p-Index From 2020 - 2025
7.214
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mahasiswa TEUB
Moch. Dhofir
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 60 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENGGUNAAN BATERAI LITHIUM-ION SEBAGAI BATTERY BANK PADA STASIUN PENGISIAN SEPEDA LISTRIK Pratomo, Setyo Fajar; Maulana, Eka; Dhofir, Moch.
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 4 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lithium-ion is a battery with high-density energy and a lower self-discharge. Moreover, lithium-ion batteries have no memory effect. One of the most used lithium-ion cells is lithium-ion 18650. The Tesla electric cars (model S and X) produced in 2013-2017 consist of a total of 8,256 Panasonic NCR18650B cells which capable to store 100 kWh of power, enabled people to drive up to 482km. Apart from the excellence, the increasing use of lithium-ion batteries in electric vehicles and electronic devices will create a lot of waste when the lithium-ion batteries used are worn out. Hence, this study aims to examine the feasibility of used lithium-ion batteries and reuse them as energy storage at electric bike charging stations in parking lot. The system is designed with a 275WP solar panel to charge the bank battery through the PWM solar charge controller, followed by charging an electric bike battery with the inverter. The battery bank is constructed by 30 cells of 18650 lithium-ion batteries which have already gone through an voltage, capacity, and internal resistance sorting process. The configuration used is the 6 series 5 parallel with charge capacity of each cell is on 2091 – 2366 mAh, resulting in saved energy as much as 243 Wh. The experimental results prove that the designed battery bank can fulfill its function as energy storage in the solar panel system. The time required to charge the bank battery fromempty to full is five hours. Besides, the battery bank is able to provide power through an inverter in order to charge an electric bike battery using a 25.2V 2A adapter. Keywords: 18650 Battery, Electric Vehicle, Lithium-ion, Solar Panel, Charging Station.
ANALISIS KARAKTERISTIK BEBAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG A, B, E, F, FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ‘Aqila, M. Farrel Nikkola Putra; Dhofir, Moch.; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keseimbangan antara konsumsi dengan pasokan energi listrik merupakan hal yang perlu dipertimbangkan konsumen. Pasalnya, permasalahan yang sering terjadi adalah ketidaksesuaian penyediaan energi dengan  kebutuhan energi listrik sehingga konsumen harus mengeluarkan biaya  yang lebih besar. Maka dari itu, diperlukan analisis karakteristrik beban listrik dan keseimbangan konsumsi dengan pasokan energi listrik. Pada penelitian ini dipilih Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) sebagai objek pengujian untuk mewakili fakultas non-eksakta. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik beban listrik serta penggunaan energi listrik sehingga dapat menjadi acuan dan evaluasi sistem kelistrikan di FIA UB. Metode yang digunakan berupa pengukuran secara langsung selama 7 hari (Senin-Minggu) dengan interval waktu 10 menit menggunakan Power Analyzer LUTRON DW 6092 di sisi Incoming LVMDP 555kVA. Data pengukuran yang akan dianalisis yaitu, data tegangan, arus, daya aktif, daya semu, dan energi. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, didapatkan bahwa rata – rata penggunaan beban tertinggi terjadi di hari Senin sebesar 66,85 KWdan relatif menurun mencapai 19,9 KW di hari Minggu. Ketidakseimbangan tegangan dan fluktuasi tegangan selama satu minggu sudah optimal dan sesuai dengan standar IEEE No.446-1995 (<2,5%) dan SPLN No. 1 Tahun 1995. Lalu untuk ketidakseimbangan arus beban selama satu minggu dikategorikan sebagai ”cukup” berdasarkan SPLN No. 17 Tahun 2014. Penggunaan energi listrik di FIA UB sudah terkategori hemat energi dengan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) sebesar 17,55 kWH/m²/tahun, tetapi penggunaan terhadap pasokan daya dari PLN masih tidak seimbang yaitu hanya 35,53% dan juga presentase pembebanan trafo yang hanya 19,72% dari kapasitas nominal trafo. Kata kunci: Karakteristik beban listrik, Keseimbangan, Metode pengukuran, FIA UB, IKE
ANALISIS KARAKTERISTIK BEBAN DAN TINGKAT PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Khawarizmy, Muhammad Zinedine; Dhofir, Moch.; Nusantoro, Goegoes Dwi
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik sangat dibutuhkan dalam hal menunjang berbagai macam aktivitas pada gedung-gedung pendidikan, temasuk pada institusi pendidikan tinggi. Sebagai salah satu fasilitas yang mendukung kegiatan akademik, gedung-gedung pada institusi pendidikan memiliki karakteristik beban listrik yang beragam sesuai dengan jenis aktivitas yang berlangsung di dalamnya. Hal ini memunculkan tantangan dalam mengelola penggunaan energi secara efisien dan berkelanjutan guna perancangan dan pemakaian energi listrik yang sesuai. Seperti pada Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), konsumsi energi listrik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jadwal perkuliahan, operasional laboratorium, penggunaan perangkat elektronik, dan pengaturan fasilitas gedung.Penelitian ini berfokus pada analisis permasalahan karakteristik beban dan efisiensi pemakaian energi listrik di Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB). Berdasarkan pengukuran selama satu minggu menggunakan power analyzer, ditemukan beberapa permasalahan utama yang memengaruhi efisiensi dan kualitas distribusi listrik. Ketidakseimbangan beban antar fasa menjadi isu kritis, dengan nilai mencapai 33,07% pada hari aktif (Senin) dan 30,08% pada hari nonaktif (Sabtu), jauh melampaui batas toleransi 20% menurut standar IEEE 446-1995. Ketidakseimbangan ini menyebabkan tingginya arus netral sebesar 80,8 A pada hari aktif, yang berpotensi meningkatkan kerugian daya dan risiko panas berlebih pada sistem distribusi.Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa ketidakefisienan pemakaian energi listrik di Gedung FTP UB disebabkan oleh distribusi beban yang tidak merata antar fasa, tidak optimalnya penggunaan kapasitas transformator, serta kurangnya data pemantauan yang terstruktur. Penelitian ini menyarankan redistribusi beban untuk menurunkan arus netral dan meningkatkan stabilitas sistem, pemasangan perangkat pemantau energi untuk mengelola konsumsi listrik secara real-time, serta evaluasi kapasitas transformator agar sesuai dengan kebutuhan aktual.
ANALISIS PROTEKSI DIFERENSIAL TRANSFORMATOR 1 60 MVA PADA GARDU INDUK NEW BALIKPAPAN 150 KV Achmad, Baihaqi; Nurwati, Tri; Dhofir, Moch.
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proteksi diferensial menjadi salah satu metode perlindungan utama pada transformator karena kemampuannya dalam mendeteksi gangguan internal dengan tingkat sensitivitas dan selektivitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan rele diferensial pada transformator unit 1 Gardu Induk New Balikpapan dapat beroperasi dengan baik dalam mengamankan transformator dari gangguan dengan melakukan analisis matematis yang terdiri dari perhitungan arus hubung singkat dan perhitungan setting rele diferensial serta melakukan simulasi gangguan hubung singkat dengan software ETAP meliputi gangguan pada daerah internal dan eksternal rele diferensial. Pada penelitian ini menggunakan variasi arus hubung singkat 3 fasa, antarfasa dan 1 fasa ke tanah. Hasil simulasi gangguan hubung singkat menunjukkan bahwa rele diferensial bekerja dengan baik ditandai dengan men-trip-kan CB pada daerah internal proteksi dan tidak men-trip-kan CB pada daerah eksternal proteksi. Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan matematis nilai arus hubung singkat dan simulasi software ETAP daerah internal menujukkan hasil yang akurat dengan persentase perbedaan 0,814% pada sisi primer dan 0,207% pada sisi sekunder transformator. Sementara itu, pada perhitungan setting arus diferensial difokuskan pada beberapa parameter, termasuk rasio CT, error mismatch, arus sekunder CT, arus diferensial, arus restrain, slope, dan nilai arus setting. Berdasarkan perhitungan matematis besar dari arus setting, slope 1 dan slope 2 masing – masing adalah 0,0175 A, 2,248% dan 4,496%, sedangkan milik PT PLN (Persero) UPT Balikpapan masing-masing sebesar 0,1 p.u., 30% dan 80%. Data arus setting dan slope tersebut selanjutnya akan divisualisasikan pada plot kurva karakteristik kerja rele diferensial dengan besar masing-masing arus setting dan slopenya beserta besar arus gangguan hubung singkat dengan variasi yang telah ditetapkan. Kata Kunci : Transformator Daya, Hubung Singkat, Rele Diferensial, ETAP. 
ANALISIS KARAKTERISTIK BEBAN DAN TINGKAT PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA Sinaga, Andreas Sober; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik adalah kebutuhan utama yang mendukung berbagai aktivitas manusia di semua sektor, termasuk pendidikan. Gedung Rektorat Universitas Brawijaya memiliki tingkat konsumsi energi listrik yang tinggi karena berperan sebagai pusat kegiatan administrasi dan akademik. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik beban dan efisiensi penggunaan energi listrik di gedung tersebut. Pengukuran dilakukan secara langsung menggunakan power analyzer tipe LUTRON DW 6092 pada sisi incoming panel LVMDP berkapasitas 197 kVA. Data primer meliputi arus, tegangan, daya, dan faktor daya, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen rektorat terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan energi pada hari kerja cenderung lebih tinggi dibandingkan hari libur, dengan tingkat pembebanan trafo yang masih rendah, sekitar 18,89% sehingga masuk kategori underloaded. Faktor daya berada dalam kategori sangat baik 0,96–0,98, sedangkan tingkat ketidakseimbangan beban dan tegangan masih memenuhi standar yang berlaku. Berdasarkan intensitas konsumsi energi listrik (IKE) sebesar 9,04 kWh/m² tahun, penggunaan energi di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya tergolong efisien dan hemat energi. Penelitian ini memberikan dasar untuk perencanaan kelistrikan yang lebih optimal di masa depan. Kata kunci: energi listrik, karakteristik beban, ketidakseimbangan beban. IKE, efisiensi.
Analisis Proteksi Diferensial Transformator 2 60 MVA pada Gardu Induk Rungkut 150 kV Firdausi, Aditya Mahardika; Dhofir, Moch.; Nurwati, Tri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformator merupakan perangkat listrik statis yang mengubah sistem tegangan dan arus bolak-balik menjadi sistem lain dengan frekuensi yang sama untuk keperluan transmisi daya listrik. Sebagai komponen penting dalam penyaluran energi listrik, transformator memerlukan sistem proteksi yang andal, salah satunya yaitu relay diferensial (87T). Relay diferensial pada Transformator 2 Gardu Induk Rungkut 150 kV berperan dalam melindungi transformator yang menyalurkan tenaga listrik ke 14 penyulang di daerah Surabaya Selatan dari gangguan hubung singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil perhitungan nilai arus hubung singkat pada daerah yang diproteksi transformator 2, setting relay diferensial serta menganalisis hasil perbandingan nilai setting perhitungan matematis dengan PLN. Metode penelitian yang digunakan yaitu melakukan perhitungan matematis setting relay diferensial dan arus hubung singkat dan dilanjutkan simulasi menggunakan software ETAP 19.0.1. Hasil perhitungan matematis arus hubung singkat sudah mendekati dan memiliki kesesuaian dengan nilai arus hubung singkat hasil dari simulasi pada software ETAP 19.0.1 sehingga perhitungan tersebut dapat divalidasi. Terdapat perbedaan setting relay diferensial yaitu pada perhitungan matematis nilai arus setting 0,21 A, slope 1 30,79% dan slope 2 61,58% sedangkan pada PLN Gardu Induk Rungkut memiliki nilai arus setting 0,3 A, slope 1 30% dan slope 2 80%. Perbedaan setting disebabkan karena ketika melakukan perhitungan matematis hanya memperhitungkan titik gangguan dan tidak mempertimbangkan ketika kondisi inrush current transformator dan saturasi CT yang dapat menyebabkan terjadinya false trip. Kondisi tersebut seharusnya tidak bisa dideteksi sebagai gangguan sehingga nilai setting dari PLN berbeda dengan perhitungan matematis.Kata Kunci: Transformator, Relay Diferensial, Arus Setting, Slope, ETAP 19.0.1
PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN ELEKTRODA BATANG TERHADAP TEGANGAN TEMBUS PADA UDARA Kharsya, Artnezzar; Dhofir, Moch.; Wijono, n/a
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peristiwa tegangan tembus (breakdown) atau tembus listrik merupakan kerusakan isolasi pada perlatan listrik baik dalam dielektrik cair berupa minyak maupun pada dielektrik gas berupa udara. Salah satu contoh fenomena tegangan tembus pada sistem tenaga listrik seperti di gardu induk yaitu tegangan tembus antar dua kontak/konduktor circuit breaker (CB) di gardu induk atau main kontak circuit breaker dengan badan pelindung kontak (shield) circuit breaker itu sendiri, yang memiliki sebaran medan listrik. Kekasaran permukaan elektroda memiliki pengaruh signifikan terhadap tembus pada isolasi berbasis udara. Kekasaran ini, yang berupa tonjolan mikroskopis, menciptakan area dengan intensitas medan listrik lokal yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan medan rata-rata di sekitarnya. Dalam perhitungan probabilitas terjadinya tegangan tembus dapat digunakan fungsi distribusi gaussian. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diuraikan tentang pengaruh kekasaran permukaan elektroda terhadap karakteristik tegangan tembus menggunakan sumber tegangan AC (Alternating Current). Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui pengujian tegangan tembus dan arus bocor di Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya serta melakukan simulasi distribusi medan listrik pada elektroda dengan permukaan halus menggunakan software FEMM 4.2. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu adanya pengaruh kekasaran permukaan elektroda terhadap karakteristik tegangan tembus dan arus bocor pada variasi kekasaran permukaan elektroda a, b, c, dan d. Kata Kunci — Tegangan tembus; Arus bocor; Probabilitas; Kekasaran Permukaan; Medan listrik
PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN PADA ELEKTRODA PIRING–PIRING TERHADAP PROBABILITAS TEGANGAN TEMBUS PADA UDARA Adinda, Kejora Cinta; Dhofir, Moch.; Wijono, n/a
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tegangan tembus merupakan parameter penting dalam sistem isolasi tegangan tinggi yang menentukan batas tegangan maksimum sebelum terjadi kegagalan listrik. Penelitian ini menganalisis pengaruh kekasaran permukaan elektroda terhadap probabilitas tegangan tembus pada dielektrik udara. Variasi kekasaran elektroda diuji menggunakan metode Up and Down dengan tegangan AC dan jarak sela tetap 15 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kasar permukaan elektroda, tegangan tembus cenderung menurun akibat ketidakseimbangan distribusi medan listrik. Simulasi menggunakan perangkat lunak FEMM 4.2 menunjukkan bahwa elektroda dengan permukaan halus memiliki distribusi medan listrik yang lebih merata dibandingkan elektroda kasar. Selain itu, hasil pengujian arus bocor menunjukkan bahwa elektroda dengan kekasaran lebih tinggi memiliki arus bocor yang lebih besar. Hubungan antara tegangan uji dan arus bocor bersifat linier, di mana peningkatan tegangan uji menyebabkan peningkatan arus bocor secara signifikan. Temuan ini memberikan wawasan penting dalam desain sistem isolasi tegangan tinggi, terutama dalam pemilihan elektroda untuk meminimalkan risiko kegagalan isolasi.Kata Kunci — Tegangan tembus; Elektroda; Arus bocor; Probabilitas; Kekasaran Permukaan; Medan listrik
Analisis Koordinasi Sistem Proteksi Overcurrent Relay Jaringan 20kV pada Pemakaian Sendiri PLTM Cikaengan-2 PT Cikaengan Tirta Energi Purba, Yobel Yehezkiel; Nurwati, Tri; Dhofir, Moch.
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rele arus lebih (OCR) merupakan salah satu alat pengaman pada sistem proteksi yang mengamankan gangguan yang disebabkan oleh arus lebih yaitu arus beban lebih (overload) dan gangguan hubung singkat (short circuit). Secara umum OCR terbagi menjadi dua yaitu OCR yang memproteksi gangguan pada antar fasa (OCR fasa) dan gangguan ke tanah (GFR). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tehadap setting dan koordinasi OCR jaringan 20kV pemakaian sendiri pada PLTM  Cikaengan-2 berdasarkan standart IEC 60909, IEC 60255, dan BS-142. Analisis dilakukan melalui perhitungan manual meliputi perhitungan arus hubung singkat pada jaringan 20kV (3 fasa, 2 fasa, dan 1 fasa ke tanah) serta penyetelan ulang arus dan waktu terhadap koordinasi OCR existing. Selain itu, software ETAP digunakan untuk mensimulasi arus hubung singkat jaringan 20kV dan plotting karakteristik kurva arus-waktu koordinasi antar OCR sebelum dan sesudah dilakukan resetting. Hasil perhitungan arus hubung singkat secara manual dan simulasi ETAP memiliki selisih yang kecil untuk rerata dari ketiga jenis hubung singkat yang dipilih dengan nilai 1,3% pada bus utama 20kV, 0,94% pada bus headtank dan intake weir 20kV, serta 2,34% pada bus pelanggan 20kV. Berdasarkan plotting setting karakteristik kurva arus-waktu existing pada ETAP ditemukan beberapa kesalahan koordinasi existing pada PLTM Cikaengan-2 seperti selektivitas antar kurva yang kurang tepat, grading time atau waktu jeda yang saling berimpitan, dan tidak terproteksinya salah satu komponen krusial pada pembangkit yaitu transformer.  Kemudian dilakukan resetting pada OCR dan GFR jaringan 20kV menggunakan perhitungan manual dengan hasil: OCR Rele Out PLN: Kurva inverse, Iset = 0,075, TDS = 0,05, Iset (instan) = 2, time delay (instan) = 0,025s. GFR Rele Out PLN:Kurva inverse, Iset = 0,75, TDS = 0,05, Iset (instan) = 2, time delay(instan) = 0,025s. OCR Rele Out MT2: Kurva inverse, Iset = 1,65,TDS = 0,1, Iset (instan) = 3, time delay (instan) = 0,225s. GFR ReleOut MT2: Kurva inverse, Iset = 1,7, TDS = 0,1, Iset (instan) = 3, timedelay (instan) = 0,225s. OCR Rele 8: Kurva inverse, Iset (instan) =0,05, time delay (instan) = 0,02s. GFR Rele 8: Kurva inverse, Iset =4, TDS = 0,1, Iset (instan) = 6, time delay (instan) = 0,02s..Kata Kunci ̶ Distribusi, Koordinasi, Pemakaian Sendiri, PLTM,Rele Arus Lebih. 
Peningkatan Kekuatan Dielektrik Minyak Goreng Bekas dengan Penambahan Butylated Hydroxtoluene dan Bentonit sebagai Alternatif Isolasi Peralatan Tegangan Tinggi Situmorang, Haryadi Putra; Dhofir, Moch.; Wijono, n/a
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak isolasi memainkan peran penting dalam sistem tenaga, khususnya sebagai media dielektrik dalam peralatan tegangan tinggi seperti transformator. Namun, penggunaan minyak mineral sebagai isolasi cair menurun karena keterbatasan sumber daya dan masalah lingkungan. Akibatnya, ada kebutuhan yang semakin meningkat untuk minyak isolasi alternatif yang ramah lingkungan dan mudah didapat. Minyak goreng bekas telah muncul sebagai kandidat potensial untuk isolasi cair; namun, sifat dielektriknya secara inheren tidak memadai untuk aplikasi langsung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dielektrik minyak goreng bekas melalui proses pemanasan yang terkendali dan penambahan Butylated Hydroxytoluene (BHT) dan Bentonit, sehingga meningkatkan kelayakannya sebagai bahan isolasi alternatif untuk aplikasi tegangan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode yang melibatkan pemanasan minyak goreng bekas pada suhu 100°C selama 90 menit untuk mengurangi kadar airnya. Selain itu, BHT ditambahkan pada berbagai konsentrasi 0,5%, 1%, dan 3%. Bentonit juga ditambahkan pada konsentrasi 4%, 8%, dan 12% untuk menganalisis pengaruhnya terhadap tegangan tembus dan kadar air minyak. Uji tegangan tembus dilakukan menggunakan elektroda bola dengan celah antara 2,5 mm, sesuai dengan standar SPLN 49-1 Tahun 1982. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanasan minyak goreng bekas saja dapat menurunkan kadar air dari 29.410 ppm menjadi 7.800 ppm, sehingga tegangan tembus meningkat dari 8,777 kV menjadi 18,01 kV. Penambahan BHT 3% mampu meningkatkan tegangan tembus secara signifikan, yaitu mencapai 72,4 kV. Namun, penambahan Bentonit pada konsentrasi tinggi mengakibatkan peningkatan kadar air dan penurunan tegangan tembus dibandingkan dengan penambahan BHT 3% saja. Komposisi optimal diperoleh dengan pemanasan pada suhu 100°C selama 90 menit dan penambahan 3% BHT tanpa Bentonit, menghasilkan tegangan tembus sebesar 72,4 kV/2,5 mm. Sementara itu, pemanasan pada suhu 100°C selama 90 menit dengan penambahan 3% BHT dan Bentonit sebesar 4% dan 8% menghasilkan tegangan tembus masing-masing sebesar 55,520 kV/2,5 mm dan 48,653 kV/2,5 mm, yang keduanya memenuhi standar SPLN 49-1 Tahun 1982, yang mensyaratkan tegangan tembus minimum sebesar 30 kV/2,5 mm. Akan tetapi, tidak ada satu pun perlakuan yang memenuhi standar SPLN 49-1 Tahun 1982 untuk kadar air dalam minyak isolasi cair, yang mensyaratkan kadar air maksimum ≤30 ppm. Kata Kunci ̶ Minyak Isolasi, Minyak Goreng Bekas, Butylated Hydroxytoluene (BHT), Bentonit, Tegangan Tembus, Kadar Air
Co-Authors Achmad, Baihaqi Adinda, Kejora Cinta Adityara, Farrel Billy Al Fawwaz, Muhammad Ghozi Ali Mustofa Andiena, Rina Andreyanto, Tegar Setyo Angkasa, Aulia Ardiansyah, Muhammad Doni Ardiansyah, Zakaria Ariella, Syafika Safa Assami, Emir Faruq Astari, Bela Natasya Badriyah, Intan Layla Darsono, Wiwin Diwirya, Raihandika Putra Kusuma Erni Yudaningtyas Faishal, Luthfi Nur Fatahillah, Muhammad Fianto, Aulia Ramadhan Firdausi, Aditya Mahardika Ganendra, Risang Gaol, Gerald Matthew Lumban Ghifari, Ahmad Goegoes Dwi Nusantoro Gumintang, Adnan Gymnastiar, Muhammad Ilham Hadi Suyono Haidar, Achmad Handoyono, Tito Tri Imtiyaz, Kholis Jagad, Mohammad Wahyu Kharsya, Artnezzar Khawarizmy, Muhammad Zinedine Latif, Nabila Fauziah Lestariyanto, Arthur Rahmad Maulana, Eka Mauludi, Mohammad Zidan Maynaki, Erlangga Rizky Mubarok, M. Farid Ibnu Muyassar, Tegar Prasetyo, Achmad Ari Dwi Prastiawan, Hilmi Arif Pratama, Muhammad Arkan Restu Pratomo, Setyo Fajar Purba, Andreas Putra Christiawan Purba, Yobel Yehezkiel Putra, Deni Dwi Rahman Ramadhan, Muhammad Dicky Rasyid, Athallah Rini Nur Hasanah Risnugroho, Brian Rizal, Mohammad Iqbal Fakhrur Rizqiyatullah, Muhammad Rafli Satria, Muchamad Iqbal Sinaga, Andreas Sober Siregar, Josua Hatorangan Siswandi, Wawan Sitompul, Ezra Ananda Situmorang, Haryadi Putra Syarifasa, Arkananta Sydney, Agnes Amadea Rullynda Teguh Utomo Thuhu, Dias Satriyo Tri Nurwati Unggul Wibawa Wardhana, Anak Agung Sagung Gede Paramitha Wijaya, Rizki Adi Wijono, n/a Yuka, Helmi Dwi ‘Aqila, M. Farrel Nikkola Putra