Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

CAMPAIGN SOCIALIZATION RELIGIOUS FREEDOM TO TOLERANCE RELIGION OF STUDENT Prisgunanto, Ilham
Al-Ulum Vol 14, No 2 (2014): December
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.733 KB)

Abstract

This research talks about correlation between campaign socialization freedoms of religion in any mass media to religious tolerance student in campus. Theoretical studies in this research uses mass media effect communication mass media especially Uses and Gratifications theories. Data analysis is  quantitative surveys for 100 students in campus. Finding research explains that in cognitive level just television give impact to understanding for student’s’ religious tolerance. Beside that in conative level impact for student’s religious tolerance come from poster media. This research explains that there are no correlation between socialization campaign and students’ religious tolerance. ---------Kebebasan beragama adalah sesuatu yang sangat pribadi dan Negara Indonesia menjunjung tinggi hak tersebut dalam konteks mengangkat martabat dan derajat bangsa. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sosialisasi kampanye informasi kebebasan beragama di  media massa terhadap sikap toleransi beragama mahasiswa. Penelitian menggunakan teori efek komunikasi media massa (Uses and gratifications). Model pengolahan data dengan kuantitatif berjenis asosiatif pengaruh dengan metode survei dan diadakan di sebuah kampus di Jakarta berjumlah 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tingkat kognitif hanya media televisi yang memberikan pengaruh pada mahasiswa dengan nilai r pearson correlation 0,23. Pada tingkatan konatif diketahui media poster yang berpengaruh pada sikap bertoleransi namun nilai pearson correlation -0,298. Terlalu banyak poster berisi kebebasan beragama malah akan membuat muak mahasiswa dalam menafsirkan informasi tersebut. Jelas bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sosialisasi kampanye kebebasan beragama dengan sikap toleransi beragama pada mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. 
CAMPAIGN SOCIALIZATION RELIGIOUS FREEDOM TO TOLERANCE RELIGION OF STUDENT Prisgunanto, Ilham
Al-Ulum Vol 14, No 2 (2014): Al-Ulum December
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.517 KB)

Abstract

This research talks about correlation between campaign socialization freedoms of religion in any mass media to religious tolerance student in campus. Theoretical studies in this research uses mass media effect communication mass media especially Uses and Gratifications theories. Data analysis is  quantitative surveys for 100 students in campus. Finding research explains that in cognitive level just television give impact to understanding for student’s’ religious tolerance. Beside that in conative level impact for student’s religious tolerance come from poster media. This research explains that there are no correlation between socialization campaign and students’ religious tolerance.----- Kebebasan beragama adalah sesuatu yang sangat pribadi dan Negara Indonesia menjunjung tinggi hak tersebut dalam konteks mengangkat martabat dan derajat bangsa. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sosialisasi kampanye informasi kebebasan beragama di  media massa terhadap sikap toleransi beragama mahasiswa. Penelitian menggunakan teori efek komunikasi media massa (Uses and gratifications). Model pengolahan data dengan kuantitatif berjenis asosiatif pengaruh dengan metode survei dan diadakan di sebuah kampus di Jakarta berjumlah 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tingkat kognitif hanya media televisi yang memberikan pengaruh pada mahasiswa dengan nilai r pearson correlation 0,23. Pada tingkatan konatif diketahui media poster yang berpengaruh pada sikap bertoleransi namun nilai pearson correlation -0,298. Terlalu banyak poster berisi kebebasan beragama malah akan membuat muak mahasiswa dalam menafsirkan informasi tersebut. Jelas bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sosialisasi kampanye kebebasan beragama dengan sikap toleransi beragama pada mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. 
KERINDUAN PADA NARATIF Pola Retorika Komunikasi Politik Capres dan Cawapres THE YEARNING FOR NARATIVE The Pattern of Political Communication Rhetorics of President Candidates and Vice President Candidates Prisgunanto, ilham
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 8, No 27 (2009)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Have  you   been  boring   with  pattern    of  rhetorics  political    Communications presidents   candidate  and vice presidents  candidate  in this election campaign?  It  . is  true  that political   communications    rhetorics  presidens    candidate   and  vice presidents   candidate  only majoring  element  of argumentatif   not narrative.  As a result  that Election  of Pilpres  20()9fully  of falsehood,  deception  and betrayal  to voter.  Exactly  voter fully  hope patterns  of narrative  in political  communications rhetorics   with a  which  big  swcy.  Its proof   of  Voter swayed   by buttonhole   of Celebrities   in legislative  election  then which assumed  can  make their better  life. This condition  show political  life pattern  Indonesia move  to instan models.
PEMAKNAAN ARTI INFORMASI DI ERA DIGITAL Prisgunanto, Ilham
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.836 KB) | DOI: 10.32509/wacana.v17i2.619

Abstract

Pertarungan pemaknaan tentang apa itu informasi menjadi sesuatu penting untuk dibahas di era digital. Dengan memahami apa itu informasi tentu akan menjejakkan landasan dasar mau kemana perkembangan dunia digital yang ada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep informasi dilihat dari berbagai sudut disiplin ilmu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kajian sistemik model dari Shannon and Weaver dengan pendekatan komunikasi cybernetika, konsep Sistem Temu Kembali Informasi dan teori perilaku penggunaa informasi (Information User) yang lebih kepada imbas perilaku pengguna informasi dan audiens (Netters). Penelitian ini menggunakan analisis isi model framing dari Gamson and Modigliani. Hasilnya menunjukkan bahwa informasi tidak bisa dipahami berdiri sendiri. Jelas bahwa konsepsi informasi adalah hasil interaksi antar muka yang tidak bisa disamakan dalam konteks pesan atau data yang sederhana seperti selama ini dipahami keliru oleh banyak pihak dalam dunia digital.
PEMAKNAAN ARTI INFORMASI DI ERA DIGITAL Prisgunanto, Ilham
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 17, No 2 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v17i2.619

Abstract

Pertarungan pemaknaan tentang apa itu informasi menjadi sesuatu penting untuk dibahas di era digital. Dengan memahami apa itu informasi tentu akan menjejakkan landasan dasar mau kemana perkembangan dunia digital yang ada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep informasi dilihat dari berbagai sudut disiplin ilmu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kajian sistemik model dari Shannon and Weaver dengan pendekatan komunikasi cybernetika, konsep Sistem Temu Kembali Informasi dan teori perilaku penggunaa informasi (Information User) yang lebih kepada imbas perilaku pengguna informasi dan audiens (Netters). Penelitian ini menggunakan analisis isi model framing dari Gamson and Modigliani. Hasilnya menunjukkan bahwa informasi tidak bisa dipahami berdiri sendiri. Jelas bahwa konsepsi informasi adalah hasil interaksi antar muka yang tidak bisa disamakan dalam konteks pesan atau data yang sederhana seperti selama ini dipahami keliru oleh banyak pihak dalam dunia digital.
Pertarungan Informasi di Era Digital; Strategi Manajemen Media dan Informasi pada Petugas Polisi di Era Cyber Digital Ilham Prisgunanto
Jurnal Ilmu Kepolisian Vol 13, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kepolisian Volume 13 Nomer 1 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemuncullan masyarakat tatanan informasi di era cyber digital sudah diprediksikan ada sejak era 1980-an. Runtuhnya blok Eropa timur Uni Soviet menandakan kemenangan perang informasi oleh Eropa Barat dengan jargon demokratisasi informasi manusia. Psywar blok barat begitu gemilang memenangkan konteks informasi. Tulisan ini ingin membuktikan bagaimana pemahaman akan strategi manajemen media yang sangat tergantung pada eksistensi informasi itu sendiri dari kajian era cyber digital pada tatanan peradaban manusia. Kajian tulisan ini adalah Social Information Processing yang di dalamnya terdapat teori CMC (Communication Mediated Computer). Metode penelitian studi literatur guna memahami perdebatan isu tentang informasi yang ada. Temuan menunjukkan bahwa tindakan polisi sangat menentukan cerminan kehidupan demokratisasi informasi rakyat dan pengedepanan pencegahan kejahatan dalam kejahatan cyber digital adalah perlu. Imbas informasi perlu diwaspadai dari sisi intelijen karena mampu menganggu stabilitas aliran informasi negara, Pemaknaan informasi sangat tergantung dari sisi mana informasi itu dilihat? Perlindungan identitas diri, pengerusan lahan kerja dan keterasingan warga lokal menjadi isu sentral yang perlu diwaspadai oleh aparat kepolisian dalam upaya penegakkan hukum cyber digital sesungguhnya ke masyarakat.
Kemampuan Cyber Digital pada Muatan Pendidikan Polri guna Menghadapi Konstelasi Keamanan Global Ilham Prisgunanto
Jurnal Ilmu Kepolisian Vol 12, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kepolisian Volume 12 NO 2 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Representasi Imigran dalam Media Pertarungan Perang Dingin Perdebatan Penanganan Imigran Konteks Keamanan Ilham Prisgunanto
Jurnal Ilmu Kepolisian Vol 12, No 3 (2018): Jurnal Ilmu Kepolisian Volume 12 No 3 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat merupakan hak manusia paling dasar sebagai mahluk. Dengan berpindahnya manusia dari satu tempat ke tempat lain maka dapat dipastikan mereka mendapatkan rezeki atau keuntungan dengan kegiatan yang mereka lakukan. Pemikiran ini menjadi dasar mengapa banyak imigran melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Tulisan ini ingin melihat representasi imigran dalam isi pesan media massa era pertarungan perang dingin blok barat dan timur? Dengan demikian maka akan diketahui apa biang permasalahan potensi konflik yang mungkin muncul antara imigran dengan orang tempatan. Di samping itu juga akan diketahui prediksi kejahatan (kriminalitas) dan penanganan manajemen imigran ke depan. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah kajian komunikasi antar budaya, kesadaran budaya kolektif, identitas diri dan analisis isi framing. Dari pembahasan ditemukan bahwa representasi imigran sedemikian buruk dari media massa warisan perang dingin, karena gambaran perang dan penaklukan ditempelkan pada sosok mereka dalam konteks blok timur. Biang konflik ada pada identitas buruk tersebut dan perlu manajemen penangan ketat dengan mengutamakan aspek kemanusian dalam semangat keterbukaan dan pasar bebas yang ada.
PEMBENTUKAN KONSEP DIRI SATUAN PASPAMPRES RI Melani Kurniasih Sormin; Ilham Prisgunanto
Jurnal Pustaka Komunikasi Vol 4, No 2 (2021): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/pustakom.v4i2.1416

Abstract

The results showed that individual PASPAMPRES personnel have thoughts and self-assessment of quality and are superior, have a favorable opportunity for promotion compared to other unit personnel. This study aims to determine how the formation of self-concept in the personnel of the PASPAMPRES unit based on the situation and facts where PASPAMPRES is an elite unit containing selected and qualified soldiers who have certain skills and privileges to be able to carry out Presidential VVIP security duties. A strict personnel admission selection where not all TNI soldiers can pass and have the desired qualifications make PASPAMPRES personnel called superior and elected personnel. The reason this research was conducted was to find out how this situation had its own impact on the self-concept of the selected PASPAMPRES personnel. The theory used is the Symbolic Interactionism theory by George Herbert Mead, Self-Concept and Group Thought Theory. This research methodology uses a constructivism paradigm with a qualitative approach and data collection techniques using interviews. The focus of this research focuses on how the mind, self, and society as well as the climate of the PASPAMPRES unit can influence the formation of personnel self-concept.
Campaign Socialization Religious Freedom to Tolerance Religion of Student Ilham Prisgunanto
Al-Ulum Vol. 14 No. 2 (2014): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.444 KB)

Abstract

This research talks about correlation between campaign socialization freedoms of religion in any mass media to religious tolerance student in campus. Theoretical studies in this research uses mass media effect communication mass media especially Uses and Gratifications theories. Data analysis is quantitative surveys for 100 students in campus. Finding research explains that in cognitive level just television give impact to understanding for student’s’ religious tolerance. Beside that in conative level impact for student’s religious tolerance come from poster media. This research explains that there are no correlation between socialization campaign and students’ religious tolerance.