Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Teks Deskripsi Tempat Bersejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Nasionalisme pada Siswa Kelas VII Nilna Munafaida; Agus Hermawan
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 September 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.793 KB) | DOI: 10.28926/pej.v1i1.65

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada kelas VII MTs Ma’arif NU Kota Blitar, ditemukan beberapa karakter yang perlu ditanamkan kepada siswa. Salah satunya adalah karakter nasionalisme atau rasa cinta terutama pada tempat bersejarah di daerahnya. Hal tersebut didukung dengan kurangnya wawasan siswa dalam hal eksplorasi tempat bersejarah di Blitar serta lingkup sekolah yang berada di Boarding school. Oleh karena itu, perlu penanaman karakter nasionalisme terhadap siswa. Salah satunya melalui proses pembelajaran dengan menyisipkan pendidikan karakter nasionalisme pada teks deskripsi yang memiliki tujuan menggambarkan suatu objek secara detail. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan menguji kelayakan produk bahan ajar teks deskripsi tempat bersejarah bermuatan pendidikan karakter nasionalisme. Penelitian ini didasarkan pada model penelitian R&D dengan menerapkan 5 langkah awal dari 10 langkah Borg & Gall (1989). Penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif sederhana. Data kuantitatif berupa skor penilaian validator ahli, guru bahasa Indonesia, dan peserta didik. Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh validator ahli dan guru bahasa Indonesia. Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah bahan ajar teks deskripsi tempat bersejarah di Blitar bermuatan pendidikan karakter nasionalisme yang telah dinilai oleh responden dengan kualifikasi sangat layak, sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Strategi Metakognitif dalam Konteks Berpikir Aras Tinggi pada Materi Anekdot Lailiyatus Sa'diyah; Agus Hermawan
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 September 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pej.v1i1.287

Abstract

Melihat pada era globalisasi saat ini yang ditandai oleh persaingan antar negara dalam berbagai aspek, salah satunya persaingan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu penentu daya saing antar bangsa. Hal seperti ini, yang menjadi cambuk untuk bidang pendidikan di Indonesia harus berbenah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum 2013 telah disahkan pemerintah dan harus dibarengi dengan implementasi. Implementasi menjadi salah satu bagian penting dari sebuah pengembangan. Pengembangan menjadi sangatlah penting dilakukan untuk melihat kemampuan sumber daya manusia (peserta didik) dalam berpikir logis dan rasional yang masih rendah dibanding negara lain. Inilah yang menjadi salah satu dasar perubahan kurikulum. Maka dari itu, untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, pendidik dituntut kreatif dan inovatif dan tepat dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran serta model pembelajaran yang mendukung. Sehingga strategi metakognitif dalam konteks berpikir kritis dipilih dan dianggap mampu menjadi model pembelajaran yang mendukung kurikulum 2013 untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Pengembangan Media KBB (Kantong Bunga Berhadiah) untuk Pembelajaran Menulis Puisi dengan Teknik Peta Pasang Kata pada Siswa Kelas VIII MTs Syafa'ah Khoirul Inayah; Sri Utami; Agus Hermawan
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.775 KB) | DOI: 10.28926/pej.v1i2.70

Abstract

Penelitian dilaku kan berdasarkan hasil wawancara di lapangan, menyatakan bahwa kurangnya menggunakan media pada saat pembelajaran menulis puisi, sehingga peserta didik sangat pasif dan kurang mampu mengembangkan imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi, Berdasarkan permasalahan tersebut, siswa membutuhkan media yang tepat dan menarik dalan pembelajaran menulis puisi. Tujuan penelitian dan pengembangan ini, untuk mengembangkan produk media KBB (Kantong Bunga Berhadiah) dengan teknik peta pasang kata untuk pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII MTs. Media KBB (Kantong Bunga Berhadiah) merupakan media visual yang merujuk pada konsep kantong saku pada umunya, akan tetapi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Media KBB dikembangan melalui beberapa aspek, meliputi aspek tampilan media, aspek konten media, aspek penyajian media, aspek manfaat media, aspek kesesuaian materi,dan aspek kebahasaan yang dinilai oleh ahli materi, ahli media, praktisi/guru, dan siswa. Metode yang digunakan pada penelitian dan pengembagan ini adalah model 4-D yang terdapat empat tahapan yang meliputi, define, design, develop, dan disseminate. Penilaian kelayakan media pembelajaran berdasarkan angket yang disebar peneliti dilakukan oleh ahli materi, ahli media, praktisi/guru, dan siswa. Hasil penilaian dari ahli materi mendapatkan skor 91,6%, ahli media mendapatkan skor 72,3%, praktisi/guru mendapatkan skor 96,8%, dan dari siswa mendapatkan skor 99,1%, sehingga produk media KBB (Kantong Bunga Berhadiah) dengan teknik peta pasang kata masuk pada kategori layak diimplementasikan pada pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII MTs.
Pengembangan Media Tongtumon untuk Menyajikan Teks Laporan Hasil Observasi pada siswa kelas VII Popi Okta Bela; Sri Utami; Agus Hermawan
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.691 KB) | DOI: 10.28926/pej.v1i2.86

Abstract

Abstrak: Pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII terdapat Kompetensi Dasar Menyajikan Rangkuman Teks Laporan Hasil Observasi. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, peneliti menemukan yakni masih rendahnya motivasi siswa belajar merangkum isi teks laporan hasil observasi. Media pembelajaran yang ada di sekolah membuat siswa hanya belajar mendengarkan dari video yang ditampilkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik dan dapat mendukung proses pembelajaran dalam mencapai tujuan dan indikator pembelajaran. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah mengembangkan produk media “Tongtumon” untuk menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi pada siswa kelas VII . Metode pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang memiliki empat tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan peyebaran (desseminate). Subjek uji coba validasi meliputi validator media, validator materi, guru bahasa Indonesia kelas VII dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan observasi. Teknik analisis data melputi kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang didapat dari ahli materi memperoleh skor 88,3%, dari ahli media 75%, dari praktisi/guru memperoleh skor 93%, dan dari siswa memperoleh skor 95,2%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media “Tongtumon” masuk pada kriteria “sangat layak” dengan tindak lanjut dapat diimplementasikan. Abstract: In learning Indonesian for class VII, there are Basic Competencies in Presenting Summary of Observation Result Reports. Based on the results of observations in the field, the researchers found that students' motivation was still low in learning to summarize the contents of the text of the observation report. Learning media in schools makes students only learn to listen from the videos shown. Based on these problems, students need interesting learning media and can support the learning process in achieving learning objectives and indicators. The purpose of this research and development is to develop a media product "Tongtumon" to present a summary of the text of the report on the results of observations to class VII students. The development method used is a 4-D model which has four stages, namely definition, design, development, and dissemination. The validation test subjects included media validators, material validators, Indonesian language teachers for class VII and students. Data collection techniques using interviews, questionnaires and observation. Data analysis techniques include qualitative and quantitative. The results obtained from material experts scored 88.3%, from media experts 75%, from practitioners/teachers got a score of 93%, and from students got a score of 95.2%. From these results it can be concluded that the product development of the media "Tongtumon" is included in the criteria of "very feasible" with follow-up can be implemented.
Pengembangan Bahan Ajar Menemukan Hal Menarik Tokoh Cerita Rakyat (Legenda) Berbasis Kearifan Lokal Blitar Josse Josse; Agus Hermawan; Sri Utami
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.395 KB) | DOI: 10.28926/pej.v1i2.106

Abstract

Abstrak: Materi ajar bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 lebih mengarah pada pembelajaran berbasis teks. Muatan teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia sangat beragam, diantaranya adalah teks sastra. Salah satu jenis karya sastra adalah cerita rakyat, pada penelitian dan pengembangan ini memiliki maksud serta tujuan menghasilkan sebuah produk berupa bahan ajar cerita rakyat bermuatan kearifan lokal Blitar serta mengetahui kelayakan dari produk bahan ajar yang dikembangkan. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall dengan menggunakan enam langkah penelitian yang meliputi (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, serta (6) uji coba produk. Pada penelitian ini terdapat beberapa validator untuk menguji kelayakan produk tersebut. Adapun temuan yang didapat adalah penilaian dari ahli materi dengan skor 85% kriteria sangat layak dan dapat diaplikasikan ke dalam pembelajaran. Dari ahli bahan ajar mendapatkan skor 87,5% kriteria sangat layak dan dapat diaplikasikan ke dalam pembelajaran. Dari praktisi/guru mendapatkan skor 83,5% kriteria layak dan dapat diaplikasikan ke dalam pembelajaran. Dari siswa diperoleh skor 85% kriteria sangat layak dan dapat diimplementasikan. Dapat disimpulkan produk yang dikembangkan pada penelitian ini memenuhi kriteria layak dan dapat diaplikasikan ke dalam pembelajaran. Abstract: Indonesian language teaching materials in the 2013 curriculum are more towards text-based learning. The content of texts in learning Indonesian is very diverse, including literary texts. One type of literary work is folklore, in this research and development has the intent and purpose of producing a product in the form of folklore teaching materials containing Blitar local wisdom and knowing the feasibility of the developed teaching material products. The development model used in this study uses the Borg & Gall development model using six research steps which include (1) potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, (5) design revision. , and (6) product trials. In this study there are several validators to test the feasibility of the product. The findings obtained are the assessment of material experts with a score of 85% very feasible criteria and can be applied to learning. From the teaching materials experts, they got a score of 87.5%, the criteria were very feasible and could be applied to learning. From practitioners/teachers get a score of 83.5% the criteria are feasible and can be applied to learning. From the students obtained a score of 85% very feasible criteria and can be implemented. It can be concluded that the product developed in this study meets the criteria for eligibility and can be applied to learning.
Pengembangan Unit Kegiatan Belajar Mandiri Teks Puisi Berbasis Cooperative, Integrated, Reading, and Composition Kelas X Dian Afifatul Khasanah; Agus Hermawan; Sri Utami
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 2 No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pej.v2i1.320

Abstract

Abstrak: Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di kelas X MAN 1 Blitar ini yakni pengembangan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM). Peneliti menemukan beberapa permasalahan yaitu kurangnya motivasi dan semangat siswa dalam belajar teks puisi. Dalam hal ini, peneliti menggunakan model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC). Adapun tujuan penelitian dan pengembangan ini yakni menghasilkan produk Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Teks Puisi berbasis Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC). Penelitian dan pengembangan yang dilakukan menggunakan model 4-D yang terdiri dari empat tahap, antara lain (1) define (pendefinisian), (2) design (perancangan), (3) development (pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran). Produk UKBM dikembangkan dan diuji tingkat validitas oleh ahli perangkat ajar dan ahli pembelajaran, kepraktisan oleh guru, dan kemenarikan oleh siswa. Aspek yang digunakan dalam penilaian antara lain (1) aspek isi, (2) aspek sistematika peyajian, (3)aspek tampilan, (4) aspek pemahaman dan kebutuhan, dan (5) aspek pembelajaran. Hasil penilaian dari ahli perangkat ajar memperoleh persentase 83,33%. Ahli pembelajaran memberikan penilaian dengan persentase 97,91%. Guru bahasa Indonesia memberikan penilaian dengan persentase 77,5%. Adapun siswa memberikan penilaian dengan persentase 80%. Sehingga, produk Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Teks Puisi Berbasis Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC) mempunyai kualifikasi layak diimplementasikan dan dapat digunakan dalam pembelajaran.
Pengembangan Bahan Ajar Cerita Rakyat Bermuatan Kearifan Lokal Blitar untuk Kelas X Dewi Lailatul Vaziria Dewi Vaziria; Agus Hermawan; Sri Utami
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 2 No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pej.v2i1.340

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan di kelas X SMKN 1 Kademangan, yaitu kurangnya bahan ajar cerita rakyat di sekolah yang mampu memotivasi peserta didik dalam mempelajari cerita rakyat. Sehingga diperlukan bahan ajar yang membantu siswa untuk lebih termotivasi mempelajari cerita rakyat. Permasalahan tersebut menjadi dasar penelitian dan pengembangan produk bahan ajar cerita rakyat bermuatan kearifan lokal Blitar. Penelitian ini didasarkan pada model penelitian 4D oleh Thiagarajan, Semmel (1974) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu (1) define, (2) design, (3) development, dan (4) dissaminate. Pengambilan data penelitian ini dengan wawancara dan angket. Adapun hasil skor angket yang diperoleh dari ahli bahan ajar sebesar 86%, dari ahli materi sebesar 78,5%, dari praktisi/guru sebesar 89,55%, dan dari siswa sebesar 91%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar cerita rakyat bermuatan kearifan lokal Blitar masuk kriteria “layak” dengan tindak lanjut dapat diimplementasikan. Bahan ajar yang dikembangkan diharapkan mampu menjadi alternatif dalam proses pembelajaran khususnya cerita rakyat pada kelas X. Abstract: This research is motivated by problems in class X SMKN 1 Kademangan, namely the lack of folklore teaching materials in schools that are able to motivate students in learning folklore. So that teaching materials are needed that help students to be more motivated to learn folklore. These problems are the basis for research and development of folklore teaching materials containing Blitar local wisdom. This research is based on the 4D research model by Thiagarajan, Semmel (1974) which consists of 4 stages, namely (1) define, (2) design, (3) development, and (4) dissaminate. Data collection for this research was conducted by interview and questionnaire. The results of the questionnaire score obtained from teaching materials experts were 86%, from material experts 78.5%, from practicum/teacher 89.55%, and from students by 91%. Based on these results, it can be concluded that the product of folklore teaching materials containing Blitar local wisdom is in the "appropriate" criteria with follow-up implementation and development, which is expected to be an alternative in the learning process, especially folklore in class X.
Pengembangan Media LUBEL Dalam Pembelajaran Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Fabel Siswa Kelas VII Isma Lizumrotil Mufida; Sri Utami; Agus Hermawan
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 2 No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pej.v2i1.341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk dan uji kelayakan media pembelajaran lubel (ludo fabel) dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan teks fabel siswa kelas VII SMP. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) model 4-P yang memiliki 4 tahap penelitian diantaranya tahap pendefinisian, perencanaan, pengembangan, dan penyebaran. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan wawancara. Data yang diolah dalam penelitian ini berbentuk data deskriptif kuantitatif. Data kuantitaf diperoleh dari angket yang telah disebarkan kepada ahli materi, ahli media, guru Bahasa Indonesia, serta siswa SMP kelas VII. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penilaian sebesar 97,50% dari ahli materi, penilaian 92,31% dari ahli media, penilaian uji kepraktisan oleh guru Bahasa Indonesia SMP diperoleh penilaian 95,58%, terakhir uji kemenarikan produk kepada siswa memperoleh hasil penilaian sebesar 92,04%. Jadi, seluruh penilaian yang diberikan oleh responden dinyatakan produk media pembelajaran lubel (ludo fabel) sangat layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan teks fabel siswa kelas VII SMP. Abstract: This study aims to produce a product and test the feasibility of lubel learning media (ludo fable) in learning to examine the structure and language of fable texts for seventh grade students of junior high school. This study uses the Research and Development (R&D) 4-P model which has 4 stages of research including the stages of defining, planning, developing, and distributing. The data collection instrument in this study used a questionnaire and interviews. The data processed in this research is in the form of quantitative descriptive data. Quantitative data were obtained from questionnaires that were distributed to material experts, media experts, Indonesian language teachers, and seventh grade junior high school students. Based on the results of the study, it was obtained an assessment of 97.50% from material experts, an assessment of 92.31% from media experts, an assessment of the practicality test by Indonesian junior high school teachers obtained an assessment of 95.58%, the last product attractiveness test to students obtained an assessment result of 92, 04%. So, all the assessments given by the respondents stated that the lubel learning media product (ludo fable) was very feasible to be implemented in learning to examine the structure and language of fable texts for seventh grade students of junior high school.
Pengembangan Media Amplop Gambar Peristiwa (AGAWA) untuk Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP/MTs Septi Anggraini; Agus Hermawan
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 2 No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 September 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pej.v2i3.228

Abstract

Abstrak: Pembelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 ini berbasis teks. Tujuan dari pendekatan berbasis teks adalah agar siswa mampu membuat dan menggunakan teks sesuai dengan tujuannya. Salah satu pembelajaran tersebut yaitu teks eksplanasi. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, peneliti menemukan yakni masih rendahnya motivasi belajar siswa dalam menulis teks eksplanasi. Proses kegiatan pembelajaran hanya menggunakan buku teks tanpa menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik dan dapat mendukung proses pembelajaran dalam mencapai tujuan dan indikator pembelajaran. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah mengembangkan produk media Amplop Gambar Peristiwa (AGAWA) untuk menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII. Metode pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang memiliki empat tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan peyebaran (desseminate). Subjek uji coba validasi meliputi validator media, validator materi, guru bahasa Indonesia dan siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan observasi. Teknik analisis data melputi kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang didapat dari ahli materi memperoleh skor 95%, dari ahli media 75%, dari praktisi/guru memperoleh skor 95%, dan dari siswa memperoleh skor 84%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media AGAWA masuk pada kriteria “sangat layak” dengan tindak lanjut dapat diimplementasikan. Abstract: Abstract: Learning Indonesian Curriculum 2013 is text-based. The purpose of the text-based approach is for students to be able to create and use texts according to their purpose. One of these learning is explanatory text. Based on the results of observations in the field, the researchers found that students’ learning motivation was still low in writing explanatory texts. The process of learning activities only uses textbooks without using learning media. Based on these problems, students need interesting learning media and can support the learning process in achieving learning objectives and indicators. The purpose of this research and development is to develop an Event Picture Envelope (AGAWA) media product for writing explanatory texts for class VIII students. The development method used is a 4-D model which has four stages, namely definition, design, development, and dissemination. The validation test subjects included media validators, material validators, Indonesian language teachers and class VIII students. Data collection techniques using interviews, questionnaires and observation. Data analysis techniques include qualitative and quantitative. The results obtained from material experts scored 95%, from media experts %, from practitioners/teachers got a score of 95%, and from students got a score of 84%. From these results, it can be concluded that AGAWA’s media development product is in the “very feasible” criteria with follow-up implementation.
Pengembangan Media Video Interaktif Berbasis Problem Solving Materi Membandingkan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Cerita Rakyat dan Cerpen Siswa Kelas X MA Maftahul Ullum Jatinom Kabupaten Blitar Afifatul Husna; Agus Hermawan; Sri Utami
Patria Educational Journal (PEJ) Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pej.v2i2.343

Abstract

Abstrak: Media pembelajaran mempunyai peran penting dalam proses belajar siswa. Melihat hasil belajar siswa yang menurun, menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi juga cukup rendah. Media yang dirasa tepat dan sesuai dengan kondisi saat ini adalah media pembelajaran e-learning (pembelajaran elektronik). Dengan perkembangan zaman setiap pendidik dituntut untuk menjadi seorang yang lebih kreatif dan inovatif khususnya dalam dunia pendidikan. Media pengembangan video interaktif berbasis problem solving merupakan media dan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien bagi siswa dan guru. Dalam pembelajaran dalam bentuk media audio-visual yang menampilkan pembelajaran dua arah yang sekaligus dapat menampilkan gambar materi serta musik untuk merangsang konsentrasi dalam pembelajaran. Dengan pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang memiliki empat tahap utama, yaitu: pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Model serta metode yang dipilih ini karena bertujuan untuk menghasilkan produk berupa video interaktif berbasis problem solving. Produk yang dikembangkan kemudian diuji kelayakkan dengan validitas dan uji coba produk untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar serta peningkatan motivasi belajar pada peserta didik. Abstract: Learning media has an important role in the student learning process. Seeing the decline in student learning outcomes, it shows that students' understanding of the material is also quite low. Media that is considered appropriate and in accordance with current conditions is e-learning learning media (electronic learning). With the development of the times, every educator is required to become a more creative and innovative person, especially in the world of education. Problem solving-based interactive video development media is a media and learning method that is more effective and efficient for students and teachers. In learning in the form of audio-visual media that displays two-way learning which can also display material images and soundtracks to stimulate concentration in learning. The development used is a 4-D model which has four main stages, namely: definition, design, development, and deployment. The model and method chosen is because it aims to produce a product in the form of an interactive video based on problem solving. The product developed is then tested for feasibility with validity and product testing to determine the extent to which learning outcomes and learning motivation increase in students.