Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Modernisasi Media dalam Novel Telegram karya Putu Wijaya dan Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari Yasin, Meidy; Baruadi, Moh. Karmin; Masie, Sitti Rachmi
Journal of Education Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i2.1154

Abstract

Karya sastra mencakup pembahasan yang sangat luas dan terjadi di lingkungan sekitar termasuk melihat dalamnya perkembangan suatu masyarakat. Novel yang dibahas dalam penelitian ini adalah Telegram karya Putu Wijaya dan Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui bagaimana modernisasi media dalam kedua novel ditinjau dari aspek hipogram dan; mengetahui bagaimana modernisasi media dalam kedua novel ditinaju dari transformasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan intertekstual. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni studi literatur. Penelitian ini dilakukan dengan teknik membaca kedua novel, menemukan keterkaitan, mencatat dan menganalisis aspek hipogram dan transformasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Novel Telegram adalah hipogram novel Kerumunan Terakhir. Hal ini dibuktikan dengan melihat aspek ekspansi, konversi, modifikasi dan ekserp; Novel Kerumunan Terakhir adalah wujud transformasi asbtrak dari Telegram. Implikasi penelitian dibuktikan dengan meninjau modernisasi media antara karya sastra lama dan karya sastra baru.
Sendi Adat dan Eksistensi Sastra: Pengaruh Islam dalam Nuansa Budaya Lokal Gorontalo Baruadi, Moh. Karmin
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 14, No 2 (2012): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/el.v14i2.2312

Abstract

This articel aimed to describe a value of custom and an existence of unwritten literature which becomed a local tradition among Gorontalo society. It researched custom phenomenon through historical fenomenologic and empiric approach. The result of this study showed that Gorontalo Ethnic was people who applied custom based on kitâb Allâh as their rule life. So, Gorontalos culturally appreciated the tradition which were based on Islam forever and ever.Gorontalo’s culture was influenced by Islam which  could be seen through the way of their culturing and their literaturing.  They based their culture, art, and literature to Islam because they thought these were  like praying to Allah. The Islamic values in the Gorontalo’s culture and literature were coherence to their custom untill today. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang sendi adat dan keberadaan sastra lisan Gorontalo yang mentradisi pada budaya lokal masyarakat Gorontalo. Pengkajian dilakukan secara historical-fenomenologis melalui penelusuran literatur dan pengamatan empirik terhadap pelaksanaannya di setiap peristiwa adat. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan kenyataan historis masyarakat suku Gorontalo adalah masyarakat adat, yang menempatkan adat bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan kitâb Allâh sebagai pandangan hidup, sehingga secara kultural masyarakat Gorontalo sangat menghargai tradisitradisi terutama yang bernuansa Islami yang selamanya tetap dipelihara dan dilestarikan. Kebudayaan Gorontalo identik dengan Islam yang tampak pada aktivitas berbudaya dan bersastra. Berbudaya, berseni dan bersastra dengan azas Islam yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo dapat diinterpretasikan sebagai suatu wujud beribadah kepada Allah. Nilai-nilai Islami dalam budaya dan peradaban Gorontalo termasuk sastranya menyatu dengan adat istiadat yang berlaku hingga sekarang.
Tradisi Sastra Dikili dalam Pelaksanaan Upacara Adat Maulidan di Gorontalo Baruadi, Moh. Karmin
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 16, No 1 (2014): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/el.v16i1.2760

Abstract

This article intent to reveal extent dikili's activity performing that terminological custom tradition/Gorontalo's culture. Assessment did by sosio-cultural's approaching passes through search empirik's literature and watch to its performing at any given custom scene about dikili  that. Study result points out that matter-of-fact social and tribal society culture Gorontalo places dikili as something that important and contains religious point in manage society life behaviour. Islamic aesthetical norms constitute translations symbolically to trusts and grasps to God that most formula deep mirror recitation. Assess dominant Islamic teaching obeyed by that Gorontalo's islamic community constitute basis source that bear artistry as modikili. Such thing this is too causative Gorontalo's society really price traditions especially that gets islami's nuance that all along maintained regular and is kept up. That islami's point was braced motto thru or slogan that becomes Gorontalo's culture reflection that identic with islam which is ‘ adati hula hula’a. to sara’a., sara’a. hula hula’a. to kuru’ani ’ or custom based on al Quran (kitab Allah). Artikel ini bertujuan mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dikili atau maulud Nabi menurut tradisi Gorontalo. Pengkajian dilakukan dengan pendekatan sosio-kultural melalui penelusuran literatur dan pengamatan empirik terhadap setiap peristiwa adat terkait dikili. Hasil kajian menunjukan bahwa berdasarkan kenyataan, sosial dan budaya masyarakat suku Gorontalo menempatkan dikili sebagai sesuatu yang penting dan mengandung nilai-nilai religius dalam mengatur perilaku hidup masyarakat. Norma-norma keindahan Islam merupakan penerjemahan secara simbolis terhadap kepercayaan dan pemahaman kepada Tuhan yang tercermin dalam formula zikir. Nilai-nilai ajaran Islam yang dominan dipatuhi oleh masyarakat Islam Gorontalo tersebut merupakan sumber acuan yang melahirkan kesenian seperti modikili. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat Gorontalo sangat menghargai tradisitradisi terutama yang bernuansa islami yang selamanya tetap dilestarikan. Nilai-nilai Islami tersebut telah dikukuhkan melalui semboyan yang menjadi cerminan budaya Gorontalo yang identik dengan Islam yaitu ‘adati hula-hula’a to sara’a, sara’a hula-hula’a to kuru’ani’ atau adat bersendi syarak dan syarak bersendi al Quran
Hegemoni Kelas Penguasa terhadap Kelas Subordinat dalam Novel Temui Aku Di Surga Karya Ella Sofa Fatmawati, Fatmawati; Baruadi, Moh. Karmin; Bagtayan, Zilfa Achmad
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i2.23512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsensus antar tokoh penghegemoni dan tokoh terhegemoni, mendeskripsikan peran kaum intelektual, dan mendeskripsikan perlawanan simbolik dalam novel Temui Aku di Surga Karya Ella Sofa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat, sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini didasarkan pada teori hegemoni Antonio Gramsci meliputi mengidentifikasi bagian-bagian teks novel, mengklasifikasikan, menganalisis, mendeskripsikan, serta menyimpulkan hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsensus antar tokoh penghegemoni dan tokoh terhegemoni yang terjadi yaitu, konsensus konsensus antar tokoh Solikin dan tokoh Yudho, konsensus antar petinggi desa dan warga desa, konsensus antar tokoh Thamrin dan tokoh Solikin, dan konsensus antar tokoh Thamrin dan tokoh Yudho. Peran kaum intelektual yaitu, intelektual organik dan intelektual tradisional. Perlawanan simbolik dilakukan oleh pihak terhegemoni meliputi tokoh Yudho, Solikin dan tokoh Pak Rohmadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa novel Temui Aku di Surga Karya Ella Sofa menyajikan bentuk hegemoni yang terjadi dalam penceritaan.
Representasi Kehidupan Masyarakat dalam Novel Si Anak Badai Karya Tere Liye (Kajian Sosiologi Sastra) Ahmad, Putri Anggraini T; Baruadi, Moh. Karmin; Lantowa, Ja'far
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i2.20353

Abstract

This study aims to describe the representation of people's lives in Tere Liye's novel "The Child of the Storm" by using the theory of sociology of literature. The approach used is descriptive qualitative, with the data source in the form of the novel. Data collection methods involve techniques of reading, paying attention, noting, and coding. The results of the study show six important elements in the representation of people's lives in this novel. First, there is a representation of the environmental conditions of the community facing social problems. Second, the friendship of the children in Manowa village is an important element in representing community life. Third, courage and enthusiasm are shown in this novel. Fourth, cooperation becomes the dominant aspect in people's lives, where they always work together in everything. Fifth, responsibility is reflected in the roles of parents and children in Manowa village. Finally, the representation of the livelihoods of the Manowa people who mostly live in floating villages is also found in this study.
Realisasi Makna Sikap dalam Mengungkapkan Kepribadian Firdaus pada Monolog “Perempuan di Titik Nol” Karya Iswadi Pratama Molamahu, Isnawati Mutiara; Baruadi, Moh. Karmin; DjoU, Dakia
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i2.24104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan realisasi makna sikap sebagai pengungkap kepribadian tokoh utama pada monolog Perempuan di Titik Nol karya Iswadi Pratama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan berupa cerita yang mengandung makna sikap. Sumber data yakni naskah monolog Perempuan di Titik Nol karya Iswadi Pratama. Data dikumpulkan malalui teknik membaca dan teknik mencatat. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, Interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian dan pembahasan ini menunjukan realisasi makna sikap melalui kutipan-kutipan yang dikaji, mencangkup (1) afeksi, ini dapat dilihat pada respon emosional penutur terhadap suatu keadaan yang ia rasakan baik itu perasaan hasrat, kegelisahan, kegembiraan, keyakinan dan pemenuhan, (2) penghakiman, dilihat dari kutipan yang mengandung penilaian suatu individu terhadap individu lainnya, dan (3) penghargaan, ini dilihat dari penilaian satu individu terhadap satuan yang berwujud baik itu positif maupun negatif meliputi reaksi, komposisi dan penilaian. Ketiga makna sikap tersebut terdapat pada kutipan-kutipan dalam monolog Perempuan di Titik Nol.
Pelaksanaan Budaya Dikili Maulidan bagi Masyarakat Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo Parman, Virawati; Baruadi, Moh. Karmin; DjoU, Dakia
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i2.23781

Abstract

Pelaksanaan budaya dikili maulidan di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai, sudah menjadi tradisi oleh masyarakat Gorontalo untuk memperingati kelahiran nabi besar Muhammad SAW. waktu pelaksanaan dikili maulidan dilaksanakan pada malam hari dengan memakan aktu sekitar 16 atau 17 jam para pezikir terdiri dari laki-laki dan perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, teknik wawancara, teknik dokementasi, teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini terdapat nilai-nilai yang mengandung religius, terutama tentang pelaksanaan budaya dikili maulidan yang ada di Desa Bongo.
SEJARAH, UNSUR KEBUDAYAAN, DAN NILAI PENDIDIKAN CERITA RAKYAT GORONTALO JANJIA LO U DULUWO DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Yustini, Ai Sri; Baruadi, Moh. Karmin; Muslimin, Muslimin
Reduplikasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 1 (2022): (Juni 2022)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/rjppbi.v2i1.1520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang: (i) unsur kesejarahan, (ii) gambaran kondisi sosiokultural masyarakat Gorontalo, (iii)  nilai pendidikan, dan (iv)  implementasi cerita rakyat Gorontalo Janjia Lo u Duluwo dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan kualitatif diterapkan dalam penelitian ini yang dioperasionalkan dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik dokumentasi dan teknik catat sebagai teknik analisis data menjadi strategi pengumpulan data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, kategori sejarah perjuangan karena pada cerita ini seseorang cenderung ingin mempertahankan kedamaian karena adanya pertengkaran antara kerajaan Gorontalo dan Limboto. Kedua, unsur kebudayaan yaitu bahasa Gorontalo, sistem peralatan yaitu penggunaan keris, unsur kesenian yakni tujai atau syair, sistem kepercayaan, organisasi kemasyarakatan yang berupa sistem kepemerintahan dan sistem pengetahuan berupa cara untuk membuat perjanjian dalam mendamaikan kedua kerajaan. Ketiga, nilai pendidikan yaitu moral yaitu mengabdi pada kerajaan atau negeri, nilai pendidikan religius meliputi berdoa kepada Tuhan, nilai pendidikan sosial meliputi kerukunan, dan gotong royong dan nilai pendidikan kepahlawanan yaitu rela berkorban demi kepentingan orang banyak. Keempat, implementasi dalam pembelajaran melalui keterkaitan dengan keutuhan dan isi materi cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diserap oleh peserta didik
MAKNA SIMBOLIK TRADISI MATAMMA QORAANG DAN MODEL PELESTARIANNYA PADA MASYRAKAT SUKU BAJO DI DESA KOKUDANG Yani, Yani; Baruadi, Moh. Karmin; Djou, Dakia
Reduplikasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 2 (2022): (Desember 2022)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/rjppbi.v2i2.1187

Abstract

Objek penelitian ini adalah Makna Simbolik Tradisi Matamma Qoraang dan Model Pelestariannya Pada Masyarakat Suku Bajo di Desa Kokudang. Adapun permasalahan penelitian ini adalah (a) bagaimana prosesi pelaksanaan tradisi  Matamma Qoraang ? (b) apa saja makna simbolik  yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi Matamma Qoraang ? (c) bagaimanakah model pelestarian tradisi Matamma Qoraang?. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan prosesi pelakasanaan tradisi Matamma Qoraang. (b) mendeskripsikan makna simbol yang terdapat dalam tradisi Matamma Qoraang. (c) mendeskripsikan model pelestarian tradisi Matamma Qoraang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Jenis penelitian yang digunakan yakni jenis kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tradisi Matamma Qoraang. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi obsevasi, perekaman, dan wawancara. Analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Hasil penelitian pertama mendeskripsikan prosesi pelaksanaan tradisi Matamma Qoraang yang terdiri dari tiga prosesi meliputi prosesi awal, prosesi inti, dan prosesi akhir. Prosesi awal ada mamugei bahan ‘ Membuat atau mengumpulkan alat dan bahan. Prosesi kedua yaitu prosesi inti, kegiatan ini adalah setelah bahan dan peralatan selesai dipersiapkan, maka orang yang hatam akan diantar di masjid dan dipakaikan pakaian khusus, setelah itu akan menuju rumah tempat prosesi, dan keluarga ada yang menjemput didepan rumah dan membawa masuk ornag yang hatam Qur’an tersebut, serta didalam akan dimulai pembacaan surah dan pembacaan doa-doa pendek yang terdiri dari surah Ad-Duha sampai surah An-Nas. Setiap satu tokoh agama akan membacakan satu atau dua surah dan orang yang hatam akan mengikuti bacaan surah sampai selesai. Prosesi akhir yaitu Nginta Mememong ‘makan bersama’. Hasil penelitian kedua mengungkapakan Simbol dalam dalam tradisi Matamma Qoraang meliputi (1) simbol verbal, yaitu berupa bacaan dan doa-doa saat proses pembuatan dan persediaan bahan-bahan, serta surah Al-Qur’an dari surah Ad-Duha sampai An-Nas yang bermakna mewakili keseluruhan bacaan Al-Qur’an, dan (2) simbol nonverbal, yaitu berupa (a) kain putih, (b) pulut putih, (c) pulut kuning, (d) telur, (e) ayam, (f) ketupat Nabi, (g) cucur, (h) tusuk telur, (i) pisang. Sedangkan hasil penelitian ketiga mengungkapkan model pelestraian dalam tradisi Matamma Qoraang yaitu model berbasis keluarga dan model berbasis suku .Penelitian ini mengemukakan beberapa kesimpulan, yakni (1) tradisi Matamma Qoraang yang terdiri dari tiga prosesi meliputi prosesi awal, prosesi inti, dan prosesi akhir. (2) tradisi Matamma Qoraang terindikasi memiliki simbol verbal dan nonverbal, (3) mengungkapkan model pelestraian dalam tradisi Matamma Qoraang yaitu model berbasis keluarga dan model berbasis suku.
Toponomastika Nama Desa di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo D. Hulopi, Nursella; Baruadi, Moh. Karmin; Kadir, Herson
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i1.17607

Abstract

Gorontalo merupakan satu dari banyaknya provinsi di Indonesia yang memiliki banyak wilayah yang tentu setiap penamaan wilayah tersebut menyimpan histori, keunikan, serta makna tersendiri. Hal tersebut akan diketahui melalui pengungkapan latar belakang penamaan tempat atau wilayah, akan tetapi penelitian untuk mengkaji latar belakang penamaan tempat (toponomastika) di Gorontalo, belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian terkait latar belakang penamaan tempat (toponomastika) ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tipologi toponimi desa di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Data pada penelitian ini dihimpun melalui teknik wawancara, selain itu juga menggunakan teknik dokumentasi. Data dianalisis dengan mereduksi data-data yang telah diperoleh, kemudian menyajikan data-data tersebut, lalu menafsirkan serta menarik kesimpulan.Setelah melakukan analisis, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: pembentukan nama desa di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo didominasi oleh tipologi toponimi kejadian, toponimi asosiasi, toponimi deskripsi, dan inovasi linguistik.