Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PERANCANGAN MANAJEMEN KINERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN ANCANGAN MANAGEMENT BY OBJECTIVES (MBO) DAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD Ika Susanti; Aida Vitaya Hubeis; Sadikin Kuswanto
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 9 No. 1 (2012): Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1011.774 KB) | DOI: 10.17358/jma.9.1.43-58

Abstract

This research is aimed to make a performance management design based on MBO and Balanced Scorecard perspective approach in order to improve education and training administration. Performance accountability stimulates public sector organizations to improve their performance continuously and to build a performance management system that is oriented not only toward the budget and its realization, but also toward results. This paper discusses MBO and Balanced Scorecard perspective approach in planning and controlling its programs. In addition, this model can be used as a strategic controller for the management to measure the organization’s success and failure. This is a qualitative research approached by a case study using the method of participant observation through questionnaires, in depth-interviews, and focused group discussions. The success of education and training administration is determined by performance achievements of the individual, division, and organization that include financial aspect, participants of the education and training program, Standard Operating Procedure (SOP), administrators of the program, technology, and innovation. The resulted design is a four-stage flowchart describing planning, implementation, measurement, and performance evaluation.Keywords : Performance Management, Design, Education and Training, Management by Objectives (MBO), Balanced Scorecard Perspective
Pencarian Rute Terbaik pada Obyek Wisata di Kabupaten Banyumas Menggunakan Algoritma Genetika Metode TSP Imam Tahyudin; Ika Susanti
JUITA : Jurnal Informatika JUITA Vol. 3, Nomor 4 Nopember 2015
Publisher : Department of Informatics Engineering, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.713 KB) | DOI: 10.30595/juita.v3i4.872

Abstract

There are many wonderful tourist attractions in Banyumas. Based on data which are obtained, its number are 25 locations while in this research focus on 11 objects as experiment. The purpose of this study was to determine the best path that connects the eleventh object using Genetic Algorithms especially TSP method. Based on the results are the best path length is 0.878 units of Cartesian with a population size is 25 and the probability of mutations is 0,005. The sequence paths are Purwokerto square, Andang pangrenan Parks, Baturraden, Dreamland Waterboom Ajibarang, Cipendok waterfall, educational tours of STMIK AMIKOM Purwokerto, Depo Bay Sokaraja, Goa Maria Kaliori, Museum of General Sudirman, BRI Museum, and Bale Kemambang
EFEKTIVITAS BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA ANTARA YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN WORK BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI DI KELAS X SMA NEGERI 5 CIREBON ika susanti; Reza Oktiana Akbar; toto syatori nasehuddien
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.419 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v4i2.27

Abstract

Pendidikan khususnya dalam bidang matematika kini sedang mengalami permasalahan yaitu pembelajaran matematika masih menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang membuat siswa merasa jenuh sehingga hasilnya tidak maksimal. Sedangkan dalam belajar diperlukan inovasi, salah duanya adalah penggunaan metode pembelajaran, seperti metode Project Based Learning dan metode Work Based Learning.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas berpikir kreatif matematika siswa antara yang menggunakan metode Project Based learning dengan yang menggunakan metode Work Based Learning pada pokok bahasan geometri di kelas X SMA Negeri 5 Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, populasi yang diteliti adalah semua kelas X di SMA Negeri 5 Cirebon tahun ajaran 2014/2015, sampel yang diambil adalah kelas X7 dan X8 dengan menggunakan teknik cluster  random  sampling.  Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  berdasarkan  hasil independent-sample t test yaitu diperoleh nilai sebesar 0,410 dan nilai signifikansi sebesar 0,683 maka diperoleh sebesar 1,998 dengan demikian maka (0,410 <  1,998). Dengan taraf signifikansi  =  0,05 sedangkan nilai signifikans yang diperoleh adalah 0,683 maka nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,683 >   0,05. Ini berarti  diterima. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan berpikir kreatif matematika siswa antara yang menggunakan metode Project Based Learning dengan yang menggunakan metode Work Based Learning, yang berarti bahwa penggunaan kedua metode tersebut efektif dalam segi kuantitas dan waktu, tetapi dalam segi kualitas metode Project Based Learning memberikan efek yang lebih baik, hal ini bisa dilihat dari pencapaian nilai yang memenuhi KKM sebesar 78,06 %.Kata kunci: berpikir kreatif, metode Project Based learning, metode Work BasedLearning
Pengujian Akurasi Model Prediksi Menggunakan Metode Data Mining Classification Decision Tree Algoritma C4.5 untuk Penentuan Peminatan Peserta Didik Siska Narulita; Andreas Tigor Oktaga; Ika Susanti
Media Aplikom Vol 13 No 2 (2021): Media Aplikom
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komputer YOS SUDARSO Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33488/1.ma.2021.2.305

Abstract

Ketidaktahuan akan kemampuan, minat atau bakat pada peserta didik bisa membawa dampak pada perkembangan potensi bahkan karirnya di masa depan. Penelitian tentang analisis minat dan bakat siswa juga telah banyak dilakukan. Dari data peserta didik berupa nilai dan profil, dapat digali lebih dalam sehingga akan diperoleh informasi yang berharga tentang peserta didik. Data mining merupakan proses analisis dari kumpulan data yang bertujuan untuk menemukan hubungan tak terduga serta meringkas data tersebut menggunakan cara baru yang bisa dipahami dan memberi manfaat bagi pemiliknya (Larose, 2006). Penelitian dilakukan untuk menguji akurasi model prediksi menggunakan metode data mining classification decision tree dalam menentukan minat peserta didik. Akurasi model prediksi data mining classification decision tree dalam menentukan minat dari peserta didik sangat penting karena ketidaktahuan akan kemampuan, minat atau bakat dari peserta didik akan membawa dampak pada perkembangan potensi bahkan karirnya di masa depan. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Setiawati (2016) berjudul Model Hybrid Metode SAW dan TOPSIS untuk Menentukan Peminatan Peserta Didik SMA. Dengan menggunakan metode data mining classification decision tree (algoritma C4.5), diperoleh hasil penelitian bahwa tingkat akurasi dari model prediksi yang dihasilkan sebesar 86,84% dan nilai AUC sebesar 0,752 termasuk dalam kategori fair classification (Gorunescu, 2011). Sedangkan penelitian sebelumnya oleh Setiawati (2016) dengan model hybrid metode SAW dan TOPSIS menghasilkan nilai akurasi sebesar 80,3%. Dengan demikian, model prediksi menggunakan data mining metode classification decision tree (algoritma C4.5) menghasilkan nilai akurasi lebih baik, karena itu bisa dibuat acuan dalam prediksi penentuan peminatan dari peserta didik.
Pola Kepekaan Bakteri terhadap Antibiotik di Ruang Rawat Intensif RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta Putriana Indah Lestari; Ika Susanti; Huda Rahmawati
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 1, No 2 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.463 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v1i2.9

Abstract

Abstrak : Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan tepat guna pada pasien penyakit infeksi beresiko menyebabkan terjadinya resistensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik pada pasien Ruang Rawat Intensif (ICU) RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI-SS) Jakarta. Penelitian dilakukan deskriptif dan retrospektif terhadap data sekunder hasil uji kepekaan antibiotik dan jenis bakteri dari 107 pasien dalam kurun waktu 2011. Hasil menunjukkan 68 (65,4%) pasien mendapatkan hasil kultur positif dan uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik. Jenis bakteri patogen yang dominan yaitu Acinetobacter baumannii (29,4%), disusul oleh Pseudomonas aeruginosa (27,9%), Klebsiella pneumoniae (13,2%) dan Escherichia coli (8,8%). Sebagian besar bakteri pada pasien ICU RSPISS telah berkurang kepekaannya (resisten) terhadap beberapa antibiotik. A. baumannii dan P. aeruginosa merupakan bakteri yang paling resisten terhadap antibiotik uji. Pola kepekaannya menunjukkan bahwa bakteri patogen mempunyai resistensi tertinggi terhadap erythromycin dan terendah terhadap amikasin.Infectious diseases is an important health problem. Irrational antibiotics usage is a leading cause in initiating drugs resistances. A preliminary study was conducted on the sensitivity pattern of microorganisms against antibiotics at the intensive care unit of Sulianti Infectious Diseases Hospital Jakarta. Retrospective. Secondary data were collected on the results of antibiotics sensitivity tests and species of microorganisms of 107 patients during the year 2011. Sixty eight (65,4%) patients were positive on microorganism culture test and tested on antibiotic sensitivity test. Predominance pathogenic species found were Acinetobacter baumannii (29,4%), followed by Pseudomonas aeruginosa (27,9%), Klebsiella pneumoniae (13,2%) and Escherichia coli (8,8%). Most species were less sensitive (resistant) to several antibiotics. The pattern of sensitivity showed that pathogenic microorganisms were the most resistant against erythromycin and the most sensitive antibiotics was amikacin.
Profil Kepatuhan Higiene Perorangan Penjamah Makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Ika Susanti; Nunung Hendrawati; Titi Sundari; Maya Marinda Montain
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.902 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v3i2.33

Abstract

AbstrakLatar belakang : Salah satu upaya higiene sanitasi makanan yaitu dengan meningkatkan higiene perorangan pada penjamah makanan yang merupakan kunci keberhasilan dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat. Higiene perorangan yang terlibat dalam pengolahan makanan akan dapat dicapai, apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui profil kepatuhan higiene perorangan penjamah makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga RSPI Prof. Dr. Sulianti SarosoMetode : Kajian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode potong lintang. Sampel meliputi petugas penjamah makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga - RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso periode tahun 2016.Hasil : Dari 19 penjamah makanan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (52.6%), tingkat pendidikan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan setara SMA (78.9%, Kondisi kesehatan penjamah makanan sebagian besar pernah MCU 73.7% dengan hasil sehat bersyarat, dari observasi perilaku diketahui bahwa penjamah makanan berperilaku tidak higienis diantaranya yaitu tidak memakai sepatu tertutup sebanyak 96.5%, tidak memakai baju kerja sebanyak 87.5%, tidak memakai masker sebanyak 77.2%, tidak memakai penutup kepala sebanyak 71.9%, tidak memakai sarung tangan sebanyak 50%, tidak memakai celemek sebanyak 33.3%, bercakap cakap sebanyak 28.1% dan tidak menutup makanan yang matang sebanyak 25.9%, kepatuhan dalam hygiene perorangan sebagian besar 89.5% dengan kepatuhan kategori kurang.Kesimpulan : Penjamah makanan sebagian besardengan kepatuhan kategori kurang 89.5% dan 10.5% dengan kepatuhan kategori sedang.AbstractBackground : One of food sanitation hygiene efforts is to improve personal hygiene of food handlers which is the key to success in processing of safe and healthy food personal hygiene involved in food processing will be able to be reached, if the workers them selves are embedded an understanding of importance to keep health and personal hygiene. This study aimed to determine the compliance profile of personal hygiene of food handlers in Nutrion and Gulinary Installation at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.Methods: The study used a descriptive design with cross sectional method. The samples included some food handlers officers in Nutrion and Gulinary Installation at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso in period of 2016Results: Obtained From 19 food handlers mostly are female (52.6%) most of education level have educational backgrounds similar to senior high school SMA (78.9%), health condition of food handlers aremostly ever MCU (73.7%) with conditional health results from the observations of the behavior were known that food handlers behaved unhygiene such as they didn’t wear closed shoes as many as 96.5%, not wear working clothes as many as much as (71.9%), not wear gloves as many as (50%), not wear aprons as much as (33.3%), talked while working as much as (28.1%), and not close the food that have been cooked as many as (25.9%), most compliance of personal hygiene are (89.5%) with the compliance of deficient category.Conclusion : Most of food handlers with deficient category compliance are (89.5%) and (10.5%) with the compliance of medium catagory.
PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARKER BASED TRACKING SEBAGAI MEDIA PEMASARAN PRODUK PADA HAUS COFFEE Julian Pratama Ashidik; Sejati Waluyo; Ika Susanti
SKANIKA: Sistem Komputer dan Teknik Informatika Vol 4 No 1 (2021): Jurnal SKANIKA Januari 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.647 KB) | DOI: 10.36080/skanika.v4i1.1936

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan aplikasi Augmented Reality pada bidang pemasaran produk yang medianya berupa daftar menu produk pada kedai kopi Haus Coffee. Melalui media pemasaran produk yang berupa daftar menu yang hanya berisi tulisan, seringkali pengunjung bingung kopi yang akan dibeli dikarenakan tidak semua pembeli mengetahui tentang kopi. Sehingga terkadang pembeli harus bertanya kepada karyawan kedai untuk mendapatkan informasi ataupun gambaran yang lebih jelas. Di jaman sekarang kita melihat pesatnya perkembangan teknologi,termasuk teknologi Augmented Reality yang banyak berkembang di banyak bidang contohnya pemasaran produk . Nantinya aplikasi ini akan menampilkan produk-produk kopi yang akan di pasarkan dalam bentuk visual nya. Untuk membangun aplikasi ini nantinya akan digunakan bahasa pemograman C# serta metode Marker Based Tracking yang di implementasikan pada daftar menu berisi gambar sebagai salah satu marker penanda dan smartphone untuk scanning marker tersebut. Hasil dari penelitian ini nanti nya akan menghasilkan sebuah aplikasi Augmented Reality (AR) yang menampilkan gambaran dari produk Haus Coffee dalam bentuk visual nya. Pada pengujian melalui kuisioner yang di sebarkan kepada pengunjung Haus Coffee mendapatkan hasil pencapaian keseluruhan 85%(Baik). Dari hasil pengujian tersebut dapat di simpulkan aplikasi yang di buat dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang di butuhkan di Haus Coffee.
SISTEM KONTROL PENGAMANAN PINTU PADA RUMAH MENGGUNAKAN FINGERPRINT FM10A DAN VEMOS D1 DENGAN NOTIFIKASI TELEGRAM MESSAGER Muchamad Qunaevi; Sejati Waluyo; Ferdiansyah Ferdiansyah; Ika Susanti
JIKI (Jurnal llmu Komputer & lnformatika) Vol 3 No 1 (2022): JIKI Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jiki.v3i1.2381

Abstract

Keamanan rumah merupakan hal penting yang perlu kita perhatikan, rasa nyaman tinggal dirumah dan juga lingkungan dipengaruhi oleh keamanan yang ada di rumah itu sendiri. Berbagai jenis kejahatan yang terjadi ketika tempat tinggal kita atau rumah kita kosong adalah pencurian, pembobolan rumah dan masih banyak lagi. Kejahatan tersebut dapat ditekan maupun di hindari dengan meningkatkan kewaspadaan kita pada saat bepegian untuk selalu mengunci pintu rumah pada saat di tinggalkan. Namun faktor kesalahan sering terjadi sehingga memberikan rasa tidak nyaman dan aman pada saat rumah ditinggal pergi. Oleh sebab itu perlu adanya sistem kontrol pintu rumah menggunakan Wemos D1 serta notifkasi berupa telegram messager memudahkan kita dalam mengontrol keadaan rumah kita pada saat ditinggalkan. Dengan sistem ini diharapkan mampu memberikan keamanan dan kenyaman lebih kepada pemilik rumah karena dapat selalu mengontrol keaadaan rumah setiap saat
Literature Review on the Relationship between Classroom Management and Elementary School Student Learning Motivation Ika Susanti
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 4 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series (Special Issue 1
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.027 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i5.66342

Abstract

This research is motivated by the low learning motivation of elementary school students at SD Krapyak Kidul 02 Pekalongan City. This study aims to describe the literature on the relationship between classroom learning and student motivation. This study uses a literature review method. The results of the research analyzed there are 3 articles that discuss learning in the classroom and student motivation. The results of the analysis of learning in the classroom are in accordance with expert opinion, namely opening learning, explaining learning programs, organizing learning, presenting learning materials, motivating, and making adjustments. Analysis of learning motivation indicators are the desire and desire to succeed in a learning, the encouragement and learning needs, the hope for the future, the rewards of learning, the existence of interesting activities. Thus, it can be concluded that the use of good learning in the classroom is related to the learning motivation of elementary school students.
Profil Kepatuhan Higiene Perorangan Penjamah Makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Ika Susanti; Nunung Hendrawati; Titi Sundari; Maya Marinda Montain
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 3 No. 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v3i2.33

Abstract

AbstrakLatar belakang : Salah satu upaya higiene sanitasi makanan yaitu dengan meningkatkan higiene perorangan pada penjamah makanan yang merupakan kunci keberhasilan dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat. Higiene perorangan yang terlibat dalam pengolahan makanan akan dapat dicapai, apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui profil kepatuhan higiene perorangan penjamah makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga RSPI Prof. Dr. Sulianti SarosoMetode : Kajian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode potong lintang. Sampel meliputi petugas penjamah makanan di Instalasi Gizi dan Tata Boga - RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso periode tahun 2016.Hasil : Dari 19 penjamah makanan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (52.6%), tingkat pendidikan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan setara SMA (78.9%, Kondisi kesehatan penjamah makanan sebagian besar pernah MCU 73.7% dengan hasil sehat bersyarat, dari observasi perilaku diketahui bahwa penjamah makanan berperilaku tidak higienis diantaranya yaitu tidak memakai sepatu tertutup sebanyak 96.5%, tidak memakai baju kerja sebanyak 87.5%, tidak memakai masker sebanyak 77.2%, tidak memakai penutup kepala sebanyak 71.9%, tidak memakai sarung tangan sebanyak 50%, tidak memakai celemek sebanyak 33.3%, bercakap cakap sebanyak 28.1% dan tidak menutup makanan yang matang sebanyak 25.9%, kepatuhan dalam hygiene perorangan sebagian besar 89.5% dengan kepatuhan kategori kurang.Kesimpulan : Penjamah makanan sebagian besardengan kepatuhan kategori kurang 89.5% dan 10.5% dengan kepatuhan kategori sedang.AbstractBackground : One of food sanitation hygiene efforts is to improve personal hygiene of food handlers which is the key to success in processing of safe and healthy food personal hygiene involved in food processing will be able to be reached, if the workers them selves are embedded an understanding of importance to keep health and personal hygiene. This study aimed to determine the compliance profile of personal hygiene of food handlers in Nutrion and Gulinary Installation at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.Methods: The study used a descriptive design with cross sectional method. The samples included some food handlers officers in Nutrion and Gulinary Installation at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso in period of 2016Results: Obtained From 19 food handlers mostly are female (52.6%) most of education level have educational backgrounds similar to senior high school SMA (78.9%), health condition of food handlers aremostly ever MCU (73.7%) with conditional health results from the observations of the behavior were known that food handlers behaved unhygiene such as they didn’t wear closed shoes as many as 96.5%, not wear working clothes as many as much as (71.9%), not wear gloves as many as (50%), not wear aprons as much as (33.3%), talked while working as much as (28.1%), and not close the food that have been cooked as many as (25.9%), most compliance of personal hygiene are (89.5%) with the compliance of deficient category.Conclusion : Most of food handlers with deficient category compliance are (89.5%) and (10.5%) with the compliance of medium catagory.