Claim Missing Document
Check
Articles

Efektifitas Model Concept Attainment ber-Budaya Akademik Islami Berbantuan Pop-Up Book pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Maharani, Hevy Risqi; Ubaidah, Nila; Aminudin, Mohamad
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 9, No 1 (2018): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 9(1)
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v9i1.12693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) seberapa besar peningkatan pemahaman konsep siswa yang diajarkan menggunakan model concept attainment BERBUDAI berbantuan pop-up book pada materi bangun ruang sisi datar, dan 2) apakah pemahaman konsep siswa yang menggunakan model concept attainment berbudai berbantuan pop-up book lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional. Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Negeri 27 Semarang Jawa Tengah. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 27 Semarang kelas VIII. Sampel penelitian diambil menggunakan Cluster Random Sampling sebanyak dua kelas meliputi kelas kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Pengambilan data menggunakan tes meliputi pretest dan posttest. Analisis data yang dilakukan menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pada kelas eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan selisih antara nilai pretest dan posttest menujukkan cukup besar yaitu 21.588. Pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada yang menggunakan kelas kontrol dengan perbedaan rata-rata posttest sebesar yaitu 4.647.This study aims to determine 1) how much increase the understanding of the concept of students who are taught using a CULTURE-based concept attainment model with pop-up book on the material on the flat side space, and 2) whether the concept understanding of students using pop-up book assisted concept attainment models better than using conventional models. This research was carried out at Semarang Public Middle School 27 Central Java. The population of this research is students of SMP Negeri 27 Semarang class VIII. The research sample was taken using cluster random sampling as many as two classes including experimental class class, and control class. Data retrieval using tests includes pretest and posttest. Data analysis was performed using paired sample t-test and independent sample t-test with a significance level of 5%. The results showed that the application of the model in the experimental class could improve students' understanding of the concept with the difference between the pretest and posttest scores which showed a large number of 21,588. Understanding the concept of students in the experimental class is better than the one using the control class with an average posttest difference of 4,647.
Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share Bernuansa Islami Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa Ubaidah, Nila; Wijayanti, Dyana
UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.633 KB) | DOI: 10.30738/union.v8i1.6842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika kontruktivisme model SSCS bernuansa Islami dalam meningkatkan disposisi matematis siswa SMA Negeri 1 Rowosari Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) secara keseluruhan tingkat pemahaman matematika siswa dalam kategori baik dan memuaskan. 2) kategori pemahaman matematika tiap indikator soal menunjukkan bahwa pada indikator pemahaman matematika yang kedua yaitu mengidentifikasi pola, menyusun definisi, serta mengaitkan konsep satu dengan yang lain, siswa kurang menguasai bahkan terbilang gagal. Untuk indikator yang lain, siswa sudah memahami dengan sangat baik. 3) Deskripsi pemahaman matematika siswa ditinjau dari disposisi matematis, siswa dengan kemampuan pemahaman matematika yang memuaskan dimiliki oleh siswa yang mempunyai tingkat disposisi matematis sangat tinggi, tinggi, dan sedang.
THE ROLE OF SCAFFOLDING IN THE DECONSTRUCTING OF THINKING STRUCTURE: A CASE STUDY OF PSEUDO-THINKING PROCESS Imam Kusmaryono; Nila Ubaidah; Mochamad Abdul Basir
Jurnal Infinity Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NUMBER 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v9i2.p247-262

Abstract

This study aimed to (1) analyze the role of scaffolding in deconstructing pseudo-thinking structure, and (2) analyze the development of students' thinking structures after receiving scaffolding. The study was framed with a qualitative methodology by involving case study design. This research was conducted at State Junior High School 31 in Semarang City, Indonesia. Data was collected through tests, observation, and interview methods.  Result of the study indicated that (1) scaffolding has changed the pseudo thinking process into a real thought process, and (2) scaffolding could develop students’ thinking structure into a more complex (abstract) level. Their thinking structure was initially on the stage of comparative thinking structure before receiving scaffolding assistance and after receiving scaffolding, to developed into the stage of logical reasoning thinking structure. In other words, scaffolding could become a useful strategy to help students go through different    Zone of Proximal Development (ZPD).
Penalaran Analogi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Trigonometri Mochamad Abdul Basir; Nila Ubaidah; M Aminudin
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.589 KB) | DOI: 10.30738/wa.v2i2.3213

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sebanding dengan tantangan kehidupan yang semakin rumit, hal ini tidak terlepas dari peran matematika. Sebagaimana tujuan pembelajaran matematika, salah satunya agar siswa menggunakan penalaran untuk memanipulasi matematika, membuat analogi dalam menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penalaran analogi siswa dalam menyelesaikan masalah trigonometri pada siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Jenis penelitian yang dilakukan deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian berupa tes penalaran analogi dan wawancara. Indikator kemampuan penalaran analogi meliputi structuring,  mapping, applying dan verifying. Hasil penelitian diperoleh siswa berkemampuan tinggi mampu melakukan semua komponen penalaran analogi, siswa berkemampuan sedang mampu melakukan sampai tahap applying, dan siswa berkemampuan rendah tidak mampu melakukan structuring.
Kemampuan Literasi Matematika Berdasarkan Kompetensi Reproduksi Dan Koneksi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Nila Ubaidah; Imam Kusmaryono
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 4, No 2: November 2020
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/kontinu.4.2.147-158

Abstract

Penerapan Pembelajaran Guided Discovery Learning Berbantuan Shapes Doll terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Nila Ubaidah; Mohamad Aminudin
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 1, No 2: November 2017-April 2018
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/kontinu.1.2.%p

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang ditunjuk Unissula sebagai salah satu daerah mitra, oleh karena itu peneliti memilih salah satu sekolah menengah di daerah tersebut. SMP N 1 Rowosari Kabupaten Kendal merupakan Sekolah Menengah yang belum lama berdiri di daerah Kendal, namun sudah berkembang pesat. Penelitian ini mempunyai manfaat mendorong siswa untuk belajar dan berfikir secara mandiri. Hal ini dikarenakan kegiatan penemuan memungkinkan siswa untuk dapat memecahkan masalah dan membangun pengetahuannya sendiri secara aktif melalui pembelajaran bermakna. Belajar penemuan (discovery learning) adalah proses belajar dimana guru harus menciptakan situasi belajar yang penuh dengan masalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mendorong siswa untuk berpikir mencari jawaban sendiri. Guided Discovery atau penemuan terbimbing merupakan salah satu metode mengajar yang memungkinkan siswa lebih mampu mengembangkan daya kreativitasnya sehingga diberi kebebasan semaksimal mungkin. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode pemberdayaan masyarakat sekolah. Pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu sosialisasi dalam bentuk FGD, dan tindakan nyata penyediaan shapes doll. Shapes doll merupakan media pembelajaran berupa boneka matematika, bisa berbentuk bangun ruang, permainan matematika maupun rumus-rumus matematika. Tahap akhirnya adalah monitoring dan evaluasi secara berkala.
Identifikasi Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Melalui Penyelesaian Masalah Matematika dengan Tipe Soal Open-Ended Adelia Febby Indriana; Dyana Wijayanti; Nila Ubaidah
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 5, No 2: November 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/kontinu.5.2.142-156

Abstract

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Trangkil dalam menyelesaikan soal open ended materi aritmatika sosial. Pengambilan subyek dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Subyek penelitian meliputi 6 siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Trangkil. Penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi, tes tertulis dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Trangkil sebagai berikut: (1) siswa dengan kemampuan matematis tinggi memiliki tingkat kemampuan berpikir yang sangat kreatif (TKBK 4) dalam menyelesaikan soal open ended; (2) siswa dengan kemampuan matematis sedang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang kreatif (TKBK 3) dalam menyelesaikan soal open ended, dan; (3) siswa dengan kemampuan matematis rendah memiliki tingkat kemampuan berpikir yang kurang kreatif (TKBK 1) dalam menyelesaikan soal open ended. Dengan demikian, siswa perlu dibiasakan menyelesaikan masalah-masalah terbuka yang memiliki banyak cara penyelesaian dan jawaban benar yang beragam sehingga kemampuan berpikir kreatifnya dapat berkembang
Pembelajaran Socretes Kontekstual terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Sri Lestari Pratiwi; Mochamad Abdul Basir; Nila Ubaidah
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 2, No 1: Mei-Oktober 2018
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/kontinu.2.1.30-42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap belajar siswa dengan pembelajaran socrates kontekstual terhadap kemampuan berpikir kritis, mengetahui rata-rata siswa dengan pembelajaran socrates mencapai ketuntasan, dan mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran socrates kontekstual lebih dari rata-rata dengan pembelajaran konvensional siswa SMP Negeri 6 Semarang pada pokok bahasan aritmatika sosial. Sampel dalam penelitian ini diambil secara cluster random sampling, terpilih kelas VII F sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran socrates kontekstualdan kelas VII G sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, yaitu ceramah dan penugasan, serta kelas VIII E ialah kelas uji coba. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, angket, dan dokumentasi.Data hasil penelitian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji pengaruh, uji ketuntasan dan uji perbandingan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Siswa kelas eksperimen dengan pembelajaran socrates kontekstual mendapat pengaruh sikap belajar terhadap kemampuan berpikir kritis sebesar 69,7%. (2). Kemampuan berpikir kritis siswa yang diberikan pembelajaran socrates kontekstual mencapai KKM 70 pada pokok bahasan aritmatika sosisal dengan  hasil rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 81,90. (3). Rata–rata kemampuan berpikir kritis siswa yang menerima pembelajaran socrates kontekstual yaitu sebesar 81,90 dari pada rata – rata kemampuan berpikir kritis siswa yang menerima pembelajaran konvensional dengan rata-rata sebesar 76,13.
HAVE TEACHERS NEVER BEEN WRONG? CASE STUDIES OF MISCONCEPTIONS IN TEACHING MATHEMATICS IN ELEMENTARY SCHOOLS Imam Kusmaryono; Nila Ubaidah; Nuhyal Ulya; Sri Kadarwati
Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jds.v7i2.9817

Abstract

Misconceptions of teaching mathematics in elementary schools often occur, not only to students but also experienced by teachers. Elementary school teachers are required to master many subjects where not all learning material (one of them mathematics) can be mastered by the teacher well. An elementary school teacher may be proficient in the field of language, but on the other hand is weak in the field of mathematics. So that it should be suspected, one of the causes of misconception in students is the teacher. Therefore, through a qualitative research approach, the types and causes of misconceptions in mathematics learning in elementary schools will be revealed by teachers. Research data was revealed through questionnaires and interviews.  The findings show that there have been "type misconceptions: pre-conception, undegenneralization, and modeling error" that are stable, permanent and rooted in mathematics teaching in elementary schools
Pengembangan Kemahiran Pengajaran Matematika bagi Guru Sekolah Dasar di Gugus Indraprasta Kecamatan Semarang Tengah Mochamad Abdul Basir; Imam Kusmaryono; Hevy Risqi Maharani; Nila Ubaidah
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 2 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i2.3607

Abstract

Guru Sekolah Dasar merupakan guru kelas yang dituntut menguasai banyak mata pelajaran. Oleh karena itu tidak dipungkiri bahwa penguasaan pengetahuan beberapa mata pelajaran menjadi tidak maksimal dan berpotensi terjadi kesalahan atau miskonsepsi dalam pembelajaran matematika. Ada indikasi bahwa guru Sekolah Dasar kurang menguasai materi dan kurang mahir dalam pembelajaran matematika. Ketidakmahiran dalam pembelajaran Matematika menjadi faktor kelemahan guru dan menghambat tujuan pembelajaran, serta mempengaruhi disposisi siswa terhadap Matematika. Untuk itu, perlu diselenggarakan pelatihan bagi guru sekolah dasar di Gugus Indraprasta Kecamatan Semarang Tengah. Pelaksanaan kegiatan pengabdian melalui beberapa tahapan diantaranya survey, diskusi, workshop, dan angket. Hasil survey menunjukkan bahwa 85% guru menjawab tidak sesuai konsep pembelajaran, 10% guru tidak dapat menjelaskan konsep pembelajaran, dan 5% menjawab benar sesuai konsep pembelajaran. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi melalui angket dengan hasil 95% peserta menyatakan kegiatan workshop sangat bermanfaat dan 5% peserta menyatakan bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan professional guru. Kegiatan pengembangan kemahiran mengajar ini merupakan kegiatan pengembangan profesional yang efektif dan terstruktur dengan tujuan perubahan pada pengetahuan dan praktik baik guru dalam pembelajaran matematika tingkat sekolah dasar.