Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGEMBANGAN ALAT UKUR BEBAN KERJA MENTAL PERAWAT DALAM INTERAKSI ASUHAN KEPERAWATAN Mediawati, Ati Surya; Nurachmah, Elly; Mansyur, Muchtaruddin; Eryando, Tries
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.627 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v1i2.20

Abstract

ABSTRAKKetika melakukan asuhan keperawatan, perawat perlu berinteraksi dengan klien. Interaksi dapatdilaksanakan dengan baik apabila perawatannya mampu beradaptasi dengan beban kerja mentalyang dimanifestasikan ke dalam gejala fi sik, psikologis, dan perilaku yang ditampilkan. Tujuanpenelitian: mengembangkan alat ukur beban kerja mental saat berinteraksi dengan klien dalampemberian asuhan keperawatan. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif analitis. Alatukur dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interpretasi terhadap skala interval danskala ordinal yang diisi oleh 596 partisipan yang diproses melalui sebelas case processing data.Penelitian dilaksanakan di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Sulawesi Selatan.Validitas dan reliabilitas variabel persepsi Teruji (p=0,996 sebelum interaksi dan p=0,993 setelahinteraksi), observasi (p=0,844 sebelum interaksi, p=0,711) orientasi (p=0,711), identifi kasi (p=0,769),eksplorasi (p=0,773), resolusi (p=0,820), setelah interaksi (p=0,772), angket klien (p=0,64). Hasil:Hasil pengujian model Con fi rmatory Factor Analysis (CFA) melalui program Lisrel menghasilkanp-value=0,150 (p>0,05) dan RMSEA=0,075 (RMSEA<0,1). Diskusi: Diperlukan dukungan regulasisebagai implikasi dalam penggunaan alat ukur. Simpulan: alat ukur ini vaild dan reliabel sebagaiinformasi diagnostik pengukuran beban kerja mental.Kata Kunci: alat ukur, beban kerja mental, interaksi.ABSTRACTNurses in providing nursing care need to interact with clients. Such interaction can be successfullyperformed if the treatment can adapt to mental workload which is manifested into physical,psychological and behavioral symptoms. Objectives: developing a mental workload instrumentwhen interacting with clients in providing nursing care. Methods: It employed a descriptive analyticmethod. The instrument was developed by employing the approach to the interpretation of scaleinterval and ordinal scale which were fi lled by 596 participants and processed through 11 caseprocessing data. The research was conducted in the provinces of West Java, Central Java, WestSumatra and South Sulawesi. Validity and reliability of the perception variables were tested (p=0.996before the interaction and p=0.993 after the interaction), observation (p=0.844 before the interaction,p=0.711), orientation (p=0.711), identifi cation (p=0.769), exploration (p=0.773), resolution (p=0.820),after the interaction (p=0.772), client questionnaire (p=0.64). Results: The results of Con fi rmatoryFactor Analysis (CFA) usingLisrel software indicated p-value=0.150 (p>0.05) and RMSEA=0.075(RMSEA <0.1). Discussion: Regulatory support is needed as an implication for the use of theinstrument. Conclusion: This instrument is valid and reliable to measure mental workload fordiagnostic information.Keywords: instrument, mental workload, interaction.
Penerapan Sistem Kaizen Dalam Administrasi Obat Oleh Perawat di Rumah Sakit: Literatur Scoping Review Siki, Kornelius; Mediawati, Ati Surya; Somantri, Irman
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 10, No 2 (2024): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Kedua 2024
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v10i2.1990

Abstract

Latar belakang; Pemberian obat di rumah sakit merupakan bagian penting dari pekerjaan keperawatan yang mempunyai dampak langsung terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan. Sistem Kaizen merupakan metodologi yang berguna yang diterapkan pada berbagai tahapan program peningkatan kualitas dan memiliki banyak fungsi. Pendekatan sistematis seperti Kaizen dapat membantu mengurangi kesalahan administrasi obat.Tujuan: Tujuan scoping review ini adalah memberikan gambaran komprehensif tentang administrasi obat oleh perawat, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi, dan mengevaluasi penerapan sistem Kaizen dalam mengurangi kesalahan dalam administrasi obat di rumah sakit.Metode: Tinjauan pelingkupan dilakukan melalui tujuh database: Sciencedirect, Pubmed, Scopus, Ebsco host, Springer link, Emerald, Sage journals, dengan bantuan operator Boolean yang menghasilkan 103 artikel yang mana 34 artikel terpenuhi kriteria inklusi.Hasil: sebagian besar artikel (47 %, n = 16) merupakan penelitian kuantitatif, dan mixed method (26%, n = 9), kualitatif (21 %, n = 7) dan 2 artikel (6%) merupakan RCT.Kesimpulan: Kesalahan dalam administrasi obat merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian khusus, dan penerapan prinsip Lean seperti Kaizen dapat membantu mengurangi kesalahan ini secara signifikan. Kata Kunci: Administrasi obat, Perawat, Keselamatan pasien, Sistem Kaizen
Hubungan Efikasi Diri Dengan Kecemasan Akademik Pada Mahasiswa Baru Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Namina, Fajaritta Sukma; Mediawati, Ati Surya; Kosim, Kosim
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 6 Nomor 1, Maret 2025
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v6i1.3589

Abstract

Academic anxiety remains a common issue among first-year nursing students. This condition can be minimized by increasing self-confidence with self-efficacy playing a protective role. This study aims to analyze the relationship between self-efficacy and academic anxiety among first-year students at the Faculty of Nursing, University of Padjadjaran. A quantitative approach was employed using a correlational design with a cross-sectional method. The study population consisted of 239 students from the 2024 cohort at the Jatinangor and Pangandaran campuses, with a sample of 150 students selected using the Sloving formula and cluster random sampling. The instrumens used were the General Self-Efficacy Scale and the Academic Anxiety Scale, both of which have been proven valid and reliable in previous studies. The results indicate that the average self-efficacy score was in the moderate category (29,87) and the average academic anxiety score was in the high category (122,30), with a significant negative correlation between self-efficacy and academic anxiety (p=0.000; p<0,05; r=-0.308). the study concludes that increasing students self-efficacy may help reduce the level of academic anxiety among first-year nursing students.
Gambaran Dukungan Emosional Teman Sebaya Saat OSCE pada Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Universitas Padjadjaran Hariyanto, Hasna Husniyah; Mediawati, Ati Surya; Maulana, Indra
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 7 No. 3 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v7i3.1408

Abstract

Pelaksanaan OSCE seringkali menimbulkan kecemasan dan menurunkan kepercayaan diri. Dengan adanya dukungan emosional dari teman sebaya, kepercayaan diri meningkat saat OSCE. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan emosional teman sebaya saat OSCE pada mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Universitas Padjadjaran. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Sampel sebanyak 173 mahasiswa keperawatan UNPAD angktan 2023 dengan total sampling. Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional yang diterima saat OSCE oleh mahasiswa berada di tiga kategori dengan dukungan emosional teman sebaya rendah sebanyak 7.5%, dukungan emosional teman sebaya sedang sebanyak 54.3%, dan dukungan emosional teman sebaya tinggi sebanyak 38.2%. Dukungan emosional dari teman sebaya memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa keperawatan menghadapi kecemasan selama OSCE. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Padjadjaran menerima dukungan emosional dalam kategori "sedang", yang berarti dukungan yang diterima cukup namun belum optimal. Sebagian lainnya berada dalam kategori "tinggi", menunjukkan perhatian, empati, dan motivasi dari teman sebaya yang efektif membantu mengurangi kecemasan. Namun, terdapat pula mahasiswa dalam kategori "rendah”, yang minim menerima dukungan emosional sehingga memicu emosi negatif, stres, dan kesulitan menjalani OSCE. Secara keseluruhan, dukungan emosional teman sebaya terbukti berkontribusi pada kestabilan psikologis, konsentrasi, dan rasa percaya diri mahasiswa selama menghadapi tantangan akademik seperti OSCE. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, dukungan emosional teman sebaya yang diterima saat OSCE oleh mahasiswa berada dalam kategori “sedang” dengan persentase 61.8%.
HUBUNGAN BURNOUT DENGAN JOB SATISFACTION PADA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS RAJAGALUH SELAMA PANDEMI COVID-19 Haelena Wibowo, Gita Amoria; Mediawati, Ati Surya; Rosidin, Udin
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 2 No. 2 (2023): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI) Regional Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70331/jpkmb.v2i1.23

Abstract

Dampak terjadinya Pandemi Covid -19 dirasakan oleh berbagai sistem, salah satunya yaitu sistem pelayanan kesehatan, terjadi banyak perubahan pada sistem pelayanan kesehatan seperti terdapat peningkatan beban kerja yang dapat menyebabkan terjadinya burnout dan berpengaruh pada kondisi kepuasan kerja tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara Burnout dengan Job Satisfction pada Tenaga Kesehatan selama Pandemi Covid-19. Penelitian ini berjenis deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study yang bersifat kuantitatif melibatkan sebanyak 50 responden terdiri dari Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas Rajagaluh dengan teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner Maslach Burnout Inventory (MBI) dan Minnesota Satisfaction Quisionare (MSQ) yang diaplikasikan ke dalam angket serta platform kuisioner daring. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat burnout dan job satisfaction responden berada pada kategori sedang, kemudian uji korelasi menggunakan product moment pearson mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keduanya dengan nilai Asymp Sign 0,000 < 0,05, berdasarkan dimensi emotional exhaustion didapatkan nilai 0,000 < 0,05 diketahui bahwa terdapat hubungan antara dimensi emotional exhaustion dan job satisfaction. Pada dimensi depersonalization dan Low Personal Accomplishment didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua dimensi tersebut dengan job satisfaction. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi burnout yang dialami oleh tenaga kesehatan maka akan semakin menurunkan kondisi job satisfaction para tenaga kesehatan. Dengan demikian, tenaga kesehatan perlu waspada serta melakukan koping yang efektif untuk menurunkan kondisi burnout yang terjadi.
Evaluasi kinerja perawat di rumah sakit: A scoping review Rismayanti, Depi; Mediawati, Ati Surya; Somantri, Irman
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 3 (2025): Volume 19 Nomor 3
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i3.903

Abstract

Background: Performance evaluation plays a crucial role in monitoring and assessing the activities of nurses over time. Optimal performance has the potential to positively impact individual work behaviors. However, the current nurse performance evaluation system is considered to be underperforming, and it has yet to deliver satisfactory results for clients in hospitals. Purpose: To identify the performance evaluation system implemented by the hospital in assessing nurse performance. Method: This review identified nursing performance evaluation through electronic searches using Scopus Q1 and Q2 indexed databases for articles published between 2020 and 2024. Of the 38 articles identified, the screening process resulted in 17 articles based on title and inclusion and exclusion criteria. After full-text due diligence, 7 articles remained ready for further review. Results: Identification shows various methods of performance evaluation, such as multi-source feedback, patient response, 360 degrees, website-based, and leadership evaluation. Each method has a positive impact, including the establishment of good relationships between professionals, improving the quality of service, and patient satisfaction. In addition, this method also increases nurses' self-confidence and supports nurses' health at work. All of this contributes to more effective decision making. Conclusion: Varied performance evaluation methods, such as multisource feedback, can enhance nurse performance when tailored to their competencies. Hospital management should develop evaluations that support work motivation without neglecting the health conditions of nurses.   Keywords: Evaluation; Hospitals; Nurse Performance.   Pendahuluan: Evaluasi kinerja memiliki peran yang sangat penting dalam memantau dan menilai aktivitas perawat dari waktu ke waktu. Kinerja yang optimal berpotensi memberikan dampak positif pada perilaku kerja individu. Namun, sistem evaluasi kinerja perawat saat ini dianggap belum berjalan maksimal, sehingga belum mampu memberikan hasil yang memuaskan bagi klien di rumah sakit. Tujuan: Untuk mengidentifikasi sistem evaluasi kinerja yang diterapkan oleh rumah sakit dalam menilai kinerja perawat. Metode: Tinjauan ini mengidentifikasi evaluasi kinerja perawat melalui penelusuran elektronik menggunakan database yang terindeks Scopus Q1 dan Q2 untuk artikel yang diterbitkan antara tahun 2020-2024. Dari 38 artikel yang diidentifikasi, proses penyaringan menghasilkan 17 artikel berdasarkan judul serta kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah uji kelayakan pada teks lengkap, tersisa 7 artikel yang siap untuk ditinjau lebih lanjut. Hasil: Identifikasi menunjukkan adanya berbagai metode evaluasi kinerja, seperti umpan balik multi sumber, respon pasien, 360 derajat, berbasis website, dan evaluasi pimpinan. Setiap metode memberikan dampak positif, termasuk terjalinnya hubungan yang baik antar profesional, peningkatan kualitas pelayanan, serta kepuasan pasien. Selain itu, metode ini juga meningkatkan kepercayaan diri perawat dan mendukung kesehatan perawat dalam bekerja. Semua ini berkontribusi pada pengambilan keputusan yang lebih efektif. Simpulan: Metode evaluasi kinerja yang variatif seperti multisumber dapat meningkatkan kinerja perawat dengan disesuaikan pada kompetensinya. Manajemen rumah sakit perlu mengembangkan evaluasi yang mendukung motivasi kerja tanpa mengabaikan kondisi kesehatan perawat.   Kata Kunci: Evaluasi; Kinerja Perawat; Rumah Sakit.
Literature Review: Identitas Profesional Perawat bagi Mahasiswa Sarjana Keperawatan Mediawati, Ati Surya; Aulia, Syifa Nurul; Agustina, Hana Rizmadewi; Dheandra, Putri Vidahlia
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v10i2.627

Abstract

Undang-Undang No 17 tahun 2023 menjelaskan bahwa yang dibutuhkan untuk membangun kesehatan masyarakat adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Hal tersebut bisa didapatkan dari identitas profesional perawat yang baik. Identitas profesional perlu ditanamkan sejak mahasiswa karena akan berpengaruh pada identitas profesional saat ia menjadi perawat sehingga mempengaruhi pemberian layanan keperawatan, kinerja perawat, dan kolaborasi perawat dengan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan: Studi literatur ini bertujuanmengetahui bagaimana identitas profesional perawat bagi mahasiswa sarjana keperawatan. Metode: Metodepada penelitian ini adalah literature review dari database elektronik yaitu PubMed, Scopus, dan Ebsco yang dipublikasikan tahun 2020-2024. Pencarian artikel menggunakan pendekatan Population, Concept, dan Context (PCC) yaitu Population: Mahasiswa Tingkat Sarjana Keperawatan; Concept: Identitas Profesional Perawat; dan Context: Pendidikan Keperawatan Tingkat Sarjana. Hasil: Analisis dari 8 Artikel menunjukan sebagian besar mahasiswa tingkat sarjana keperawatan memiliki identitas profesional yang rendah. Diskusi: Identitas profesional dapat meningkat saat adanya kondisi tanggap darurat seperti pada pandemi Covid-19. Setelah menjalani perkuliahan selama 3 tahun identitas profesional juga dapat meningkat. Lingkungan akademik, sistem dan model pembelajaran dari kampus, perencanaan karir, pengalaman magang, jenis kelamin, usia, kepedulian, tekanan kerja, dan dukungan sosial dari masyarakat berpengaruh pada pembentukan identitas profesional. Kesimpulan: Identitas profesional pada mahasiswa keperawatan menunjukkan hasil yang berbeda. Oleh karena itu, institusi pendidikan perlu melakukan upaya untuk menumbuhkan identitas profesional yang kuat pada mahasiswanya.
Use of the Technology Acceptance Model for Electronic Medical Records in Nursing Documentation: Scooping Review Sari, Novita; Mediawati, Ati Surya; Yudianto, Kurniawan
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 4 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i4.3373

Abstract

Digital transformation in the health sector, especially in health services, where previously health facilities used manual medical records, switched to electronic medical records. The Technology Acceptance Model is a framework used to understand how users accept and adopt technology, in this case electronic medical records. This study aims to identifyuse of the Technology Acceptance Model on nurses' acceptance of the implementation of electronic medical records. This study used the scooping review method. Literature searches were obtained through 3 databases, namely PubMed and CINAHL, as well as Google Scholar with the keywords: Technology Acceptance Model, Nursing Documentation, Electronic Medical Record's. Articles were extracted manually through tabulation and analyzed using a descriptive analysis approach. The publication period in the article search is the last 10 years (2014-2024). Collecting data used manual table. There were 8 articles included in this study, where the results of the scoping showed a significant relationship between perceived usefulness and perceived ease of use on nurses' acceptance of attitudes and attitudes had a strong influence on intentions to use electronic medical records. The importance of management support in preparing electronic medical records from their usefulness and ease of use in supporting nursing service activities in health facilities.
Perceived implementation of patient safety compliance among nursing supervisors in military hospitals: a descriptive qualitative study Setiawati, Deni; Setyowati , Setyowati; Hariyati, Rr. Tutik Sri; Mediawati, Ati Surya; Hidayanto, Achmad Nizar; Putro, Prasetyo Adi Wibowo
Jurnal Ners Vol. 19 No. 2 (2024): MAY 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v19i2.55321

Abstract

Introduction: Patient safety incidents remain high in Indonesia and are a significant responsibility of nursing supervisors working in military hospitals. The purpose of this study was to explore the understanding and perception of nursing supervisors in implementing patient safety compliance in military hospitals. Methods: A descriptive qualitative approach was conducted with nursing supervisors at a military hospital through in-depth interviews. A total of 25 nursing supervisors from military hospitals participated in the interviews. The content analysis was employed to analyze the interview data. Results: Five themes were identified in this study: patient safety as our responsibility, implementation in practice, support in safety initiatives, barriers to safety goals, and tech-driven safety efficiency. Conclusions: The findings underscore that an in-depth understanding by nursing supervisors is critical to fostering appropriate behavior, particularly in achieving patient safety goals. Nursing supervisors articulated expectations for improvements in healthcare quality. As healthcare professionals, nursing supervisors must grasp the significance of a patient safety approach and be adept at executing it to enhance the quality of care, which will, in turn, lead to better healthcare outcomes.
Effectiveness of 30o Head Elevation Intervention on Head Pain Levels in Patients with Space Occupying Lesion (SOL) Intracranial Tumor Post-Op Craniotomy : Case Study Septania, Salma Mega; Fitria, Nita; Mediawati, Ati Surya
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.365 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i7.10688

Abstract

Tumor intrakranial adalah pertumbuhan massa abnormal pada otak yang berasal dari jaringan yang tumbuh dan membelah secara tidak terkendali. Space Occupying Lesion (SOL) adalah tekanan ruang yang disebabkan oleh adanya kenaikan volume di dalam otak yang disebabkan karena penumpukkan darah, cairan serebro spinal ataupun jaringan otak. Tindakan yang umum dilakukan pada pasien tumor intrakranial adalah craniotomy. Menurut penelitian, sekitar  60% pasien yang menjalani craniotomy mengalami nyeri kepala tingkat sedang hingga tinggi. Manajemen nyeri non-farmakologi yang dapat dilakukan diantaranya dengan intervensi tarik napas dalam dengan teknik guided imagery, pemantauan hemodinamik pasien dan elevasi kepala 30 derajat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan pengaruh intervensi keperawatan elevasi kepala 30 derajat terhadap tingkat nyeri pada pasien  SOL  tumor intrakranial post craniotomy. Metode pada penelitian ini menggunakan desain studi kasus yang dilakukan pada bulan November 2022 di RSUD Sumedang. Hasil menunjukkan elevasi kepala 30 derajat dapat menurunkan tingkat nyeri kepala karena dapat memaksimalkan masuknya oksigen ke intrakranial dan meningkatkan aliran balik darah dari otak ke jantung, membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang berfungsi mengontrol berbagai aktivitas tubuh manusia ketika istirahat serta memaksimalkan kondisi rileks pada pasien, sehingga menghasilkan frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, tekanan darah yang stabil.