Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Persepsi diri, Ideal diri, Sikap dan Perilaku K-Drama Lovers Desi, Desi; Bezaleel, Michael; Noky, Rhevy Griselia
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7, No 1 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v7i1.11013

Abstract

The existence of Korean Drama which has been in Indonesia for 20 years has had its own impact on the development of individuals who enjoy it, especially among teenagers. Easy access, diverse storylines, and interesting visual treats for the cast and location settings make Korean Dramas always awaited by K-Drama Lovers. In teenagers, watching Korean Dramas intensely can affect the way they view themselves, determine their ideals, attitudes and behaviors, which can be positive, or vice versa, negative. The purpose of this study is to describe self-perception, self-ideal and attitudes and behavior of teenagers who like Korean Dramas. Methods: The research in this study was qualitative with the number of participants as many as 10 teenagers, with data collection time in March-April 2021. Results: Self-perception, self-ideal, attitudes and behavior of participants were influenced by genre, culture and characters in Korean Drama. Conclusion: Adolescents perceive themselves as individuals who love and respect themselves as well as "warriors" for the challenges of life they experience. Korean dramas also have a positive and negative influence on the ideal self, attitudes and behavior of teenagers everydayKeywords : Self-perception; Ideal self ; Attitude and Behavior; Korean drama
Pengaruh Edukasi Gizi Melalui Media Aplikasi Tik Tok Terhadap Pengetahuan Gizi Seimbang Pada Remaja Putri SMAN 1 Dedai Kabupaten Sintang Pamilasari, Trisa; Desi, Desi; Purba, Jonni Syah R Purba
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v5i1.909

Abstract

Remaja putri mengalami percepatan pertumbuhan lebih cepat karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi, seperti menstruasi dan kehamilan. Remaja putri rela melakukan diet ketat tanpa disertai pengetahuan gizi yang cukup, sehingga muncullah perilaku makan yang tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Jika hal ini diteruskan, akan berpengaruh pada kualitas kesehatan dan gizi remaja yang seharusnya disiapkan dengan matang sebagai seorang calon ibu. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang remaja putri dalam penelitian ini adalah menggunakan media aplikasi Tik Tok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi melalui media aplikasi Tik Tok terhadap pengetahuan gizi seimbang pada remaja putri SMAN 1 Dedai. Penelitian ini adalah penelitian Pre-Experiment dengan desain one group pre-test and post-test. Sampel penelitian adalah remaja putri kelas X sampai XII sebanyak 35 orang di SMAN 1 Dedai. Data di analisis menggunakan uji Paired Sample T-Test untuk melihat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan media aplikasi Tik Tok terhadap pengetahuan tentang gizi seimbang (p=0,001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi gizi menggunakan Media Aplikasi Tik Tok terhadap pengetahuan gizi seimbang pada remaja putri SMAN 1 Dedai Kabupaten Sintang. Edukasi Gizi dengan menggunakan vidio tiktok dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri
FORMULATION AND ANTIBACTERIAL TEST OF STAR ANISE EXTRACT (Illicium verum Hook.F) AS A HAND SANITIZER Dhanang Puspita; Eli Ardhiawati; Desi Desi
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 7, No 1 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.275 KB) | DOI: 10.31289/biolink.v7i1.3416

Abstract

The hand becomes one of the body parts that are easily exposed to microorganisms because of their high mobility. Hand sanitizer is a liquid that can be used to kill microbes. Hands become one of the body parts that are easily exposed to microorganisms because of their high mobility. Hand sanitizer is a liquid that can be used to kill microorganisms. Most hand sanitizers contain alcohol and triclosan, which can be bad for the skin if used in excessive amounts. It is necessary to substitute alcohol and triclosan as an antibacterial, one of which is star anise (Illicium verum Hook.f). Star anise contains flavonoids and tannins, which can function as antibacterial and safe for health.  The objective of this study was to make a hand sanitizer formulation from star anise and test its antibacterial strength. The method used was a laboratory experiment with stages; Star anise extraction and antibacterial test. The results of the hand sanitizer formulation of the biggest star anise extract in inhibiting are 10% star anise extract. Inhibitory zone of 10% star anise extract at 6.2 ± 0.76 mm and included in the medium category.
Nurses’ Competencies in Providing Palliative Care for HIV/AIDS Patients in dr. Ario Wirawan Pulmonary Hospital, Salatiga Desi Desi; Yulius Yusak Ranimpi; M. Aziz Anwar
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 32 No. 4 (2017): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 32, No. 4, 2017)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.206 KB) | DOI: 10.24123/aipj.v32i4.852

Abstract

The aim of this research was to identify nurses’ competencies (cognitive, psychomotor and af-fective) in providing palliative care for HIV/AIDS patients. Using narrative qualitative approach, data were collected through both structured and non-structured interviews and also direct observations on research participants. Participants in this study were nurses (N = 5) of dr. Ario Wirawan Pulmonary Hospital. Data were coded in accordance to aspects and interview indicators. Result showed that participants did not have information about what and how palliative care should be carried out, and also about SK Menkes No. 812/MENKES/SK/VII/2007 that is targeted at all health professionals. This influenced participants to implement both psychomotor and affective competencies related to palliative care. Factors influencing participants’ lack of knowledge and competencies were personal factor, rooms’ routine, time and limited human resources. HIV/AIDS patients received general care with emphasis on collaborative medical treatments.
Kesejahteraan Psikologis yang Tidak Berhubungan dengan Depresi, Kecemasan dan Stres pada Perawat Theophilia Tutupary; Desi Desi; John Lahade
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.3.2021.645-656

Abstract

Kesejahteraan psikologi yang buruk pada perawat dipengaruhi oleh kesehatan mental yang buruk, misalnya kecemasan, depresi dan stres, dampaknya pelayanan kesehatan yang diberikan perawat tidak optimal. penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan kesejahteraan psikologis perawat dengan kecemasan, depresi dan stres pada perawat di RS dr. M. Haulussy Ambon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian  eksplanatif yaitu analisis korelasi. kuesioner menjadi instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data. Kuesioner untuk kesejahteraan psikologis menggunakan kuesioner Ryff’s Psychological Well-Being Scales yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia dan untuk depresi, kecemasan dan stres menggunakan kuesioner DASS 21. Setelah dilakukan analisa data didapatkan hasil tingkat depresi, kecemasan, dan stres berada pada tingkat normal sampai sangat berat dengan tingkat terbanyak berada pada kategori normal sebanyak 33 (51%) perawat, sedangkan tingkat kesejahteraan psikologis perawat berada dalam tingkat rendah sampai tinggi dengan tingkat kategori terbanyak yaitu sedang sebanyak 58 (89%) perawat. Dan tidak terdapat hubungan antara kesejahteraan psikologis dengan depresi, kecemasan dan stres pada perawat. Kesejahteraan psikologis pada perawat dibuktikan dengan kepuasan dalam pekerjaan ketika merasa puas dalam pekerjaannya maka perawat tidak perlu merasa depresi, kecemasan atau stres. 
Kualitas Hidup dan Strategi Koping Pasien Pasca Pengobatan Tuberculosis Multidrug Resistance Neli Ester Riska; Desi Desi; Muh. Aziz Anwar
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.453-462

Abstract

Multidrug-Resistant Tuberculosis (TB MDR) merupakan penyakit yang pengobatannya dilakukan dalam kurun waktu yang lama sehingga timbul rasa bosan dan mempengaruhi kualitas hidup. Kualitas hidup juga dipengaruhi oleh pilihan strategi koping untuk situasi yang dialami pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas hidup dan strategi koping pada individu pasca TB MDR. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah lima partisipan pasca TB MDR. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Analisis data yaitu dengan reduksi data, mengkaji data dan  melihat kelayakan datanya dengan memilih data-data. Hasil wawancara terkait kualitas hidup bahwa dua responden merasa kualitas hidup mereka terganggu dari aspek fisik karena masih sering merasakan nyeri dada dan satu responden mengalami gangguan pendengaran akibat obat yang dikonsumsi. Hal tersebut membuat aktivitas responden menjadi terganggu sedangkan responden lainnya merasa tidak mengalami masalah apapun. Strategi koping dari kelima responden adalah tiga diantaranya menggunakan strategi yang berfokus pada emosi yaitu dengan berdoa dan melakukan aktivitas yang digemari. Dua responden lainnya menggunakan strategi yang berfokus pada masalah, yaitu dengan mencari tempat pengobatan, mengonsumsi obat secara teratur, dan melakukan kontrol. 
Penerimaan Diri dan Kualitias Hidup Penderita HIV/AIDS di Kota Ambon Mega Christin Koritelu; Desi Desi; John Lahade
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.263-274

Abstract

ODHA kebanyakan mengalami depressi setelah mengetahui kenyataan mengidap penyakit HIV/AIDS. Perlu adanya penerimaan dalam diri ODHA, sehingga tidak menimbulkan depressi atau hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi sebagian ODHA, HIV/AIDS bukan merupakan suatu ancaman terbesar bagi kehidupan mereka, alhasil di dalam kehidupan mereka mendatang, mereka bisa melewati setiap masalah tersebut dengan tetap mendorong diri mereka menjadi lebih baik dan berkualitas kedepannya, sehingga mereka dapat meninggalkan kehidupan mereka di masa lalu yang membuat mereka terpuruk ketika awal mengetahui status sebagai seseorang yang terinfeksi, agar kedepannya mereka dapat bangkit dari setiap masalah yang dilalui dan dapat membuat kehidupan mereka berkualitas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerimaan diri dan kualitas hidup ODHA di Ambon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jumlah sumber informasi atau key informan 7 orang. Key informan dipilih secara random dari usia 17-45 tahun. Lokasi penelitian di Kota Ambon dilakukan sejak bulan Februari hingga September 2020. Data penelitian dianalisa dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hidup penderita HIV/AIDS mampu menerima diri dan ingin melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati walaupun dengan mengkonsumsi obat setiap hari. Semua responden juga sudah menerima akan keadaan dirinya sekarang sebagai penderita HIV/AIDS dan bersikap tegar dalam menghadapi penderitaan untuk melanjutkan hidupnya agar bisa mewujudkan impian yang sempat tertunda dan membuat hidup tetap berharga dengan cara berusaha dan bersyukur.
Spiritualitas dan Kualitas Hidup Lansia pada Suku Dayak Tomun Dilla Alnaseh; Desi Desi; Dennys Christovel Dese
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.275-290

Abstract

Lansia adalah seseorang berusia lebih dari  60 tahun. Lansia rentan mengalami penurunan aktivitas fisik akibat penuaan. Penurunan tersebut mempengaruhi kualitas hidup. Lansia memerlukan kenyamanan dan dukungan dari lingkungannya agar merasa diterima dan tidak kesepian. Rasa nyaman serta dukungan yang diterima membantu meningkatkan kualitas hidup. Lansia juga rentan merasakan kecemasan dan ketakutan karena penuaan. Untuk itu, lansia dapat berupaya meningkatkan spiritualitasnya agar merasakan ketentraman dan kepuasan hidup. Spiritualitas yang baik berpotensi  meningkatkan kualitas hidup. Dalam penelitian ini aspek budaya akan berperan terhadap spiritualitas dan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan spiritualitas dan kualitas hidup lansia pada suku Dayak Tomun. Menggunakan metode kualitatif dimana melakukan wawancara mendalam kepada 10 responden usia 60 tahun keatas untuk mengumpulkan data. Data juga dikumpukan melalui perekam suara serta catatan hasil wawancara (verbatim). Didapatkan enam tema yaitu kemandirian lansia dan interaksinya dengan lingkungan, gambaran kondisi fisik, gambaran diri dan loneliness, hubungan interpersonal, evaluasi diri dan spiritualitas. Kualitas hidup pada aspek lingkungan, mental, sosial juga spiritualitasnya baik. Pada aspek fisik, kualitas hidup kurang baik. Selain itu, terdapat juga kualitas hidup kurang baik dalam aspek mental.
Subjective Well Being Pada Penderita Diabetes Melitus (DM) Tipe II Di Srikandi Wound Care, Kabupaten Semarang Ghilda Pricillia Hukom; Desi Desi; Venti Agustina
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i3.8878

Abstract

Abstract Chronic diseases such as Diabetes Mellitus (DM) type II can cause profound psychological changes for patients, families and social groups. The positive view of DM sufferers about themselves is an indication of subjective well-being, on the other hand, DM sufferers themselves are an indication of low subjective well-being. Semarang Regency. This research was conducted at Srikandi Wound Care, Semarang Regency from March to April 2021. The method used in this study was qualitative, with data collection techniques using the Subjective Well Being interview guide instrument developed by Diener (2006). There were 5 participants who were determined using purposive sampling technique. The results of the study obtained 6 (six) themes that describe Subjective Well Being in type II DM patients, namely, respondents' experiences related to life satisfaction, happiness, respondents' feelings of sadness, family support, community views and respondents' knowledge regarding type II diabetes mellitus. In conclusion, subjective well-being in participants with Type II Diabetes Mellitus at Srikandi Wound Care refers to aspects of experience related to life satisfaction, participants' happiness, participants' sadness, family support, community views and knowledge related to type II diabetes mellitus.
Pengalaman Emosional Pasien Post Pengobatan TB MDR Agnes Anrilia Natro; Desi Desi; Fiane de Fretes
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7, No 1 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v7i1.11128

Abstract

Objective: Describe the emotional experiences of patients after MDR TB Treatments.Methods: Qualitative descriptive with three participants. The data from the interviews were analyzed through a process of data reduction and grouping of themes.Results: Participants in this study had positive and negative emotional experiences. Positive experiences such as sincerity, patience during and after treatment, also participants expect that the disease does not recur and not be transmitted to other people. While the negative experience is that participants appear pensive more often, rarely leave the house and even limit themselves to the environment, low self-esteem and self-acceptance. This emotional experience is influenced by several factors such as participants' knowledge of the disease treatment process, side effects of drugs that cause low self-esteem behavior and the support system and motivation they have for the treatment process being undertaken. Conclusion: Participants in the study experienced positive and negative emotions during treatment even until treatment was completed.