Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM DIRUANG PNC RSUD SALEWANGANG KABUPATEN MAROS Hamzah, Strahmawati
Gema Wiralodra Vol 11 No 1 (2020): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v11i1.96

Abstract

Latar Belakang penelitian ini dilaksanakan karena dari hasil survey awal yang dilakukan peneliti kepada 8 orang pasien post partum di ruang PNC RSUD Salewangang Maros, dimana 3 orang ibu memberikan kolostrumnya pada hari pertama setelah melahirkan dan  5 orang lainnya tidak memberikan ASI kolostrum disebabkan kurangnya informasi dari petugas kesehatan dan  adanya pemahaman ditengah-tengah masyarakat bahwa ASI kolostrum merupakan ASI yang basi dan tidak perlu untuk diberikan pada bayi baru lahir. dalam hal ini ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI kolostrum ia tidak akan membuang ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan dan memberikan ASI kolostrum pada bayinya. Variable yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu pengetahuan ibu post partum dan variabel dependen yakni pemberian kolostrum. Metode penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel diambil secara purposive Sampling dengan jumlah sampel ibu post partum sebanyak 30 responden. Analisis data adalah Univariat dan Bivariat yang di analisis menggunakan program SPSS 16.0 Hasil pengujian keterkaitan antar kedua variabel ini melalui uji Chi-Square, dimana diperoleh nilai signifikan p = 0,000 < ? = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan ibu post partum dengan pemberian kolostrum di ruang PNC RSUD Salewangang  maros. Saran bagi para peneliti Selanjutnya agar dapat dijadikan masukan khususnya mengenai pengetahuan tentang ASI  kolostrum., agar  pengetahuan yang di miliki dapat terus bertambah.
Pendidikan Kesehatan Berbasis Media Sosial Untuk Meningkatkan Perilaku Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Remaja B, Hamzah; Hamzah, St. Rahmawati
Gema Wiralodra Vol 12 No 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.182

Abstract

Laporan dari World Health Organization menyebutkan bahwa sekitar 70% dari populasi dunia akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, dan kanker. Pada tahun 2030 diprediksi ada 52 juta kematian pertahun karena penyakit tidak menular. Remaja menjadi sasaran yang strategis untuk melakukan edukasi terkait dengan pencegahan penyakit tidak menular. Tujuan penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan berbasis media sosial terhadap peningkatan perilaku pencegahan penyakit tidak menular pada remaja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan non randomized pre-test post-test control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja usia 10-19 tahun yang berada di wilayah kelurahan Mogolaing dan Motoboi Kecil. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 responden meliputi 30 pada kelompok intervensi dan 30 pada kelompok kontrol, kemudian sampel ditarik dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui google form, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji paired sample t test, uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil menunjukkan perbedaan rerata skor (mean) pengetahuan responden saat pre-test dan post-test sebesar 10,14 dengan nilai p=0,022, perbedaan rerata skor (mean) sikap responden saat pre-test dan post-test sebesar 16,74 dengan nilai p=0,000 dan perbedaan rerata skor (mean) tindakan responden saat pre-test dan post-test sebesar 14,04 dengan nilai p=0,002. Hal ini menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan berbasis media sosial terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap pencegahan penyakit tidak menular pada remaja.
Pengaruh Pelatihan Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Perilaku dan Keterampilan Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Hamzah, St. Rahmawati; B, Hamzah
Gema Wiralodra Vol 12 No 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.183

Abstract

Angka kematian bayi baru lahir secara global menurun dari 5 juta pada tahun 1990 menjadi 2,4 juta pada tahun 2019, meskipun angka kematian bayi menurun namun anak-anak tetap menghadapi risiko kematian terbesar dalam 28 hari pertama kehidupan. Di Sulawesi Utara angka kematian bayi tahun 2019 terdapat 215 kasus dan kematian neonatal 168 kasus. Perlu adanya perlakukan yang dilakukan ibu untuk tetap menjaga kesehatan bayi melalui pijat bayi yang bisa dilakukan secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan pijat bayi terhadap peningkatan perilaku dan keterampilan ibu dalam melakukan pijat bayi secara mandiri. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gogagoman menggunakan jenis quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu yang memiliki bayi umur 3-11 bulan yang ditarik dengan teknik purposive sampling. Data untuk variabel pengetahuan dan sikap dikumpulkan menggunakan kuesioner melalui wawancara dan untuk variabel keterampilan menggunakan lembar checklist. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan paired t test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan pijat bayi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu dalam melakukan pijat secara mandiri, diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) dengan perbedaan rerata skor (mean) pengetahuan responden saat pre-test dan post-test sebesar 2,8, perbedaan rerata skor (mean) sikap responden saat pre-test dan post-test sebesar 7,2 dan perbedaan rerata skor (mean) keterampilan responden saat pre-test dan post-test sebesar 4,23.
Analysis of Exclusive Breastfeeding Factors for Infants in Gogagoman Village Strahmawati Hamzah
MIRACLE Journal Of Public Health Vol 4 No 1 (2021): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph/Vol4.Iss1/215

Abstract

WHO stated that 53% of cases were recorded as acute pneumonia, 55% of cases were recorded as deaths due to diarrhea, this was because the mother did not exclusively breastfeed. In Indonesia, the coverage rate of breastfeeding is still quite low, only 54,3%. The purpose of this study was to analyze the factors associated with exclusive breastfeeding in Gogagoman Village. This type of research is an analytic observational with a cross sectional study approach. The number of samples in this study were 122 mothers with simple random sampling technique, data were collected using a questionnaire through interviews and analyzed using the chi square test (α = 0,05). The results showed that there was a relationship between maternal knowledge p-value = 0.012, there was a relationship with maternal attitudes p-value = 0,000, there was a relationship with family support p-value = 0,005, there was a relationship between support for health workers, p-value = 0,000, and there was a relationship between promotion of formula milk p-value = 0,000 with exclusive breastfeeding for babies. In conclusion, the factors related to exclusive breastfeeding for babies in Gogagoman Village are knowledge, attitudes, family support, support for health workers and promotion of formula milk.
Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Edukasi pada Masyarakat di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow St. Rahmawati Hamzah; Hamzah B
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 4: November (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i4.95

Abstract

Abstrak: Kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dengan menyentuh angka 30,8%. Angka ini masih jauh dari standar WHO yaitu 20%. Angka prevalensi stunting di Sulawesi Utara sebesar 25,5%, meskipun angka stunting Sulawesi Utara di bawah angka nasional (30,8%) namun masih ada empat daerah dengan angka prevalensi stunting yang cukup tinggi termasuk kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 30,6%. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Muntoi Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow tentang pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dan tanya jawab. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan masyarakat tentang stunting pada saat pre-test adalah 10,43 dan pada saat post-test meningkat menjadi 19,60. Dampak pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting dengan perbedaan nilai rata-rata skor pengetahuan peserta penyuluhan pada saat pre-test dan post-test dengan angka 9,17. Untuk itu disarankan kepada masyarakat khususnya pada ibu untuk melakukan pencegahan stunting dengan pemenuhan asupan gizi selama hamil, melahirkan dan anak sebelum usia 2 tahun.Abstract: Stunting cases in Indonesia are still high, touching 30.8%. This figure is still far from the WHO standard of 20%. The stunting prevalence rate in North Sulawesi is 25.5%, although North Sulawesi's stunting rate is below the national rate (30.8%), there are still four regions with a fairly high stunting prevalence rate including Bolaang Mongondow district of 30.6%. The purpose of this service is to increase the knowledge of the people of Muntoi Village, Passi Barat District, Bolaang Mongondow Regency about the prevention of stunting. The methods used are interactive lectures and question and answer. The results showed that the average score of public knowledge about stunting at the pre-test was 10.43 and at the time of the post-test it increased to 19.60. The impact of this service is an increase in public knowledge about stunting prevention with the difference in the mean score of knowledge of the extension participants during the pre-test and post-test with a figure of 9.17. For this reason, it is recommended to the public, especially mothers, to prevent stunting by fulfilling nutritional intake during pregnancy, childbirth and children before the age of 2 years.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM DIRUANG PNC RSUD SALEWANGANG KABUPATEN MAROS Strahmawati Hamzah
Gema Wiralodra Vol. 11 No. 1 (2020): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v11i1.96

Abstract

Latar Belakang penelitian ini dilaksanakan karena dari hasil survey awal yang dilakukan peneliti kepada 8 orang pasien post partum di ruang PNC RSUD Salewangang Maros, dimana 3 orang ibu memberikan kolostrumnya pada hari pertama setelah melahirkan dan 5 orang lainnya tidak memberikan ASI kolostrum disebabkan kurangnya informasi dari petugas kesehatan dan adanya pemahaman ditengah-tengah masyarakat bahwa ASI kolostrum merupakan ASI yang basi dan tidak perlu untuk diberikan pada bayi baru lahir. dalam hal ini ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI kolostrum ia tidak akan membuang ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan dan memberikan ASI kolostrum pada bayinya. Variable yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu pengetahuan ibu post partum dan variabel dependen yakni pemberian kolostrum. Metode penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel diambil secara purposive Sampling dengan jumlah sampel ibu post partum sebanyak 30 responden. Analisis data adalah Univariat dan Bivariat yang di analisis menggunakan program SPSS 16.0 Hasil pengujian keterkaitan antar kedua variabel ini melalui uji Chi-Square, dimana diperoleh nilai signifikan p = 0,000 < α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan ibu post partum dengan pemberian kolostrum di ruang PNC RSUD Salewangang maros. Saran bagi para peneliti Selanjutnya agar dapat dijadikan masukan khususnya mengenai pengetahuan tentang ASI kolostrum., agar pengetahuan yang di miliki dapat terus bertambah.
Pendidikan Kesehatan Berbasis Media Sosial Untuk Meningkatkan Perilaku Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Remaja Hamzah B; St. Rahmawati Hamzah
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.182

Abstract

Laporan dari World Health Organization menyebutkan bahwa sekitar 70% dari populasi dunia akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, dan kanker. Pada tahun 2030 diprediksi ada 52 juta kematian pertahun karena penyakit tidak menular. Remaja menjadi sasaran yang strategis untuk melakukan edukasi terkait dengan pencegahan penyakit tidak menular. Tujuan penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan berbasis media sosial terhadap peningkatan perilaku pencegahan penyakit tidak menular pada remaja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan non randomized pre-test post-test control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja usia 10-19 tahun yang berada di wilayah kelurahan Mogolaing dan Motoboi Kecil. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 responden meliputi 30 pada kelompok intervensi dan 30 pada kelompok kontrol, kemudian sampel ditarik dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui google form, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji paired sample t test, uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil menunjukkan perbedaan rerata skor (mean) pengetahuan responden saat pre-test dan post-test sebesar 10,14 dengan nilai p=0,022, perbedaan rerata skor (mean) sikap responden saat pre-test dan post-test sebesar 16,74 dengan nilai p=0,000 dan perbedaan rerata skor (mean) tindakan responden saat pre-test dan post-test sebesar 14,04 dengan nilai p=0,002. Hal ini menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan berbasis media sosial terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap pencegahan penyakit tidak menular pada remaja.
Pengaruh Pelatihan Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Perilaku dan Keterampilan Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri St. Rahmawati Hamzah; Hamzah B
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.183

Abstract

Angka kematian bayi baru lahir secara global menurun dari 5 juta pada tahun 1990 menjadi 2,4 juta pada tahun 2019, meskipun angka kematian bayi menurun namun anak-anak tetap menghadapi risiko kematian terbesar dalam 28 hari pertama kehidupan. Di Sulawesi Utara angka kematian bayi tahun 2019 terdapat 215 kasus dan kematian neonatal 168 kasus. Perlu adanya perlakukan yang dilakukan ibu untuk tetap menjaga kesehatan bayi melalui pijat bayi yang bisa dilakukan secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan pijat bayi terhadap peningkatan perilaku dan keterampilan ibu dalam melakukan pijat bayi secara mandiri. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gogagoman menggunakan jenis quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu yang memiliki bayi umur 3-11 bulan yang ditarik dengan teknik purposive sampling. Data untuk variabel pengetahuan dan sikap dikumpulkan menggunakan kuesioner melalui wawancara dan untuk variabel keterampilan menggunakan lembar checklist. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan paired t test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan pijat bayi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu dalam melakukan pijat secara mandiri, diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) dengan perbedaan rerata skor (mean) pengetahuan responden saat pre-test dan post-test sebesar 2,8, perbedaan rerata skor (mean) sikap responden saat pre-test dan post-test sebesar 7,2 dan perbedaan rerata skor (mean) keterampilan responden saat pre-test dan post-test sebesar 4,23.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir St. Rahmawati Hamzah
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) Vol 8 No 1 (2020): Edisi Juli - Desember 2020
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jib.v8i1.1184

Abstract

Latar belakang: Data WHO menunjukkan 170 juta anak mengalami gizi kurang diseluruh dunia dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahun karena gizi buruk. Kolostrum adalah cairan berwarna kuning kental dan mengandung antibodi yang sangat baik untuk bayi. Pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dapat menjadi solusi untuk menekan masalah tersebut. Tujuan : penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Metode: menggunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Data dikumpulkan dengan wawancara langsung kepada responden dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan responden yang tidak patuh memberikan kolostrum terdapat 56,7%, pengetahuan responden yang kurang baik terdapat 56,7%, sikap negatif responden terdapat 56,7%, petugas kesehatan yang tidak berperan sebanyak 46,7%. uji statistik diperoleh ada hubungan pengetahuan ibu (p=0,001), sikap ibu (p=0,001), peran petugas kesehatan (p=0,001) dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Puskesmas Kotobangon Kota Kotamobagu. Sebagai rekomendasi kepada petugas untuk aktif mendorong terlaksananya inisiasi menyusui dini serta aktif memberikan edukasi kepada ibu postpartum tentang pentingnya ASI kolostrum. Background : WHO data shows that 170 million children are malnourished w orldwide and 3 million of them die every year due to malnutrition. Colostrum is a thick yellow liquid and contains antibodies that are very good for babies. Giving colostrum to newborns can be a solution to suppress this problem. Objective : The purpose of this study was to analyze the factors associated with giving colostrum to newborns. Methods : This ype of research used analytic observational with cross sectional study design with a total sample of 30 respondents. The sampling technique used was total sampling. Data were collected by direct interviews with respondents and were analyzed univariately and bivariately using the chi square test. Results : The results showed that respondents who did not comply with colostrum were 56.7%, respondents' poor knowledge was 56.7%, negative attitudes of respondents were 56.7%, health workers who did not play a role were 46.7%. The statistical test showed that there was a relationship between mother's knowledge (p = 0.001), mother's attitude (p = 0.001), the role of health workers (p = 0.001) with the provision of colostrum to newborns at Puskesmas Kotobangon, Kota Kotamobagu. As a recommendation for officers to actively encourage the implementation of early breastfeeding initiation and to actively educate postpartum mothers about the importance of colostrum breast milk
ANALISIS HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA Hamzah B; Hairil Akbar; Ake Royke Calvin Langingi; St. Rahmawati Hamzah
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 5, No 1 (2021): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i1.10039

Abstract

Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar. Prevelensi hipertensi pada kelompok umur lansia mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi sebesar 63,2% (65-74 tahun) dan 69,5% (lebih dari 75 tahun). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pola makan dengan tingkat hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Molibagu. Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 31 responden. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara langsung kepada responden dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.  Hasil penelitian menunjukkan terdapat 61,3% responden yang menderita hipertensi, 67,7% responden yang memiliki pola makan kurang baik dan 32,3% yang memiliki pola makan yang baik. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi (p=0,014 lebih kecil 0,05). Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Molibagu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Saran kepada masyarakat khususnya pada lansia untuk selalu mengontrol tekanan darah dan menjaga pola makan yang sehat dengan menghindari makanan yang tinggi natrium dan berlemak.