Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Penyandang Hipertensi di Kelurahan Paslaten Satu Lingkungan 1 Pitoy, Michael H.; Awaludin, Muhammad; Wantania, Frans E. N.
e-CliniC Vol. 12 No. 3 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i3.53864

Abstract

Abstract: Hypertension is a condition of persistent increase in blood pressure in repeated examinations. Cases of hypertension is expected to increase each year. Various factors can result in the increase of blood pressure, including sleep quality. This study aimed to identify the relationship between sleep quality and blood pressure in people with hypertension at Kelurahan Paslaten Satu Lingkungan 1. This was a quantitative study with a cross-sectional design. Sample were obtained by using consecutive sampling method. Primary data were collected directly using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire and blood pressure test, and then were analyzed using the chi-square test.  The results obtained 32 people with hypertension as respondents. The chi-square test showed no relationship between sleep quality and blood pressure among the respondents (p=1.000). However, data analysis showed that clinically blood pressure in hypertensive people with poor sleep quality was higher compared with those that had good sleep quality, with mean differences of 15.05 mmHg in systolic blood pressure and 6.37 mmHg in diastolic blood pressure. In conclusion, people with hypertension need to maintain good sleep quality to achieve controlled blood pressure. Keywords: hypertension; sleep quality; blood pressure    Abstrak: Hipertensi merupakan kondisi meningkatnya tekanan darah yang menetap pada pemeriksaan berulang. Kasus hipertensi diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Berbagai faktor dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah, salah satunya ialah kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada penyandang hipertensi di Kelurahan Paslaten Satu Lingkungan 1. Jenis penelitian ialah analitik kuantitatif dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh dengan consecutive sampling dan menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index serta pemeriksaan tekanan darah. Analisis statistik data menggunakan chi-square, Hasil penelitian mendapatkan 32 penyandang hipertensi sebagai responden. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa kualitas tidur tidak memiliki hubungan dengan tekanan darah responden (p=1,000). Namun, analisis data menunjukkan secara klinis tekanan darah penyandang hipertensi dengan kualitas tidur yang buruk lebih tinggi daripada penyandang hipertensi dengan kualitas tidur yang baik, dengan perbedaan rerata tekanan darah sistolik sebesar 15,06 mmHg dan diastolik sebesar 6,37 mmHg. Simpulan penelitian ini ialah penyandang hipertensi perlu memerhatikan kualitas tidur untuk mencapai tekanan darah terkontrol. Kata kunci: hipertensi; kualitas tidur; tekanan darah
Kalender Rowot Sasak: (Kalender Tradisi Masyarakat Sasak) Awaludin, Muhammad
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 1 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v1i1.1859

Abstract

Kalender Rowot Sasak merupakan salah satu penanggalan tradisi yang digunakan, dipedomani dan dikembangkan oleh masyarakat Sasak sebagai penanda waktu, acuan untuk penyelenggaraan hajat, serta bercocok tanam atau bertani di Pulau Lombok. Tulisan ini mencoba untuk mendeskripsikan tentang Kalender Rowot Sasak sebagai salah satu khazanah kebudayaan masyarakat suku Sasak, dan juga menelaah variabel-variabel yang terdapat didalamnya. Kalender warisan tradisi ini menggunakan bintang pleiades sebagai acuan awal tahunnya. Pada mulanya Kalender Rowot Sasak berupa informasi-informasi yang bersumber dari papan warige, namun kini telah bertransformasi menjadi Kalender dalam bentuk konvensional.
Implementasi Parameter Kelayakan Tempat Rukyat Al Hilal Di Pantai Alam Indah Tegal Awaludin, Muhammad; Nurkhanif, Muhammad; ., Alamsyah
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 1 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v1i2.1947

Abstract

Artikel penelitian ini fokus pada tempat rukyat di Pantai Alam Indah Tegal. Pantai Alam Indah Tegal secara resmi digunakan sebagai tempat rukyat sejak 2006 hingga sekarang. Karena aspek tempat merupakan faktor penting dalam keberhasilan rukyat al-hilal, maka perlu dilakukan uji kelayakan baik dari aspek parameter primer dan / atau parameter sekunder sebagai tempat rukyat yang telah digunakan seperti pada Pantai Alam Indah Tegal. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi lapangan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian adalah pertama; Pantai Alam Indah Tegal digunakan sebagai salah satu tempat rukyat al-hilal karena berdasarkan pertimbangan lokasi geografisnya sesuai dengan hasil wawancara dan dicocokkan dengan hasil pengamatan di lapangan. Kedua; menunjukkan bahwa Pantai Alam Indah Tegal cukup layak untuk digunakan sebagai salah satu tempat rukyat al-hilal setelah uji kelayakan dilakukan dengan teori kelayakan parameter lokasi rukyat baik dari parameter primer dan / atau sekunder .
Awal Pasah dan Tellasan Pondok Pesantren Al-Karawi Kabupaten Sumenep dalam Pusaran Hukum Islam Awaludin, Muhammad; Rausi, Fathor
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 1 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v1i2.1948

Abstract

Awal pasah dan tellasan Pondok Pesantren Al-Karawi seringkali berbeda dengan keputusan Pemerintah (Kementerian Agama RI) atau ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah. Pondok Pesantren Al-Karawi menggunakan metode hisab yang disusun oleh salah satu pengasuh pondok pesantren tersebut dalam menentukan masuknya awal pasah dan tellasan. Praktik demikian berlangsung sangat lama dan banyak diikuti karena kepatuhan masyarakat di desa pesantren tersebut berdiri, yaitu Desa Karay Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep sangat tinggi. Pembahasan makalah ini dimaksudkan untuk menganalisis fenomena awal pasah dan tellasan Pondok Pesantren Al-Karawi Kabupaten Sumenep dalam perspektif hukum Islam (Fikih). Hasil dari analisis tersebut adalah ibadah pasah dan tellasan yang dipraktikkan oleh Pondok Pesantren Al-Karawi berikut orang yang mengikutinya berstatus sah dengan bersandarkan kepada pendapat Muhammad Nawawi al-Bantani bahwa ahli hisab wajib mengamalkan hasil perhitungannya, demikian juga dengan orang yang mempercayainya.
Hadis Im?mah Jibr?l Perspektif Astronomis Awaludin, Muhammad; Sofyan, Muhammad Saleh; ., Sazali
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 1 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v1i2.1950

Abstract

Hadis Im?mah Jibr?l merupakan hadis yang paling lengkap dan banyak dipakai sebagai dasar penentuan waktu salat oleh ulama fikih. Di dalamnya, Jibr?l datang kepada Rasul dan menunjukkan waktu salat dalam dua hari yang berbeda. Jika tidak dilihat dari perspektif astronomis, secara redaksional, hadis ini mengandung ambiguitas. Di hari pertama Jibr?l menunjuk untuk mengerjakan waktu salat Zuhur ketika panjang bayangan telah sama dengan bendanya, sementara di hari yang kedua, justeru salat Asar yang dikerjakan di waktu itu. Makalah ini menganalisis hadis Im?mah Jibr?l itu dari perspektif Astronomi agar tidak menimbulkan kesan ambigu. Pembacaan astronomis terhadap Im?mah Jibr?l dalam makalah ini menunjukkan bahwa hadis ini telah terkonfirmasi oleh teori-teori astronomis. Artinya, hadis ini telah mempertimbangkan pergerakan kemiringan semu matahari (dalam ilmu falak disebut sebagai deklinasi) yang memberi pengaruh kepada perbedaan panjang bayangan ketika Zuhur dan Asar dalam satu tahun. Pembacaan ini membuktikan Jibr?l sebagai pembawa wahyu Tuhan, sejak lebih dari seribu dua ratus tahun yang lalu, telah menerapkan teori yang kemudian dirumuskan dan dikembangkan di abad modern ini. Dengan kata lain, makalah ini juga membuktikan bahwa hadis sebagai salah satu sumber ajaran Islam, akan senantiasa relevan di tempat manapun dan kapanpun juga
Komparasi Arah Kiblat: Masjid Kuno Songak dan Majis Kuno Bayan di Lombok Utami, Tri Pangestu; Awaludin, Muhammad
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 3 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v3i1.3571

Abstract

The Songak ancient mosque and the Bayan ancient mosque are two historic ancient mosques on Lombok island. The two mosques are also witnesses to the history of the spread of Islam in Lombok, so the two mosques are still being maintained and preserved to this day. Besides being a place of worship, the mosques also serve as a place to celebrate Islamic holidays and the culture of the local community. Therefore, it is very important to check the Qibla direction of the two ancient mosques, because one of the conditions for a valid prayer is facing the Qibla. This study produces data that there is a deviation from the Qibla direction in the two historic ancient mosques. The Bayan ancient mosque is considered to have a smaller deviation than the Songak ancient mosque.   Masjid kuno Songak dan masjid kuno Bayan merupakan dua masjid kuno bersejarah di pulau lombok. Masjid tersebut juga merupakan saksi sejarah penyebaran islam di lombok, sehingga kedua masjid tersebut masih terus dipelihara dan dipertahanan hingga saat ini. Selain sebagai tempat ibadah, kedua masjid tersebut juga dijadikan sebagai tempat perayaan hari besar islam dan kebudayaan masyarakat setempat. Oleh karena itu slot deposit 5000, pengecekan arah kiblat kedua masjid kuno tersebut sangat penting untuk dilakukan, sebab salah satu syarat sah sholat adalah menghadap kiblat. Penelitian ini menghasilkan data bahwa adanya kemelencengan arah kiblat pada kedua masjid kuno bersejarah tersebut. Masjid kuno Bayan dianggap memiliki kemelencengan yang lebih kecil dibanding dengan masjid kuno Songak.
Dualism Of Halal Fatwa Institutions On The Self-Declare Mechanism Magfiratun, Siti; Awaludin, Muhammad
Masyrif : Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Vol 6, No 1 (2025): Masyrif : Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/masyrif.v6i1.1859

Abstract

Halal Product Guarantee in Indonesia has gone through various of regulation changes starting from KMA No. 518 and 519 of 2001 to Law No. 33 of 2014 then updated in the cluster of law No. 11 of 2020 on Job Creation and most recently is Government Regulation no. 39 of 2021 as the basis for the halal certification self-declaration mechanism for micro and small enterprises (MSEs). However, this rule change and creates the impression of dualism institution between the Fatwa Committee and MUI Fatwa Commission in the process of determining the halal fatwa of a product. So this paper focuses on the study of institutional dualism in issuing halal fatwa statements on the halal certification self-declaration mechanism. This research is classified as a library study (library research) with the main source a document of Himpunan Hasil Ijtima' Ulama Fatwa Commission throughout Indonesia VIII -2024. The results of this study show that the existence of the Fatwa Committee in the self-declaration mechanism makes institutional dualism in issuing halal fatwa. Where previously halal fatwa was only issued by MUI then certified by BPJPH.
A Dialectical Analysis Of Fiqh And Scientific Perspectives On Qibla Direction Of Ancient Mosques In Lombok Awaludin, Muhammad; Ahamd Izzuddin; Agus Nurhadi
INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : FAKULTAS DAKWAH UIN SALATIGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/inject.v10i1.4330

Abstract

Qibla direction is a valid requirement in performing prayer. But then the understanding of Qibla direction becomes divided into two, the perspective of science and fiqh. These two opinions are then dialectic on ancient mosques in Lombok, where the Qibla direction is only based on the guidance/jihad of the wali/ulama. Methodology used in this research is qualitative research with the type of field research and socio-historical approach. The results of this study showed that the dialectic of Qibla direction on ancient mosques in Lombok can still be maintained and is still considered valid. This argument uses the fiqh argument that the Qibla direction is jihadul ka'bah. But certainly the fiqh perspective of jihadul ka'bah is no longer relevant if it is associated with measuring the Qibla direction in the construction of modern mosques.
RE-INTERPRETASI KEABSAHAN ARAH KIBLAT MASJID KUNO Awaludin, Muhammad
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v5i2.22949

Abstract

Qibla direction is one of the valid conditions in the implementation of prayer. Every Muslim is required to know the correct Qibla direction when going to pray. The study of the Qibla direction has branched out into three areas: Fiqh, Science, and Tradition. There is a considerable gap in the process and interpretation of the Qibla between science and tradition. Science talks about the straight line of Qibla direction between the Kaaba building and the mosque, while the tradition of the Qibla direction maintains the legacy of the scholars / guardians who have determined the Qibla direction as it is. So that these two understandings are enough to provide a clear limit on understanding the Qibla direction. Therefore, the author in this paper examines the validity of the Qibla direction of the ancient mosque/tradition if it is maintained. The results of the author's study state that fiqh seems to be the middle ground for these two camps. When we talk about the Qibla direction of science, we are actually talking about the Qibla direction in thecategory Ainul Kaaba. Meanwhile, if we talk about the direction of Qibla from the point of view of tradition, then in fact we are also talking about the fiqh of the Qibla direction in thecategory jihadul Kaaba