Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME Ellizar, Ellizar
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Kimia
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.269 KB)

Abstract

Berdasarkan penelitian terdahulu, pemahaman siswa dalam pembelajaran konsep kimia masih kurang optimal. Selanjutnya, sebuah penelitian lanjutan Research& Development (R&D) dalam bentuk pengembangan paket pembelajaran dengan pendekatan Konstruktivisme untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) telah dilakukan. Model ini dikembangkan melalui penelitian lanjutan mengikuti langkah ADDIE (Branch, 2009)  dimulai dari tahap Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Tahap Analysis dilakukandenganmengidentifikasi proses pembelajaran Kimia SMP. Pada tahap design dikembangkan modul untuk pembelajaran kimia di SMP dan model pembelajaran menggunakan modul. Model ini dikembangkan dengan mengkombinasikan Constructivist Learning Cycle oleh Johnston (2001) dan pembelajaran dengan modul. Sintak pembelajaran model yang dikembangkan adalah apersepsi, mengerjakan Lembaran Kegiatan, analisis miskonsepsi, menjelaskan miskonsepsi, mengerjakan Lembaran kerja, melakukan Uji Diri dan Tes formatif. Pada tahap develop dilakukan uji coba modul dengan model pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan masukan dilakukan revisi. Tahap implementasi dilaksanakan untuk dua materi, yaitu kelas VII pada materi asam, basa dan garam dan kelas VIII untuk materi zat adiktif dan psikotropika. Pada tahap evaluasi hasil tahap implementasi menunjukkan bahwa hasil t-hitung > t tabel untuk ke dua materi yang dieksperimenkan. Dari temuan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme dengan menggunakan modul lebih efektif digunakan dalam pembelajaran. Kata kunci : Kimia; model pembelajaran, modul; constructivism.
Validitas dan Praktikalitas Modul Laju Reaksi Terintegrasi Eksperimen dan Keterampilan Proses Sains untuk Pembelajaran Kimia di SMA Andromeda, Andromeda; Ellizar, Ellizar; Iryani, Iryani; Bayharti, Bayharti; Yulmasari, Yofita
JURNAL EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP) Vol 2 No 2 (2018): JEP: Jurnal Eksakta Pendidikan
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.025 KB) | DOI: 10.24036/jep/vol2-iss2/250

Abstract

Modules are one of the learning materials that can be used in the learning process. Modules compiled based on guided inquiry learning syntax and integrating experimental activities that will be able to improve students science process skills. This study aimed to produce a reaction rate module based on guided inquiry integrated experiments and valid student science process skills and practical use in senior high school  chemistry learning. The type of this research was research and development (R & D) and the development model used was the 4-D model which consists of four stages: (1) define, (2) design, (3) development, (4) desseminate. This research was limited to the validity and practicality test. The validity test was carried out by 5 experts and limited trials to reveal the practicality done at SMAN 1 Lubuk Basung. The research instrument used was in the form of a validity and practicality questionnaire which was analyzed using kappa moment (k) Data analysis showed that the average moment of kappa validity was 0.84 with a very high validity category. The average practical kappa moments from teachers and students were respectively 0.83 and 0.85 with a very high practicality category. These results were also supported by the analysis of students answers in answering critical questions, exercises, prelab questions, postlab questions, and worksheets in modules, with an average value of 90.2. Based on the results of the study it can be concluded that the guided inquiry integrates experiments and science process skills on based reaction rate topic are valid and practical used for chemistry learning in senior high school.
ISOLASI FLAVONOID DAN UJI BIO AKTIVITAS DARI TERUNG PIRUS (Cyphomandra betacea (Cav.) Sendtn) ellizar, Ellizar; Maaruf, Yustini
Sainstek Vol 12, No 1 (2009): Vol. XII No. 1, September 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.406 KB)

Abstract

This research was a flavonoid isolation to determine the characteristics and the bioactivities of  the Cyphomandra betacea (Cav) Sendtn. Flavonoid was known as a compound which contribute to physiological and pharmacological values to human. The compound was found in angiospermae, gymnospermae, and pteridopita. The flavonoid was also presumed can be used as a dyer and to protect human as medicines. The method of isolation by using maceration with methanol, then was  fractionated by using n-hexane and ethyl acetate. Ethyl acetate fraction seperated column chromatography by silica-gel 60, treated n-hexane: ethyl acetate and ethyl acetate: methanol as eluen. The purity of fraction was identified by KLT and the melting point. Pure flavonoid (58.1 mg) as white yellow needle crystal obtained has the interval range melting point as much 168. 4 to 169.90C. The bioactivity test of the flavonoid shows that the flavonoid  function as  antibacteria, but not function as antifungy. The flavonoid was assumed as O-glycoside flavon with OH at C-5, C-3’, C-4’ and prenil at  C-6. Key words:     flavonoid, dye, isolation, bioactivity & antibakteria
Pengembangan Modul Konsep Mol Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Pertanyaan Probing dan Prompting Kelas X SMA/MA Yona, Putri; Ellizar, Ellizar
Entalpi Pendidikan Kimia Pre-print Vol 2, No 2, 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/epk.v0i0.138

Abstract

Modul kimia berbasis metode ilmiah berdasarkan pertanyaan probing dan prompting dirancang sedemikian rupa sehingga meningkatkan motivasi siswa sehingga terciptanya suasana belajar yang aktif, dengan cara ini dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang harus dikuasai dalam materi knsep mol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk dalam bentuk modul berdasarkan metode penerapan teknik probing-prompting pada materi konsep mol dan mengungkap tingkat validitas dan kepraktikalitas modul yang dibuat. Jenis jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R D) dengan mengguankan model plomp dan meliputi tiga tahap yaitu thap penelitian awal, tahap pembntukan konsep, tahap penilaian. Dalam penelitian ini, uji validitas modul dilakukan oleh 5 validator, yaitu 2 dosen kimia dan 3 guru kimia. Uji kepraktisan dilakukan oleh tiga orang guru kimia dan 18 orsng siswa kimia SMA Negeri 2 Batusangkar. Teknik analisa data pada validitas menggunakan skala Aiken’s V sebesar 0,83 dan teknik analisa data pada praktikalitas menggunakan statistic descriptive diperoleh nilai sebesar 0,88 Modul yang dihasilkan didasarkan pada metode iliah yang dilengkapi denan pertanyaa probing-prompting modul yang dihasilkan didasarkan pada metode ilmiah yang dilengkapi dengan pertanyaan probing-prompting,sehingga dapat disimpulkan praktis dan valid.
Pengembangan Modul Senyawa Hidrokarbon Berbasis Pendekatan Saintifik Dengan Pertanyaan Probing Promting Untuk Siswa Kelas XI SMA/MA Firdaus, Amalia; Ellizar, Ellizar
Entalpi Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/epk.v2i1.133

Abstract

Variasi bahan ajar yang bisa membuat peserta didik aktif salah satunya ialah modul kimia berbasis pendekatan saintifik dengan pertanyaan probing promting. Maksud dari riset ini ialah untuk mengembangkan modul senyawa hidrokarbon berbasis pendekatan saintifik dengan pertanyaan probing promting serta melakukan uji validitas dan praktikalitas produk yang dihasilkan. Jenis reserch ini ialah reserch and development (R D) menggunakan model pengembangan plomp. Model pengembangan plomp memiliki 3 tahap yaitu tahap penelitian awal (preliminary reserch), tahap pengembangan (prototype phase) dan tahap penilaian (assesment phase). Validasi dilakukan oleh 5 orang validator dan uji small group oleh 6 orang peserta didik serta dilakukan uji lapangan terhadap 13 orang peserta didik di sman 1 pasaman. Instrumen penelitian ini menggunakan angket yang terdiri dari angket validitas dan angket praktikalitas, teknik pengumpulan data melalui pengisian angket. Data angket validasi di analisis menggunakan formula aikens’v dengan nilai rata-rata v sebesar 0,83 dengan kategori valid. Uji praktikalitas di analisis menggunakan formula statistik deskriptif dengan nilai praktikalitas pada kelompok kecil diperoleh hasil 88% dengan kategori sangat praktis. Hasil uji praktikalitas pada uji lapangan pada angket respon tenaga pendidikialah 88% serta angket respon siswaialah 90% dengan kategori sangat praktis.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA TOPIK IKATAN KIMIA Ghery Priscylio; Parida Eriani; Ellizar Ellizar; Andromeda Andromeda
Jurnal Tadris Kimiya Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jtk.v4i1.4085

Abstract

Menguasai sains dan teknologi adalah kunci penting untuk menghadapi tantangan masa depan. Pendidikan sains memainkan peran penting dalam mempersiapkan siswa yang dapat berpikir kritis, kreatif, logis, dan mengambil inisiatif dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja siswa berbasis masalah pada topik ikatan kimia. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4-D yaitu terdiri dari tahap  define, design, develop and disseminate. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi dan angket praktikalitas. Lembar kerja yang dikembangkan divalidasi oleh enam orang ahli dan uji praktikalitas oleh 25 orang siswa SMA Negeri 1 Batang Kapas, Pesisir Selatan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Cohen’s Kappa Formula. Uji validitas menyatakan lembar kerja siswa yang dikembangkan memiliki kategori validitas yang sangat tinggi. Uji praktikalitas siswa tentang lembar kerja siswa yang dikembangkan menunjukkan kategori yang sangat tinggi dan uji praktikalias guru memperoleh kategori kepraktisan yang sangat tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lembar kerja pembelajaran berbasis masalah pada topik ikatan kimia adalah valid dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Temuan ini juga menunjukkan bahwa lembar kerja siswa yang dikembangkan dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar dan dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri.
Pengembangan Modul Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Pertanyaan Probing Prompting untuk Kelas X SMA atau MA Dini Yuliantika; Ellizar Ellizar
Edukimia Vol 1, No 1 (2019): Edukimia - Vol. 01, Issue 01
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.661 KB) | DOI: 10.24036/ekj.v1.i1.a4

Abstract

Curriculum 2013 equires learning to be able to improve students activeness and thinking skills. One effort that can be done is by giving probing prompting questions. This study aims to develop module of electrolyte and non-electrolyte solutions based on a scientific approach with each step containing probing prompting questions. The type of research used is R and D (Research and Development) through the stages of 4-D development model. The research phase carried out include 1) define phase, 2) design stage, 3) develop stage and disseminate stage. However, the research is limited to develop stage. The module developed was tested for validity and practicality through the provision of questionnaires and processed using Cohen kappa formula. Based on the results of the study of validity tests on 5 validators (2 lecturers and 3 teachers), the kappa moment was 0.86 with very high validity. Meanwhile, based on the practicality test conducted at SMAN 1 2x11 Enam Lingkung by 3 teachers and 29 students, each kappa moment was 0.89 and 0.86. This shows that the module of electrolyte and non-electrolyte solutions based on the scientific approach using probing prompting for grade X SMA or MA has been valid and practical to be used in the learning process.
Validitas dan Praktikalitas Modul Laju Reaksi Terintegrasi Eksperimen dan Keterampilan Proses Sains untuk Pembelajaran Kimia di SMA Andromeda Andromeda; Ellizar Ellizar; Iryani Iryani; Bayharti Bayharti; Yofita Yulmasari
JURNAL EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP) Vol 2 No 2 (2018): JEP: Jurnal Eksakta Pendidikan
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jep/vol2-iss2/250

Abstract

Modules are one of the learning materials that can be used in the learning process. Modules compiled based on guided inquiry learning syntax and integrating experimental activities that will be able to improve students' science process skills. This study aimed to produce a reaction rate module based on guided inquiry integrated experiments and valid student science process skills and practical use in senior high school chemistry learning. The type of this research was research and development (R & D) and the development model used was the 4-D model which consists of four stages: (1) define, (2) design, (3) development, (4) desseminate. This research was limited to the validity and practicality test. The validity test was carried out by 5 experts and limited trials to reveal the practicality done at SMAN 1 Lubuk Basung. The research instrument used was in the form of a validity and practicality questionnaire which was analyzed using kappa moment (k) Data analysis showed that the average moment of kappa validity was 0.84 with a very high validity category. The average practical kappa moments from teachers and students were respectively 0.83 and 0.85 with a very high practicality category. These results were also supported by the analysis of students' answers in answering critical questions, exercises, prelab questions, postlab questions, and worksheets in modules, with an average value of 90.2. Based on the results of the study it can be concluded that the guided inquiry integrates experiments and science process skills on based reaction rate topic are valid and practical used for chemistry learning in senior high school.
Development of Traditional Bun Arrangement Module for 11th Grade Students in State Vocational High School Siti Fauziah Lubis; Ellizar Ellizar; Sukardi Sukardi
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 2, No 4 (2019): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, Novemb
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v2i4.520

Abstract

The problem in this study is the completeness of student learning in traditional bun arrangement subjects is still unsatisfactory, students lack the initiative to find information about traditional bun arrangement to support learning, students lack understanding of the basic topic oftraditional bun arrangement, students are less skilled in making traditional bun arrangement techniques and the limitations time and resources for learning during learning activities in the delivery of traditional bun arrangement.Based on these problems, this study aims to develop a valid, practical and effective discovery learning module based on subjects in traditional bun arrangement. This development model plompis applied. There are three phase, namely initial investigation, prototyping and assessment. The evaluation method used is formative evaluation consisting of self evaluation, expert review, individual evaluation, and small group evaluation. The research instruments used were interview sheets, questionnaires in the form of validity in practicality sheet and objective. Validation results obtained as very high criteria. The practical results by students in small group and on field test obtained as high criteria, while the level of practicality by teachers obtained as very high. The result of hypothesis test show that there was a significant difference between the studentslearning outcomes of the experimental and the control class in the school. The result shows that the traditional bun arrangement module based on discovery learning has fulfilled the valid, practical and effective criteria.
META-ANALISIS PENGGUNAAN MODEL PENGEMBANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA Dharma Gyta Sari Harahap; Festiyed .; Ellizar .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.953 KB) | DOI: 10.37081/ed.v8i2.1744

Abstract

enelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) model yang digunakan dalam pengembangan; (2) apa jenis produk yang dihasilkan; dan (3) apa tujuan dari pengembangan tersebut, yang dalam hal ini lebih di khususkan dalam pembelajaran IPA. Meta-analisis kualitatif dengan menggunakan metode sintesis kualitatif Ogaea dan Malen dalam Gall (2003) terhadap pengembangan desain pembelajaran khususnya dalam pembelajaran IPA dilakukan melalui studi di sejumlah jurnal internasional. Pengambilan sampel menggunakan strategi sampel homogen (Gall, 2003). Sampel dalam penelitian ini adalah 30 Jurnal Internasional yang membahas mengenai Pengembangan dalam Desain Pembelajaran, yang dalam hal ini lebih fokus pada pengembangan desain pembelajaran IPA. Data diperoleh menggunakan instrumen ringkasan hasil dan analisi data. Hasil penelitian menunjukkan informasi berdasarkan persentasi terbanyak, yaitu (1) 46,7% model yang digunakan adalah Model Pengembangan PLOMP; (2) 63,3% produk yang dikembangkan berupa Modul Pembelajaran/ Bahan Ajar; dan (3) 30% tujuan yang diharapkan dari pengembangan adalah peningkatan terhadap hasil belajar IPA siswa.