Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Edukasi Penerapan 5M dan Vaksinasi Covid-19 sebagai Upaya Percepatan Penanganan Covid-19 di Desa Banjaran Wetan Maria Komariah; Theresia Eriyani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6602

Abstract

ABSTRAK COVID-19 telah ditetapkan sebagai wabah pandemi global pada Maret 2020. Sejak munculnya COVID-19 di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna memutus rantai penyebaran virus COVID-19 melalui vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan 5M. Tujuan dan capaian dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Banjaran Wetan dapat mengetahui pentingnya vaksinasi dan lebih menerapkan 5M sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi kesehatan dengan pemberian penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan 5M.  Pendampingan dan penyuluhan mengenai vaksinasi Covid-19 dilaksanakan secara door to door kepada masyarakat dengan mengeksplor alasan masyarakat jika belum melakukan vaksinasi. Setelah itu, peneliti memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19 dan penerapan 5M. Edukasi juga dilakukan kepada siswa SD di Desa Banjaran Wetan. Setelah dilakukan edukasi, terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai vaksinasi Covid-19 dan 5M yang dinilai berdasarkan persentase kenaikan skor pre-test dan post-test. Program edukasi dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19 dan 5M. Program ini diharapkan dapat membantu percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. Kata kunci: edukasi, 5M, vaksinasi Covid-19  ABSTRACT COVID-19 was declared a global pandemic outbreak in March 2020. The Indonesian government has made various efforts to break the chain of the spread of the COVID-19 virus through vaccination and the implementation of the 5M health protocol. The aim of this program was to give an education to improve the importance of vaccination and adherence to 5M as an effort to prevent the transmission of COVID-19. The method used in this program is health education by providing counselling and assistance to the community regarding the importance of vaccination and the 5M health protocol. Assistance and counselling regarding Covid-19 vaccination is carried out door to door in the community by exploring the reasons for the community if they have not been vaccinated. After that, the researchers provided education to the public about the Covid-19 vaccination and the implementation of 5M. Education was also carried out for elementary school students in Banjaran Wetan Village. After the implementation of the program, there was an increase in students' knowledge about Covid-19 and 5M vaccinations which were assessed based on the percentage increase in pre-test and post-test scores. Education programs can increase public knowledge about Covid-19 and 5M vaccinations. This program is expected to accelerate the handling of Covid-19 in Indonesia. Keywords: education, 5M, Covid-19 vaccination 
Manajemen Stres dengan Latihan Mindfulness pada Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19: Students’ Stress Management through Mindfulness Training during Covid-19 Pandemic Maria Komariah; Kusman Ibrahim; Tuti Pahria
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i4.2905

Abstract

College students are a vulnerable group to go through general mental disorders, such as stress due to the influence of the social environment, pressure from parents and friends, or a competitive atmosphere. Stress harms physical and psychological, reducing academic ability and achievement index until it appears of negative behavior. Mindfulness therapy is one of the non-pharmacological therapies to reduce stress levels through awareness of current experiences by accepting without judging anything so that new perspectives come up in looking at problems and alternative solutions. This study examines mindfulness interventions' role in optimizing student stress management. The research subjects were 51 students. Measuring instruments pre-test and post-test gave before and after the intervention used Depression Anxiety Stress Scales (DASS-42). The intervention was carried out face to face through the Zoom Meeting media. The results showed that students' stress levels decreased after mindfulness training. Therefore, students practicing mindfulness in the long term can help maintain mental health stability and prevent stress.
Beban Kerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) Yeni Susilawati; Maria Komariah; Irman Somantri
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 1 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i1.5174

Abstract

This study aims to analyze the workload of implementing nurses based on the WISN method. The method used is quantitative with work sampling and observation techniques. The results showed that the percentage of implementing direct nursing activities was 32.2% and indirect nursing activities was 34.4%. The proportion of time obtained from the workload component of direct and indirect activities is still within the light workload limit of 66.6%. In conclusion, nurses must increase productive activities by focusing on their primary tasks and functions, especially meeting basic human needs (KDM). Keywords: Workload, Nurses, WISN, Work Sampling
GAMBARAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA PENDERITA JANTUNG KORONER Nur Komariah; Popi Sopiah; Rafika Rosyda
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.13773

Abstract

Penyakit jantung koroner dan stroke masih menjadi dua penyebab utama kematian di dunia. Setiap tahun 17,6 juta orang meninggal karena penyakit jantung. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan untuk merasa puas dengan hasrat seksual. Karena seksualitas adalah bagian dari kehidupan normal. Aktivitas seksual merupakan aktivitas fisik yang dapat membutuhkan banyak energi. Orang dengan masalah jantung mungkin memiliki masalah dengan pembuluh darah jantungnya, yang dapat menyebabkan masalah seperti nyeri dada atau sesak napas. Jika kondisi ini tidak diobati, dapat menyebabkan serangan jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas seksual pada penderita jantung koroner di RSUD Sumedang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Partisipan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan salah satu teknik pemilihan partisipan secara non random dimana peneliti menetukan ciri-ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Alat untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah instrumen wawancara dan alat perekam. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas seksual pada penderita jantung koroner yaitu sering merasa lelah saat berhubungan dan tidak ada gelaja penyakit jantung koroner yang dirasakan saat berhubungan seksual karena partisipan melakukan hubungan saat mereka merasa sehat. Kesimpulan, partisipan kurang berkonsultasi dengan dokter tentang aktivitas seksual yang dilakukan, dan partisipan hanya berupaya untuk mengurangi rasa lelah dengan beristirahat sekitar 5 atau beberapa menit.
Edukasi Remaja Mengenai Gizi dan PHBS Sebagai Upaya Pengenalan dan Pencegahan Dini Stunting di SMA 1 Darul Falah Cihampelas Kabupaten Bandung Barat Maria Komariah; Theresia Eriyani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9501

Abstract

ABSTRAK Stunting masih menjadi permasalahan gizi nasional yang dialami oleh sejumlah besar anak di Indonesia khususnya di Wilayah Jawa Barat. Desa Cihampelas merupakan salah satu wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Cihampelas yang mendapat perhatian khusus akibat tingginya kasus stunting pada anak balita. Hasil survey awal menunjukkan pengetahuan mengenai stunting dan upaya pencegahannya sejak dini masih kurang memadai di kalangan pelajar di wilayah tersebut. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai stunting dan upaya pencegahannya melalui edukasi mengenai gizi seimbang dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode ceramah atau lecture yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan melibatkan sasaran siswa kelas 12 SMA 1 Darul Falah dan masyarakat Desa Cihampelas sejumlah 31 orang sebagai subjek pengabdian. Kegiatan edukasi kesehatan mengenai stunting dan upaya pencegahannya ini dilaksanakan pada 19 Januari 2023 dan diikuti oleh 31 orang sasaran siswa SMA. Setelah dilakukan kegiatan edukasi, siswa-siswi mengetahui informasi mengenai stunting dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Seluruh peserta menujukan sikap antusias dan tertarik dengan topik yang disampaikan serta mampu menjawab pertanyaan pada sesi posttest dengan tepat. Kegiatan edukasi yang telah diselenggarakan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai stunting dan pentingnya asupan gizi dan PHBS sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini. Program edukasi kesehatan berkelanjutan mengenai stunting dapat dilanjutkan oleh institusi pendidikan seperti SMP, SMA, dan SMK dan didukung optimalisasi program pemerintah oleh perangkat desa setempat. Kata Kunci: Edukasi, Stunting, Gizi, PHBS, Siswa  ABSTRACT Stunting is still a national nutrition problem experienced by many children in Indonesia, especially in the West Java Region. Cihampelas Village is one of the areas with the largest population in Cihampelas Sub-District which has received special attention due to the high stunting cases in children under five. The results of the initial survey showed that knowledge about stunting and early prevention program was still inadequate among students in this region. This service program aims to increase students' understanding of stunting and efforts to prevent it through education about balanced nutrition and importance of nutritional intake and Water, Sanitation, and Hygiene program (WASH). This community service program uses the lecture method followed by a discussion and QnA session involving the target class 12 students of SMA 1 Darul Falah and the community of Cihampelas Village. This program was carried out on January 19, 2023, and was attended by 31 target high school students. After the educational activities were carried out, the students received information about stunting and prevention measures that could be taken early on. All participants showed enthusiasm and interest in the topics presented and were able to answer questions in the posttest session correctly. The educational activities that have been held are able to increase students' knowledge and understanding about stunting and the importance of nutritional intake and WASH program as an effort to prevent stunting. Continuous health education programs regarding stunting can be continued by educational institutions such as junior high, high school and vocational schools and supported by the optimization of government programs by local village officials. Keywords: Education, Stunting, Nutrition, WASH, Student
Edukasi Stunting dan PBHS dalam Upaya Pengenalan dan Pencegahan Dini Stunting di SMP 1 Darul Falah Cihampelas Kabupaten Bandung Barat Theresia Eriyani; Maria Komariah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.8291

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama yang masih dialami oleh balita di Indonesia khususnya di Wilayah Provinsi Jawa Barat. Desa Cihampelas merupakan wilayah dengan penduduk terpadat di Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah kasus balita stunting tertinggi pada tahun 2022. Hasil survey awal menunjukkan bahwa pelajar di wilayah tersebut masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai stunting dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Maka dari itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa melalui edukasi kesehatan mengenai stunting dan upaya pencegahannya yaitu melalui PHBS. Kegiatan edukasi kesehatan ini disampaikan kepada 77 orang sasaran pengabdian yang merupakan siswi kelas 9 SMP 1 Darul Falah Cihampelas menggunakan metode ceramah atau lecture yang dilanjutkan dengan agenda diskusi dan tanya jawab. Kegiatan edukasi kesehatan mengenai stunting dan PHBS telah terlaksana pada 19 Januari 2023 dan diikuti oleh 77 pelajar perempuan. Evaluasi kegiatan edukasi kesehatan ini dilakukan menggunakan 10 pertanyaan dalam bentuk pretest dan posttest yang dibuat berdasarkan indikator PHBS dalam PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga). Seluruh peserta tampak tertarik mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan aktif berpartisipasi dalam diskusi dan tanya jawab serta mampu menjawab pertanyaan posttest dengan tepat. Kegiatan edukasi kesehatan mengenai stunting dan PHBS yang telah diselenggarakan mampu meningkatkan pengetahuan siswa sebagai upaya pencegahan dini stunting. Upaya berkelanjutan dengan edukasi kesehatan yang dilaksanakan secara rutin oleh instansi pendidikan meliputi SMP, MI, MA, SMA/K dan penyediaan fasilitas yang memadai oleh perangkat desa setempat disarankan untuk mendukung optimalisasi program pemerintah dalam rangka menurunkan prevalensi stunting nasional.Stunting was still a major nutritional problem experienced by toddlers in Indonesia, especially in the Province of West Java. Cihampelas Village is the most densely populated area in Cihampelas District, West Bandung Regency, which has the highest number of stunting under-five cases in 2022. Initial survey results show that students in the area still have inadequate knowledge regarding stunting and a Clean and Healthy Lifestyle (PHBS). Therefore, this community service activity aims to increase students' understanding through health education regarding stunting and prevention efforts, namely through PHBS. This health education activity was delivered to 77 target people who were grade 9 students of SMP 1 Darul Falah Cihampelas using the lecture method followed by a discussion and question and answer session. Health education activities regarding stunting and PHBS were carried out on 19th January 2023 and were attended by 77 female students. This health education program was evaluated using ten questions in the form of a pretest and posttest based on indicators of a PHBS in the PIS-PK Program (Healthy Indonesia Program with a Family Approach). All participants seemed interested in participating in the whole series of activities by actively participating in discussions and questions and answers and being able to answer posttest questions correctly. Health education activities regarding stunting and PHBS that have been held can increase student knowledge to prevent early stunting. Continuous efforts with health education carried out regularly by educational institutions, including SMP, MI, MA, and SMA/K and the provision of adequate facilities by local village officials are suggested to support the optimization of government programs to reduce the national prevalence of stunting. 
Pencegahan Stunting Melalui Sosialisasi dan Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Sukamanah Maria Komariah; Ati Surya Mediawati; Henny Yulianita; Dyah Setyorini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12176

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan dari kondisi kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan menurut usia kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO. Stunting telah menjadi isu kesehatan secara internasional maupun nasional. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan pemerintah untuk mencegah peningkatan kasus stunting di Indonesia. Keberhasilan upaya pencegahan ini tentu memerlukan partisipasi aktif multidisipliner, salah satunya dengan diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tenaga pendidikan dan mahasiswa. Kegiatan pengabdian kepada masyakarat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki balita atau anak usia 0-5 tahun mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara luring di Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek. Sasaran kegiatan ini adalah 57 ibu yang memiliki balita dan berasal dari 17 rukun warga. Instrumen yang digunakan untuk mengukur dimensi pengetahuan sasaran adalah kuisioner yang diberikan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Berdasarkan hasil analisis skor pre-test dan post-test didapatkan nilai p-value <.001 (<.05) yang menunjukkan program kegiatan ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Program kegiatan ini terbukti bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki balita mengenai penerapan PHBS sebagai upaya pencegahan stunting di tatanan rumah tangga. Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah dapat ditambahkannya program pemantauan perilaku peserta setelah kegiatan dilaksanakan. Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan, Gaya Hidup Sehat, Stunting  ABSTRACT Stunting is a growth and development disorder in children due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by length or height for age less than -2 standard deviation (SD) on the WHO growth curve. Stunting has become a health problem internationally and nationally. The government has carried out various preventive efforts to prevent an increase in stunting cases in Indonesia. The success of this prevention effort certainly requires an active multidisciplinary role, one of which is by holding community service activities by education staff and students. This community service activity aims to increase the knowledge of mothers with toddlers or children aged 0-5 years about healthy lifestyle as an effort to prevent stunting. The method used in this activity is health education which is carried out offline in Sukamanah Village, Rancaekek District. The target of this activity was 57 mothers who have toddlers and came from 17 Community Associations. The instrument used to measure the target knowledge dimension is a questionnaire given before and after health education. Based on the results of the analysis of pre-test and post-test scores, a p-value <0.001 (<0.05) was obtained, which shows that this activity program has a significant effect on knowledge before and after health education. This activity program has proven to be useful in increasing the knowledge of mothers with toddlers regarding the implementation of healthy lifestyle as an effort to prevent stunting in the household. Suggestions for further activities include adding a participant behavior monitoring program after the activity is carried out. Keywords: Health Education, Healthy Hifestyle, Stunting
Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Keperawatan Utama Gangguan Perfusi Serebral: Studi Kasus Messayu Fathasari Hernanda; Maria Komariah; Henny Yulianita
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11563

Abstract

ABSTRACT The causes of SOL vary, namely all that can cause expansion of the volume of intracranial fluid and then cause an increase in intracranial pressure. The symptoms experienced by patients with SOL depend on the location of the lesions found in the brain. Treatment that must be given to SOL patients must be done as early as possible with the aim of facilitating treatment; if not treated immediately, it can worsen the patient's condition. The nursing problem associated with SOL is the risk of ineffective cerebral perfusion. There are nursing interventions that can be applied to reduce this ineffective cerebral perfusion problem, one of which is a 30° head-up. The purpose of writing this case study is to find out how nursing management can be used to overcome the problem of ineffective cerebral perfusion disorders in SOL patients. The method in this research is a case study method, namely by describing cases that are actual and unique about a case. The patient experienced a decrease in consciousness with a GCS score of 3 (coma), and the patient experienced dextra hemiplegia and a rapid movement of the patient's chest. The interventions carried out included monitoring the patient's condition and vital signs. Head-up 30o is done twice a day, namely in the morning and evening, with a duration of approximately 15 minutes. During the 4 days of treatment, cerebral perfusion had improved as seen from the vital signs of the patient, which were starting to stabilize; there was an increase in consciousness; there was an increase in muscle function; and there were no signs of intracranial increaseConclusion: This means that giving Head Up 30o is effectively used in patients with cerebral perfusion disorders and nursing problems. Keywords: Cerebral Perfusion Disorders, Management, SOL  ABSTRAK Penyebab terjadinya SOL bervariasi, yaitu semua yang dapat menimbulkan ekspansi dari volume cairan intrakranial lalu menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrkranial. Gejala yang ditimbulkan pada pasien dengan SOL tergantung dari letak lesi yang ditemukan di dalam otak. Penanganan yang harus diberikan pada pasien SOL harus dilakukan sedini mungkin dengan tujuan untuk mempermudah penanganan, jika tidak ditangani segera dapat memperburuk kondisi pasien. Masalah keperawatan yang berhubungan dengan SOL yaitu resiko perfusi serebral tidak efektif. Terdapat intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk mengurangi masalah perfusi serbral yang tidak efektif ini, salah satunya dengan melakukan head up 30o. Tujuan dari penulisan studi kasus ini yaitu untuk mengetahui penatalaksanaan keperawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah gangguan perfusi serebral tidak efektif pada pasien SOL. Metode dalam penelitian ini merupakan metode studi kasus, yaitu dengan mendeskripsikan kasus secara aktual dan unik mengenai suatu kasus. Pasien mengalami penurunan kesadaran dengan skor GCS 3 (coma) dan pasien mengalami hemiplegi dextra serta tampak pergerakan dada pasien yang cepat. Intervensi yang dilakukan yaitu memonitoring keadaan dan TTV pasien. Head up 30o dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore hari, dengan durasi kurang lebih 15 menit. Selama 4 hari perawatan, perfusi serbral sudah membaik dilihat dari TTV pasien yang mulai stabil, terjadi peningkatan kesadaran, terjadi peningkatan fungsi otot dan tidak terjadi tanda-tanda peningkatan intrakranial. Artinya pemberian Head up 30o efektif digunakan pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan perfusi serebral. Kata Kunci: Gangguan Perfusi Serebral, Penatalaksanaan, SOL
HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMUR, JENIS KELAMIN, PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN PERILAKU BERPACARAN PADA REMAJA DI PROVINSI JAWA BARAT Mia Listia Ali Basyah; Kusman Ibrahim; Maria Komariah
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 7 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi HIV/AIDS pada remaja di Indonesia semakin meningkat, dengan prevalensi sekitar 3,2-3,8% setiap tahunnya, mayoritas remaja terinfeksi karena hubungan seksual. Hubungan seksual pada remaja merupakan salah satu bentuk ekspresi akibat adanya perbedaan naluriah seks antara dua jenis kelamin yang disebabkan oleh kematangan seksual, yang diawali dari tindakan atau aktivitas dan kontak fisik pada perilaku berpacaran. Dalam beberapa tahun terakhir, karena perkembangan ekonomi dan media masa mempengaruhi perilaku dan persepsi remaja akan aktivitas seksual berisiko, terutama saat remaja berpacaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dari faktor pengetahuan tentang HIV, jenis kelamin dan usia yang paling berhubungan dengan perilaku berpacaran pada remaja di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang berasal dari Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP) 2018 Remaja. Sampel survei pada provinsi Jawa Barat dilakukan terhadap 4692 responden remaja perempuan dan pria dengan batas usia antara 15–24 tahun. Unit sampel yang digunakan dalam analisis semua perempuan dan pria belum menikah pada penelitian ini adalah 500 Responden. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan rancangan penelitian korelasional menggunakan analisis data sekunder. Waktu pengumpulan data dan penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021. Analisis yang dilakukan adalah uji korelasi Chi-Square, kemudian dilakukan analisis multivariate menggunakan adalah uji statistik regresi logistik. Hasil analisis chi-square, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sebagian kecil dari sub variabel perilaku berpacaran. Pengetahuan tentang HIV/AIDS adalah variabel yang paling erat hubungannya dengan variabel perilaku berpacaran. Pengetahuan mengenai HIV/AIDS dapat merubah persepsi seseorang terhadap seksualitas dan cara berpacaran. Saran perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku berpacaran berisiko pada remaja menggunakan data primer.
Application of telenursing as a nursing care delivery model in improving treatment adherence and glycemic control: A scoping review Yuli Wahyuni; Maria Komariah; Irman Somantri
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v11i3.2114

Abstract

Background: Diabetes mellitus is one of the chronic diseases that cause  the highest mortality and high medical costs;, therefore medication adherence and glycemic control are important  in disease management, one of which is through telenursing. Purpose: To determine the telenursing model to improve medication adherence and glycemic control in patients with type 2 diabetes mellitus. Methods: This study was designed a scoping review. The databases used are CINAHL, PubMed, ScienceDirect and Google Scholar. Articles published from 2016-2022 with appropriate inclusion and exclusion criteria. Thematic analysis was used based on study design, telenursing communication model, telenursing process, duration of telenursing and results. Results: There were 12 relevant articles out of 2112 articles. We found a telephone call follow up is the most common method used for delivery of telenursing intervention. Telenursing intervention is implemented from at least 3 months until 12 months, and includes the assessment of current disease conditions, assessment of adherence to the prescribed treatment plan, treatment plan information, and solutions or follow-up to current issue. Conclusion: Telenursing can be used as a nursing care delivery model  in the diabetes mellitus type 2 patients because it is proven to reduce glycemic control, improve treatment adherence, reduce body mass index (BMI), glycosylated hemoglobin (HbA1c), and cholesterol, and improve diet adherence, physical exercise and self-management.