Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN SISTEM IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION) DI DESA BESMARAK KABUPATEN KUPANG Udiana, I Made; Bunganaen, Wilhelmus; Pa Padja, Rizky A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.813 KB)

Abstract

Water is an important natural resource for human needs one of them in agriculture . Village Community Besmarak mostly farmers who use wells as the main source of water . How to water provision applied by the villagers of Besmarak not effective , efficient and the results are uneven . The drip irrigation system is one of the alternatives in resolving the matter. The drip irrigation system is the provision of water to the plant continuously around the root zone of plants . The main components in a drip irrigation system is the emitter (dropper) , lateral pipes , pipe divider , main pipes , water pumps , and other ancillary components. In planning a drip irrigation system in the village Besmarak , plants in the review is the tomato plant. Value of reference evapotranspiration (ETo) was calculated with the program cropwat 8.0 ranged from 4.32 to 7.47 mm/day and the value of crop evapotranspiration (ETc) ranged from 2.97 to 6.89 mm/day . Effective precipitation ranged from 0 to 63.2 mm/month . Discharge emitters are selected to meet the water needs of the plant is 4 l/ h and substantial rate of droplet emitternya ie 11,428 mm/hour . Based on calculations of power pumps used to lift water to land is 0.5 kW.
PERENCANAAN TEKNIS JARINGAN AIR BERSIH DI DESA NUNUSUNU KECAMATAN KUALIN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Maukari, Arnold M.; Bunganaen, Wilhelmus; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.154 KB)

Abstract

Air merupakan unsur utama bagi kehidupan manusia. Kekurangan suplai air bersih akan berpengaruh pada berbagai faktor kehidupan manusia. Metode yang dipakai adalah metode observasi yakni teknik pengambilan data melalui pengamatan langsung di lapangan baik pengukuran debit, pengukuran topografi maupun metode dokumentasi dan wawancara yakni teknik pengambilan data dengan mengambil teori-teori, rumus-rumus ,peraturan dan ketetapan yang menunjang dalam penelitian ini dan data-data yang diperoleh dari pejabat desa lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan Metode Aritmatik, Metode Geometrik dan Metode Eksponensial.Hasilproyeksi jumlah penduduk Dusun IV Desa Nunusunu tahun 2034 adalah 1337 jiwa. Besar kebutuhan air pada tahun rencana adalah 0,712 ltr/dtk. Debit Mata Air Oe Paleo adalah 0,991 ltr/dtk.Jenis pipa yang digunakan adalah jenis pipa GIP, dengan diameter pipa d = 2 inchi = 0,05 m dan d= 1,5 inchi = 0,04 m.Volume bak penangkap mata air (broncaptering) 6 m3, volume bak penampung (reservoir) 20 m3dan terdapat 6unit hidran umum (HU) memiliki volume yang berbeda-beda sesuai jumlah pemukiman penduduk tiap lokasi yakni 10 m3, 5.2 m3,dan 5 m3 (10.000 liter, 5.200 liter dan 5000 liter).Teknis operasional menyangkut hal-hal teknik yakni rincian kebutuhan operasional dan pemeliharaan, pelaku dan keterampilan yang dibutuhkan.
ANALISIS KINERJA EMBUNG OELOMIN Bunganaen, Wilhelmus
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.381 KB)

Abstract

Oelomin dam is one of the small dams located in Oelomin village Nekamesa Subdistict Kupang Regency. This dam was built in 1993, in order to overcome the lack of water shortage which happened in the village. According to the observation, the dam has become not as useful as it was before, for the sake of water usage. Therefore, the purpose of this research is to discover the function of the Oelomin dam from the physical, the functional, the operational and maintenance point of view. The method used is survey method and descriptive analysis, which only illustrates the research result by giving a certain value to every variable or aspect according to the likert scale. The result analysis, has showed the physical aspect value is 2.38, this explains that physically, the dam is not fully functioned yet, the functional aspect is 3.10, this explains that the function of the dam is optimized by the society, the operational and maintenance aspect is 1.49 which explains that operationally and the maintenance of the dam is in great condition. Generally, according to analysis the Oelomin dam is not in great condition with the value 2.32
KINERJA LALU-LINTAS SIMPANG TAKBERSINYAL PADA KOMPLEKS KAMPUS UNIVERSITAS NUSA CENDANA Frans, John H.; Bunganaen, Wilhelmus; Banu, Matelda
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3972.558 KB)

Abstract

Arus lalu-lintas pada area kampus terus meningkat setiap tahunnya, hal inilah yang menyebabkan terjadinya masalah lalu-lintas khususnya pada daerah simpang, sehingga perlu dilakukan analisi. Analisis dilakukan pada 5 simpang dengan menggunakan aturan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, volume kendaraan terbesar pada jam puncak pagi hari (simpang I, simpang II dan simpang V) dan pada siang hari (simpang III dan simpang IV). Cara paling cepat untuk mengetahui kinerja dari suatu simpang dapat dilihat nilai derajat kejenuhannya, untuk itu berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa dari kelima simpang yang dianalisis, simpang yang sudah dalam keadaan jenuh yaitu simpang I dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 0,89 dan simpang II dengan nilai derajat kejenuhannya sebesar 1,07, dimana nilainya lebih besar dari 0,75. Rekomendasi peningkatan kinerja pada simpang berupa alternatif perubahan lebar pada pendekat jalan utama dan jalan minor, pengalihan arus lalu-lintas dan larangan parkir pada daerah simpang. Setelah direkomendasikan alternatif tersebut, derajat kejenuhan pada simpang I menjadi 0,62 dan derajat kejenuhan pada simpang II menjadi 0,57 lebih kecil dari 0,75.Traffic flow on campus area continues to increase every year, it causes traffic problems, especially in the intersection, so it needs to be done analysis. The analysis was performed on 5 intersections using the rules in the Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Based on the results of the research, the largest volume of vehicles at the peak hour of the morning (intersection I, intersection II and intersection V) and at noon (intersection III and Intersection IV). The fastest way to determine the performance an intersection can be seen the saturation degree value, for that based on the calculation results can be concluded that from the five intersections are analyzed, intersection that already in the saturated state of intersection I with the value of degree of saturation of 0,89 and intersection II with The value of its saturation degree of 1,07, where the value is greater than 0,75. Recommendation of performance improvement at intersection in the form of alternate width change on main road and minor road approach, traffic diversion and parking ban at intersection area. After the recommended alternative, the saturations degree at intersection I becomes 0,62 and the saturations degree at intersection II becomes 0,57 smaller than 0,75.
KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN MORTAR MENGGUNAKAN AGREGAT UMALULU Hunggurami, Elia; Bunganaen, Wilhelmus; Parimbaha, Mbulu
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.853 KB)

Abstract

Beton dan mortar merupakan dua bahan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah pekerjaan konstruksi. Beton merupakan bahan yang paling sering digunakan untuk pekerjaan konstruksi, seperti bahan pembentuk fondasi, kolom, balok dan pelat serta bentuk-bentuk struktur lainnya. Begitu juga dengan mortar yang sering dimanfaatkan sebagai plesteran dinding bangunan dan pengisi/spesi bangunan. Sungai Umalulu, Kecamatam Umalulu adalah salah satu tempat yang menyediakan agregat untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, bendungan dan perumahan di seluruh daerah Kabupaten Sumba Timur khususnya bagian selatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Umalulu, serta untuk mengetahui perbandingannya terhadap beton yang menggunakan agregat Takari.Benda uji beton yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Nilai kuat tekan yang direncanakan sebesar 15 MPa dan 25 MPa. Benda uji mortar yang digunakan berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan komposisi campuran untuk mortar 1PCC : 4Psr, 1PCC : 6Psr, 1PCC : 8Psr dan 1PCC : 10Psr. Waktu perawatan benda uji beton dan mortar adalah 28 hari.Kuat tekan beton yang menggunakan agregatUmalulu lebih rendah dari beton yang menggunakan agregat Takari pada berbagai variasi campuran dandemikian juga pada benda uji mortar, untuk semua variasi komposisi campuran Takari.Concrete and mortar are two ingredients that have a very important role in a construction work. Concrete is the most frequently used material for construction works, such as foundations, columns, beams and plates and other structural forms.  Likewise, mortar is often used as a plaster for building walls and fillers of building species. Umalulu River, Umalulu district is one place that provides aggregate for infrastructure development such as roads, dams and housing in all areas of East Sumba regency, especially in the south.  The aim of this research is to find out the compressive strength of concrete and mortar using Umalulu aggregate, and to ompare it to concrete using Takari aggregate. To test the concrete, a cylindrical object was used with a diameter 15 cm and a height 30 cm.  The planned compressive strength value is 15 MPa and 25 MPa with a total of 18 test pieces.  The object used to test the mortar were cubes measuring 5 x 5 x 5 cm with mixed composition for mortar 1PCC: 4Psr, 1PCC: 6Psr, 1PCC: 8Psr and 1PCC: 10Psr and total test specimens of 36 pieces.  The concrete and mortar test objects were cured for 28 days. Concrete strength of concrete using Umalulu aggregate is lower than concrete using Takari aggregate on various mixed variations and likewise on mortar test specimens, for all variations of the composition of the Takari mixture
PERENCANAAN TEKNIS JARINGAN PERPIPAAN AIR BERSIH DENGAN SISTEM PENGALIRAN POMPA DI DESA SUSULAKU A KECAMATAN INSANA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Tuames, Gaspar Y. K.; Bunganaen, Wilhelmus; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1669.925 KB)

Abstract

Desa Susulaku A memiliki sumber air yang cukup memadai tetapi yang menjadi kendala adalah sumber mata air berada di bawah pemukiman warga sehingga diperlukan pompa untuk menaikan air ke pemukiman warga.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan jaringan perpipaan air bersih dengan sistem pengaliran pompa di Desa Susulaku A.Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan Metode Aritmatik, menghitung pertambahan jumlah fasilitas, serta perhitungan proyeksi kebutuhan air. Selanjutnya melakukan analisis hidrolis pada pompa dan jaringan pipa serta hal yang diperhatikan dalam sistem operasional dan pemeliharaan. Hasil proyeksi jumlah penduduk Dusun II Desa Susulaku A tahun 2023 adalah 631 jiwa. Besar kebutuhan air pada tahun rencana adalah 0,47 ltr/dtk. Debit Mata Air Oetak adalah 1,727 ltr/dtk. Jenis pipa yang digunakan adalah jenis pipa GIP,berdiameter pipa 2 inchi dan 2,5 inchi. Volume bak penampung mata air (BPMA) 14 m3, volume bak penampung (BP) 12 m3 dan volume hidran umum (HU) 10 m3. Spesifikasi pompa 65 x 50X2 - 5 15 dengan waktu beroperasi pagi hari 1 jam dan sore hari 1 jam. Teknis operasional menyangkut hal-hal teknik yakni rincian kebutuhan operasional dan pemeliharaan, pelaku dan keterampilan yang dibutuhkan. Organisasi pengelola terdiri dari struktur organisasi dan tata peran serta perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan perbulan adalah Rp 2.347.300, sehingga tarif yang dikenakan adalah Rp 25.000/KK/bulan. The Susulaku A Village have adequate water source but the are some consentrain that is the water source is located under the citizen housing so to bossting up the water to citizen housing, the pump watering system is needed. The purpose of this research is to design the clean water pipeline network with pump watering system at Susulaku A village. The used method to calculating the projected of population amount is aritmatic method, calculating the increase amount of facility and also calculating the projected of the water requirement.. The next step is doing the Hydraulic Analyze of pump and pipeline network by considered the operation and maintenance system. The result of projected population amount in Area II of Susulaku A village in 2023 is 631. The number of water requirement based on the year plan is 0,47 liter/sec. Oetak spring debit is 1,727 liter/sec. The type of pipe in this research is GIP pipe with diameter 2,00 inch and diameter 2,50 inch. The spring basin volume (BPMA) is 14 m³, Basin volume (BP) is 12 m³, and volume public hydrants (HU) is 10 m³. The pump specification is 65 x 50X2 – 5 15 with operation time 1 hour in the morning and 1 hour in the afternoon. Operational technic are concern maintenance and operational requirement details, treatment and competent worker is also needed. The management organization consists of structural organization and the role arrangement and also projected of operational and maintenance finance is Rp.2.347.300, so the contribution charged is Rp.25.000/household/month.
PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP KUAT TEKAN DAN SIFAT KEDAP AIR MORTAR Bunganaen, Wilhelmus; Hunggurami, Elia; Bei-Ngala, Yustanius
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.486 KB)

Abstract

Penggunanan mortar pada pekerjaan dinding rumah, kamar mandi, ataupun bak air saat ini belum maksimal karena banyak dijumpai retak dan tidak kedap air. Dalam mengatasi masalah ini biasa digunakan bahan kimia tambahan (chemical admixtures), tetapi bahan kimia tersebut harganya mahal dan sulit didapat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gula pasir terhadap kuat tekan dan sifat kedap air pada mortar. Benda uji yang dipakai untuk pembuatan mortar berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan variasi penambahan gula pasir 0%, 0,05%, 0,10%, 0,15%, 0,20%, 0,25%, dan 0,30% dari berat semen. Variasi campuran yang dipakai adalah 1PCC : 4Psr, 1PCC : 6Psr, dan 1PCC : 8Psr. Kuat tekan mortar maksimum adalah kuat tekan mortar dengan penambahan gula pasir 0,10 – 0,15% dan menyebabkan kenaikan kuat tekan 18,4% dari kuat tekan mortar normal. Porositas dan absorpsi mortar yang paling kecil adalah mortar dengan tambahan gula pasir 0,10 – 0,15% . Porositas mortar turun 9,99% dari porositas mortar normal dan absorpsi turun 11,84% dari absorpsi mortar normal.
ANALISIS EFISIENSI DAN KEHILANGAN AIR PADA JARIRINGAN UTAMA DAERAH IRIGASI AIR SAGU Bunganaen, Wilhelmus
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.709 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menganalisis besarnyaefisiensi dan kehilangan air pada jaringan irigasi Air Sagu, yang terletak di DesaNoelbaki, Kabupaten Kupang. Penelitian dilakukan pada saluran primer, sekunder, dansaluran tersier.Efisiensi dan kehilangan air dianalisis dengan menggunakan metode DebitMasuk – Debit Keluar. Data – data yang dipakai dalam analisis ini adalah data primerberupa data kecepatan aliran dengan current meter untuk saluran primer dan sekunderserta data kecepatan aliran dengan pelampung untuk saluran tersier. Selain data primerjuga dipakai data sekunder berupa data evaporasi 10 tahun terakhir dari StasiunKlimatologi Lasiana.Berdasarkan hasil analisis, Kehilangan air secara keseluruhan pada jaringanirigasi Air Sagu adalah 39.67%. Kehilangan air yang terjadi akibat evaporasi sangatkecil, sehingga air yang hilang lebih disebabkan oleh faktor fisik saluran dengankehilangan yang banyak terjadi pada saluran sekunder 1, sekunder 4, dan saluran tersiertanah. Efisiensi rata – rata secara keseluruhan pada jaringan irigasi Air Sagu adalah60.33% dengan efisiensi saluran primer sebesar 93.36%, saluran sekunder sebesar83.02%, dan saluran tersier sebesar 77.84%.
ANALISA NILAI SISA KAPASITAS BANGUNAN ATAS JEMBATAN BAHANAPU DENGAN MENGGUNAKAN METODE RATING FACTOR Shintike, Yosephine L.; Pah, Jusuf J.S.; Bunganaen, Wilhelmus
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.854 KB)

Abstract

Jembatan dapat mengalami kegagalan secara tiba-tiba karena akibat pengaruh dari keadaan eksternal jembatan, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sisa kapasitas bangunan atas jembatan dengan menggunakan metode rating factor. Perhitungan analisis rating factor berpedoman pada draf Pedoman Penentuan Nilai Kapasitas Jembatan dari Dirjen Bina Marga dengan melakukan analisis terhadap kondisi harian (inventory) dan kondisi khusus (operating). Dari hasil analisis diperoleh nilai rating factor terhadap komponen-komponen jembatan. Untuk komponen pelat lantai kendaraan posisi Dial Gauge 2, nilai rating factor terbesar dan terkecil adalah 4.53 dan 0.75, sedangkan pada komponen pelat lantai kendaraan posisi Dial Gauge 3 memiliki nilai rating factor terbesar dan terkecil sebesar 4.35 dan 0.58. Pada komponen gelagar utama jembatan posisi Dial Gauge 1 menurut tinjauan operating rating factor memiliki nilai terbesar dan terkecil sebesar 1.01 dan 0.51, sedangkan menurut tinajuan inventory rating factor adalah sebesar 0.60 dan 0.31. Pada komponen gelagar utama jembatan posisi Dial Gauge 4 menurut tinjauan operating rating factor memiliki nilai terbesar dan terkecil sebesar 1.83 dan 0.71, sedangkan menurut tinjauan inventory rating factor adalah sebesar 1.09 dan 0.42. Dari nilai rating factor ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan jembatan memiliki nilai rating factor < 1, sehingga diperoleh hasil evaluasi bangunan atas Jembatan Bahanapu harus diberlakukan pembatasan beban lalu lintas dan juga perbaikan jembatan secara keseluruhan. The bridge can fail suddenly because due to the influence of external circumstances bridge, therefore this study aims to determine the residual value of the building capacity on the bridge by using the method of rating factor. The rating factor analysis calculation based on the draft Guidelines for Determination of Capacity Value Bridges of DGH by analyzing the daily conditions (inventory) and special conditions (operating). From the results obtained by analysis of rating factor value of the components of a bridge. To position the vehicle floor plate component Dial Gauge 2, the value of the largest and smallest factor rating is 4:53 and 0.75, whereas the components of the vehicle floor plate Dial Gauge position 3 has a value rating of the largest and smallest factor of 4:35 and 0:58. In the main girder bridge component position Dial Gauge 1 rating factor according to a review of operating the largest and smallest values of 1:01 and 0:51, while according to rating factor tinajuan inventory amounted to 0.60 and 0:31. In the main girder bridge component Dial Gauge position 4 according to a review of operating rating factor has the largest and smallest values of 1.83 and 0.71, while according to inventory review rating factor is equal to 1:09 and 0:42. The rating factor of the value of this can be concluded that the overall bridge rating factor has a value of
SISTEM DRAINASE ZONA V RENCANA INDUK DRAINASE KOTA KUPANG Kollawila, Aryanto A.; Bunganaen, Wilhelmus; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.875 KB)

Abstract

Kota Kupang sudah banyak terdapat jaringan drainase yang terbagi dalam IX zona. Zona V merupakan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) dari sungai Liliba dan sungai Lasiana. Kawasan ini sering mengalami masalah genangan air di beberapa ruas jalan yang disebabkan oleh adanya pendangkalan pada saluran seperti endapan lumpur dan sampah yang terbawa air pada saat hujan, selain itu juga disebabkan oleh belum tersedianya jaringan drainase di beberapa titik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi saluran eksisting, faktor – faktor yang mempengaruhi luapan, dan memberikan solusi terhadap permasalahan drainase pada Zona V Rencana Induk Kota Kupang.Dalam penelitian ini perhitungan debit rencana menggunakan data curah hujan 27 tahun terakhir pada lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisa frekuensi dan uji kecocokan dengan metode Log Pearson Tipe III dengan nilai hujan rencana untuk kala ulang 2 tahun sebesar 118,154 mm. Kemudian dilakukan perencanaan saluran drainase dan menghitung debit saluran. Berdasarkanperhitungan dari hasil penelitian diperoleh saluran berbentuk persegi sebanyak 16 saluran dan berbentuk trapesium sebanyak 9 saluran. Terdapat 9 saluran yang lebar dasar saluran tetap diambil dari data saluran eksisting, sedangkan tinggi saluran eksisting diubah sesuai perencanaan berdasarkan perhitungan debit banjir rencana. Kupang city had alot of drainage networks that are divided into IX zones. Zone V is a river drainage area from Liliba River and Lasiana river. This area often experiences water puddle problems in some road segments caused by silting of channels such as mud sediments and water-borne debris, but also due to unavailability of drainage networks at some point. This study purpose is to figure out the condition of existing channels, overflowing factors, and give solution for that drainage problem at Zone V The Masterplan of Kupang City.Based on frequency analysis and fit test using Log Pearson type III method with rainfall of 2 year rework plan equal to 118,154 mm. Then do the planning of drainage canals and calculates the discharge canal. Rated discharge chute must be greater than the discharge plan in order to avoid flooding.Based on the calculation of the results obtained by the rectangular canal as many as 16 canals and a trapezoid shape as many as 9 canals. There are 9 canal base width of the canal remains were taken from the existing canal data, while existing canals steeper modified according to plan based on the calculation of flood discharge plan.