Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

KESEHATAN MENTAL DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PELAKU DOTI DI HALMAHERA UTARA Lidia M Dihongo; Desi Desi; John R Lahade
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v14i1.250

Abstract

Abstrak Keberadaan doti/santet menggunakan ilmu magis di sebuah daerah tidak terlepas dari latar belakang masalah sosial, psikis dan ekonomi dan budaya serta kepercayaan yang saling berkaitan. Kepercayaan terhadap doti merupakan warisan turun-temurun dari leluhur untuk melanjutkan doti tersebut dengan dalih sebagai jimat/pelindung diri. Pada beberapa kesempatan, doti dapat digunakan untuk menyerang ataupun mengobati individu dari serangan doti. Penelitian ini memberikan jawaban bagaimana kesehatan mental dan gambaran subjective well being pelaku ilmu magis “tukang obat doti” di Halmahera Utara. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini guna menggali data di enam partisipan yang berasal dari dua Desa yang ada di Halmahera Utara dimana partisipan tersebut merupakan para “tukang obat doti”. Hasil dari penelitian ini didapatkan tiga tema besar yaitu motif dan praktik doti pada lintas generasi, serta doti sebagai media peningkatan kesehatan mental, pemaknaan diri dan kebahagiaan : hidup di lingkungan praktik doti. Pelaku ilmu magis “tukang obat doti” mempunyai kesehatan mental yang bisa dikatakan baik walaupun ada beberapa tekanan pada kehidupan pelaku doti. Mereka mempunyai cara untuk bisa mengatasi perasaan negatif yang dapat mengganggu kesehatan mental, cara pelaku doti dalam menjaga kestabilan mental yaitu dengan menggunakan ilmu magisnya untuk membantu orang lain yang terkena doti.
Anxiety Of Children Who Have Mental Retardation at Bina Putra Special School Desi Desi; Dary Dary; Ollyvia Vena Virgia
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 7 No 1 (2020): JANUARY 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v7i1.373

Abstract

Anxiety is a psychological problem that has many types and can affect everyone from children to teenagers and parents. Prolonged anxiety will cause interference that will affect growth and development, both in normal children and children with special needs such as mental retardation. Mental retardation is someone who has limited intellectual functioning, intelligence functions, limitations in socializing and limited adaptive abilities that cause disrupting effects of the process of cognitive, psychomotor development and experience immature emotions which results in children being irritable, depressed, unable to hold back and experiencing anxiety excessive. The aim of this study was to obtain data related to the percentage of anxiety symptoms in girls and boys with mental retardation. This study uses a quantitative method with a descriptive approach and respondents in this study are students who experience mental retardation at the Bina Putra Special School. Data collection techniques used a measuring device based on the Glasgow Anxiety Scale by Midham J. and Espie, C. which has been adapted into Indonesian. The results of this study showed that 19 male students with mental retardation were identified 14 students had anxiety disorders and 18 female students with mental retardation were identified 16 students had anxiety disorders. This can be caused by several factors, including: problems in the family, the school environment, both stressors from school activities, teachers and schoolmates.
Pemanfaatan Aplikasi Kahoot Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Informatika Siswa Kelas X Di SMA Kristen 1 Salatiga Desi Desi; Rissal Efendi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 19 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8388363

Abstract

This research analyzes the utilization of the Kahoot application as a learning media for Informatics in 10th-grade students at SMA Kristen 1 Salatiga. The research method employed is a quantitative approach with a single experimental group as respondents, involving 60 students. In the implementation of the Kahoot application in the learning process, Kahoot is integrated into the Informatics curriculum as an additional learning media. The results of the research indicate a significant improvement in learning achievement after using Kahoot. The students also responded positively to the utilization of Kahoot as a learning media. They perceived Kahoot as a fun and effective method to enhance learning motivation and active engagement in the Informatics learning process. This research also demonstrates that Kahoot can be an effective tool to improve student learning achievement and engagement in Informatics, as evidenced by the analysis using SPSS. In the context of SMA Kristen 1 Salatiga, Kahoot provides positive benefits for the learning process and serves as a valuable resource for both teachers and students. Keywords: Kahoot application, learning media, Informatics, 10th-grade students, SMA Kristen 1 Salatiga.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia 6-11 Tahun di Salatiga Yeni Marlina; Desi Desi; Dary Dary
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.31417

Abstract

Keluarga merupakan institusi pertama bagi anak, peran dan pola asuh orang tua sangat menentukan perkembangan kepribadian anak terutama pada perkembangan psikososial anak sekolah dasar usia 6 sampai 11 tahun. Perkembangan psikososial anak usia 6-11 tahun adalah pada tahap industry vs inferiority artinya anak sedang berada pada tahap menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan, anak menjadi kompetitif dan senang berada dalam kelompok dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Jika seorang anak tidak mampu melewati tahap perkembangan industry vs inferiority maka terjadilah penyimpangan perilaku dan anak menjadi rendah diri. Berdasarkan uraian diatas, terlihat betapa pentingnya model pola asuh yang dipakai orang tua terhadap perkembangan psikososial anak usia 6 - 11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan tugas perkembangan psikososial pada anak SD usia 6 hingga 11 tahun. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif  korelasi, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, dengan instrument penelitian menggunakan kuisioner Pola Asuh Orang Tua. Data dianalisa hubungannya dengan menggunakan uji chi square atau kai kuadrat. Jumlah responden sebanyak 96 siswa dari kelas III sampai VI. Hasil yang didapatkan, p-value sebesar 0.000 (< 0.05 nilai taraf signifikansi). Data ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial anak sekolah dasar (SD) usia 6-11 tahun di Salatiga. Kesimpulan: Perkembangan psikososial anak dipengaruhi oleh pola asuh. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami jenis pola asuh yang paling sesuai untuk perkembangan psikososial anak saat ini.