Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Poly Aluminum Chloride (PAC) as Coagulant in Liquid Waste Treatment of Tofu Riva Ismawati; Rina Rahayu; Rizqa Puspitarini; Ahmad Muhlisin; Alene Tawang
Walisongo Journal of Chemistry Vol 5, No 1 (2022): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v5i1.9417

Abstract

The tofu craftsmen have not processed the liquid waste produced and disposed of the liquid waste directly into the waters as a result, the water quality has decreased. Tofu liquid waste has BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), and TSS (Total Suspended Solid) exceeding the permitted quality standards. Treatment of tofu liquid waste needs to be done before being disposed of, one of which is by using coagulant. The purpose of this research is to know the value of BOD, COD, TSS, and pH of tofu liquid waste before and after the addition of PAC. The study was conducted by varying the concentration of PAC (10 mg/L, 30 mg/L, and 75 mg/L). The test results show that the tofu liquid waste has a BOD value of 3,890 mg/L, COD 9558.7 mg/L, TSS 2,905 mg/L, and a pH of 3.7. The use of PAC as a coagulant reduced the values of BOD, COD, TSS, and pH. PAC concentration of 75 mg/L can reduce BOD, COD, TSS, and pH values to 3,015 mg/L, 6,900 mg/L, 840 mg/L, and 3.59, respectively.
Efektifitas Online Project Based Learning Berbasis Ethnosains Pada Pembelajaran IPA terhadap Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Selama Pandemi Rina Rahayu; Riva Ismawati
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v12i4.738

Abstract

Pendidikan merupakan poin penting yang menjadi perhatian khusus selama masa pandemi Covid-19. Terlebih lagi pendidikan menjadi bagian yang sangat penting dalam membangun generasi penerus bangsa yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing secara global. Pembelajaran yang dilakukan secara daring sebaiknya lebih memperhatikan kondisi yang ada disekitar mahasiswa. Model pembelajaran berbasis proyek dilakukan dengan menerapkan kegiatan dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas online project based learning berbasis etnosains pada pembelajaran IPA terhadap keterampilan proses mahasiswa selama pandemi. Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian quasi experimental dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Pendidikan IPA. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak. Instrumen penelitian berupa lembar soal keterampilan proses sains. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hasil pretest nilai tertinngi yaitu 83 dan nilai terendah yaitu 50. Pada hasil posttest nilai tertinggi yaitu 95 dan nilai terendah adalah 67. Hasil nilai rata-rata nilai pretest yaitu 74, sedangkan nilai rata-rata posttest yaitu 88. Pada hasil uji N-gain menunjukkan rata-rata sebesar 0,518 yang masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan pada hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek (PjBL) cukup efektif dalam meningkat keterampilan proses sains mahasiswa Prodi Pendidikan IPA.
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER PELAJAR PANCASILA PADA ASPEK BERNALAR KRITIS DAN KREATIF DI SMPIT IHSANUL FIKRI KOTA MAGELANG ahmad muhlisin; jiantika Rahmawati; Rina Rahayu
Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jipb.v3n2.p88-109

Abstract

Penerapan nilai dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu upaya penguatan karakter siswa. Upaya tersebut linier dengan komitmen Kemendikbud dalam mewujudkan Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia yang berkarakter baik dengan kompetensi yang dapat bersaing secara global dan mencerminkan nilai luhur Pancasila di setiap perilakunya. Hasil studi pendahuluan pada kegiatan pembelajaran IPA di SMPIT Ihsanul Fikri Kota Magelang menunjukkan rendahnya karakter Pelajar Pancasila pada aspek bernalar kritis dan kreatif siswa. Perlu adanya alternatif desain pembelajaran yang mampu mengakomodasi karakter Pelajar Pancasila pada aspek keterampilan bernalar kritis dan kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Learning Development Cycle (LDC). Siklus model penelitian ini meliputi tahap scope, creation, user experience, meta evaluation, dan evaluation. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan produk hasil pengembangan berupa desain pembelajaran IPA dalam meningkatkan karakter Pelajar Pancasila pada aspek bernalar kritis dan kreatif. Deskripsi produk ditinjau berdasarkan data yang diperoleh yaitu hasil validasi produk yang diberikan oleh para ahli dengan kriteria valid apabila mencapai kategori valid-sangat valid, data hasil keefektifan ditinjau dari ketercapaian indikator bernalar kritis dan kreatif melalui pretest dan posttest dengan kriteria efektif jika mencapai kategori sedang-tinggi, dan kepraktisan ditinjau berdasarkan penilaian keterlaksanaan oleh observer dengan kriteria praktis jika mencapai kategori praktis-sangat praktis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain instruksional pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid dengan perolehan nilai validasi isi sebesar 4,00 dan validasi konstruk sebesar 4,18, dinyatakan efektif pada kategori sedang dengan perolehan skor N-Gain sebesar 0,40, dan dinyatakan sangat praktis berdasarkan penilaian keterlaksanaan aktivitas guru dengan persentase 88,12% dan aktivitas siswa dengan persentase sebesar 84,93%.
Game Sains Pemanfaatan Barang Bekas menjadi Alat Sederhana IPA sebagai Media Belajar Siswa SMP selama Pandemi Rina Rahayu; Riva Ismawati
Jurnal Pengabdian KOLABORATIF Vol 1, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jpk.v1i1.5941

Abstract

Many used goods that are not utilized can contribute to the production of more and more waste. Students at partner schools are not used to using used materials for science learning media. This causes students to be unable to apply theory in science in everyday life which makes students' scientific literacy in partner schools still lacking. The difficulties of students in partner schools in learning science are possible because students do not know scientific phenomena that occur in everyday life and students are not introduced to science practices. Through the management of used goods into simple science tools, it is hoped that they can be used as learning media for students in partner schools. The method used in this activity is lecture, discussion, and practice. This activity was carried out for 3 meetings at each partner. These activities included delivering materials and making simple science teaching aids using used materials. Making simple science tools from used goods makes students learn about science. It also teaches students to take advantage of used goods in the surrounding environment, so that indirectly they can also maintain the environmental sustainability. The obstacle found in this activity was the limited time needed to make science teaching aids.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BERBASIS AKTIVITAS ARGUMENTASI ILMIAH PADA TOPIK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Siswanto Siswanto; Yolanda Darnaningrum; Rina Rahayu; Nuryunita Dewantari
Indonesian Journal of Education and Learning Vol. 7 No. 2 (2024): April
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Topik klasifikasi makhluk hidup yang diajarkan pada peserta didik pada tingkat menegah tergolong dalam topik yang sulit dan mengakibatkan masih terdapatnya miskonsepsi. Miskonsepsi yang terjadi dapat diatasi melalui argumentasi ilmiah dalam pembelajaran. Namun kemampuan argumentasi ilmiah yang dimiliki oleh peserta didik di indonesia masih tergolong rendah. Salah satu cara dalam melatihkan argumentasi ialah melalui buku teks. Namun, buku teks yang digunakan di indonesia masih berada pada level 2 pada tingkatan argumentasi ilmiah. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode fuzzy delphi dan grafik fry. Penelitian terdiri atas 4 tahapan yaitu 1) menganalisis indikator kognitif pada topik klasifikasi makhluk hidup. 2) pengembangan bahan ajar. 3) menganalisis keterbacaan pada bahan ajar. 4) menganalisis validitas pada bahan ajar. Hasil penelitian diperoleh bahwa 1) terdapat 7 indikator kognitif yang perlu dilatihkan pada topik klasifikasi makhluk hidup. 2) hasil uji keterbacaan menunjukan bahwa bahan ajar telah sesuai bagi tingkatan pembaca pada kelas 7. 3) hasil validitas memperoleh kesepakatan bersama para ahli pada setiap sub bab atau valid.
Analisis Dampak Tambak Udang pada Ekosistem Laut di Kebumen Dwy Sintawati; Hilwa Zuhairo; Nisrina Nabila Latifah; Rina Rahayu
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/cqjbhv46

Abstract

Peningkatan usaha tambak udang memiliki sisi negatif yaitu menimbulkan pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana dampak adanya tambak udang terhadap ekosistem laut utamanya di Kabupaten Kebumen. Selain itu, juga untuk memprediksi aspek-aspek yang seharusnya diperbaiki dari pengelolaan tambak udang yang dekat dengan pesisir pantai agar limbahnya tidak mencemari ekosistem laut. Metode penelitian ini menggunakan studi pustaka dari berbagai sumber jurnal nasional.  Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif ini mengutamakan kecukupan serta kevaliditasan data serta bertujuan untuk memahami suatu fenomena yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti. Dari adanya tambak udang tersebut, limbah yang tidak diolah secara baik dan benar kemudian dibuang ke laut, dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang berimbas ke beberapa faktor seperti mempengaruhi pH, salinitas, perubahan gumuk pasir, TSS, BOD, nitrit, dan ammonia. Hasil studi literatur ini juga menyoroti mengenai pentingnya mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan dari adanya tambak udang. Khususnya pengaruh pada ekosistem laut.     
Analisis Masalah Sampah Penyebab Kebakaran di Gunung Andong Alya Rana Zulfa; Kiki Damayanti Mulyono; Rina Rahayu
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/1pphrd67

Abstract

Gunung Andong merupakan destinasi wisata alam di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Andong menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah dan risiko kebakaran hutan. Penelitian ini memberikan gambaran tentang kondisi Gunung Andong terhadap peningkatan penumpukan sampah, terutama sampah plastik yang merugikan ekosistem dan kelestarian alam. Selain masalah sampah, Gunung Andong mengalami ancaman kebakaran hutan, baik karena faktor alam seperti cuaca ekstrem dan suhu tinggi, maupun kelalaian manusia seperti pembakaran lahan pertanian dan pembuangan puntung rokok sembarangan. Kebakaran pada tanggal 10 Agustus 2023 sebagai contoh penyebab kerusakan hutan yang signifikan. Penelitian ini memfokuskan pada mitigasi dan manajemen kebakaran hutan sebagai upaya mencapai keberlanjutan Gunung Andong. Diperlukan langkah-langkah terpadu termasuk perbaikan infrastruktur pengelolaan sampah, kampanye edukasi, dan penegakan hukum ketat terkait pembuangan sampah ilegal. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait guna mengelola Gunung Andong secara berkelanjutan, melindungi ekosistemnya, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
Kerusakan Ekosistem Akibat Penambangan Pasir di Kawasan Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Yogyakarta Rahmatia Salsabil; Rohmad Bagus Wibowo; Rina Rahayu
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/jbn5pr88

Abstract

Penambangan pasir di Kawasan Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Yogyakarta telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak kerusakan ekosistem akibat penambangan pasir di kawasan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yang mengintegrasikan studi literatur dan analisis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambangan pasir secara berkala menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna. Selain itu, kondisi topografi di kawasan Gunung Merapi juga mengalami perubahan akibat pengerukan pada wilayah-wilayah sungai yang dapat menyebabkan tanah longsor pada tebing, erosi sungai, dan terjadi perubahan pola aliran sungai. Penambangan pasir yang dilakukan secara ilegal dan tanpa izin semakin memperparah kerusakan ekosistem di kawasan tersebut. Oleh karena itu, pengelolaan keanekaragaman hayati menjadi jalan utama agar tercipta keanekaragaman yang stabil, aman, dan berkelanjutan.    
Identifikasi Dampak Perubahan Suhu Pada Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah Michael Gary Krisna Wijaya; Ira Destiyani; Rina Rahayu
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/02d0tt33

Abstract

Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragam flora dan fauna yang melimpah. Fluktuasi suhu sering terjadi pada wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan drastis pada suhu di daerah Dieng Jawa Tengah; 2) menganalisis dampak perubahan suhu terhadap lingkungan, ekosistem hingga makhluk hidup Dieng; dan 3) mencari solusi untuk mengatasi dampak negatif dari perubahan Dieng. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dari beberapa jurnal yang kemudian dirangkum, dianalisis serta didukung argument dari peneliti. Kawasan Dieng memiliki suhu yang berbeda-beda pada siang dan malam hari karena adanya curah hujan yang menjadikan berbedaan suhu. Hal ini berdampak pada sektor pertanian masyarakat, pariwisata, kesehatan pada masyarakat. Hal ini dapat ditanggulangi dengan beberapa strategi, seperti pemanfaatan tanaman yang tahan terhadap perubahan suhu, menjaga kesehatan tubuh, serta pengelolaan pariwisata yang baik. Oleh karena itu adanya perubahan suhu yang signifikan berdampak positif dan negatif bagi ekosistem dan masyarakat sekitar. Dampak positifnya seperti pemanfaatan suhu dingin menjadi wisata dan dampak negatifnya kesehatan masyarakat dan pertanian yang buruk.
Dampak Perusakan Pegunungan: Penggalian Tanah Pegunungan Gendol Sebagai Material Pembangunan Jalan Tol Animah Rahmadani; Ernawati Widiastuti; Rina Rahayu
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 2 (2024): Jul-Des 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/m6zb6p39

Abstract

Aktivitas penggalian tanah di Pegunungan Gendol, khususnya di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, menjadi sorotan dalam artikel ini. Melalui pendekatan ekologi politik, artikel ini mengeksplorasi fenomena meningkatnya kegiatan penambangan tanah dan dampaknya terhadap lingkungan serta demokrasi di tingkat desa. Metode kualitatif digunakan dengan studi literatur dan observasi lapangan untuk menilai situasi di kawasan Pegunungan Gendol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penambangan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan. Mulai dari polusi udara akibat debu, ketidakstabilan lereng, hingga gangguan terhadap flora dan fauna. Selain itu, produktivitas pertanian terpengaruh dan risiko bencana meningkat. Meskipun ada dampak positif seperti pendapatan bagi para penambang, dampak negatifnya jauh lebih besar.  Kesimpulannya, kegiatan penggalian tanah di Pegunungan Gendol memberikan dampak yang merugikan bagi lingkungan. Artikel ini menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap dampak lingkungan dari aktivitas tersebut untuk mencegah risiko bencana yang lebih besar di masa depan.