters for RON 90, and 25 milliliters for RON 92. The time savings for operating under a 3 kg load are 2.91 minutes with RON 90, 1.99 minutes with RON 92, and the lowest time savings of 0.92 minutes with RON 98.
Studi Aplikasi Heat Transfer Menggunakan Sistem Penukar Panas Tipe Shell & Tube di Industri Manufaktur: Study of Heat Transfer Applications Using Shell & Tube Type Heat Exchanger Systems in the Manufacturing Industry Erwin; Husen Asbanu; Yefri Chan; Didik Sugiyanto; Herry Susanto
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v12i1.69071

Abstract

Dalam industri manufaktur modern, proses perpindahan panas menjadi salah satu aspek penting dalam operasi mesin. Heat exchanger merupakan salah satu perangkat yang diaplikasikan untuk memindahkan energi panas antara dua atau lebih substansi, antara permukaan padat dengan substansi, atau antara partikel padat dengan substansi, ketika terdapat perbedaan temperatur dan terjadi kontak panas. Prosedur yang diaplikasikan dalam penelitian ini ialah melalui pengkajian literatur dari sebagian sumber yang terdiri dari karya tulis, publikasi ilmiah, dan literatur yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir dan tersedia di internet. Literatur dipilah-pilah sesuai dengan pokok bahasan yang ingin diteliti. Data untuk pengkajian ini, dikumpulkan melalui kajian terhadap jurnal yang membahas penerapan efektivitas desain heat exchanger tipe shell dan tube dalam industri. Riset ini bertujuan untuk menyusun desain penukar panas agar dapat mencapai efektivitas. Standar yang digunakan dalam perancangan heat exchanger tipe shell dan tube yakni TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers Association) dan American Petroleum Institute (API). Berdasarkan masalah yang diungkapkan, penulis menganggap penggunaan heat exchanger tipe shell dan tube sangat efektif sebagai piranti pertukaran termal. Heat exchanger juga dapat digunakan dengan berbagai jenis fluida, terutama nanofluida. Namun, penggunaan heat exchanger tipe ini memerlukan perhatian khusus, seperti memastikan bahwa kontaminan telah dikendalikan agar penggunaannya optimal, serta menjaga tingkat transfer panas agar tetap stabil. Kata kunci: Perpindahan panas, Shell and Tube Heat Exchanger, Fluida, Kajian The heat transfer process plays a crucial role in machine operations in the modern manufacturing industry. The heat exchanger, which allows the passage of heat energy between several fluids, a solid surface and a fluid, or solid particles and a fluid, is an essential piece of equipment in this context. This exchange takes place at various temperatures and involves heat collision. The methodology employed in this study consists of conducting a comprehensive literature review of relevant articles, journals, and books published online within the past five years. The literature is carefully selected and organized based on the chosen research theme. The data collection for this study is derived from an in-depth analysis of a journal article focused on the practical application and design effectiveness of shell and tube heat exchangers within the industrial sector. This research aims to develop an optimized heat exchanger design to achieve optimal performance. The design standards for shell and tube heat exchangers are TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers Association) and the American Petroleum Institute (API). Given the challenges above, the author emphasizes that shell and tube heat exchangers are highly effective heat transfer devices within the industry. Furthermore, these heat exchangers can be employed with various fluids, particularly nanofluids. However, it is crucial to exercise caution when using this type of heat exchanger, ensuring that contaminants are adequately managed to maximize their efficiency while maintaining a stable heat transfer rate. Keywords: Heat transfer, Shell and Tube Heat Exchanger, Fluid, Study
Engineering Drawing Training for High School/Vocational School Teachers in Jakarta Using AUTOCAD MECHANICAL Susanto, Herry; Asbanu, Husen; Chan, Yefri; Esye, Yendi; Darsono
JEPTIRA Vol 2 No 2 (2024): JOURNAL OF COMMUNITY ENGAGEMENT JEPTIRA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70491/jep.v2i2.70

Abstract

The primary objective of this community service initiative is to provide training to high school and vocational school instructors in Jakarta on the use of AutoCAD Mechanical for engineering drawing. AutoCAD Mechanical offers sophisticated automation features and tools to enhance the accuracy and productivity of technical drawings. The training was conducted online, which enabled a wide range of participants to participate. The methodology comprised a pre-test to evaluate initial knowledge, interactive sessions to convey material, and a post-test to evaluate learning outcomes. The training was attended by a total of 33 participants. The findings suggest that the majority of participants developed a more comprehensive comprehension of the ethical implications and precision of AI-based tools. The discussion emphasizes the efficacy of online training in improving the understanding of AutoCAD Mechanical among instructors. For future enhancements and future reference, documentation was maintained, which encompassed participant engagement and training activities. This activity enhances the proficiency of educators in the utilization of digital tools for the purpose of mechanical engineering education.
Aplikasi Material Perubahan Fasa Untuk Alat Penukar Kalor Terhadap Penyimpanan Energi Termal Erwin, Erwin -; Chan, Yefri; Susanto, Herry; Asbanu, Husen
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i1.259

Abstract

Phase Change Material (PCM) semakin populer digunakan sebagai sistem Thermal Energy Storage (TES) karena memiliki kapasitas penyimpanan energi laten yang besar dan perilaku isotermal yang baik. PCM dapat menyerap dan melepaskan energi panas laten dalam jumlah besar dan dapat diisi ulang tanpa memerlukan konsumsi energi tambahan. PCM menjadi alternatif yang menarik untuk aplikasi penyimpanan energi karena kemampuannya menjaga suhu yang stabil saat menyerap atau melepaskan energi panas laten. Kajian literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang penggunaan material tertentu untuk meningkatkan kinerja penyimpanan energi termal, seperti material karbon dan busa tembaga. Dalam kajian literatur ini, disimpulkan bahwa komposit PCM dengan matriks grafit berpori dan jaringan serat karbon dapat meningkatkan konduktivitas termal dan menjaga stabilitas suhu dalam waktu yang cukup lama. Penggunaan CNT ultra-panjang dapat meningkatkan efisiensi sistem penyimpanan energi termal. Penambahan busa tembaga pada PCM dapat meningkatkan kinerja penyimpanan energi termal dengan cara meningkatkan konduktivitas termal dan mempercepat laju perpindahan panas, sehingga meningkatkan efisiensi penyimpanan energi termal. Komposit PCM dengan tambahan busa tembaga mampu menyerap panas secara efisien dengan entalpi yang tinggi dan memiliki stabilitas termal yang memadai pada rentang suhu yang relevan operasi, sehingga memiliki potensi untuk digunakan dalam aplikasi penyimpanan energi termal yang berkelanjutan.
Kajian Aplikasi Heat Exchanger Tipe Plate-Frame: Efisiensi dalam Pertukaran Panas -, Erwin; Chan, Yefri; Susanto, Herry; Asbanu, Husen; Dariyus, Asyari
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i2.447

Abstract

Heat exchanger tipe plate-frame adalah satu di antara berbagai jenis heat exchanger yang digunakan dalam proses pertukaran panas dalam industri. Kajian ini berfokus pada penerapan heat exchanger tipe plate-frame dan efisiensinya dalam proses pertukaran panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan plate frame heat exchanger dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi proses pertukaran panas. Desain plate frame heat exchanger memungkinkan aliran fluida yang efisien dan efektif, menghasilkan pertukaran panas yang optimal. Selain desainnya yang efisien, plate frame heat exchanger juga memiliki luas permukaan yang besar yang memungkinkan perpindahan panas yang optimal antara dua fluida yang berbeda. Plate frame heat exchanger dapat digunakan di berbagai industri. Dalam kajian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan plate frame heat exchanger memberikan manfaat yang signifikan bagi industri. Plate frame heat exchanger dapat mengurangi biaya operasional, memperpanjang umur peralatan, dan meningkatkan efisiensi dalam proses pertukaran panas. Dengan demikian, plate frame heat exchanger dapat dijadikan sebagai alternatif untuk industri yang ingin memenuhi kebutuhan pertukaran panas mereka secara efektif dan efisien.
PERANCANGAN AWAL MESIN BLEEDING UNTUK OPTIMASI PROSES PERAWATAN SISTEM REM HIDROLIK PADA KENDARAAN MINIBUS Siregar, Rolan; Sugiyanto, Didik; Chan, Yefri; Susanto, Herry; Asbanu, Husen; Esye, Yendi; Kurnianto, Ario
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i2.451

Abstract

Sistem pengereman merupakan salah satu safety aktif pada kendaraan. Jika ada kegagalan dalam sistem pengereman akan sangat berbahaya bagi pengemudi dan orang disekitarnya. Kegagalan sistem pengereman terjadi dikarenakan adanya udara dan uap air. Yang berada di saluran minyak rem, yang mengakibatkan tekanan minyak rem yang dihasilkan dari master rem berkurang. Maka dilakukannya perawatan dan perbaikan sistem rem secara berkala. Salah satu cara perawatan sistem rem adalah dengan melakukan bleeding atau membuang udara dari saluran rem dari lubang napel caliper rem. Metode bleeding rem salah satunya dengan manual bleeding rem dan ada juga yang digunakan oleh bengkel resmi menggunakan alat yang cukup besar dimensinya, tetapi kurang efisien dalam proses perawatan sistem rem hidrolik. Maka dari itu dirancanglah mesin bleeding rem yang dapat meningkatkan efisiensi dalam proses bleeding rem hidrolik. Mesin yang dirancang adalah mesin bleeding pneumatic yang menggunakan komponen tambahan pneumatic dan besi hollow sebagai rangkanya. Mesin bleeding yang dibuat menggunakan tekanan pressure sebesar 34 Psi sampai dengan 38 Psi. Dan menggunakan tekanan vacuum -3 Psi sampai dengan -5 Psi. Dengan waktu yang dibutuhkan dalam proses bleeding rem hidrolik lebih singkat. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengembangan mesin bleeding rem hidrolik selanjutnya.
ANALISA UJI KINERJA WATER TANK CLEANING MACHINE BERKAPASITAS 500 LITER: ANALISA UJI KINERJA WATER TANK CLEANING MACHINE BERKAPASITAS 500 LITER Wiradinata, Trisna Ardi; Asbanu, Husen; Esye, Yendi; Chan, Yefri
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v14i1.497

Abstract

Kebutuhan air bersih sangat di perlukan untuk minum namun apakah air yang kita minum bersih, masalah ini menjadi tugas kita untuk memahami air yang kita minum ketika dipompa dari tanah dan disimpan dalam tangki air apakah kebersihan tangki penyimpan aman dari virus dan bakteri, sehingga dalam penelitian ini menguji kinerja mesin pembersih tangki air berkapasitas 500 liter agar terhindar dari pencemaran. Pengujian kinerja pada mesin permbersih ini menggunakan motor penggerak ¼ Hp dengan kebutuhan daya poros penggerak 623,7 watt dengan putaran poros 1000 Rpm, sementara gaya gesek atau torsi yang di butuhkan pada poros pembersih 4.2 Nm pada putaran poros 1000 Rpm, sedangkan kecepatan waktu yang dibutuhkan untuk proses pembersih tangki yaitu 20 menit pada putaran poros 1000 Rpm.
STUDI SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADUAN NIKEL, TEMBAGA SENG SENG PADA APLIKASI MATERIAL INDUSTRI Erwin, Erwin; Chan, Yefri; Ardi Wiradinata, Trisna; Asbanu, Husen; Daryus, Asyari; Ahmad Fahrezi, Amar
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v14i2.507

Abstract

Kebutuhan logam dalam industri global yang masif semakin tinggi sehingga dibutuhkanlah variasi paduan logam salah satunya paduan alpacca (paduan nikel, tembaga,seng). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak penggunaan paduan alpacca (nikel, tembaga, seng) dalam industri global. Metodologi penelitian akan menjadi tinjauan literatur dan analisis data dan informasi tentang aplikasi terbaru dari paduan alpaka di industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan paduan alpaka dalam industri global memiliki kelebihan dan tantangan yang harus diperhatikan. Keuntungan menggunakan paduan alpaka adalah kemampuannya untuk menahan tekanan, kelelahan dan suhu tinggi, serta ketahanan terhadap korosi. Namun, penggunaan paduan logam alpaka juga menghadirkan tantangan seperti : tingkat kesulitan produksi serta dampak lingkungan dan kesehatan yang harus diperhitungkan. Solusi dari tantangan ini adalah pengembangan teknik produksi yang lebih baik serta penggunaan metode produksi yang lebih ramah lingkungan. Singkatnya, hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dampak penggunaan paduan alpaka di industri di seluruh dunia dan dapat menjadi referensi bagi para pelaku industri ketika mereka mempertimbangkan penggunaannya.