Nengah Bawa Atmadja
Faculty of Economy and Business, Ganesha University of Education, Bali

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PROGRAM KELUARGA BALI LESTARI DI DESA BALUK, NEGARA, JEMBRANA, BALI (Studi Tentang Latar Belakang, Strategi Pelembagaannya, dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sosiologi di SMA) Widiastuti, Ni Putu Ayu; Atmadja, Nengah Bawa; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i1.26660

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Program Keluarga Bali Lestari di Desa Baluk,Negara, Jembrana, Bali dengan menggunakan metode dekskriptif kualitatif dan teknikpurposive sampling yang selanjutnya dikembangkan lagi dengan teknik “snow ball”.Ada tiga permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu latar belakangmunculnya gagasan Keluarga Bali Lestari, Strategi Pelembagaannya, danPotensinya sebagai Sumber Belajar Sosiologi di SMA. Hasil penelitian menunjukkan(1) Keluarga Bali Lestari merupakan konsep keluarga bahagia versi Hindu yangberpedoman ada kitab suci Weda. Kemunculan gagasan Keluarga Bali Lestaridisebabkan oleh beberapa faktor yaitu pemertahanan identitas etnis Bali, memuatalasan keagamaan, ekonomi, ideologi patriarki, dan krisis demografi. (2) Dalamperkembangannya perlu wadah guna menaungi fenomena yang terjadi, maka dari ituditetapkan dalam sebuah Peraturan Desa Nomor 08 Tahun 2015 tentang PatungKeluarga Bali Lestari. Dalam hal transfer pengetahuan kemasyarakat dilakukandengan berbagai sosialisasi. (3) Keluarga Bali Lestari dijadikan sebagai sumberbejalar sosiologi pada materi kearifan lokal di kelas XII. Manfaat dari adanya gagasanKeluarga Bali Lestari jika dijadikan sebagai sumber belajar sosiologi adalahmemungkinkan peserta didik untuk belajar secara konkrit terkait materi kearifan lokal.Kata kunci: Keluarga Bali Lestari, Peraturan Desa, dan Sumber Belajar
KEHARMONISAN SOSIAL PADA MASYARAKAT MULTIETNIS DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI (DI DESA CELUKANBAWANG, BULELENG, BALI) Ariska, Firawati; Atmadja, Nengah Bawa; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i1.28050

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)Faktor-fakor pendukung terciptanya masyarakat harmonis di Desa Celukanbawang; (2) Strategi yang digunakan oleh masyarakat Desa Celukanbawang untuk menjadikan masyarakat yang harmonis; (3) Cara pemanfaatan keharmonisan sosial di Desa Celukanbawang yang memiliki potensi sebagai sumber belajar di SMA/MA. Konsep yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut yakni Integrasi sosial, sosialisasi, dan teori AGIL Talcott Parsons. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan langkah: penentuan informan yang terdiri dari masyarakat Desa Celukanbawang yang bercorak multietnis serta tokoh agama Hindu, Islam yang merupakan warga Desa Celukanbawang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen.Analisa data dilakukan dengan langkah pengorganisasian data, reduksi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Terciptanya masyarakat multietnis yang hidup harmonis di Desa Celukanbawang 2) Pembentukan keharmonisan masyarakat multietnis yang harmonis dengan dibentuk melalui pendidikan didalam keluarga, sekolah serta masyarakat. 3) Aspek-aspek sosiologi yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sosiologi pada masyarakat celukanbawang dalam kehidupan masyarakat multietnis antara lain: integrasi sosial, sosialisasi, toleransi dan aktivitas sosial. Aspek ini dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran Sosisologi SMA pada topik Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial.Kata Kunci : Harmonisasi, Masyarakat Multietnis dan Sumber Belajar.
UPAYA PENCEGAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 GEROKGAK, KECAMATAN GEROKGAK, BULELENG, BALI Ranti, Kadek; Atmadja, Nengah Bawa; Sendratari, Luh Putu
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i1.26662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang terjadi anak putus sekolah diSekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gerokgak, (2) Implikasi yang ditimbulkan dari adanya anak putussekolah, (3) Upaya yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gerokgak dalammelakukan pencegahan anak putus sekolah. Anak putus sekolah sendiri diartikan sebagai berhentinyaseorang anak dalam suatu jenjang pendidikan formal tertentu. Menurut Suyanto ada beberapa faktorpenyebab anak putus sekolah yaitu rendahnya minat anak untuk bersekolah, kemampuan siswa rendah,ekonomi, kurangnya perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan bermain. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yang berusaha menggambarkan danmenginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Lokasi penelitian yaitu di Sekolah MenengahPertama 1 Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Informan dalam penelitian ini meliputiKepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gerokgak, wakil kepala, guru bimbingan konseling, KepalaDesa Gerokgak, anak putus sekolah dan keluarga anak putus sekolah. Teknik pengambilan datamenggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan validasi data. Teknik analisis data meliputireduksi data, display data dan verfikasi data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Penyebab anakputus sekolah dikarenakan faktor ekonomi, kurangnya perhatian orang tua, kemampuan siswa rendahdan hamil diluar nikah, (2) Implikasi anak putus sekolah meliputi implikasi kepada anak itusendiri,keluarga, sekolah dan masyarakat, (3) Upaya pencegahan yang dilakukan meliputi sosialisasi,pemberian beasiswa, kunjungan kerumah siswa dan kontrol ijin sekolah.Kata kunci: Anak Putus Sekolah, Implikasi, Upaya pencegahan
PEMERTAHANAN TRADISI GANGSING DI DESA GESING PAD ERA MASYARAKAT MODERN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KELAS XI JURUSAN IPS (STUDI KASUS DI DESA GESING, BANJAR, BULELENG, BALI) Wiarsana, Made Wahyu Ari; Atmadja, Nengah Bawa; Sendratari, Luh Putu
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26843

Abstract

Meskipun permainan tradisional yang sudah semakin dilupakan akaibat datangnya jaman modern dan digantikan oleh permainan modern, ada salah satu permainan tradisional yang masih eksis di jaman modern ini yaitu permainan gangsing yang terletak di disa Gesing, Banjar, Buleleng, Bali. Permainan gangsing di desa Gesing ini muncul sejak ratusan tahun silam, permainan gangsing ini muncul karena datang masa-masa panen raya akhir bulan yaitu panen cengkeh dan kopi. Penelitian ini digunakan sebagai sumber belajar Sosiologi kelas XI Jurusan IPS di SMA Negeri 1 Banjar. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi bertahannya tradisi gangsing di Desa Gesing pada era masyarakat modern yaitu : (a) pelestarian budaya, yakni Meskipun masyarakat Desa Gesing sudah memasuki era modern saat ini seharusnya tidak bisa melupakan budaya yang sudah ada meskipunkebudayaan tersebut sudah semakin kalah dengan kebudayaan bodern dan harus tetap melestarikan kebudayaan yang sudah ada, seperti kbudayaan tradisi gangsing yang ada di Desa GesingKata kunci: permainan, gansing, pembelajaran sosiologi
Peran Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Membangun Nilai Karakter Siswa melalui Implementasi Tri Hita Karana Arimbawa, I Gede Arsa; Atmadja, Nengah Bawa; Natajaya, I Nyoman
Indonesian Values and Character Education Journal Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ivcej.v1i1.20306

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui Nilai Tri Hita Karana belum bisa ditanamkan secra optimal di SMK N 3 Singaraja, (2) menganalisis peran guru pendidikan agama hindu dalam mengimplementasikan Tri Hita Krana sebagai upaya membangun nilai karakter siswa di SMK N 3 Singaraja, (3) menganalisis persepsi siswa terhadap Tri Hita Karana sebagai landasan budiperkerti dalam Agama Hindu di SMK N 3 Singaraja.Objek dalam penelitian ini adalah SMK N 3 Singaraja, sedangkan subjeknya yaitu guru agama hindu kelas XI TIPTL. Data dalam penyusunan penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Tri Hita Karana belum bisa ditanamkan secara optimal di SMK N 3 Singaraja karena faktor internal dan faktor eksternal. (2) Peran guru pendidikan Agama Hindu dalam mengimplementasikan Tri Hita Karana sebagai upaya membangun nilai karakter siswa di sekolah ditananamkan dengan mengintegrasikan ke setiap materi pembelajaran, pengembangan budaya sekolah, dan melalui kegiatan ekstra kurikuler. (3) Persepsi siswa terhadap Tri Hita Karana sebagai landasan Budipekerti dalam Agama Hindu mendapat respon yang baik sebab siswa memperoleh manfaat dari  pembelajaran Tri Hita Karana.
POLA INTERAKSI MASYARAKAT NELAYAN MULTIETNIK DAN POTENSINYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA (STUDI KASUS DI PABEAN SANGSIT, SAWAN, BULELENG, BALI) Suryani, Putu; Atmadja, Nengah Bawa; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v3i1.34217

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui latar belakang hubungan masyarakat nelayan di Pabean Sangsit dalam kondisi beda etnik, agama, dan budaya, bisa terbebas dari konflik, (2) Mengetahui pola interaksi yang terjadi dalam masyarakat nelayan multietnik, di Dusun Pabean Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, (3) Mengetahui aspek-aspek yang terdapat dari penelitian ini dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran Sosiologi di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Latar belakang hubungan masyarakat nelayan di Pabean Sangsit terbebas dari konflik karena masyarakat nelayan di Dusun Pabean Sangsit memiliki nilai-nilai fundamental. Seperti nilai kearifan lokal, agama dan pancasila. Selain itu juga ada sikap komplementer dan hubungan saling menyilang atau loyalitas ganda, (2) Masyarakat nelayan di Dusun Pabean Sangsit memiliki pola interaksi assosiatif meliputi adanya kerjasama, akomodasi serta akulturasi, dan pola interaksi dissosiatif meliputi adanya persaingan dan konflik, (3) Aspek-aspek yang terdapat dari penelitian ini dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran Sosiolgi di SMA berupa power point.
PENANAMAN PADI GAGA OLEH PURA PUCAKSARI DI DESA ADAT PEDAWA, BANJAR, BULELENG, BALI (PERSPEKTIF ETNOAGRIKULTUR DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA BERBASIS KURIKULUM 2013) Syafri, Muhammad; Syafri, Muhammad; Sendratari, Luh Putu; Atmadja, Nengah Bawa
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 3 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i3.28954

Abstract

Modernisasi menyingkirkan pengetahuan tradisional di tandai oleh kemajuan iptek yang menyebabkan menyingkirkan pengetahuan yang dianggap tidak efektif dan tidak berguna. Saintisme adalah manusia yang mendewakan sains segala sesuatu yang tidak sesuai dengan sains tidak akan digunakan. Tetapi ada gejala yang menarik di desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali yaitu justru di sana masyarakat menghidupkan kembali kebudayaan lama yaitu dalam bentuk penanaman padi gaga untuk kebutuhan ritual keagamaan. Fokus atau yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan mengapa masyarakat Desa Pedawa, Banjar, Buleleng, Bali menghidupkan kembali penanaman padi gaga, (2) mendeskripsikan bagaimanakah pengelolaan sistem pertanian penanaman padi gaga dalam perspektif etnoagrikultur yang ada di Desa Pedawa, Banjar, Buleleng, Bali, (3) mendeskripsikan bagaimana cara atau strategi pemanfaatan dari etnoagrikultur padi gaga dapat dijadikan media pembelajaran Sosiologi berbasis Powerpoint. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan tahapan-tahapan pengumpulan data sebagai berikut (1) purposive sampling, (2) observasi non partisipatif, (3) wawancara mendalam. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) Bahwa yang menjadi alasan utama masyarakat Desa Pedawa menghidupkan kembali penanaman padi gaga karena padi gaga merupakan salah-satu sarana wajib dalam kegiatan ritual keagamaan yang wajib ada didalam beberapa ritual keagamaan masyarakat Desa Pedawa, (2) dalam pengelolaan penanaman padi gaga terdapat beberapa tahapan didalam penanaman padi gaga dibagi menjadi 6 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap membuka lahan, tahap menanam, tahap pemeliharaan, tahap panen, yang terakhri yaitu tahap pasca panen atau setelah panen, (3) dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar mata pelajaran sosiologi di SMA yaitu, aspek kelompok sosial dan interaksi kelompok.Kata kunci: Desa Pedawa, Padi Gaga, Pura Pucaksari, Etnoagrikultur, Media Belajar
SATE KELADI: KULINER MASYARAKAT PEDAWA BULELENG, BALI DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL Yelik, Ni Nyoman; Yelik, Ni Nyoman; Atmadja, Nengah Bawa; Sendratari, Luh Putu
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 3 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i3.28953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)Latar belakang masyarakat Pedawa mempertahankan pengetahuan tradisional pengolahan Sate Keladi, (2)Memahami dinamika pengolahan Sate Keladi dalam perspektif perubahan sosial, (3)Mengidentifikasi unsur-unsur pengetahuan tradisional tentang pengolahan Sate Keladi dalam perspektif perubahan sosial yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar Sosiologi pada bab Perubahan sosial dan sebagai sumber belajar P2M (Pengolahan dan Penyajian Makanan) pada bab makanan Indonesia jenis sate dan hidangan panggang. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu etnosains. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan (1) Latar belakang masyarakat Pedawa mempertahankan pengolahan Sate Keladi ada empat faktor yaitu, sebagai pemenuhan kebutuhan individu, pemenuhan kebutuhan sosial, faktor lingkungan, dan identitas sosial. (2) Pengolahan Sate Keladi di Pedawa mengalami dinamika yakni, dinamika pada bahan dan alat yang digunakan, dinamika cara mengolah, cara memasak, dan cara menyajikan Sate Keladi. (3) Unsur-unsur yang dijadikan sumber belajar sosiologi pada penelitian ini yakni perubahan yang terjadi pada proses pengolahan Sate Keladi dan unsur-unsur yang dijadikan sumber belajar P2M pada penelitian ini yakni perubahan pada setiap langkah-langkah pembuatan Sate Keladi yang dapat dijadikan sebagai resep makanan.Kata kunci: Pengetahuan, Perubahan Sosial, Sumber Belajar
KERAJINAN KAPUK DI DESA TEGALLINGGAH, SUKASADA, BULELENG, BALI (Sejarah Kemunduran, Adaptasi dan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Sebagai Sumber Bagi Pembelajaran Sejarah Di SMA/MA) yasa, i gede beni aprisma; atmadja, nengah bawa; maryati, tuty
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v9i2.31483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui mengapa kerajinan kapuk di Desa Tegallinggah mengalami kemunduran (2) Bagaimana pola adaptasi yang dilakukan oleh penggerajin kapuk (3) Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang ada dibalik dinamika kerajinan kapuk di Desa Tegallinggah yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,  dengan lokasi penelitian di desa Tegallinggah. Penentuan informan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling, prosedur pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemunduran usaha kerajinan kasur dan bantal kapuk di desa Tegallinggah disebabkan oleh a) Tidak kompeten dalam manajerial, b) Kurang berpengalaman, c) Kurang dapat mengendalikan keuangan, d) Gagal dalam perencanaan, e) Lokasi yang kurang memadai, f) Kurangnya pengawasan peralatan, g) Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha, h) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan kewirausahaan. (2) Pola adaptasi yang dilakukan oleh para pengerajin kapuk yaitu: (a) Adaptasi kultural (b) Adaptasi srtuktural (c) Adaptasi proses produksi (d) Adaptasi sistem pemasaran. (3) Nilai nilai yang dipegang teguh oleh para pengerajin kapuk di desa Tegallinggah, dari 18 nilai pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang dimiliki oleh para pengerajin kapuk diantaranya religious, jujur, toleransi,disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu dan tanggung jawab.
PURA CEDOK WARU DI DESA ADAT KUTA KABUPATEN BADUNG BALI (SEJARAH, STRUKTUR, FUNGSI, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) Ningsih, Ni Putu Anggarista Sundari; Atmadja, Nengah Bawa; Mudana, I Wayan
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v9i2.32525

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hal berikut (1) Sejarah Keberadaan Pura Cedok Waru di Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung Bali (2) Struktur dan fungsi Pura Cedok Waru di Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung Bali (3) Aspek-aspek apa saja dari Pura Cedok Waru di Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung Bali yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran di SMA. Dalam penelitian ini, dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut; (1) Penentuan Lokasi Penelitian (2) Penentuan Informan  (3) Pengumpulan Data (4) Tahap Validasi Data menggunakan Teknik Triangulasi Data. Adapun Hasil penelitian menunjukan pada bahwa, (1) Sejarah kebradaan Pura Cedok Waru tidak bisa dilepaskan dari adanya Pohon Waru yang kemudian lebih dikenal dengan Pohon Cedok Waru yang merupakan tempat untuk memperingati penyerahan kekuasaan oleh Mahapatih Gajah Mada kepada Sri Kresna Kepakisan atas suksesnya pendaratan pasukan Mahapatih Gajah Madha menginvansi Bali pada tahun 1265 Caka atau tahun 1343 Masehi. (2) Struktur pada bangunan Pura Cedok Waru dianggap masih menggunakan konsep Dwi Mandala yaitu hanya memiliki Jaba sisi dan Jeroan dan terdapat beberapa fungsi ( fungsi religius, fungsi sosial, fungsi budaya, dan fungsi peendidikan (3) terdapat beberapa aspek pada Pura Cedok Waru (aspek historis, aspek spiritual, aspek pengetahuan, aspek sosial dan aspek peninggalan).