Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses munculnya hukum adat pemali appa’ handanna, dinamika perkembangan pemali appa’ handanna, serta peranan pemali appa’ handanna terhadap kehidupan masyarakat di Buntu Malangka’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemali appa’ handanna merupakan suatu adat yang di bawah oleh Pongkapadang dari Ulu Sa’dang pada abad ke-15. Latar belakang munculnya pemali appa’ handanna di Buntu Malangka’ adalah adanya proses penyelamatan adat dari keserakahan manusia di daerah Bambang. Perkembangan pemali appa’ handanna di Buntu Malangka’ di awali pada tahun 1816 – 1906, dimana pemali appa’ handanna mengatur segala kehidupan masyarakat baik jasmani maupun rohani. Masuknya Belanda dan Agama Kristen di Buntu Malangka’ pada tahun 1907, membawa beberapa dampak terhadap pemali appa’ handanna di Buntu Malangka’. Seperti larangan Belanda dalam melakukan ritual tertentu yang dianggap akan berdampak negatif bagi etika masyarakat. Contohnya ritual kesuburan ma’dondi dan ritual pangae. Selain itu, Belanda juga mengadakan perubahan dalam budidaya padi. Pemali appa’ handanna memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat, seperti sebagai pedoman hidup bersosial, mengajarkan keteraturan dalam bertani, dan mengajarkan untuk lebih menaati hukum atau aturan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan, yakni : heuristik (pengumpulan data dan sumber), kritik sumber, interpretasi atau penafsiran, dan historiografi atau penulisan sejarah.Kata Kunci : Pemali appa’ handanna, Masyarakat, Buntu Malangka’Abstract This study aims to determine the background of the emergence of the customary law of pemali appa' handanna, the dynamics of the development of pemali appa' handanna, and the role of pemali appa' handanna on people's lives in Buntu Malangka'. The results showed that pemali appa' handanna is a custom that was brought under by Pongkapadang from Ulu Sa'dang in the 15th century. . The development of pemali appa' handanna in Buntu Malangka' began in 1816 – 1906, where pemali appa' handanna governed all people's lives, both physically and spiritually. The entry of the Netherlands and Christianity in Buntu Malangka’ 'in 1907, bringing some impact on pemali appa' handanna in Buntu Malangka’. Such as the Dutch prohibition in performing certain rituals which are considered to have a negative impact on the ethics of society. Examples arefertility ma'dondi rituals and rituals pangae. In addition, the Netherlands also made changes in rice cultivation. Pemali appa' handanna has a role in people's lives, such as as a guide for social life, teaching regularity in farming, and teaching to obey existing laws or regulations more. This study uses historical research methods which consist of four stages, namely: heuristics (collection of data and sources), source criticism, interpretation , and historiography or historical writing. Keywords: Pemali appa' handanna, Society, Buntu Malangka'