Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH HARGA BAHAN BAKU, HARGA JUAL DAN PRODUKSI TERHADAP HASIL PENJUALAN TAHU DI KECAMATAN LANGSA KOTA Hanisah Hanisah; Dolly Rivani
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.903 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i1.833

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh harga bahan baku, harga jual dan produksi terhadap hasil penjualan tahu di Kecamatan Langsa Kota. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode survei. Penelitian ini merupakan studi kasus pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota . Objek penelitian adalah pengusaha tahu yang terdapat di Kecamatan Langsa Kota. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pengaruh harga bahan baku, harga jual dan produksi terhadap hasil penjualan tahu di Kecamatan Langsa Kota. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2017 s/d Januari 2018. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi : Y = -5,325 + 0,002X1 + 0,239X2 + 0,221X3. Nilai R2 sebesar 0,999 artinya bahwa variabel harga bahan baku, harga jual dan produksi mempengaruhi hasil penjualan pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota sebesar 99,9%. Sisanya sebesar 0,1% dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini seperti biaya produksi, promosi, sistem pemasaran dan lain sebagainya. Hasil Uji F diperoleh nilai Fcari sebesar 1.537,8 dengan tingkat significan 0,000 maka secara serempak variabel harga bahan baku, harga jual dan produksi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil penjualan pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota. Hasil uji t diperoleh nilai tcari X1 sebesar 0,60 dengan significan 0,954 maka secara terpisah harga bahan baku tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan. Hasil uji t diperoleh tcari X2 sebesar 11,665 dengan significan 0,000, maka secara terpisah harga jual berpengaruh sangat nyata terhadap hasil penjualan. Hasil uji t3 diperoleh tcari X3 sebesar 10,274 dengan significan 0,000 maka secara terpisah produksi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil penjualan pada usaha tahu di Kecamatan Langsa Kota.
PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL KOPI BUBUK PADA UD. USAHA JADI DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK Hanisah Hanisah; Cut Gustiana; Saiful Nizar
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.579 KB) | DOI: 10.33059/jpas.v5i2.866

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead terhadap penetapan harga jual kopi bubuk pada UD. Usaha Jadi di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian ditetapkan di Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah yang ada usaha pengolahan kopi bubuk. Objek pada penelitian ini hanya dibatasi pada pengusaha pengolahan kopi bubuk pada UD. Usaha Jadi di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead terhadap penetapan harga jual kopi bubuk pada UD. Usaha Jadi di Kecamatan Idi Rayeuk. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2017. Hasil penelitian diperoleh Persamaan Regresi Linear Berganda sebagai berikut : Ŷ = - 49,28 - 4,38 X1 + 16,64 X2 + 0,78 X3. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa besarnya R2 = 0,8643. Ini berarti variasi terhadap naik turunnya penetapan harga jual kopi bubuk (Y) dipengaruhi oleh biaya bahan baku (X1), biaya tenaga kerja (X2) dan biaya overhead (X3) sebesar 86,43 % dan sisanya sebesar 13,57 % lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian secara serempak biaya bahan baku (X1), biaya tenaga kerja (X2) dan biaya overhead (X3) secara serempak berpengaruh sangat nyata terhadap penetapan harga jual kopi bubuk (Y). Hasil pengujian secara parsial untuk biaya bahan baku tidak berpengaruh secara nyata terhadap penetapan harga jual kopi bubuk. Hasil pengujian secara parsial untuk biaya tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap penetapan harga jual kopi bubuk. Hasil pengujian secara parsial untuk biaya overhead tidak berpengaruh terhadap penetapan harga jual kopi bubuk.
COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH ORGANIC VEGETABLE CULTIVATION AND CATFISH IN BUCKETS AND ITS PROCESSED DIVERSIFICATION Muhammad Syahril; Ainul Mardiyah; Hanisah Hanisah; Dolly Sojuangan Siregar
Global Science Society Vol 4 No 2 (2022): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v4i2.4269

Abstract

Organic farming is an agricultural cultivation technique that relies on natural ingredients without the use of synthetic chemicals. The cultivation technology focuses on environmental sustainability and sustainable environmental insights. Community service based on organic farming can be carried out in Paya Bujok Tunong Village with 144 farming households, 53 of which are horticultural farming businesses. The methods used in this service are: (1) Socializing the importance of using yards during the Covid-19 pandemic; (2) Transferring knowledge related to organic plant and catfish cultivation technology in yards; (3) Processing organic agricultural products so that they have more economic value; (4) Carry out mentoring activities during the implementation of activities; and, (5) evaluate activities. PKK women in Paya Bujok Tunong Village through PKM Unsam activities can be empowered by utilizing the yard by planting organic vegetables and organic catfish. To optimize revenue, diversification of processed yields into onion cakes and catfish meatballs was also carried out, as well as assistance and donations to various supporting facilities and infrastructure.
PEMBERDAYAAN PETERNAK ITIK MELALUI KETERAMPILAN PAKAN FERMENTASI KEONG SAWAH SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN ITIK DI DESA BATEE PUTEH Hanisah Hanisah; Cut Mulyani; fairus fairus; Kiagus Muhammad Zain Basriwijaya
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i1.152-161

Abstract

Berdasarkan survey awal yang di lakukan tim pengabdian, permasalahan yang di hadapi mitra yaitu kelompok tani ternak “Makmue Beusare” antara lain: 1) Minimnya pengetahuan mitra tentang budidaya ternak itik yang dapat meningkatkan produktivitas itik petelur dan mengoptimalkan peningkatan bobot badan itik pedaging, dan 2) Pakan ternak itik terbilang mahal, biaya yang dikeluarkan untuk pakan sering kali tidak sebanding dengan produksi yang dihasilkan, sehingga peternak menjadi merugi. Adapun tujuan dari tim pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan mitra tentang pengelolaan pakan, serta pemanfaatan keog sawah sebagaipakan ternak. Tahapan persiapan dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis kebutuhan dan penyusunan program. Tahapan pelaksanaan yaitu sosialisasi tentang pakan fermentasi keong sawah, dilanjutkan dengan praktek pengolahan pakan ternak dari keong sawah. Total ada 16 orang peserta, 15 orang dari mitra dan 1 orang dari perangkat desa. Tahapan terakhir adalah pendampingan dan evaluasi untuk melihat keberhasilan program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk. 
Kepiting Genera Scylla di Pesisir Kota Langsa: Distribusi, Dimensi Tangkapan Alami dan Analisis Bioekonominya Muhammad Jamil; Andika Putriningtias; Silvia Anzhita; Helmy Akbar; Syahrial Syahrial; Hanisah Hanisah; Teuku Muhammad Faisal; Sorbakti Sinaga
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 2 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i2.17780

Abstract

A study of the Scylla genera of crabs was conducted in May in five villages in Langsa City to know their distribution, dimensions of natural catch, and bioeconomic analysis. The method used was the accidental sampling of 30 respondents. Then the information was collected on the demographics and characteristics of the respondents as well as the distribution and dimensions of the Scylla genera crab catch. Respondents indicated that the Scylla genera crabs were distributed in 12 villages, namely Cinta Raja Village, Sungai Lueng, Alue Pineung Timue, Kapa, Lhok Banie, Simpang Lhee, Seuriget, Matang Seulimeng, Sungai Pauh, Kuala Langsa, Sungai Pauh Pusaka, Sungai Pauh Firdaus, and Sungai Pauh Tanjong. The highest catch composition was 4 kg/trip (40%) and the sizes of crabs were all sizes (100%). Furthermore, the dominant duration of the profession of crab catcher is 4 – 6 years (37%) with the predominant age of a crab catcher being 30 – 44 years (53%). The results of the bioeconomic analysis show that the Scylla crab fisheries in Langsa City are still profitable because any increase in catch costs does not reduce total income at all.   Kajian kepiting genera Scylla dilakukan pada bulan Mei di 5 desa Kota Langsa dengan tujuan untuk mengetahui distribusi, dimensi tangkapan alami dan analisis bioekonominya. Metode yang digunakan adalah accidental sampling pada 30 responden, kemudian informasi yang dikumpulkan mengenai demografi dan karakteristik responden serta distribusi dan dimensi penangkapan kepiting genera Scylla. Responden menunjukkan bahwa kepiting genera Scylla terdistribusi di 12 desa yaitu Desa Cinta Raja, Sungai Lueng, Alue Pineung Timue, Kapa, Lhok Banie, Simpang Lhee, Seuriget, Matang Seulimeng, Sungai Pauh, Kuala Langsa, Sungai Pauh Pusaka, Sungai Pauh Firdaus dan Sungai Pauh Tanjong dengan komposisi tangkapan tertingginya adalah 4 kg/trip (40%) dan ukuran kepiting genera Scylla yang diambil adalah semua ukuran (100%). Selanjutnya lamanya profesi sebagai penangkap kepiting yang telah dijalani dominannya adalah 4 – 6 tahun (37%) dengan usia penangkap kepiting dominannya adalah 30 – 44 tahun (53%). Sementara hasil analisis bioekonomi memperlihatkan bahwa kondisi perikanan tangkap kepiting genera Scylla di Kota Langsa masih menguntungkan karena setiap kenaikan biaya tangkapan sama sekali tidak menurunkan total pendapatan.
Oyster Mushroom Cultivation Training to Improve the Community Economy in The Village Of Suka Jadi Aceh Tamiang Siti Balqies Indra; Hanisah Hanisah; Rozalina Rozalina; Fahmy Fadly; Suri Purnama Febri; Teuku Fadlon Haser; Ika Rezvani Aprita; Radhiah Radhiah
Eumpang Breuh : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): EUMPANG BREUH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/ebjpm.v2i2.9151

Abstract

Livelihood diversification is a strategy to reduce the dependence of a person or group on one particular type of livelihood. This is done by developing various types of businesses or different economic activities, so that the source of income does not only come from the same source. This service aims to increase the income of rice farmers through cultivating oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) and reducing the risk of greater losses if failure occurs when cultivating organic rice. This service was carried out in Suka Jadi Village, Banda Mulia, Aceh Tamiang in August 2023. This service included focus group discussions (FGD) with partners, education, and continued with making kumbung, making baglog and caring for oyster mushrooms. After this service is completed, it is hoped that partners will have new skills and businesses to improve the community's economy.
PEMBERDAYAAN WANITA PETERNAK MELALUI NILAI TAMBAH “VILLAGE FROZEN CHICKEN” BUMBU ACEH DI GAMPOENG BUKET MEDANG ARA KECAMATAN LANGSA TIMUR Hanisah Hanisah; Kiagus Muhammad Zain Basriwijaya; Faoeza Hafiz Saragih; Fiddini Alham; Thursina Mahyuddin
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1: Januari 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v2i1.1027

Abstract

Ayam merupakan salah satu jenis unggas yang paling banyak dipelihara dan dibudidayakan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Jenis ayam yang paling banyak diternakkan adalah ayam petelur dan ayam pedaging. Pemanfaatan daging ayam sudah banyak dilakukan menjadi beberapa produk olahan seperti ayam dan nugget. Kedua produk tersebut sedang menjadi trend kuliner di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya stand penjual ayam bakar dan sosis. Salah satu daerah yang banyak menjajakan produk ini adalah Buket Medang Ara. kendala yang dihadapi adalah sebagian dari penjual belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat ayam dan nugget. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini dapat memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah daging ayam menjadi kedua produk tersebut. Kegiatan ini melibatkan ibuibu rumah tangga dan pedagang ayam yang terdapat di gampoeng tersebut yang berjumlah 20 orang. Kegiatan pengabdian diawali dengan survey potensi daerah, pengumpulan data, penyuluhan produk turunan dan teknik pengolahannya, serta praktik pembutan ayam dan nugget. Kegiatan berlansung dengan baik dimana peserta serius mengikuti pelatihan dan bisa mempraktikkan pembuatan ayam dan nugget ayam.
ANALISIS EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KECAMATAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG Echa Haikal; Hanisah Hanisah; Muhammad Fauzan Isma; Rini Mastuti
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.589

Abstract

Ikan bandeng merupakan ikan yang bernilai ekonomis dan digemari banyak orang. Ikan ini menjadi primadona di beberapa darerah dan menjadi komoditas budidaya salah satunya di Kecamatan Seruway. Produksi ikan bandeng pada kecamatan ini merupakan produksi terbesar di Kabupaten Aceh Tamiang.  Ikan bandeng dipelihara secara tradisional di daerah ini dengan rata-rata luas lahan 0,92 ha. Analisis efesiensi faktor produksi budidaya ikan bandeng penting untuk diketahui untuk meningkatkan produksi budidaya ikan bandeng lebih baik lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei dan menggunakan teknik pengambilan sampel yang disebut sampling jenuh, di mana semua pengusaha budidaya ikan bandeng (sebanyak 25 orang) di Kecamatan Seruway dijadikan sebagai sampel penelitian. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi seperti luas tambak, pupuk Phonska, kapur, bibit, dan tenaga kerja dalam budidaya ikan bandeng belum optimal dalam hal efisiensi harga. Namun, penggunaan faktor produksi pupuk urea dalam budidaya ikan bandeng telah efisien dari segi efisiensi harga, dengan nilai efisiensi faktor pupuk Urea mencapai 1. Pemanfaatan teknologi budidaya semi intensif sangat  direkomendasikan untuk meningkatkan produksi dengan luas lahan yang dimiliki untuk meningkatkan total produksi. Pentingnya kegiatan penyuluhan secara berkala sehingga petani ikan mampu mengembangkan produksi budidaya untuk meningkatkan hasil pendapatan mereka.
PENGARUH PENAMBAHAN ASTAXANTHIN PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENUR UDANG WINDU (Penaeus monodon) T. Fajar Khairullah; Suri Purnama Febri; Hanisah Hanisah; Salamah Salamah
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 3 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i3.815

Abstract

Tiger prawns are a fishery commodity that has quite high economic value because tiger prawns taste delicious and tasty and their nutritional content is very high. The obstacles often faced in cultivation are slow growth and low survival of tiger prawn fry (Penaeus monodon), so this research aims to analyze the effect of adding astaxanthin to commercial feed on the growth and survival of tiger prawn fry (Penaeus monodon) and determine the best dose of astaxanthin. added to commercial feed can increase the growth and survival of tiger prawns (Penaeus monodon). The research method used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 three replications. The treatments that will be carried out are: control, PA1 (150 g/ 1/2 kg feed), PA2 (250 g/ 1/2 kg feed) and PA3 (500 g/ 1/2 kg feed). Parameters observed: Absolute Length Growth, Absolute Weight Growth, Daily Growth Rate, Survival rate (SR), Feed Efficiency and Feed Conversion Ratio. The results of this research show that the best effect of Astaxanthin in commercial feed for the growth of tiger prawns is in the PA2 treatment (addition of astaxanthin at a dose of 250 g). Keywords: astaxanthin, growth, survival rate, tiger prawns
Pembuatan Palm Zuiker (Gula Semut) Standar Ekspor Di Kecamatan Rantau Aceh Tamiang Hanisah Hanisah; Risky Ridha; Iwan Saputra; Kiagus Muhammad Zain Basriwijaya; Silvia Anzitha; Boy Riza Juanda; Cut Gustiana; Zulhilmi Zulhilmi
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 4 (2024): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/8zxqsb39

Abstract

Gula semut dibuat dari nira pohon aren dan merupakan gula merah versi bubuk yang akrab disebut gula merah kristal. Disebut gula semut karena bentuknya mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Pohon ini termasuk dalam jenis tumbuhan palmae (Palm Sugar atau Palm Zuiker). Gula semut menjadi makin popular di dunia, terutama negara-negara maju seperti Eropa dan Jepang. Pengolahan usaha rumah tangga gula aren sudah lama dilaksanakan di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Motode pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan melalui beberapa tahapan meliputi: 1) Survey persiapan, 2) Pelaksanaan pelatihan (sosialisasi, demontrasi dan pemberian alat kepada mitra), 3) Monitoring dan evaluasi untuk mengetahui keberlanjutan program. Tujuan PKM yang akan dilaksanakan adalah melatih pengrajin gula aren memproduksi alternatif produk gula aren tidak hanya dalam bentuk gula merah tetapi juga menjadi gula semut (remah). Terdapat fenomena pengunjung kafe dan warung kopi terutama penikmat minuman kopi di Aceh, sudah mulai bergeser dari pemanis gula pasir tebu menjadi gula aren. Peluang pasar terbuka lebar disebabkan gula semut yang diproduksi dengan kualitas baik dalam kemasan sachet serta botolan. Kegiatan PKM ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengrajin sehingga dapat memproduksi gula semut dengan kualitas baik, pengemasan yang modern hingga kepemasaran yang efisien serta memperoleh keuntungan yang layak