Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Kapasitas Tampung Saluran Drainase Menggunakan Software Hec-Ras 6.0 (Studi Kasus: Jalan Jendral Soeharto-Jendral Sudirman) Bunganaen, Wilhelmus; Taka, Endarto F.C.; Karels, Dolly W.
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 4 No 1 (2024): Vol 4 No 1 (2024): Volume 4 No.1 Mei 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/forteks.v4i1.15583

Abstract

Banjir merupakan peristiwa alam yang sering terjadi dan menimbulkan genangan air. Tidak terkecuali di sepanjang ruas Jalan Jendral Soeharto-Jalan Jendral Sudirman, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang disebabkan oleh curah hujan yang terjadi dan kapasitas saluran drainase yang kurang memadai. Tentu perlu dilakukan analisis kapasitas tampung dari suatu sistem drainase, dimana drainase tersebut dapat menampung limpahan air atau tidak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui debit banjir pada ruas jalan Jendral Soeharto-Jalan Jendral Sudirman serta mengetahui kapasitas dari sistem saluran drainase di sepanjang ruas Jalan Jendral Soeharto-Jalan Jendral Sudirman menggunakan software HEC-RAS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan subjek penelitian menggunakan software HEC-RAS pada saluran drainase dan menggunakan instrumen studi pustaka dan observasi. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui debit banjir yang terjadi, mengetahui kapasitas saluran drainase, mengetahui dimensi dan jumlah street inlet serta penempatan manhole.
Optimasi Pola Tanam Daerah Irigasi Rotiklot Kabupaten Belu Berek, Margaretha Gloria; Bunganaen, Wilhelmus; Messah, Yunita A.
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2024): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/juteks.v9i1.1178

Abstract

This research was carried out with the help of an optimization program using Quantity Methods for Windows 3 software. The value of irrigation water requirements was calculated using a method based on Irrigation Planning Criteria - 01 of 2013. The data used in the analysis were irrigation area area data, rainfall data and 15 year climate data and planting pattern data. In this research, four initial planting alternatives were planned with the number of planting seasons in a year being three and the planting period being 10 days. The calculation results show that the maximum mainstay volume occurred in February at 19741.58 m3 and the mainstay volume in January, March, April, May, June, July, August, September, October, November and December was constant at 19354.84 m3. The maximum water requirement for rice plants occurs in the first initial planting alternative in planting season 3, amounting to 3.09 lt/sec/Ha and secondary crops occurs in the third initial planting alternative in planting season 3, amounting to 1.63 lt/sec/Ha. The results of optimizing the planting pattern in the Quantity Methods for Windows 3 software obtained results greater than the existing land area with a size of 300% of 27 Ha, which means that the planting pattern resulting from the optimization is Optimum
Evaluasi Saluran Drainase Dalam Menanggulangi Banjir Pada Kawasan Jalan Gua Lourdes Kota Kupang Laka, Marciana Febronia Yaya; Sina, Dantje A. T.; Bunganaen, Wilhelmus
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2024): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/juteks.v9i1.1203

Abstract

Drainase pada ruas jalan Gua Lourdes, Kelurahan Oetete, Kota Kupang sering mengalami luapan banjir pada waktu musim penghujan. Kondisi ini menyebabkan banjir pada jalan dan daerah disekitar lokasi tersebut. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan saluran drainase pada daerah pengamatan dalam mengalirkan debit banjir pada kala ulang yang ditinjau yaitu kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Panjang saluran yang ditinjau ke hulu 143 m dan ke hilir 188 m yang dibagi dalam 7 segmen. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan debit banjir rancangan (Q) dan debit banjir pada saluran drainase eksisting (Qs). Hasil perhitungan debit banjir rancangan (Q) diperoleh dengan menjumlahkan debit banjir air hujan (Qah) dengan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dan debit air kotor (Qak). Hasil yang diperoleh pada kala ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun adalah 86,142 m3/det, 118,641 m3/det, 150,152 m3/det, 181,881 m3/det, 208,075 m3/det, dan 234,292 m3/det. Sedangkan hasil perhitungan untuk debit banjir saluran drainase eksisting pada tiap segmen yaitu 30,629 m3/det, 20,387 m3/det, 27,906 m3/det, 26,248 m3/det, 22,038 m3/det, 16,927 m3/det, 53,259 m3/det. Sehingga setelah dilakukan evaluasi, diperoleh kondisi dimana debit banjir rancangan lebih besar daripada debit saluran drainase eksisting (Q>Qs) untuk setiap kala ulang. Oleh karena itu, penampang saluran drainase eksisting pada lokasi yang ditinjau tidak dapat menampung debit banjir rancangan pada kala ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Untuk itu, perlu dilakukan perencanaan ulang pada saluran tersebut dengan menggunakan ukuran penampang dimensi saluran yang paling ideal yaitu pada kala ulang 2 tahun sehingga diperoleh kondisi dimana saluran drainase dapat menampung kapasitas debit banjir rancangan.
Identifikasi Sub DAS Rawan Banjir dengan Metode Cendana (Studi Kasus: DAS Aesesa pada Wilayah Sungai Flores) Krisnayanti, Denik Sri; Ananda, Yokti; Bunganaen, Wilhelmus; Klau, Ralno Robson
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 29, Nomor 2, DESEMBER 2023
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkts.v29i2.57375

Abstract

The Aesesa watershed is the largest watershed in the Flores River Basin located in Ngada Regency and Nagekeo Regency, with a watershed area of 1,169.24 km2 and a main river length of 66.92 km. The Aesesa watershed consists of 13 sub-watersheds with varying shapes and complex characteristics. This makes the Aesesa watershed potentially prone to flooding. The purpose of this study is to identify the potential for flooding from sub-watersheds in the Aesesa watershed using the Cendana method. The data used include morphometry data, watersheds, and maps. In using the Cendana method, the input parameters taken into account are watershed area (A), main river length (L), annual maximum daily rainfall, watershed shape, river density (D), river slope (s), Nakayasu α value, channel roughness (n), curve number value (CN), and land cover. Then from the calculation of the data, value weighting will be carried out to identify flood vulnerability. The results of this study show that the weighting for 13 sub-watersheds in the Aesesa watershed is on average in the high category with a range value of 2.30 – 2.70. From this result, it is expected that mitigation and adjustment efforts can be made, especially in sub-watersheds that are already high with a weight value of 2.70 to reduce the magnitude of losses due to flooding.
Kajian Kondisi Debit Das Benanain Terhadap Banjir Saat Badai Siklon Tropis Seroja Krisnayanti, Denik Sri; Bunganaen, Wilhelmus; Taopan, Angelio A
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.20.2.108-119.2024

Abstract

Banjir merupakan peristiwa alam yang sangat sering terjadi. Hal ini terjadi karena intensitas curah hujan yang meningkat dengan durasi yang panjang, adanya perubahan tata guna lahan dan perbuatan manusia yang merusak alam. Banjir bandang yang terjadi di DAS Benanain saat terjadi badai siklon tropis Seroja mengakibatkan banyak korban jiwa serta terputusnya Jembatan Benanain yang menghubungkan Kecamatan Weliman dan Kecamatan Malaka Tengah. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Benanain pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Benanain yang memiliki luas DAS mencapai 3.182,59 km2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar nilai debit di DAS Benanain saat terjadi badai siklon tropis Seroja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hujan dari 10 stasiun hujan dengan panjang data 22 tahun mulai dari tahun 2000-2021. Metode yang digunakan dalam menghitung distribusi curah hujan yaitu metode distribusi Normal, Log Normal, Log Pearson Tipe III dan Gumbel. Untuk menghitung debit banjir menggunakan metode HSS SCS-CN. Nilai debit banjir dikalibrasi menggunakan perbandingan dengan metode HSS Snyder-Green&Ampt. Aplikasi yang digunakan dalam analisis ini yaitu HEC-HMS. Hasil debit banjir diuji dengan membandingkan grafik hidrograf antara metode HSS SCS-CN dan metode HSS Snyder-Green&Ampt. Nilai debit kala ulang pada DAS Benanain metode HSS SCS-CN untuk kala ulang 100 tahun 3891,2 m3/det, kala ulang 500 tahun 4982,4 m3/det, kala ulang 1000 tahun 6063,5 m3/det. Nilai debit kala ulang dengan metode HSS Snyder-Green&Ampt untuk kala ulang 100 tahun 4115,3 m3/det, kala ulang 500 tahun 4983,8 m3/det, kala ulang 1000 tahun 5832,9 m3/det. Nilai debit puncak saat Badai Siklon Tropis Seroja dengan metode HSS SCS-CN adalah 4189,7 m3/det dan dengan metode HSS Snyder-Green&Ampt  adalah 4243,1 m3/det. Debit banjir yang terjadi pada saat badai siklon tropis Seroja ini diatas debit kala ulang 100 tahun dan dibawah debit kala ulang 500 tahun. Ini menunjukkan bahwa dampak siklon tropis Seroja pada DAS Benanain memberikan debit banjir yang cukup besar pada outlet Sungai Benanain di Kabupaten Malaka. Kondisi banjir yang cukup besar ini perlu dikaji lanjut terhadap morfometri DAS dan morfologi pada Sungai Benanain
Kajian Kondisi Debit Das Benanain Terhadap Banjir Saat Badai Siklon Tropis Seroja Krisnayanti, Denik Sri; Bunganaen, Wilhelmus; Taopan, Angelio A
Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 20 No. 2 (2024)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.20.2.108-119.2024

Abstract

Banjir merupakan peristiwa alam yang sangat sering terjadi. Hal ini terjadi karena intensitas curah hujan yang meningkat dengan durasi yang panjang, adanya perubahan tata guna lahan dan perbuatan manusia yang merusak alam. Banjir bandang yang terjadi di DAS Benanain saat terjadi badai siklon tropis Seroja mengakibatkan banyak korban jiwa serta terputusnya Jembatan Benanain yang menghubungkan Kecamatan Weliman dan Kecamatan Malaka Tengah. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Benanain pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Benanain yang memiliki luas DAS mencapai 3.182,59 km2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar nilai debit di DAS Benanain saat terjadi badai siklon tropis Seroja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hujan dari 10 stasiun hujan dengan panjang data 22 tahun mulai dari tahun 2000-2021. Metode yang digunakan dalam menghitung distribusi curah hujan yaitu metode distribusi Normal, Log Normal, Log Pearson Tipe III dan Gumbel. Untuk menghitung debit banjir menggunakan metode HSS SCS-CN. Nilai debit banjir dikalibrasi menggunakan perbandingan dengan metode HSS Snyder-Green&Ampt. Aplikasi yang digunakan dalam analisis ini yaitu HEC-HMS. Hasil debit banjir diuji dengan membandingkan grafik hidrograf antara metode HSS SCS-CN dan metode HSS Snyder-Green&Ampt. Nilai debit kala ulang pada DAS Benanain metode HSS SCS-CN untuk kala ulang 100 tahun 3891,2 m3/det, kala ulang 500 tahun 4982,4 m3/det, kala ulang 1000 tahun 6063,5 m3/det. Nilai debit kala ulang dengan metode HSS Snyder-Green&Ampt untuk kala ulang 100 tahun 4115,3 m3/det, kala ulang 500 tahun 4983,8 m3/det, kala ulang 1000 tahun 5832,9 m3/det. Nilai debit puncak saat Badai Siklon Tropis Seroja dengan metode HSS SCS-CN adalah 4189,7 m3/det dan dengan metode HSS Snyder-Green&Ampt  adalah 4243,1 m3/det. Debit banjir yang terjadi pada saat badai siklon tropis Seroja ini diatas debit kala ulang 100 tahun dan dibawah debit kala ulang 500 tahun. Ini menunjukkan bahwa dampak siklon tropis Seroja pada DAS Benanain memberikan debit banjir yang cukup besar pada outlet Sungai Benanain di Kabupaten Malaka. Kondisi banjir yang cukup besar ini perlu dikaji lanjut terhadap morfometri DAS dan morfologi pada Sungai Benanain
PKM Penggunaan Limbah Plastik Untuk Akuaponik Pada Yayasan Tabor Mulia Kelurahan Lasiana Bunganaen, Wilhelmus; Cornelis, Remigildus; Krisnayanti, Denik Sri; Simatupang, Partogi H.; Pah, Jusuf J.S; Hangge, Elsy E.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 19 No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v19i1.18857

Abstract

Kupang merupakan ibu kota Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang memiliki kondisi iklim kering, karena musim hujan berlangsung hanya kurang lebih empat bulan dan delapan bulan musim kemarau. Ketersediaan air yang tidak cukup, menyebabkan pengolahan tanah dan tanaman sayur untuk skala rumah tangga terbatas. Begitupula untuk pemeliharaan ikan (kolam ikan) skala rumah tangga mengalami kesulitan. Sehingga diperlukan inovasi untuk pemenuhan kebutuhan, dengan cara pembudidayaan sayur mayur dan ikan air tawar melalui pembuatan akuaponik. Budidaya sayuran dan ikan air tawar melalui teknologi akuaponik dapat dilakukan dengan pemanfaatan limbah plastik. metode yang digunakan dalam pengabdian yakni Metode Diskusi atau Metode Ceramah, Metode Demonstrasi dan Metode Pendampingan. Pada pengabdian ini, sasaran kegiatan yakni para kaum difable di Yayasan Tabor Mulia (YTM) yang terletak di RT. 26 RW 07, Bimoku Kelurahan Lasiana Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil dari pelatihan dan demonstrasi yang dilakukan oleh Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM), dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai pemahaman pada kaum difable Yayasan Tabor Mulia (YTM) terkait materi yang diberikan, melalui demonstrasi. Kata kunci: teknologi akuaponik, limbah plastik, kolam ikan, tanaman sayur.
Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Bersih di Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur tapoona, Karolus Linus; Bunganaen, Wilhelmus; Cornelis, Remigildus
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 No. 1 Mei 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/forteks.v5i1.20589

Abstract

Kebutuhan air bersih terus meningkat setiap tahun akibat pertumbuhan penduduk, perubahan musim, dan faktor sosial ekonomi. Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, dengan luas 75,91 km² dan jumlah penduduk 41.690 jiwa pada 2021, mengalami tantangan serupa. Air bersih di wilayah ini disuplai dari beberapa mata air yaitu Mata Air Wai Okin, Mata Air Gere, Mata Air Letomatan, Mata Air Wai Bao, Mata Air Wai Doko, Mata Air Suban Poar dan Kali Bama yang berada di Desa Bama, Kecamatan Demon Pagong. Penelitian ini bertujuan memproyeksikan kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Larantuka hingga tahun 2041 dan menganalisis potensi ketersediaannya. Metode analisis meliputi proyeksi jumlah penduduk, murid, dan fasilitas, serta perhitungan kebutuhan dan ketersediaan air bersih serta menghitung keseimbangan air. Hasil menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih pada 2022 sebesar 56,208 liter/detik, meningkat menjadi 72,323 liter/detik pada 2041. Potensi ketersediaan air mencapai 1.280,531 liter/detik. Analisis keseimbangan air menunjukkan kelebihan suplai sebesar 1.224,323 liter/detik pada 2022 dan 1.208,208 liter/detik pada 2041. Dengan demikian, kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Larantuka hingga 2041 dipastikan terpenuhi.
Analisis Kinerja Saluran Drainase Jalan H. R. Koroh Kota Kupang Menggunakan EPA SWMM 5.2 Collazo, Cece; Bunganaen, Wilhelmus; Hangge, Elsy E.
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 No. 1 Mei 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/forteks.v5i1.20835

Abstract

Kurangnya fasilitas pendukung jalan berakibat pada kerusakan Jalan H. R. Koroh, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hujan berintensitas tinggi menyebabkan genangan yang mengganggu pemukiman sekitar karena air limpasan permukaan pada ruas jalan tidak teralirkan melalui drainase yang ada. Evaluasi saluran berdasarkan kondisi eksisting drainase, analisa dilakukan menggunakan pemodelan EPA SWMM 5.2 dengan kala ulang hujan 5 dan 10 tahun. Penampang saluran drainase yang dimiliki ruas jalan H.R Koroh memiliki variasi bentuk dan ukuran. Dimensi maksimum yang dimiliki saluran trapesium adalah kedalaman 1.42 meter, lebar atas 1.92 meter dan lebar bawah 1.56 meter, saluran trapesium dengan tutup dengan kedalaman 1.30 meter, lebar atas 1.70 meter dan lebar bawah 1.58 meter, U-ditch ukuran 100 x 100 cm dan gorong-gorong berbentuk modified baskethandle dengan kedalaman 1.50 meter, lebar 1.43 meter dan radius lingkaran 7.1 meter. Hasil simulasi pada EPA SWMM 5.2 menunjukkan saluran masih mampu menampung kapasitas air hujan. Kesimpulannya permasalahan masih terjadi luapan air banjir pada area aliran jalan H.R Koroh adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sembarangan, sedimen yang terbawa melalui aliran air, tertutup tanpa inlet atau jalur air masuk dan lubang pemeliharaan atau manhole yang sulit dibuka sehingga tidak dapat dilakukannya perawatan saluran secara berkala
Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Adonara Barat Kabupaten Flores Timur Juan, Maria Vilivan Tuto; Bunganaen, Wilhelmus; Frans, John H.
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 No. 2 September 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/forteks.v5i2.23935

Abstract

Kebutuhan air bersih terus meningkat setiap tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk, keterbatasan layanan, distribusi air yang minim, serta pengaruh iklim. Hal ini juga terjadi di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, yang memiliki luas wilayah 55,97 km², terdiri dari 18 desa, dan berpenduduk 15.320 jiwa pada tahun 2023. Kecamatan ini memiliki 33 mata air yang berpotensi sebagai sumber air bersih. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan dan ketersediaan air bersih hingga tahun 2043. Metode yang digunakan mencakup proyeksi jumlah penduduk, murid, dan fasilitas, serta perhitungan kebutuhan dan potensi pasokan air. Hasilnya, kebutuhan air pada 2024 sebesar 53,086 liter/detik meningkat menjadi 67,415 liter/detik pada 2043. Potensi pasokan air mencapai 426,688 liter/detik. Analisis menunjukkan surplus air sebesar 373,602 liter/detik (2024) dan 359,273 liter/detik (2043), sehingga kebutuhan air bersih masyarakat dipastikan dapat terpenuhi selama 20 tahun ke depan.