Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami peserta didik melalui jawaban yang mereka berikan, serta menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi miskonsepsi tersebut. Subjek penelitian terdiri dari 5 peserta didik yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi yang dialami peserta didik umumnya berkaitan dengan bahasa, di mana mereka mengaku memahami soal, tetapi tidak dapat mengaplikasikan dengan benar dalam jawaban. Peserta didik yang memberikan jawaban salah mengalami miskonsepsi dalam hal bahasa, notasi, penggeneralisasian, serta penerapan aturan yang keliru. Faktor penyebab miskonsepsi antara lain kurang teliti dan fokus dalam membaca soal, kesulitan mengikuti instruksi, serta ketidakpahaman terhadap materi yang diajarkan di kelas, seperti rumus operasi bilangan berpangkat. Selain itu, peserta didik juga kurang memahami cara yang tepat untuk menyelesaikan soal, atau salah dalam mengingat dan mengaplikasikan rumus yang benar. Penelitian ini menyarankan agar peserta didik lebih berhati-hati dalam membaca soal dan lebih memahami instruksi yang diberikan.